Anda di halaman 1dari 6

XI.

PENGARUH PEMUPUKAN PADA TANAMAN KEDELAI


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan
kesuburan tanah. Tujuan utama pemupukan adalah menjamin
ketersediaan hara secara optimum untuk mendukung pertumbuhan
tanaman sehingga diperoleh peningkatan hasil panen. Penggunaan
pupuk yang efisien pada dasarnya adalah memberikan pupuk
bentuk dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, dengan
cara yang tepat dan pada saat yang tepat sesuai dengan kebutuhan
dan tingkat pertumbuhan tanaman tersebut.
Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi
unsur hara untuk menggantikan unsur yang habis terserap tanaman.
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan
sehingga tanaman mampu berproduksi dengan baik. Materialnya
dapat berupa bahan organik ataupun anorganik. Pemupukan dapat
diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Agar
pemberiannya tepat, perlu diperhatikan kebutuhan tanaman
tersebut sehingga tidak terlalu banyak bahan malkanan yang
diberikan karena jika terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat
membahayakan tanaman.
Jenis pupuk yang biasanya digunakan adalah pupuk yang
mengandung unsur hara primer ( N, P, K). Jenis pupuk dibedakan
menjadi dua yaitu pupuk organik dan anorganik.

Cara untuk

mengetahui tanaman kekurangan unsur hara yaitu dengan


mengamati gejala-gejala yang muncul dalam pertumbuhan
tanaman, analisis tanah di laboratorium dengan mengambil sampel
tanah dilapangan, dan analisis jaringan tanaman dilaboratorium
dengan mengambil sampel daun tanaman. Manfaat diadakan
praktikum ini adalah agar bisa mengetahui pengaruh pemberian
pupuk terhadap tanaman kedelai.
2. Tujuan

Tujuan praktikum dari acara IX Pengaruh Pemupukan Pada


Tanaman Kedelai yaitu mengetahui pengaruh pemupukan pada
pertumbuhan tanaman kedelai.

B. Tinjauan Pustaka
Kedelai membutuhkan tanah yang kaya akan humus atau
bahan organik. Bahan organik yang cukup dalam tanah akan
memperbaiki daya olah dan juga merupakan sumber makanan bagi
jasad renik yang akhirnya akan membebaskan unsur hara untuk
pertumbuhan tanaman (Adisarwanto 2005).
Tanaman kedelai mempunyai susunan akar sangat baik.
Pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan
mempunyai banyak akar cabang. Akar-akar cabang banyak terdapat
bintul-bintil

akar

berisi

bakteri

Rhizobium

japonicum,

yang

mempunyai kemampuan mengikat zat lemah bebas dari udara yang


kemudian diperguankan untuk menyuburkan tanah (Anrianto 2004).
Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik.
Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik (pupuk kandang,
kompos, guano). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik
misalnya rock phospat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit.
Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan sisa-sisa
makhluk hidup seperti tanaman, hewan dan manusia, serta kotoran
hewan. Pupuk organik umumnya lebih unggul dibandingkan pupuk
anorganik (Marsono 2000).
Sumber organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk
kandang, sisa panen (jerami, brangkasan), tongkol jagung, bagas tebu
dan sabut kelapa), lebah gernak, lembah industri yang menggunakan
bahan pertanian, dan limbah kota. Kompos merupakan produk
pembusukan dari limbah tanaman dan hewan hasil perombahakan oleh
fungi, aktinomiset dan cacing tanah. Pupuk hijau merupakan
keseluruhan tanaman hijau maupun hanya bagian dari tanaman seperti
sisa bayang dan tungga akar setelah bagian atas tanaman yang hijau
digunakan sebagai pakan ternak (Sutanto 2012).
Pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dengan proses
fisika, kimia atau biologis. Umumnya pupuk anorganik dibuat oleh
pabrik. Bahan-bahan dalam pembuatan anorganik berbeda-beda,
tergantung kandungan yang diinginkan. Misalnya unsur hara fosfor

terbuat dari batu fosfor, unsur hara nitrogen terbuat dari urea. Pupuk
anorganik sebagian besar bersifat hidroskopis. Hidroskopis adalah
kemampuan menyerap air di udara sehingga semakin tinggi
hidroskopis semakin cepat pupuk mencair (Lingga 2000).

C. Metodologi Praktikum
1. Waktu dan Tempat Paktikum
Waktu praktikum dan tempat praktikum acara IX Penagruh
Pemupukan Pada Tanaman Kedelai pada hari Kamis, 26 Maret
2015 pukul 13.00-144.40 WIB di Laboratorium Pemuliaan
Tanaman dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Polybag
2) Gembor
3) Alat ukur
4) Cetok
5) Nampan
b. Bahan
1) Media tanam
2) Kedelai
3) Pupuk NPK
3. Cara Kerja
a. Menyiapkan bibit yang hendak ditanam
b. Memasukkan media tanam ke dalam polybag
c. Melakukan pemupukan sesuai perlakuan pada media tanam
d. Menanam bibit yang telah disiapkan kedalam polybag
e. Melakukan pengamatan selama pertumbuhan tanaman

DAFTAR PUSTAKA
Andisarwanto R 2005. Meningkatkan Hasil Panen Kedelai di Lahan Sawah
Kering Pasang Surut. Penerbit Swadaya
Andrianto i 2004. Teknologi Budidaya Intensif Tanaman Kedelai di Lahan
Sawah. Jurnal Proyek Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Rawa Terpadu 17 (1): 1-8
Lingga. 200. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia: Jakarta
Marsono. 2000. Petunjuk penggunaan pupuk. Penebar swadaya : Jakarta
Sutanto Rachman 2012. Pertanian Organik:Menuju Pertamian Alternatif dan
Berkelanjutan. Jakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai