Nim
: 132131006
KONSEP EPIDEMIOLOGI
a. Dasar-dasar epidemiologi
Epidemiologi berasal dari bahasa atau kata: Yunani
Epi = upon : pada atau tentang
Demos = people : penduduk
Logia = knowledge : ilmu
Yang berarti : ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk Dalam
perkembangan selanjutnya epidemiologi diartikan ilmu tentang DISTRIBUSI
(penyebaran) dan DETERMINANT (factor-faktor penentu) masalah kesehatan
masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan DEVELOPMENT (perencanaan)
dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan
b. Definisi
a. Wade Hampton Frost 1972
Adalah guru besar epidemiologi di School of Hygiene, mengatakan bahwa
epidemiologi
adalah
pengetahuan
tentang
fenomena
massal
(mass
berkaitan
dengan
upaya
epidemiologi
untuk
terjadinya
suatu
luaran
(output=penyakit),
adalah
diuji
Untuk mengukur frekuensi kejadian penyakit pada suatu populasi digunakan salah
satu dari tiga bentuk pecahan, yaitu proporsi, rasio, dan rate.
a. Proporsi
Distribusi proporsi adalah suatu persen (yakni, proporsi dari jumlah
peristiwa-peristiwa dalam kelompok data yang mengenai masingmasing
kategori (atau subsekelompok) dari kelompok itu. Rumus yang dipakai dalam
menghitung proporsi adalah:
Di mana: x = Banyaknya peristiwa atau orang, dan lain-lain, yang terjadi
dalam kategori tertentu atau subkelompok dari kelompok
yang lebih besar.
y = Jumlah peristiwa atau orang, dan lain-lain, yang terjadi dalam
semua kategori dari kelompok data tersebut.
k = Selalu sama dengan 100
b. Rasio
Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi nisbi kejadian suatu peristiwa
terhadap peristiwa lainnya.
Rumus rasio adalah:
Di mana : x = Banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu atau
lebih atribut tertentu
y = Banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu atau
lebih atribut tertentu, tetapi dalam hal berbeda atributnya
dengan anggota x.
k = 1 Karena k = 1, rumus rasio dapat disederhanakan menjadi:
Rasio = x/y = x:y
KONSEP BIOSTATISTIK
A. Pengertian Biostatistik
Statistik adalah sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk
mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data kuantitatif yang
dipengaruhi oleh berbagai sebab dalam situasi yang bervariasi dan tidak ada
kepastian. Statistika diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dan mengusahakan
agar data mempunyai makna. Terdapat tiga pengertian statistika yang berkembang
saat ini, yaitu :
Pengambilan sampel, secara umum dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Dengan probabilitas (cara acak / random sampling)
2. Tanpa probabilitas (tanpa acak / non-random sampling)
Pengambilan sampel dengan cara ini ditentukan bahwa tiap subjek nomer kesekian akan dijadikan sebagai sampel. Bila peneliti ini mengambil 1/n dari
populasi, maka setiap unit populasi nomer n akan dijadikan sebagai sampel.
e. Pengambilan sampel acak kelompok (cluster random sampling)
Pengambilan sampel dengan cara ini apabila peneliti akan mengadakan
penelitian dengan mengambil kelompok unit dasar sebagai sampel. Cluster
sampling dapat pula dilakukan dengan membagi populasi studi menjadi
beberapa bagian (blok) sebagai cluster dan dilakukan pengambilan sampel
kelompok (cluster) tersebut.
f. Pengambilan sampel seadanya (accidental sampling)
Accidental sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan secara
subjektif oleh peneliti dengan memperhatikan sudut kemudahan, tempat
pengambilan sampel dan jumlah sampel yang akan diambil. Cara ini sering
dipergunakan dalam bidang sosiial ekonomi dan politik untuk mengetahui
opini masyarakat terhadap suatu hal.
g. Pengambilan sampel berjatah (quota sampling)
Pengambilan sampel dengan cara ini hampir sama dengan accidental
sampling, tetapi dengan kendali yang lebih baik untuk meminimalisir
terjadinya bias. Pelaksanaan pengambilan sampel dengan cara ini sangat
tergantung pada peneliti, tetapi dengan kriteria dan jumlah yang telah
ditentukan sebelumnya.
h. Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan (purposive sampling)
Dikatakan pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan jika cara
pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga keterwakilannya
ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan orang-orang yang telah
berpengalaman. Jumlah atau banyaknya sampel yang digunakan dalam suatu
penelitian harus dapat mewakili populasinya. Jumlah atau besar sampel
dipengaruhi oleh :
1. Biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia
2. Jumlah variabel
3. Variasi variabel
4. Presisi (d)
5. Derajad kepercayaan, derajad kepercayaan () yang sering digunakan
adalah 90% (Z = 1,64) ; 95% (Z = 1,96) ; 99% (Z = 2,58)
Metode perhitungan jumlah sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Beberapa metode perhitungan jumlah sampel, yaitu :
a.
b.
c.
d.
Estimasi proporsi
Estimasi rata-rata
Uji hipotesa beda rata-rata pada 2 kelompok independen
Uji hipotesa beda rata-rata berpasangan
Simbol
Sampel
Populasi
Rerata
Proporsi
Varian
Standar deviasi