diketahui secara luas akan dapat menampung tenaga kerja lebih banyak dan
ramah lingkungan (Herrick dan Kindle Berger,1983:238).
Negara miskin pada umumnya tidak mempunyai institusi yang
mengabdi untuk membangkitkan perubahan teknologi. Negara-negara kaya
saja yang dapat mengorganisasi institusi tersebut baik disektor public,
maupun disektor prifat.
Negara miskin lebih murah mengimpor teknologi tinggi dari pada harus
menciptakan teknologi sendiri. Akibatnya, penggunaan teknolgi tinggi malah
menyebabkan banyaknya pengangguran. Dengan demikian, proses impor
mesin oleh Negara miskin telah sesuai dengan perbeaan harga antara impor
dan menciptakan sendiri. Kondisi ini menimbulkan menurunnya penghargaan
terhadap inovasi.
Penggunaan teknologi tepat guna menjadi dilema utama dari sudut
kepentingan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan, antara enggunaan
teknologi padat karya dan teknologi padat modal.
Alasan pihak yangpro teknologi padatkarya adalah :
1. Negara miskin penuh dengan penganggur, dengan teknologi padat karya
akan menampung pengangguran.
2. Teknik padat karya dapat memeratakan pendapatan keseluruh lapisan
masyarakat secara adil.
3. Dengan kelangkaan modal dan sumber wirasasta, teknologi adat karya
dapat menalurkan hak tersebut kejalur yang lebih penting.
4. Rendah impor, teknik tersebut memerlukan alat dan peralatan lebih
sederhana yang tidak perlu diimpor dari luar sehingga dvisa dapat
dihemat banyak.
5. Teknik padat karya sangat diperlukan untuk melawan tekanan invlasi pada
perekonomian sedang berjalan.
6. Teknik padat karya biasanya digunakan didesa-desa dan kota kecil.
7. Metode padat karya menikmati semua keuntungan desentralisasi dan
menghindarkan dampak negative system pabrik.
8. Timbulnya monopoli dapat dihindarkan.
Alasan yang dikemukakan pihak yang pro teknologi padat modal
adalah :
1. Pekerjaan yang menggunakan padat modal mendatangkan pendapatan
yang sebagian besar jatuh ketangan pengusaha dan sebagian kecil jatuh
pada buruh.
2. Sebagai akibat wajar dari hal itu, laju pertumbuhan jauh lebih cepat
dibawah teknik padat modal dari pada dibawah teknik padat karya,
sehingga dalam jangka panjang dapat tersedia lapangan pekerjaan yang
lebih banyak kepada tenaga buruh yang ada.