Bab I Grouting
Bab I Grouting
BAB I
PENDAHULUAN
dalam Japan Industrial Standart (JIS K 1408) dan teknologi chemical grouting
diatur dalam Japan Grout Association.
Grouting merupakan suatu metode atau teknik yang dilakukan untuk
memperbaiki keadaan bawah tanah dengan cara memasukkan bahan yang masih
dalam keadaan cair, dengan cara tekanan, sehingga bahan tersebut akan mengisi
semua retakan-retakan dan lubang-lubang yang ada di bawah permukaan tanah,
kemudian setelah beberapa saat bahan tersebut akan mengeras, dan menjadi satu
kesatuan dengan tanah yang ada sehingga kestabilan suatu permukaan tanah akan
tetap terjaga.
1.2 Rumusan Masalah
1.1.1 Apakah yang dimaksud dengan Grouting?
1.1.2 Apa manfaat dari suatu pekerjaan Grouting?
1.1.3 Bagaimana metode pelaksanaan pekerjaan Grouting?
1.1.4 Apa Tipe-Tipe Grouting ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk pengetahuan mengenai
perbaikan tanah dengan grouting.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Grouting
Grouting adalah suatu proses, dimana suatu cairan campuran antara semen
dan air diinjeksikan dengan tekanan kedalam rongga, pori, rekahan dan retakan
batuan yang selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu akan menjadi padat
secara fisika maupun kimiawi.
Menurut Pangesti (2005), fungsi grouting di dalam tanah atau batuan dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu :
a. Penetrasi atau Penembusan (permeation/penetration)
Grouting mengalir ke dalam rongga tanah dan lapisan tipisbatuan dengan
pengaruh minimum terhadap struktur asli.
b. Kompaksi atau Pemadatan (compaction/controlleddisplacement)
Material grouting dengan konsistensi sangat kentaldipompakan ke dalam
tanah sehingga mendorong dan memadatkan.
c. Rekah Hidrolik (hydraulic fracturing)
Apabila tekanan grouting lebih besar dari kuat tarik batuanatau tanah yang
di grouting, akhirnya material pecah dan grouting dengan cepat menembus zona
rekahan
2.2 Manfaat dari suatu pekerjaan grouting
Manfaat dari suatu pekerjaan grouting antara lain adalah sebagai berikut
(Dwiyanto, 2005):
a.
b.
c.
d.
e.
f.
d. Grouting
Tahap pekerjaan grouting dilakukan dengan cara menyuntikkan bahan
semi kental (slurry material) ke dalam tanah atau batuan melalui lubang
bor. Komponen utama peralatan grouting adalah grout mixer dan grout
pump.
1. Grout Mixer
Grout mixer adalah mesin pencampur material yang akan
disuntikkanke dalam tanah atau batuan. Umumnya grout mixer
mempunyai
kapasitas
mencampur
(batching)
sebesar
200
liter/batch.
2. Grouting Pump
Grouting pump berperan untuk memompa air maupun campuran
grouting. Kapasitas pemompaan minimum 100 liter/menit pada
tekanan pompa 6 kg/cm2 dan mampu mencapai tekanan hingga 20
kg/cm2.
3. Mesin bor
Dipakai untuk pembuatan lubang grout, dengan diameter antara 46
76 mm. jenisnya bor putar (rotary type drill).
4. Perkakas grouting
10
11
untuk tujuan
12
pemadatan merupakan
terjadinya
(reinforcement).
Umumnya
grouting
rekahan
digunakan
13
14
15