Modul 03rev
Modul 03rev
KATA PENGANTAR
Penulis
KATA PENGANTAR .1
DAFTAR ISI ..2
LIMBAH
A. Pengertian Limbah.3
B. Pengertian Baku Mutu Lingkungan.3
C. Pengelompokan Limbah..4
POLUSI
A. Pengertian Polusi..11
B. Macam-Macam Polusi11
C. Polusi dan Polutan di Lingkungan Kerja.19
D. Indikator Polusi di Lingkungan..20
PENUTUP24
DAFTAR PUSTAKA.24
A. Standar Kompetensi
Memahami polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan
B. Kompetensi Dasar
2. 1 Mengidentifikasi jenis limbah
2.2 Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja
LIMBAH
Tujuan Pembelajaran:
Memahami pengertian limbah dan hubungannya dengan baku mutu lingkungan
Mampu mengidentifikasi dan mengelompokkan jenis-jenis limbah dengan
menggunakan beberapa dasar pengelompokan
A. PENGERTIAN LIMBAH
Satuan
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
Latihan Soal
1. Jelaskan yang dimaksud dengan limbah?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan baku mutu lingkungan?
3. Bagaimana hubungan antara baku mutu lingkungan dengan limbah? Jelaskan!
C. PENGELOMPOKAN LIMBAH
1. Pengelompokan Berdasarkan Jenis Senyawa
a. Limbah organik
Secara kimiawi, limbah organik merupakan segala limbah yang
mengandung unsur karbon (C), meliputi limbah dari makhluk hidup
(misalnya kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisa-sisa
tumbuhan mati), kertas, plastik, dan karet
Secara teknis, limbah organik merupakan limbah hanya berasal dari
makhluk hidup (alami) dan sifatnya mudah membusuk. Artinya, bahanbahan organik alami yang sulit membusuk/terurai, seperti kertas, dan
bahan organik sintetik (buatan) sulit membusuk/terurai, seperti plastik dan
karet, tidak termasuk limbah organik
Limbah organik yang berasal dari makhluk hidup mudah membusuk
karena pada makhluk hidup terdapat unsur karbon (C) dalam bentuk gula
(karbohidrat) yang rantai kimianya cukup sederhana sehingga dapat
dijadikan sumber nutrisi bagi mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur.
Limbah organik yang mudah membusuk dapat dimanfaatkan kembali
dengan cara dijadikan kompos, dimana kompos dimanfaatkan sebagai
pupuk/penyubur tanaman.
b. Limbah anorganik
Secara kimiawi, limbah anorganik adalah limbah-limbah yang tidak
mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas
atau perkakas, dan alumunium dari kaleng bekas atau peralatan rumah
tangga), kaca, dan pupuk anorganik (misalnya yang mengandung unsur
nitrogen dan fosfor).
Secara teknis, limbah anorganik didefinisikan sebagai segala limbah yang
tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme
pengurai, sehingga bahan organik seperti plastik, kertas, dan karet
merupakan limbah anorganik.
3. Tentukan limbah apa saja yang telah kamu tuliskan di atas yang dapat
dimanfaatkan kembali beserta cara pemanfaatannya. Gunakan sumber-sumber
informasi lain yang dapat memberi pengetahuan tambahan mengenai cara
pemanfaatan limbah tersebut. Tuliskan pekerjaanmu pada tabel berikut!
Tabel 3. Limbah yang dapat dimanfaatkan kembali
Jenis Limbah
Cara Pemanfaatannya
No
Jenis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
CO
CO2
NOx
SOx
HCl
NH3
CH4
HF
NS
Cl2
Keterangan
Gas tidak berwarna, tidak berbau
Gas tidak berwarna, tidak berbau
Gas berwarna dan berbau
Tidak berwarna dan berbau tajam
Berupa uap
Gas tidak berwarna, berbau
Gas berbau
Gas tidak berbau
Gas berbau
Gas berbau
Tugas Kelompok
Tujuan: Mengamati partikel yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor
Alat dan Bahan:
Dua kaca benda
Stampet
Minyak goreng
Lup
Cara Kerja:
1. Siapkan dua kaca benda, lapisi kaca dengan stampet dan yang lainnya dengan
minyak goring.
2. Letakkan kaca benda yang telah dilapisi stampet dengan posisi lapisan
stampet menghadap ke atas pada meja selama beberapa jam
3. Mintalah teman Anda untuk menghidupkan sepeda motor di are terbuka.
Letakkan kaca benda dengan jarak tertentu terhadap knalpot selama 30
detik.
4. Tutupkan kedua kaca benda dan amatilah kaca benda menggunakan lup.
Sumber
Wujud Limbah
Padat
Cair
Gas
10
POLUSI
Tujuan Pembelajaran:
Mengidentifikasi polusi dan polutan yang ada di udara, air, dan tanah
Mengidentifikasi polusi dan polutan yang ada di lingkungan kerja
Mengelompokkan polutan di lingkungan kerja berdasarkan jenis senyawa,
wujud, sifat, dan yang dapat atau tidak dapat didaur ulang.
11
A. PENGERTIAN POLUSI
Menurut UU RI no. 23 tahun 1997, pencemaran adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya.
Zat yang dapat menyebabkan pencemaran disebut pencemar/polutan.
Sedangkan limbah atau bahan buangan akan menjadi polutan apabila
jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada tempat yang tidak
semestinya, dan berada pada waktu yang tidak tepat.
Pertambahan penduduk dunia yang terus meningkat dan perkembangan
teknologi serta industri yang pesat merupakan salah satu penyebab
meningkatnya jumlah zat pencemar di alam. Jumlah polutan yang banyak
akan membuat alam kehilangan kemampuan untuk mengembalikan kondisi
seperti semula.
Latihan
1. Jelaskan yang dimaksud dengan polusi?
2. zat yang seperti apakah yang dapat menjadi polutan di lingkungan?
3. Apakah yang menyebabkan polusi di lingkungan saat ini terus meningkat?
B. MACAM-MACAM POLUSI
Berdasarkan keberadaannya di lingkungan, polusi dapat dibedakan
menjadi polusi udara, polusi air, dan polusi tanah. Polusi yang terjadi di udara,
air, maupun tanah dapat disebabkan oleh berbagai jenis polutan. Polutanpolutan tersebut dapat dibedakan menjadi berbagai jenis senyawa, wujud,
dan sifat.
1. Polusi Udara
Polusi/pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh polutan dari sumbersumber alami atau oleh kegiatan manusia. Asap kendaraan bermotor atau
asap kelabu kehitaman dari cerobong pabrik merupakan salah satu contoh
pencemaran akibat kegiatan manusia. Letusan gunung berapi merupakan
salah satu contoh pencemaran udara yang ditimbulkan oleh sumber alami.
Polutan udara dapat dibedakan menjadi polutan primer dan polutan
sekunder. Polutan primer ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara, contohnya karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2). Polutan
sekunder terbentuk dari reaksi polutan primer di atmosfer, contohnya sulfur
trioksida (SO3) dan ozon (O
12
15
dB
0
10 20
30 50
60 70
80 90
100 120
Menulikan
Amat sangat menulikan
> 120
Contohnya
(Batas ambang dengar)
Suara daun bergesek
Suara orang bercakap normal
Suara orang berteriak, suara pembersih vakum
Suara sirene, suara mesin diesel, suara mesin
pengolah kapas, suara blender
Suara pesawat jet, suara halilintar, suara mesin
traktor, suara mesin tekstil, suara mesin pabrik baja
Suara mesin roket
Sumber utama
Pembakaran bahan bakar industri, proses
peleburan logam
Reaksi fotokimia
Kendaraan bermotor
Produk pembakaran berbagai bahan/zat buangan
industri
Pembakaran bahan bakar industri, bangunan
pembangkit listrik, kompor gas, perapian,
kebakaran hutan, tanah pertanian yang dipupuk
berlebihan
Pembakaran bahan bakar industri dan kendaraan
bermotor
Asap rokok, dan perabot kayu
Ubin, atap
Produk-produk pembersih
Asap rokok, Pembakaran bahan bakar industri
dan kendaraan bermotor
Penyegar/pengharum ruangan
Uap cairan dry clening pada pakaian
16
2. Polusi Air
a. air
Air merupakan bagian terbesar dari bumi, hamper 2/3 bagian bumi adalah
air dan 1/3 bagian lainnya adalah daratan. Setiap makhluk hidup di bumi
memerlukan air untuk kehidupannya. Manusia membutuhkan air bersih 2 kg
(2 liter) setiap harinya, tanpa air bersih manusia tidak dapat bertahan lebih
dari 2 hari. Wujud air yang kita temui ada 3 yaitu:
Padat: es batu, berada di daerah kutub.
Cair: air. Air ini berada di danau, sungai, dalam tanah, laut
17
18
Sumber utama
Limbah (buangan) rumah tangga, buangan hewan
Plastik
Deterjen
Senyawa-senyawa berklorin
19
Timbal
Merkuri
Sediment
Bahan radioaktif
Panas
Polutan dapat mencemari air permukaan dan air tanah. Air permukaan
tercemar oleh polutan melalui saluran pembuangan atau terbawa aliran air
dari daratan. Air tanah tercemar oleh polutan melalui proses rembesan.
Mengamati Polusi Air di Lingkungan Sekitar
Tujuan: mengetahui dan dapat mengelompokkan jenis-jenis polutan yang
mencemari perairan di lingkungan sekitar.
Alat dan Bahan: lembar pengamatan dan alat tulis
Cara Kerja:
1. Amatilah perairan di lingkugan sekitar rumah atau sekolahmu, seperti sungai,
waduk, danau, rawa atau saluran pembuangan. Amati bahan atau zat yang
menjadi polutan di perairan tersebut.
2. Kelompokkan bahan/zat polutan tersebut sesuai jenisnya
3. Identifikasi sumber dari tiap-tiap polutan tersebut. Kamu dapat melakukan
identifikasi dengan cara mengamati lingkungan sekitar perairan sehingga
melihat fakta langsung (misalnya melihat warga yang membuang sampah)
4. Catat semua hasil pengamatanmu
5. Buat laporan hasil pengamatan di selembar kertas kemudian kumpulkan ke
guru.
Pertanyaan:
1. Jenis polutan apakah yang paling banyak mencemari perairan yang kamu amati?
2. Sumber apakah yang paling banyak menyumbangkan polutan ke perairan
tersebut?
3. Bagaimana menurutmu kondisi perairan yang kamu amati secara keseluruhan?
3. Polusi Tanah
20
21
Lingkungan Kerja
Agrikultur
(pertanian/perkebunan)
Pertambangan
Industri tekstil
Rumah sakit
5
6
Industri kertas
Perminyakan
Jenis Polutan
Partikel tanah, nitrogen, fosfor, kalium, pestisida
(insektisida, fungisida, dan herbisida), ammonia, dan
ammonium
Sianida, arsenic, merkuri, tumpahan minyak, materi
radioaktif, dan sulfur
Tetrakloroetilen, metilen klorida, klorobenzena, toluene,
benzena, NOx (NOS4, NOS), pewarna pakaian, dan
disinfektan seperti insektisida
Sisa obat-obatan, alat kesehatan bekas pakai, dan materi
radioaktif
Natrium hidroksida, klorin (Cl2), dan klorin dioksida (ClO2)
Tumpahan minyak, nitrogen oksida, sulfur dioksida,
senyawa organik mudah mneguap (volatile), dan logam
berat
22
Buatlah suatu karya ilmiah berdasarkan hasil diskusi kelompokmu dan kumpulkan
kerja ilmiah tersebut ke guru.
Latihan
1. Sebutkan tiga contoh polutan yang dapat dihasilkan oleh lingkungan
pertanian?
2. Sebutkan tiga contoh polutan yang dapat dihasilkan oleh lingkungan industri
yang dapat menyebabkan polusi udara?
3. Jelaskan macam-macam polutan yang dapat dihasilkan oleh lingkungan kerja
yang kamu minati (pilih satu jenis lingkungan kerja secara spesifik)?
23
c. Indikator biologi
Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di
udara dapat dijadikan indikator biologi.
Contoh indikator biologi untuk mengamati tingkat polusi udara adalah
lumut kerak (Lichenes). Lumut kerak merupakan simbiosis antara algae
fotosintetik atau cyanobakteria dengan fungi. Makhluk hidup ini dapat kamu
temukan banyak menempel di batang pohon atau di permukaan batuan.
Lumut kerak menjadi indikator polusi udara, karena lumut kerak terdiri atas
beberapa kelompok masing-masing memiliki tingkat sensitivitas berbeda
terhadap polutan udara. Oleh karena itu, keberadaan kelompok lumut kerak
tertentu di suatu wilayah dapat menjadi indikator bagi tingkat polusi udara di
wilayah tersebut.
2. Indikator Polusi Air
a. Indikator fisik
Sifat-sifat fisik air, seperti kekeruhan, bau, warna, dan suhu, dapat menjadi
indikator bagi polusi. Air yang bersih seharusnya jernih (tidak keruh), tidak
berbau, tidak berwarna, dan suhunya relatif sedang. Perubahan pada sifatsifat fisik air bersih yang tersebut di atas menandakan air telah tercemar
polutan.
Tingkat kekeruhan air berhubungan dengan konsentrasi partikel padat
yang tersuspensi dalam air. Kekeruhan air dapat diukur secara sederhana
menggunakan alat yang disebt cakram Secchi. Cakram Secchi ditandai
dengan warna hitam dan putih. Lihat gambar di bawah. Kedalaman air
dimana cakram masih dapat dilihat dengan jelas menunjukkan tingkat
penetrasi cahaya pada perairan tersebut. Bau dan warna air dapat diamati
secara langsung, sedangkan suhu dapat diukur dengan termometer. Adanya
bau dan warna atau perubahan suhu ekstrim pada air dapat menunjukkan
keberadaan senyawa kimia atau polutan tertentu dalam air.
b. Indikator kimia
Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam air dapat menjadi indikator
terjadinya pencemaran/polusi air. Berikut ini beberapa contohnya.
Kandungan nutrisi
Nutrisi yang terlarut di air seperti unsur nitrogen, fosfor, dan karbon
dibutuhkan untuk pertumbuhan organisme fotosintetik di perairan. Masukan
sampah organik atau larian pupuk pertanian yang menggunakan bahan
24
25
26
PENUTUP
Sebagai tindak lanjut dari keseluruhan kegiatan belajar dalam modul ini,
apabila hasil evaluasi terhadap penguasaan kompetensi mencapai 75 % atau lebih,
maka siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Tentu saja setelah
memperoleh rekomendasi dari guru mata diklat IPA
Namun apabila belum mencapai penguasaan kompetensi 75 % atau siswa
dianggap belum kompeten, maka siswa perlu mengevaluasi diri
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati. 2008. ILMU PENGETAHUAN ALAM. Jakarta: Erlangga
Hartatik. 2008. Modul IPA Kelas XI Semester 3. Malang: Kharisma
Purba. 2001. Kimia 2000 SMU Kelas 2. Jakarta : Erlangga
27