PRAKTIKUM I
PREPARAT APUS (SMEAR PREPARATION)
OLEH :
NAMA
STAMBUK
: F1D115018
KELOMPOK
: II ( DUA )
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma yang dapat
dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas, karena pada dasarnya
terdiri atas unsur-unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk plasma.
Fungsi utama dari darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh selsel diseluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme dan mengandung berbagai bahan
penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit.
Darah manusia berwarna merah. Darah akan berwarna merah terang
apabila kaya oksigen dan berwarna merah tua apabila kekurangan oksigen.
Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan
(respiratori protein), yang terdapat dalam eritrosit dan mengandung besi
dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul
oksigen. Darah terdiri atas plasma dan korpuskula. Korpuskula, juga disebut
sel darah atau hematosit adalah salah satu dari tiga jenis sel yang ditemukan
dalam darah (eritrosit, leukosit atau trombosit).
Struktur sel-sel darah umumnya diamati menggunakan mikroskop
sediaan apus darah (Smear preparation). Sediaan apus darah (Smear
preparation) ini tidak hanya digunakan untuk mempelajari sel darah tapi juga
digunakan untuk menghitung perbandingan jumlah masing-masing sel darah.
Pembuatan preparat apus darah ini menggunakan suatu metode yang disebut
metode oles (metode smear) yang merupakan suatu sediaan dengan jalan
mengoles atau membuat selaput (film) darah tipis. Berdasarkan uraian
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma
darah dan sel darah. Sel darah terdiri atas 3 jenis yaitu eritrosit, leukosit dan
trombosit. Volume darah secara keseluruhan adalah satu per duabelas berat
badan atau kira-kira lima meter. Sekitar 55 % adalah plasma darah sedang 45
% sisanya terdiri dari sel darah. Manusia memiliki sistem peredaran darah
tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan
oleh jantung (Rosita dan Mulyaningrum, 2003).
B. Komponen penyusun Darah
Pipet tetes
Mikroskop
5.
Alat tulis
6.
Kamera
7.
Botol Kaca
Stopwach
Kertas label
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan
No.
Nama Bahan
Kegunaan
1
2
3
Sebagai
objek
pengamatan
1. Darah tepi manusia
Sebagai larutan untuk mensterilkan jari
2. Alkohol 70 %
tangan
Sebagai larutan pewarna
3. Giemsa 3 %
Sebagai larutan fiksasi
4. Alkohol absolut
Untuk membersihkan darah
5. Kapas
Untuk membersihkan darah
6. Tissue
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Menusuk dengan jarum frankle ke jari tangan kiri yang sebelumnya sudah
diurut dan dibersihkan dengan menggunakan alkohol 70%.
2. Mengusap 2-3 tetes darah dengan kapas.
3. Meneteskan tetesan berikutnya di atas kaca benda sedemikian rupa, sehingga
merupakan lingkaran berdiameter 2 mm.
4. Meletakkan kaca benda yang lain pada sisi yang pendek di atas muka tetes
darah tersebut, lalu tarik ke belakang sedikit sampai kira-kira di tengah
lingkaran darah timbul kapilaritas yang menyebabkan darah dengan
sendirinya merata ke kanan dan ke kiri tepi kaca benda pertama. Sudut
antara kedua kaca benda 45
5. Mendorong kaca benda yang kedua maju ke depan dengan kekuatan dan
kecepatan yang sama rata supaya mendapatkan film darah yang tipis sama
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
rata.
Mengeringkan kaca benda di udara.
Meneteskan larutan fiksasi Alkohol 70% pada film darah.
Mengeringkan film darah selama 30 menit.
Meneteskan larutan pewarna giemsa 3% pada film darah.
Mengeringkan film darah kembali selama 30 menit.
Mencuci film darah dengan akuades dan mengeringkannya.
Mengamati di bawah mikroskop.
Mendokumentasikan hasil pengamatan.
IV.
A. Hasil pengamatan
Hasil pengamatan pda praktikum preparat apus (smear preparation) dapat
dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil pengamatan
Gambar Sel Sel Darah
No
Gambar Hasil
Pengamatan
Gambar Literatur
Keterangan
Limfosit
Eosinofil
3
Basofil
Monosit
5
Neutrofil
Eritrosit
6
B. Pembahasan
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma
darah dan sel darah. Sel darah terdiri atas 3 jenis yaitu eritrosit, leukosit dan
trombosit. Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen
pembentuk) tertahan dan dibawa dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih
berat dibandingkan air dan lebih kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang
khas, serta pH 7,4 (7,35-7,45). Warna darah bervariasi dari merah terang
sampai merah tua kebiruan, bergantung pada kadar oksigen. Fungsi utama dari
darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel diseluruh tubuh.
Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri atas dua
komponen yaitu plasma darah merupakan bagian yang cair. Plasma darah
adalah cairan yang mengandung sel-sel darah. Plasma darah yabg terlarut
terdapat berbagai macam zat antara lain zat makanan, protein, zat sekresi dan
gas (O2, CO2 dan N2). Plasma darah mengandung serum yang berfungsi sebagai
tempat pembentukan antibodi. Selain darah, cairan tubuh yang lain adalah
limfe. Cairan limfe terbentuk dari air, glukosa, lemak, dan garam. Limfe
berfungsi sebagai alat pengangkut cairan dan protein, emulsi lemak, dan
penghasil antibodi. Komponen seluler limfe terdiri dari limfosit dan granulosit.
Preparat adalah tindakan atau proses pembuatan maupun penyimpanan
sesuatu menjadi tersedia, spesimen patologi maupun anatomi yang siap dan
diawetkan untuk penelitian dan pemeriksaan. Sediaan apus darah biasanya
digunakan dua buah kaca sediaan yang sangat bersih terutama harus bebas
lemak. Satu buah kaca sediaan bertindak sebagai tempat tetes darah yang
hendak diperiksa dan yang lain bertindak sebagai alat untuk meratakan tetes
darah agar didapatkan lapisan tipis darah (kaca perata). Darah dapat diperoleh
dari tusukan jarum pada ujung jari. Sebaiknya tetesan darah pertama
dibersihkan agar diperoleh hasil yang memuaskan.
Tetesan yang kedua diletakan pada daerah ujung kaca sediaan yang
bersih. Salah satu ujung sisi pendek kaca perata diletakan miring dengan sudut
kira- kira 45o tepat didepan tetes darah menyebar sepanjang sisi pendek kaca
fiksasi
pada
pembuatan
preparat
apus
darah
adalah
Nukleusnya
memiliki
tiga
sampai
lima
lobus
yang
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada praktikum preparat apus (Smear
Preparation) dapat disimpulkan bahwa preparat apus dibuat menggunakan 3
tahapan utama, yaitu membuat film darah tipis dengan metode smears, proses
DAFTAR PUSTAKA
Holil, K., Rofieq, A., dan Wahyuni, S., 2003, Pembuatan Preparat sebagai Media
Pendidikan pada Bidang Studi Biologi, Jurnal Dedikasi, 1(1) : 136
Linda, R., dan Mulyaningrum, U., 2003, Pemeriksaan Retikulosit Metode Manual
pada pengamatan per 1000 Eritrosit dan per 500 Eritrosit Dibanding
Metode Automatik, Jurnal Logika, 3(1) : 56-58
Budi, S., 2010, Differential Counting Berdasarkan Zona Baca Atas dan Bawah
pada Preparat Darah Apus, Jurnal Unimus, 2(2) : 56
Warni, E., 2009, Penentuan Morfologi Sel Darah Merah (eritrosit) Berbasis
Pengolahan Citra dan Jaringan Syaraf Tiruan, Jurnal Ilmiah Elektrikal
Enjiniring, 7(3) : 1
Wardhani, I.R., dan Astuti, N.K., 2013, Fakta Menakjubkan tentang Tubuh
Manusia, Cikal Aksara (Imprint AgroMedia Pustaka), Jakarta.