Anda di halaman 1dari 22

STATUS PASIEN PSIKIATRI

I.

II.

IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Usia
Tanggal lahir
Alamat
Pekerjaan
Kesatuan
Pendidikan
Status perkawinan
Agama
Suku
Tanggal masuk RS

: Ny.S
: Perempuan
:
:
:
:
:
:
: menikah
: Islam
:
: 17 September 2014

RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis
: Tanggal 18, 22 September 2014
Alloanamnesis
: Anak pasien (tanggal 17 September 2014)
A. Keluhan Utama
Pasien menangis dan marah-marah, kemudian kembali seperti biasa.
B. Keluhan Tambahan
Sering berbicara sendiri dan tertawa sendiri.
C. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien menangis lalu marah-marah mengungkapkan isi hatinya, lalu
setelah semua isi hatinya keluar pasien kembali normal. Menurut keterangan
anaknya, pasien sering bertingkah laku seperti anak-anak dan sering
mendorong-dorong perabotan rumah seperti tempat tidur lemari dan juga
sering merusak barang. Sudah kurang lebih dua bulan pasien tidak minum obat
dari dokter dengan alasan obat membuat lemas.
Menurut anak pasien, semenjak nenek pasien meninggal, pasien jadi
kehilangan tempat untuk bercerita karena ayah dan ibu pasien sudah sibuk
dengan keluarga masing-masing, sedangkan anak-anak dan suami pasien juga
jarang ada dirumah sehingga jarang terjadi komunikasi antara pasien dan
keluarga. Disamping itu karena pasien membangun rumah diatas tanah yang
diberikan nenek pasien, banyak saudara-saudara pasien yang sering menuntut
bagiannya. Disamping itu ibu pasien sering membandingkan pasien dengan
adik tirinya. Pasien sering di hasut oleh saudaranya bahwa pasien dilarang

dirumah terus karena nanti suami kawin lagi. Padahal suaminya sangat sabar
dan royal menghadapi pasien.
Awalnya pasien menunjukan gejala berbicara ngelantur, lalu ada
tukang ayam bernama saproni yang menyuruh ke dukun. Dukun mengatakan
pasien terkena guna-guna dan diminta untuk membawa batu dan air. Pasien
pernah kabur selama satu bulan dan kehilangan emas 100 gram.
Pada autoanamnesis, pasien mengaku habis bertengkar dengan
suaminya, pasien ingin minta cerai karena suaminya sering member uang pada
wanita- wanita cantik. Pasien mengaku bahwa suaminya sering cemburu,
sehingga pasien tidak boleh berdandan. Pasien mengaku mempunyai nama
lain yaitu bunga nirwana sebagai model iklan lulur purbasari dan audy sebagai
polisi. Pasien bercerita mempunyai tanah satu hektar dan mempunyai banyak
cabang rumah makan. Pasien mengaku mobilnya di gadaikan di pegadaian
karena untuk keperluan saudaranya.
Selama berada didalam perawatan Paviliun Amino pasien terlihat
sering menyeringai, sering berbicara sendiri dan menertawakan pasien lain.
Pasien sering mengacuhkan pertanyaan sambil bermain-main sendiri atau
tidur.
D. Riwayat Gangguan Sebelumnya
Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien mengatakan bahwa 10 tahun yang lalu pasien pernah dirawat
dirumah sakit jiwa Grogol dengan keluhan yang sama, dengan diagnosis
skizoafektif. Pasien tidak meminum obatnya sejak 2 bulan sebelum masuk
rumah sakit. Sebelumnya pasien mendapatka pengobatan
mendapat pengobatan risperidon, chlorpromazine dan triheksilfenidil.
Dari pengobatan ini pasien mengalami perbaikan dan dapat kembali bekerja
dikesatuannya walaupun sudah tidak sesuai tugasnya terdahulu.
Pada tahun 2012, pasien kembali dirawat dengan keluhan yang sama.
Ternyata pasien jarang meminum obatnya. Lalu setelah mengalami perbaikan
sehabis dirawat dikembalikan ke asrama kesatuan. Namun selama beberapa
minggu, pasien didapatkan keluhan yang sama disertai rasa pusing karena
setelah mendengar ejekan dari teman dan seniornya dikesatuan. Pasien pun
kembali dibawa ke Paviliun Amino.

Riwayat Medik Umum


2

Pasien pernah mengalami kejang demam padasaat usia 2 tahun.

Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol


Pasienmerokok sejak 4 tahun yanglaludantidak mengkonsumsi alkohol

ataupun narkotika.
E. RiwayatKehidupan Pribadi
Riwayat Prenatal dan Perinatal
Ayah

pasien

mengatakan,

ibunya

selama

kehamilan

tidak

mengkonsumsi rokok, minuman beralkohol maupun obat-obatan terlarang dan


juga tidak memiliki penyakit apapun sewaktu mengandung pasien. Pasien lahir
normal (pervaginam) dan cukup bulan.

Riwayat Masa Kanak Awal (0-3 tahun)


Pada usia 2 tahun orang tua pasien bercerai dan pasien tinggal dengan

neneknya. Pasien sering disuruh mencuci dan mengepel oleh saudaranya.

Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)


Pendidikan pasien dimulai dari TK. Hubungan dengan teman-

temannya cukup baik. Pasien melanjutkan di SD selama 6 tahun dan pasien


termasuk anak yang berprestasi karena sering memperoleh juara 1 dikelasnya.

Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja (12-18 tahun)


Pada saat usai 12 tahun pasien di nikah kan dengan suaminya sampai

sekarang.

Masa Dewasa
1. Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah dari taman kanak-kanak hingga sekolah
menengah atas dan dilanjutkan pendidikan tentara. Pasien merupakan
salah satu siswa berprestasi dari SD hingga SMA disekolahnya. Pasien
mengatakan jarang bergaul dengan teman-temannya sejak masuk SMP
hingga SMA.Pasien juga mengatakan bahwa setelah pulang sekolah,
pasien langsung pulang ke rumah.
3

2.

Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai Tentara Nasional Indonesia Angkatan

Darat diawali pada tahun 2009. Saat ini(September 2014) pangkat


terakhir pasienPRATU di PENERBAD, Pondok Cabe Tangerang.
Menurut ayah pasien, pasien sering mengeluhkan tentang
pekerjaannya yang berat dan pasien juga mengatakan bahwa badan
pasien terasa kaku jika berhadapan dengan atasannya dikantor.

3. Riwayat Pernikahan dan Hubungan


Pasien belum menikah dan belum pernah memiliki seorang
pacar.
4.

Riwayat Kehidupan Beragama


Pasien beragama Islam, namun pasien jarang melaksanakan

solat 5 waktu dan membaca Al-Quran.


5. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan tindakan pelanggaran hukum
maupun berurusan dengan pihak yang berwajib.
6. Riwayat Psikoseksual
Pasien merupakan heteroseksual. Walaupun pasien mengaku
belum pernah berpacaran sampai dengan saat ini, tetapi pasien
memiliki ketertarikan dengan lawan jenis dan memiliki keinginan
untuk menikah.
7. Aktivitas Sosial
Di lingkungan rumah, pasien memiliki hubungan cukup baik
dengan tetangganya. Pasienjugamemiliki hubungan cukup baik dengan
teman satu asrama, iamengatakan bahwatidak memiliki teman dekat di
lingkungan rumahnyaataupun asramanya.

Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Ayah dan
Ibu pasien adalah seorang petani. Pasien memiliki 2 orang adik. Adik
4

pertamanya adalah seorang perempuan berusia 18 tahun dan adik yang


kedua adalah seorang laki-laki berusia 7 tahun.
Berdasarkan alloanamnesa dengan ayah pasien, terdapat
anggotakeluarganyayang memiliki keluhan seperti pasien yaitu paman
dari ayahnya.
Genogram
Tn. S 45 tahun

Tn. S 24 tahun

Ny. S 49 tahun

An. R 7 tahun
Nn. T 18 thn

Keterangan:
= Lelaki
= Perempuan

erat

= Pasien

Situasi Kehidupan Sekarang


= Tinggal
sendiri
Saat
ini pasien tinggal bersama suami dan anaknya yang ketiga
lebih
di= Hubungan
rumah. Suami
pasien jarang pulang dan saat pulang membawa

temannya, ngobrol bersama temannya lalu tidur. Sedangkan anak


pasien pulang sekolah sore atau malam. Setelah pasien masuk ke
dalam perawatan di paviliun Amino RSPAD, keluarga sering
menjenguk pasien. Pasien mengatakan ingin pulang karena ingin
bertemu anak dan keluarganya.

Persepsi
1. Pasien tentang diri dan lingkungan
Pasien menganggap bahwa dirinya dibawa ke rumah sakit
karena bertengkar dengan suaminya.
2. Persepsi keluarga tentang diri pasien
Keluarga pasien berpendapat bahwa pasien membutuhkan
pengobatan dari bagian kesehatan jiwa. Keluarga menginginkan
pasien segera sembuh agar bias beraktifitas kembali.
3. Mimpi, fantasi dan nilai-nilai

Saat ini pasien hanya berharap untuk pulang ke rumah, berhenti


dari pekerjaan.
III.

STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien laki-laki berusia 24tahun tampak sesuai dengan usia,
tinggi 167 cm kulit sawo matang, rambut sedikit gundul, berwarna
hitam Penampilan kurang rapi dan merawat diri. Pada saat dilakukan
wawancara, tanggal 5 September 2014 pasien menggunakan baju
lengan pendek berwarna hijau dan celana panjang berwarna biru, serta
tidak memakai alas kaki. Pasien dapat berjalan dengan keseimbangan
baik dan cara berjalan yang normal.

2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor

Pasien duduk tenang di depan ruang perawatan. Sesekali pasien


memainkan jarinya. Saat wawancara pasien sesekali menunduk dengan
alasan diperintahkan oleh bisikannya. Kontak mata sering teralihkan.
Pasien senang berjalan mengelilingi taman di bangsal pria.
3. Sikap terhadap Pemeriksa
Pasien cukup kooperatif selama wawancara berlangsung dan
dapat menjawab pertanyaan yang diajukan. Pasien beberapa kali
tampak kehilangan konsentrasi dan menanyakan ulang pertanyaan
yang diberikan kepadanya. Pasien bersikap pasif, hanya menjawab jika
ditanya dengan jawaban yang relatif singkat.
b. Mood dan Afek
Mood
: Hipotim
Afek
: Terbatas
Keserasian : Serasi antara mood dan afek
c. Pembicaraan
Pasien berbicara tidak spontan, sedikit, cukup lancar, volume suara
cukup pelan, irama dan intonasi baik, serta artikulasi yang jelas.
d. Gangguan Persepsi

Pasien mengatakan mendengar suara-suara (halusinasi auditorik)


dan pasien melihat wujud bayangan yang tidak bias dilihat oleh orang
lain(halusinasi visual).
e. Pikiran
Proses pikir
Isi Pikir

: Koheren
: Preokupasi ingin berhenti dari kesatuan
Waham dikendalikan

f. Sensorium dan Kognitif


Taraf kesadaran dan kesiagaan
Compos mentis, kesiagaan baik

Orientasi
1. Waktu
2. Tempat
3. Orang

: Baik, pasien dapat membedakan waktu saat pagi, siang


dan malam.
: Baik, pasien mengetahui bahwa dirinya sedang berada
di RSPAD Gatot Soebroto.
:Baik, pasien dapat mengenali teman-teman
sebangsalnya, keluarga, nama pemeriksa, dan perawat.

Daya ingat
1. Jangka panjang

Baik, pasien dapat mengingat tempat dan

kapan pasien dilahirkan.


2. Jangka menengah : Baik, pasien dapat mengingat siapa yang
mengantarnya ke rumah sakit.
3. Jangka pendek
: Baik, pasien dapat mengingat jumlah obat
kemarin pagi dan sore yang diminumnya.
4. Jangka Segera
: Baik, pasien tidak kesulitan menghafal nama
pemeriksa.

Konsentrasi dan perhatian


Baik, pasien dapat melakukan pengurangan 100 dikurang 7
meskipun dengan memerlukan waktu yang lama untuk berpikir.

Kemampuan membaca dan menulis


Pasien memiliki kemempuan membaca dan menulis yang baik.

Kemampuan visuospasial
Pasien dapat menggambarkan jam dengan baik.

Pikiran abstrak
Peribahasa berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian
dapat dimengerti oleh pasien.

Intelegensia dan kemampuan informasi


Baik, pasien dapat mengetahui nama Presiden dan Wakil
Presiden Indonesia saat ini.

g. Kemampuan Mengandalikan Impuls

Selama proses wawancara pasien dapat mengendalikan diri dengan


berperilaku baik dan sopan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh pemeriksa walaupun sesekali pasien memainkan jari tangannya ketika
diwawancara.

h. Daya Nilai dan Tilikan


Daya dan nilai sosial
Baik, pasien bersikap sopan terhadap dokter muda perempuan
maupun laki-laki, pasien juga bersikap sopan kepada perawat dan
pasien lainnya.
8

Uji daya nilai


Baik, jika pasien menemukan dompet maka pasien akan
melapor pada pihak yang berwajib.

Penilaian realita
RTA terganggu.

Tilikan
Pasien memiliki tilikan derajat 3, pasien sadar dirinya sakit,
tetapi menyalahkan faktor luar/ organik sebagai penyebabnya. Menurut
pasien, alasan pasien dirawat karena suka berjalan-jalan tanpa disadari.

i. Taraf Dapat Dipercaya (Reliabilitas)

Secara umum dapat dipercaya, karena keterangan yang


disampaikan pasien sejalan dengan informasi yang diberikan oleh
senior, keluarga maupun staf Paviliun Amino.

V. PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LEBIH LANJUT


Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 6 September2014
1.

Status Interna
a. Keadaan Umum

: Baik

b. Kesadaran

: Compos Mentis

c. Status Gizi

: Cukup

d. Tanda tanda vital


- Tekanan Darah
- Nadi
- Nafas
- Suhu
e. Mata
f. THT
g. Mulut dan Gigi

: 110/70 mmHg
: 80 kali/menit, reguler
: 20 kali/menit
: 36,5oC
: Konjungtiva tidak anemik, Sklera tidak ikterik
: Perdarahan (-), palpasi pada daerah sinus pada
bagian sinus nyeri (-), deviasi septum (-)
: Pada mulut tidak ditemukan kelainan. Bibir tampak

kehitaman. Gigi berwarna kuning.


h. Jantung
: Tidak ditemukan adanya kelainan.
i. Paru
: Vesikuler kiri dan kanan, tidak ada wheezing,
tidak ada rhonki.
j. Abdomen

: Cembung, supel, tidak ada nyeri tekan, hati dan


limpa tidak teraba, bising usus normal.
9

k. Ekstremitas

: Akral hangat, tidak ada edema.

2. Status Neurologis
a. GCS

: 15

b. Tanda Rangsang Meningeal

: negatif

c. Tanda-tanda efek ekstrapiramidal

: negatif

d. Motorik

e. Sensorik

: Dalam batas normal

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Pada tahun 2010 untuk pertama kalinya pasien dirawat dan didiagnosis
skizorenia paranoid di Paviliun Amino RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan pasien
sering berjalan, berbicara, dan tertawa sendiri. Pada tahun 2012 pasien kembali
dirawat dengan alasan yang sama dengan sebelumnya,dan mendapat pengobatan
risperidon, chlorpromazine dan triheksilfenidil, namun pasienjarang minum obat.
Pasien didapatkan keluar dari asramanya di PENERBAD, Pondok Cabedan
tidak minum obatnya 4 bulan SMRS dan ditemukan di dekat rumah pasien di daerah
Pemalang.Saat dirumah pasien terlihat berbicara dan tertawa sendiri. Selain itu juga
pasien mengeluhkan tentang pekerjaannya yang berat dan akan merasa tegang atau
kaku jika sedang berhadapan dengan atasannya. Pasien juga memiliki keinginan untuk
menikah walaupun pasien mengaku belum pernah pacaran sampai dengan saat ini.
Saat ini pasien meminta izin untuk pensiun dini. Menurutnya ia meminta itu
karena diperintahkan oleh suara-suara Tuhan. Pasien juga merasa fisiknya sudah tidak
mampu beraktivitas kembali. Selain menyuruh untuk pensiun dini, suara itu pula yang
menyuruh pasien untuk jalan-jalan keluar dari asrama.
Riwayat kelahiran hingga remaja tidak ada masalah. Namun menurut ayah
pasien, pasien jarang keluar rumah dan bergaul semenjak SMP. Pasien lebih suka
berada dirumah. Pasien pun mengaku tidak memiliki teman dekat dilingkungan rumah
maupun asrama. Dikeluarga pasien juga ada yang memiliki keluhan seperti pasien
yaitu pamannya.
Dari pemeriksaan didapati penampilan yang kurang rapi dan merawat diri.
Mood hipotim, afek terbatas serasi dengan mood. Bicara tidak spontan, sedikit serta
volum suara yang cukup pelan. Terdapat ganguan persepsi berupa halusinasi auditorik
10

dan visual. Isi pikir preokupasi berhenti dari pekerjaannya atau pensiun dini serta
adanya waham dikendalikan. Kesiagaan dan orientasi baik. Kemampuan visuospasial,
berpikir abstrak, intelegensia serta daya informasi baik. Penilaian realita terganggu.
Tilikan derajat 3. Reliabilitas dapat dipercaya.
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I

:
Pada pasien ditemukan adanya pola perilaku atau psikologis yang

secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang
menimbulkan distress (penderitaan) dan disability (hendaya) dalam beberapa
fungsi psikososial dan pekerjaan. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa
pasien mengalami suatu gangguan jiwa.
Gangguan jiwa ini sebagai Gangguan Mental Non Organik (GMNO)
karena tidak adanya faktor organik spesifik yang diduga berkaitan dengan
gangguan jiwanya, gangguan sensorium atau kesadaran neurologis, maupun
gangguan kognitif. Pasien juga tidak didapati riwayat trauma kapitis sedang
ataupun berat, serta tumor otak.
GMNO ini termasuk psikosis karena ada hendaya berat dalam Reality
Testing Ability(RTA) berupa terganggunya judgementdan tilikan; hendaya
berat dalam fungsi mental dengan gejala positif berupa halusinasi dan waham.;
hendaya berat dalam fungsi kehidupan sehari-hari terutama dalam hal
menjalin hubungan sosial.
GMNO Psikosis ini termasuk Skizofrenia karena memenuhi pedoman
diagnostik skizofrenia berikut: halusinasi auditorik dan visual serta waham
dikendalikan yang telah berlangsung lebih dari satu bulan, serta terdapat
perubahan konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa
aspek pribadi.
Kasus ini memenuhi skizofrenia tipe paranoid karena memenuhi
pedoman diagnostik halusinasi auditorik perintah dan waham dikendalikan
yang menonjol.
Aksis II

:
Berdasarkan anamnesa riwayat kepribadian pasien sebelum sakit,

didapati ciri kepribadian pasien cenderung ke arah skizoid, karena pasien


kurang mengalami pengalaman seksual dengan orang lain ( berpacaran),
11

hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri seta tidak memiliki
teman dekat.
Aksis III

:
Tidak memiliki gangguan kondisi medik

Aksis IV

:
Pada pasien ditemukan adanya masalah dan tekanan dari pekerjaan.

Hal ini didapati berdasarkan keluhan pasien tentang beratnya menjadi seorang
tentara yang diluar angannya sehingga lebih memilih untuk pensiun dini.
Aksis V

:
Penilaian kemampuan penyesuaian menggunakan skala Global

Assessment Of Functioning (GAF) menurut PPDGJ III, didapatkan GAF tertinggi


dalam satu tahun terakhir (HLPY) didapatkan jika 70-61 yakni beberapa gejala
ringan, menetap, disabilita ringan dalam fungsi, secara umum baik. Untuk saat ini 6051 dengan gejala sedang (moderete), disabilitas sedang.

VIII. EVALUASI MULTI AKSIAL


Aksis I

: F20.0 Skizofrenia Paranoid

Aksis II

: Ciri kepribadian skizoid

Aksis III

:Tidak memiliki gangguan kondisi medik

Aksis IV

: Masalah dan tekanan dalam pekerjaan.

Aksis V

:
GAF tertinggi dalam satu tahun terakhir (HLPY) didapatkan 70-61
yakni beberapa gejala ringan, menetap, disabilita ringan dalam fungsi, secara
umum baik. Untuk saat ini 60-51 dengan gejala sedang (moderete), disabilitas
sedang.

IX. DIAGNOSIS
Diagnosis kerja
Diagnosis banding

: Skizofrenia Paranoid (F20.0)


: Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)

12

X. PROGNOSIS
Ad Vitam

: ad bonam

Ad Fungsionam

: dubia ad bonam

AdSanationam

: dubia ad malam

Faktor yang dapat memperberat prognosis :


1. Riwayat keluarga adanya anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama
dengan pasien.
2. Memiliki riwayat gangguan psikiatri sebelumnya yaitu pada tahun 2010 dan 2012
pernah dirawat di paviliun Amino dengan diagnosis skizofrenia paranoid.
3. Kurang perhatian dari keluarga karena pasien tinggal di asrama.
4. Kurangnya kepatuhan minum obat.
Faktor yang dapat meringankan prognosis :
1. Memiliki keinginan untuk sembuh
XI.

DAFTAR MASALAH
B. Organobiologik
Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan atau gangguan.
C. Psikologik
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Masalah kepatuhan minum obat


Masalah pekerjaan
Mood
: Kesan hipotim
Afek
: Terbatas
Gangguan persepsi
: Halusinasi auditorik dan visual
Isi pikir
: Preokupasi ingin berhenti dari pekerjaan
Waham dikendalikan

7. RTA
8. Tilikan

: Terganggu
: Derajat 3

D. Lingkungan & Sosioekonomi


Masalah dan tekanan dalam pekerjaan.
XII. RENCANA TERAPI
a. Farmakologi :
i. Aripiprazol 1x10 mg

13

Aripiprazol merupakan antipsikotika baru yang merupakan antipsikotika


dihidroquinolon. Aripiprazol merupakan agonis parsial kuat pada reseptor D 2
untuk dopamin endogen sehingga terjadi pengurangan aktivitas dopamin.
Agonis parsial merujuk kepada kemampuan untuk menghambat reseptor bila
reseptor tersebut terstimulasi berlebihan dan mampu merangsang reseptor bila
diperlukan peningkatan aktivitas reseptor tersebut. Aripiprazol juga dikaitkan
dengan kurangnya dampak yang berhubungan dengna antagonis D 2 di
mesokortek, nigrostriatum, dan tuberinfundibulum. Aripiprazol merupakan
agonis parsial dopamin pertama yang disetujui oleh Food and Drug
Administration (FDA) sebagai antipsikotika yang efektif untuk mengobati
skizofrenia.
b. Nonfarmakologis
i. Terhadap pasien
Psikoterapi suportif: untuk membina hubungan, menunjukan empati dan
reassurance, dimana terapis ikut terlibat dan berperilaku aktif, berempati
dan memberikan

perhatian pada pasien, menerima

pasien tanpa

menghakimi, mensuport usaha adaptif pasien, dan menghormati pasien


sebagai manusia seutuhnya.
ii. Terhadap keluarga dan teman
Psikoedukasi mengenai :
a. Penyakit pasien
Memberikan penjelasan yang bersifat komunikatif, informatif dan edukatif
mengenai penyebab penyakit pasien, gejala-gejalanya, faktor-faktor yang
memberatkan, dan bagaimana cara pencegahan. Sehingga keluarga dan
teman bisa menerima dan mengerti keadaan pasien serta mendukung proses
terapi dan mencegah kekambuhan.
b. Terapi yang diberikan
Memberikan penjelasan mengenai terapi yang diberikan pada pasien
dimana diterangkan mengenai kegunaan obat terhadap gejala pasien serta
efek samping yang mungkin muncul pada pengobatan. Selain itu juga
ditekankan pentingnya pasien kontrol dan minum obat secara teratur
sehingga diharapkan keluarga dan teman turut serta dan bekerja sama dalam
berjalannya program terapi.
X. DISKUSI

14

Skizofrenia tipe paranoid paling stabil dan paling sering. Awitan subtipe ini
biasanya, terjadi lebih belakangan bila dibandingkan dengan bentuk-bentuk skizofren
lain. Gejala terlihat sangat konsisten, sering paranoid pasien dapat bertindak sesuai
dengan wahamnya. Pasien sering tak koperatif dan sulit mengadakan kerjasama, dan
mungkin agresif, marah atau ketakutan, tetapi pasien jarang sekali memperlihatkan
perilaku inkoheren atau disorganisasi. Waham dan atau halusinasi menonjol sedangkan
afek dan pembicaraan hampir tidak terrpengaruh. Beberapa contoh gejala paranoid yang
sering ditemui:
a. Waham kejar, rujukan, kebesaran, waham dikendalikan, dipengaruhi dan
cemburu
b. Halusinasi akustik berupa ancaman, perintah, atau menghina. Berdasarkan
PPDGJ-III kriteria diagnosis untukskizofrenia paranoid (F.20.0)
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
a) thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun
kualitasnya berbeda ; atau thought insertion or withdrawal = isi yang asing dan
luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh
sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan thought broadcasting= isi pikirannya
tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya;
b) delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan
tertentu dari luar; atau delusion of passivitiy = waham tentang dirinya tidak
berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya = secara
jelas merujuk kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau
penginderaan khusus). delusional perception = pengalaman indrawi yang tidak
wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau
mukjizat.delusion of influence = waham dimana dirinya dipengaruhioleh suatu
kekuatan tertentu dari luar.
c) Halusinasi Auditorik: Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus
terhadap perilaku pasien, atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara
mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau jenis suara
halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
d) Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap
tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau
politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya

15

mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan


dunia lain).
Sebagai tambahan :
a. . Halusinasi dan atau waham harus menonjol
1. Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau
halusinasi

auditorik

tanpa

bentuk

verbal

berbunyi

pluit

(whistling),mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing)


2. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lainlain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tapi jarang menonjol.
3. Waham hampir berupa setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of
control), dipengaruhi (delusion of influence) atau "passivity" (delusion of
passivity), dan keyakinan dikejar2 yang beraneka ragam, adalah yang paling
khas
b. gangguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik
secara relatif tidak nyata atau menonjol.
Pada pasien ini didapatkan gejala skizofrenia paranoid yaitu adanya
halusinasiauditorikserta waham dikendalikan yangjelas. Oleh karena itu menurut PPDGJ
III gejala yang dialami pasien memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid
(F.20.0).
Diagnosis banding pada pasien ini adalah skizofrenia hebefrnik (F.20.1) karena
pada saat wawancara pasien sering cekikikan (giggling), senyum sendiri, dan tertawa
menyeringai (grimaces)agresifserta kepribadian pasien cenderung skizoid (menyendiri)
yang dapat menjadi premorbid gangguan sekarang. Diagnosis ini dapat disingkirkan
karena pada pasien tidak ditemukan perilaku regresi yang nyata ke prilaku primitif serta
tidak ditemukan penampilan pribadinya dan perilaku sosialnya adalah rusak.
Untuk terapi psikofarmaka, pengobatan yang dipilih pada pasien ini adalah
pemberian:

Aripiprazol 1x10 mg
Aripiprazol merupakan antipsikotik atipikal yang baru, dengan mekanisme
kerja berbeda, yaitu agonis dopamin parsial yang memiliki efektivitas dan
profil keamanan yang sangat menyerupai Antagonis Serotonin Dopamin.
Obat ini memperbaiki dua jenis hendaya yang menjadi ciri khas pada
skizofrenia ini: (1) gejala positif seperti halusinasi, waham, pikiran

16

terganggu, dan agitasi serta (2) gejala negatif seperti menarik diri, afek
datar, anhedonia, miskin pembicaraan, katatonia dan hendaya kognitif.

17

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI, 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia
III Cetakan Pertama. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta
2. Gunawan, Sulistia Gun, 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Departemen
Farmakologik dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.
3. Maslim, Rusdi, 2007. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik Edisi
Ketiga. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya: Jakarta.
4. Maslim, Rusdi, 2003. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari
PPDGJ-III. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya: Jakarta.
5. Ibrahim, Ayub Sani, 2005. Skizofrenia; Spliting Personality. PT Dian Ariesta: Jakarta.
6. Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran JiwaIndonesia, 2011. Konsensus
Penatalaksanaan Gangguan Skizofrenia. Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran
JiwaIndonesia : Jakarta.
7. Kaplan, HI dan Sadock BJ, Grebb JA, 2010. Sinopsis Psikiatri. Jilid 1. Edisi ke-7.
Binarupa Aksara: Jakarta

18

Tn. S, 24 tahun

Tahun 2010

Pertama kalinya
pasien dirawat di
amino dengan
keluhan pasien
sering berjalan,
berbicara dan
tertawa sendiri.dan
mendapat
pengobatan
risperidon,
chlorpromazin dan
triheksilfenidil,
namun
pasienjarang
minum

Tahun 2012

pasien kembali
dirawat dengan
keluhan yang sama
yaitu pasien sering
berjalan, berbicara
dan tertawa sendiri

Juli 2014

Sudah 4 bulan tidak


masuk kerja. Pasien
menyadari bahwa
pikiran pasien saat ini
sedang tidak
nyambung. Pasien
pernah mengeluhkan
kepada orang tuanya
kalau pekerjaannya
sebagai tentara itu
berat hingga pasien
pernah berkeinginan
untuk berhenti bekerja.

19

Kelengkapan Status

No.

Berkas

Keterangan

Surat masuk rawat inap

Ada

Surat rujukan

Ada

Ringkasan masuk dan keluar dan GENERAL


CONSENT

Ada

Keterangan penjamin

Ada

Formulir DPJP

Ada

Ada
Pengkajian
Ada
a. Pengkajian awal keperawatan rawat jalan general

b. Catatan medis gawat darurat

Ada

c. Catatan medis awal rawat inap

Ada

d. Pengkajian awal keperawatan rawat inap


e. Pengkajian khusus (jiwa)

Ada

f. Pengkajian nyeri

Ada

g. Skoring pasien resiko jatuh


h. Pengkajian dekubitus

Ada

i. Skrining gizi lanjut

Ada
Ada

Asuhan keperawatan
7

a. Keperawatan dan rencana pemulangan


pasien/discharge planning
b. Asuhan ICU
a. Asuhan gizi

Ada

Catatan perkembangan terintegrasi

Tidak ada
Ada
Ada
20

Edukasi terintegrasi

Ada

Pemeriksaan diagnostik
10

a. Pemeriksaan laboratorium

Ada

a. Pemeriksaan radiologi

Tidak ada

11

Lembar konsultasi

Tidak ada

12

Rencana tindakan keperawatan

Ada

13

Lembar observasi pasien harian

Ada

14

Pemantauan pemberian cairan

Tidak ada

15

Daftar pemberian terapi

Ada

16

Formulir surveilans (infeksi rumah sakit)

Ada

17

Penolakan dan persetujuan tindakan

Tidak ada

18

Anestesi

Tidak ada

19

Pembedahan

Tidak ada

20

Alih rawat/pindah/meninggal

21

Laporan kematian (meninggal)

Ada (pemindahan
dari/antar ruangan)
Tidak ada

Resume pulang
Ada
22

23

a. Resume pasien pulang rawat inap (dokter)


a. Resume pasien pulang rawat inap (perawat)

Ada

b. Surat keterangan istirahat sakit

Tidak ada

Lain lain:

Tidak ada

a. Permohonan cuti
a. KDRT
b. Kekerasan seksual
c. Second opinion
d. Kekerasan fisik
e. DNR
21

f. Persetujuan, pembatalan dan hak peneliti


penelitian
g. Permintaan pelayanan kerohanian
24

h. Penundaan pelayanan
Formulir rencana kunjungan

Tidak ada

25

Formulir rujukan pasien

Tidak ada

22

Anda mungkin juga menyukai