Anda di halaman 1dari 3

RMK SISTEM ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

NEGARA
PERBENDAHARAN NEGARA

DISUSUN OLEH :
FRANLI M SIMBOLON ( 1302114334)

JURUSAN AKUNTASI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
2016
1. Pengertian Perbendaharaan Negara
Menurut UU No. 1 Tahun 2004 adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam Anggaran
Pendapatan dan BelanjaNegara/Daerah (APBN/AP).
2.

Ruang Lingkup Perbendaharaan meliputi:


a) pelaksanaan pendapatan dan belanja negara/daerah;
b) pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara/daerah;
c) pengelolaan kas;
d) pengelolaan piutang dan utang negara/daerah;
e) pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah;
f) penyelenggaraan akuntansi dan sistem informasi manajemen keuangan negara/daerah;
g) penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD;
h) penyelesaian kerugian negara/daerah;
i) pengelolaan Badan Layanan Umum;
j)perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD

3.

Asas Umum Perbendaharaan Negara


Asas umum yang berlaku dalam perbendaharaan negara adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang tentang APBN merupakan dasar bagi Pemerintah Pusat untuk melakukan
Penerimaan dan Pengeluaran Negara
2) Peraturan daerah tentang APBD dasar bagi pemerintah daerah untuk melakukan
penerimaan dan pengeluaran daerah
3) Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban
APBN/APBD jika anggaran untuk membiayai pengeluaran tidak tersedia atau tidak cukup
tersedia
4) Semua pengeluaran negara termasuk subsidi danbantuan lainnya yang sesuai dengan
program pemerintah pusat, dibiayai dengan APBN.Program pemerintah pusat dimaksud
diusulkan di dalam Rancangan Undang-Undang tentang APBN serta disusun sesuai

dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara dan kemampuan dalam


menghimpun pendapatan negara dengan berpedoman kepada rencana kerja pemerintah
dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara
5) Semua pengeluaran daerah termasuk subsidian bantuan lainnya yang sesuai dengan
program pemerintah daerah, dibiayai dengan APBD.Program pemerintah daerah dimaksud
diusulkan di dalam Rancangan Undang-Undang tentang APBD serta disusun sesuai
dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan kemampuan dalam
menghimpun pendapatan daerah dengan berpedoman kepada rencana kerja pemerintah
dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara
6) Anggaran untuk membiayai pengeluaran yang sifatnya mendesak atau tidak terduga
disediakan dalam bagian anggaran tersendiri yang selanjutnya diatur dalam peraturan
pemerintah
7) Kelambatan pembayaran atas tagihan yang berkaitan dengan pelaksanaan APBN/APBD
dapat mengakibatkan pengenaan denda dan bunga
4. Pengguna Anggaran atau Barang dan Bendahara; Bendaharawan Umum/Daerah, Bendahara
Penerimaan dan Pengeluaran

Anda mungkin juga menyukai