Anda di halaman 1dari 6

Inuvation

Belajar Sepanjang Hayat

Home

ARTIKEL

CERPEN

ORGANISASI

BEASISWA

PRESTASI

Uncategorized

Rangkaian Osilator Gelombang Persegi


23.13 TUGAS KULIAH No comments
A. Pendahuluan
Osilator mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC atau pulsa-pulsa tegangan DC.
Perubahan tegangan dalam siklus perdetik disebut frekuensi osilator. Ada empat macam
bentuk gelombang dasar osilator, yaitu: persegi, segitiga, gigi gergaji, dan sinus. Stabilitas
Osilator ditentukan berdasarkan kemampuannya dalam mempertahankan amplitudo dan
frekuensi keluaran tetap atau dekat-dekat pada nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam
perancangan. Dibawah ini, hanya diperlihatkan bentuk osilator yang dibuat dari
rangkaian Op-Amp 741 sebagai pembangkit gelombang persegi dan gelombang segitiga.

B. Pembangkit Gelombang Persegi

Gambar 1: Pembentuk Gelombang Persegi


Pada gambar 1 telah diperlihatkan rangkaian pembangkit gelombang persegi. Ada dua
buah lintasan umpan balik dalam rangkaian ini. Lintasan pertama, datang dari keluaran
menuju masukan inverting Op-amp. Dimana, pada lintasan ini terdapat sebuah resistor
dan capasitor yang dibumikan. Kombinasi RC ini adalah untuk menentukan frekuensi
kerja dari osilator. Lintasan yang kedua, datang dari keluaran menuju masukan non
inverting OP-amp dan terdiri dari dua buah resistor. Resistor-resistor ini membentuk
pembagai tegangan yang memberikan tegangan acuan (Vref) pada masukan non inverting.
Bila resistor-resistor dipilih sehingga R3 86 % dari R2, maka frekuensi osilator tersebut
dapat didekati dengan rumus sebagai berikut:

Dimana jaringan pembagi tegangan R2 dan R3 akan memberikan nilai Vref pada masukan
non inverting, sehingga rangkaian berperilaku seperti detector level tegangan. Adapun
rangkaian diatas akan bekerja sbb: bila rangkaian diberikan sumber daya, maka
kapasitor akan mengisi lewat R1 sampai mencapai Vout. Keluaran Op-amp akan + Vsat,
dan Vref pada masukan non inverting akan berada pada tegangan ambang positif +VT.
Bila tegangan kapasitor melebihi +VT maka kelkuaran Op-amp akan beralih keadaan
yaitu menuju Vsat. Saat ini Vref pada masukan non inverting berada pada tegangan
ambang negatif VT. Sebaliknya, kini kapasitor mulai mengisi dalam arah yang
berlawanan menuju -Vsat. Ketika tegangan kapasitor turun dibawah VT, maka keluaran
op-amp akan kembali pada keadaan semula dan Vout kembali pada +Vsat. Dalam hal ini,
satu siklus telah terpenuhi, lalu proses akan berulang lagi. Adapun tegangan ambang +VT
dan VT ditentukan oleh resistor pembagi tegangan R2 dan R3 dan dinyatakan dalam
rumus:

Bila +Vsat dan Vsat sama dengan +12.5 V dan -12.5 V, maka besar amplitudo tegangan
ambang adalah:

Dengan demikian, tegangan antar puncak VH adalah:

TUGAS MATA KULIAH


PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER
PADA TANGGAL 6 DESEMBER 2012

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Search

Popular

Tags

Blog Archives

Almamaterku

Gabung ke sini kawan :D


Tinggalkan Komentar
Blog Archive

Labels

ARTIKEL (24)

LOMBA (11)

TUGAS KULIAH (9)

SEMINAR (8)

DESAIN GRAFIS (7)

RESENSI BUKU (6)

KULINER (4)

PRAKTEK KERJA (4)

RENUNGAN (4)

WISATA (4)

LIFESTYLE (3)

MYLIFE (3)

PASCA (3)

BUKU (2)

PELATIHAN (2)

PKM (2)

CITIZEN REPORTER (1)

FOTOGRAFI (1)

MATERI KULIAH (1)

PENDIDIKAN (1)

Popular Posts

MODULASI DAN DEMODULASI SINYAL DIGITAL

MEMANFAATKAN BUNGKUS ROKOK 1

Bromo 1st (23-24 Desember 2011)

Mempelajari Gas Turbine Generator di PT Petrokimia Gresik

Rangkaian Osilator Gelombang Persegi

Statistik Pengunjung

Tulisan Kecil Untuk Dunia


Copyright 2016 Inuvation | Powered by Blogger
Design by FThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Themes
Project Portfolio Management

Anda mungkin juga menyukai