Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN

Pertumbuhan pendapatan yang tinggi menurut strategi pertumbuhan, akan


menimbulkan efek penetasan hasil hasil pembangunan. Pendapat tersebut di
Negara-negara berkembang tidak benar, tidak berdasarkan 4 alasan. Pertama,
strategi pertumbuhan tanpa pemerataan di Negara-Negara dunia ketiga justru
menimbulkan akses antipembangunan dengan munculnya karakter orang kaya
yang suka hidup mewah. Pada gilirannya, orang kaya tersebut bersikap oportunis
dan gigih mempertahankan status ku kelompok elit ekonomi dan politik dengan
mengorbankan buruh murah dan mengorbankan kepentingan mayoritas penduduk.
Kedua, pendapatan dan taraf hidup yang rendah menyebabkan kesehatan
yang buruk, kurang gizi, pendidikan minim, sehingga pada gilirannya dapat
mengakibatkan kemerosotan produktivitass ekonomi. Kondisi tersebut menjadikan
pertumbuhan ekonomi lamban.
Ketiga, naiknya pendapatan penduduk miskin akan meningkatkan permintaan
barang-barang produksi dalam negeri, seperti makanan dan pakaian.
Keempat, Distribusi yang adil merangsang tumbuhnya ekonomi yang sehat,
sehingga secara psikologis dan politis merangsang peran serta masyarakat dalam
pembangunan. Distribusi yang tidak adil dapat menimbulkan penolakan terhadap
pembangunan serta pemberontakan.
Todaro sebenarnya tidak anti terhadap pertumbukan ekonomi, bahkan ia
memandang pertumbuhan pendapatan yang tinggi tetap diperlukan oleh suatu
Negara. Tujuan utama pembangunan harus menghasilkan pertumbuhan
pendapatan menyeluruh, dapat member tekanan khusus kepada pertumbuhan
pendapatan ekonomi lemah.
Teknologi tepat guna (appropriate technology) adalah salah satu strategi
pembbangunan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional
terbukti tumbuh, tetapi kesenjangan pendapatan tidak dapat dihindari
penyebabnya adalah teknologi tinggi yang hanya bisa diakses oleh sebagian kecil
tenaga ahli teknologi tinggi biasanya menggunakan input impor guna menghasilkan
baranag- barang mewah yang bukan kebutuhan mayoritas enduduk Negara
berkembang. Penyiapan kesanggupan psikologis, sosiologis, dan kurtural ternyata
perlu dilakukan, karena kemiskinan merupakan peristiwa yang kompleks yang
disebabkan oleh peristiwa structural dalam masyarakat, factor mentalitas yang
mengarah pada kelemahan psikologis, dan factor kurtural yang sering disebut
budaya miskin.
Penggunaan teknologi tepat guna sering gagal disebabkan oleh kendala
structural, cultural, dan mental. Oleh karena itu, kemudian muncul strategi
pemberdayaan. Bentuk-bentuk systematic disempowerment di Negara-negara
berkembang adalah distribusi pendapatan yang tidak adil (Todaro 1995: 201),

adanya perangkap kemiskinan (Chambers, 1996), kurangnya akses keluarga miskin


terhadap basis kekuatan sosial (Frietmann, 1992), dan daya tarik kota dan gaya
dorong desa (Papanek dan Dorotjatun,1986).
KERUGIAN DAN KEUNTUNGAN MASING-MASING STRATEGI PEMBANGUNAN
A. Keuntungan dan kerugian strategi pertumbuhan
Keuntungan strategi pertumbuha adalah terciptanya akumulasi capital dan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehingga tersedia modal bagi penggerak
pembangunan. Strategi tersebut dapat juga diyakini menimbulkan kelas
menengah baru, kaum terpelajar, dan kaum kaya yang akan menjadi ujung
tombak bagi geraka demokratisasi. Strategi tersebut dianggap mampu untuk
mengubah budaya tradisional menjadi budaya modern.
Nilai-nilai budaya yang menyertai pelaksanaan strategi pertumbuha itu
mengancam nilai-nilai asli semua Negara yang sedang berkembang. Roses
yang terjadi adalah westernisasi dalam segala hal, bukan alkuturasi tetapi
dualism antara nilai barat dan nilai timur. Akibat terparah adalah terjadi
anomi, yakni disatu sisi nilai timur hendak ditinggalkan dan sisi llain nilai
barat belum terpakai secara mantap sebagai gannti.
Dampak lain di Negara yang sedang berkembang, strategi
pertumbuhan ini dipakai oleh kapitalis internasional untuk menyedot
keuntungan dengan berkolaborasi antara penguasa setempat dan kapitalis
lokal. Dampaknya adalah pertumbuhan hanya dinikmati segelintir orang
ditengah-tengah rakyat miskkin.
B. Keuntungan dan kerugian strategi distribusi
Kemungkinan pelaksanaan strategi redistribusi perlu dikritisi, terutama
pada ospek campur tangan pemerintah untuk membuat paket kebijakan
redistribusi. Hal ini berarti redistribusi pendapatan tidak bisa diserahkan
kepada mekanisme pasar. Ada tiga prasyarat agar strategi redistribusi dapat
dijalankan dengan mulus:
1. Perlu terbentuk pemerintahan yang poppulis, menghilangkan
ketergantungan yang berlebihan kepada Negara maju, dan
menghilangkan budaya miskin dengan program pemberdayaan.
Pelaksanaan strategi redistribusi sangat tergangtung pada sifat
pemerintah yang otonom. Emerintahan elitis sering berpihak kepada
kepentingan minoritas golongan kaya, karena mereka mampu memberi
jaminan pendapatan bagi penguasa (Budiman,1989:202). Kondisi
pemerintahan elitis ini tidak bisa diharapkan muncul redistribusi asset
produksi. Thee Kian Wie berpendapat bahwa redistribusi asset hanya bisa
dilakukan oleh pemerintahan populis, sehingga pemerntahan elitis perlu

dirombak terlebih dahulu secara radikal atau gradual, sebelum kebijakan


redistribusi bisa dijalankan (Brata,1992:202).
2. Negara maju harus diyakinkan bahwa redistribusi pendapatan yang merta
dapat meningkatkan daya eli masyarakat dunia ke3, sehingga pasar dunia
ke 3 akan potensial bagi barang-barang dagangan Negara maju Negaranegara maju tidak bisa bersikukuh bahwa kegagalan distribusi
pendapatan dinegara-negara yang sedang berkembang disebabkan oleh
pelaksanaan strategi pertumbuhan yang tidak utuh atau distorsi pasar,
sehingga distribusi fungsional tidak bisa berjalan (Nugeni dan
Yolopaulos,1986:164).
3. Kemiskinan menimbulkan rasa rendah diri. Masyarakat miskin menjadi
kehilangan harga diri, terutama jika pemerntah selalu memberikan
tunjangan secara langsung, tanpa member kesempatan kelompok miskin
untuk berusaha meraihnya. Menurut Korten(1988:374) menyatakan
bahwa untuk mencapai moto kehidupan yang tinggi diperlukan rasa harga
diri akibat terbangunnya partisipasi dalam kegiatan produksi dan harga
diri akibat partisipasi dalam mengkonsumsi produk-produk. Jika
masyarakat miskin hanya diberi tunjangan langsung maka mereka akan
kehilangan harga diri akibat merasa tidak berpartisipasi dalam proses
produksi.
C. Keuntungan dan kerugian strategi pemberdayaan
Kelemahan pendekatan kelemahan pendekatan collective self
empowerment adalah terlalu menekan pada aspek interaksi sosial, sehingga
seakan-akan segala sesuatu menjadi beres jika sekat-sekat structural dalam
masyarakat mampu ditembus denngan kekuatan sosial. Friedmann
(1988:250) menganjurkan pentingnya proses belajar yang tidak secara
langsung mengarah pada perbaikan struktur, tetapilebih dekat kepada
perbaikan cultural untuk memberi pencerahan bahwa kemiskinan itu bukan
takdir yang tidak bisa diubah oleh kekuatan apapun selain kekuatan Tuhan.
Friedmann menyatakan bahwa proses belajar berkaitan dengan perjuangan
politik sebagai konsekuensi dari upaya inovasi.
D. Keuntungan dan kerugian strategi teknologi tepat
Keterbatasan pengembangan teknolgi tepat guna dinegara-negara
yang sedang berkembang adalah :
1. Tidak ada institusi yang secara khusus bertugas untuk mengembangkan
teknologi tepat guna.
2. Selisih harga yang cukup besar antara teknologi impor dengan
menciptakan teknologi baru (teknologi impor lebih murah).
3. System nilai yang tidak mendukung.
Peneliti dan praktisi lebih suka bekerja dengan teknologi tinggi dari
pada menggunakan teknologi madya, walaupun teknologi sederhana mudah

diketahui secara luas akan dapat menampung tenaga kerja lebih banyak dan
ramah lingkungan (Herrick dan Kindle Berger,1983:238).
Negara miskin pada umumnya tidak mempunyai institusi yang
mengabdi untuk membangkitkan perubahan teknologi. Negara-negara kaya
saja yang dapat mengorganisasi institusi tersebut baik disektor public,
maupun disektor prifat.
Negara miskin lebih murah mengimpor teknologi tinggi dari pada harus
menciptakan teknologi sendiri. Akibatnya, penggunaan teknolgi tinggi malah
menyebabkan banyaknya pengangguran. Dengan demikian, proses impor
mesin oleh Negara miskin telah sesuai dengan perbeaan harga antara impor
dan menciptakan sendiri. Kondisi ini menimbulkan menurunnya penghargaan
terhadap inovasi.
Penggunaan teknologi tepat guna menjadi dilema utama dari sudut
kepentingan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan, antara enggunaan
teknologi padat karya dan teknologi padat modal.
Alasan pihak yangpro teknologi padatkarya adalah :
1. Negara miskin penuh dengan penganggur, dengan teknologi padat karya
akan menampung pengangguran.
2. Teknik padat karya dapat memeratakan pendapatan keseluruh lapisan
masyarakat secara adil.
3. Dengan kelangkaan modal dan sumber wirasasta, teknologi adat karya
dapat menalurkan hak tersebut kejalur yang lebih penting.
4. Rendah impor, teknik tersebut memerlukan alat dan peralatan lebih
sederhana yang tidak perlu diimpor dari luar sehingga dvisa dapat
dihemat banyak.
5. Teknik padat karya sangat diperlukan untuk melawan tekanan invlasi pada
perekonomian sedang berjalan.
6. Teknik padat karya biasanya digunakan didesa-desa dan kota kecil.
7. Metode padat karya menikmati semua keuntungan desentralisasi dan
menghindarkan dampak negative system pabrik.
8. Timbulnya monopoli dapat dihindarkan.
Alasan yang dikemukakan pihak yang pro teknologi padat modal
adalah :
1. Pekerjaan yang menggunakan padat modal mendatangkan pendapatan
yang sebagian besar jatuh ketangan pengusaha dan sebagian kecil jatuh
pada buruh.
2. Sebagai akibat wajar dari hal itu, laju pertumbuhan jauh lebih cepat
dibawah teknik padat modal dari pada dibawah teknik padat karya,
sehingga dalam jangka panjang dapat tersedia lapangan pekerjaan yang
lebih banyak kepada tenaga buruh yang ada.

3. Di banyak Negara terbelakang, laju pertumbuhan penduduk sangat tinggi


dan kalau rasio buruh tidak naik maka out put perkepala juga tidak naik.
Hal itu cenderung memperkecil tingkat akumlasi modal.
4. Negara miskin modal sulit untuk tidak menghamburkan modal lewat
penyusutan. Karenanya, Negara terbelakang harus memiliki gteknik
produksi yang sangat padat modal dan tidak cepat usang.
5. Proses produksi padat modal menguntungkan dari pada teknik padat
karya karena dengan tekni tersebut produktivitas naik dengan cepat
disbanding biaya.
6. Dalam kenyataan penggunaan teknik padat modal menghasilkan produksi
barang yang bermutu dan menekan biaya, sehingga harga rendah dan
memberikan dasar bagi kenaikan standar hidup yang cepat dikemudian
hari.
7. Teknik padat modal mempunyai dampak yang menjangkau kedalam
proses pertumbuhan ekonomi.
8. Teknik padat modal mendorong mempertinggi keterampilan dan efisien
serta membantu dalam latihan menejemen.
9. Untuk menyediakan overhead sosial dan ekonomi, investasi modal dalam
jumlah besar adalah penting bagi Negara terbelakang.
PENERAPAN STRATEGI-STRATEGI PEMBANGUNAN DI INDONEISA
Pembangunan industry merupakan bagian dari rangkaian
pembangunan nasional dalam mencapai sasaran pembangunan jangka
panjang yang bertujuan membangun masyarakan industry,sehingga bangsa
Indonesia mampu tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri. Depar
temen perindortrian mengelompokkan industry nasional Indonesia menjadi
tiga kelompok besar yaitu :
1. Industry dasar yang meliputi kelompok indostri mesin dan logam dasar
dan kelompok industry kimia dasar.
2. Industry kecil meliputi antara lain industry pangan, industry sandang dan
kulit, industry kimia dan bahan bangunan, dan industry logam.
3. Industry hilir, yaitu kelompok aneka industry yang meliputi antara lain,
industry yang mengelola sumber daya hutan, hasil pertambangan,
sumber daya pertanian secara luas dan lain-lain
Keragaman sector industry di Indonesia telah menghadapkan para
perencana ekonomi pada suatu dilema.bila tujuan yang diutamakan adalah
penciptaan lapangan kerja dan penghapusan kemiskinan, sumber-sumber
ekonomi yang tersedia harus disalurkan kedalam usaha-usaha yang
membantu sector kerajinan rumah tangga yang tidak produktif dan tidak
banyak diketahui. Bila tujuan yang diutamakan adalah pertumbuhan
ekonomi, sumber-sumber tersebut haruslah diarahkan kepada usaha-usaha
industry besdar yang padat modal (Arsyad, 1988 : 175).

Pemerintahan sering berpihak pada industry yang menggunakan


teknologi padat modal,. Keberpihakan kepada industri kecil tampak lemah.
Hal itu menyebabkan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada kekuatan
ekonomi Negara maju. Hipotesis Todaro ternyata terbukti kebenarannya. Hal
itu berarti kendala politik, sosial, budaya amat besar dalam penerapan
teknologi tepat guna di Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga berusaha secara formal untuk menciptakan
pemerataan dengan strategi redistribusi. Misalnya undang-undang
pertanahan yang mengatur pembagian tanah juga tidak dijalankan secara
konsisten. Aturan pajak progresif tidak tampak digunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
Sumawinata (1992:55) menyatakan perlunya perubahan radikal dalam
pembangunan industry desa yangh berdasar atas nilai demokrasi populisme.
Desentralisasi berarti pemberian wewenang dan tanggung jawab
secara riil kepada pemerintah daerah. Karakteristik umum struktur organisasi
daerah menurut UU No. 5/1974 adalah dominasi pemerintahan pusat tampak
kiuat (Sumego, 1998). Hal itu tampak pada dua asas dari tiga asa
pemerintahan daerah, yakni desentralisasi, dekonsentrasi dan asas tugas
pembatntuan. Secara empiris, asas desntralisasi kurang berjalan karena tidak
didukung oleh pendanaa yang memadai dan daerah dianggap kurang mampu
(Menteri Dalam Negeri, 1998). Penebab utamanya adalah pemerintah pusat
belum rela menyerahkan kekuasaanhya kepada daerah (Zuhro,1983).
Factor jaminan situasional mengarah kepada komitmen pemerintah
pusat yang kuat untuk mendukung pembangunan oedesaan.
Pembangunan pedesaan tidak bisa menggunakan pendekatan atas
bawah, artinya harus menggunakan pendekatan bawah atas. Pendekatan itu
sejalan dengan konsep partisipasi. Logikanya, pihak yang paling tahu
terhadap kelemahan dan potensi pembangunan adalah pihak bawah.
Sedangkan, puhak atas biasanya memilik pengetahuan generative terhadap
masalah dan otensi pembangunan. Oleh karena itu, endekatan dari atas
cenderung salah, tidak sesuai dengan kondisi setempat.
Factor lain yang menentukan keberhasilan pembangunan pedesaan
adalah penekanan pada programnyata, bukan program yang seragam secara
nasional.

Anda mungkin juga menyukai