Anda di halaman 1dari 27

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3

Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T, atas karunia-Nya sehingga penulis


bisa menyusun modul SMK Teknik sebagai pendamping belajar para siswa
baik di sekolah maupun di rumah.
Modul SMK Teknik disusun berdasarkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) 2006. Format modul ini disesuaikan dengan model
pembelajaran terkini, sehingga diharapkan siswa tidak kesulitan dalam
belajar.
Modul ini berisi uraian singkat tentang materi yang sedang dibahas dan
contoh soal yang akan mempermudah siswa dalam memahami konsep.
Selain itu ada lembar kerja yang dirancang dengan menggunakan alat yang
sederhana agar siswa bisa mempraktekkan sendiri sebelum belajar di
sekolah.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini,
sehingga kritik dan saran yang penulis harapkan agar dalam penyusunan
modul pada waktu mendatang akan lebih baik. Semoga modul ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya. Amiin.

Malang, Juni 2011

Penulis

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)

KATA PENGANTAR .1
DAFTAR ISI ..2

LIMBAH
A. Pengertian Limbah.3
B. Pengertian Baku Mutu Lingkungan.3
C. Pengelompokan Limbah..4

POLUSI
A. Pengertian Polusi..11
B. Macam-Macam Polusi11
C. Polusi dan Polutan di Lingkungan Kerja.19
D. Indikator Polusi di Lingkungan..20
PENUTUP24
DAFTAR PUSTAKA.24

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
MODUL 03
Mata Diklat
Kelas
Semester
Alokasi Waktu

: Ilmu Pengetahuan Alam


: XI
:3
: 32 45 menit

A. Standar Kompetensi
Memahami polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan
B. Kompetensi Dasar
2. 1 Mengidentifikasi jenis limbah
2.2 Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja

LIMBAH
Tujuan Pembelajaran:
Memahami pengertian limbah dan hubungannya dengan baku mutu lingkungan
Mampu mengidentifikasi dan mengelompokkan jenis-jenis limbah dengan
menggunakan beberapa dasar pengelompokan
A. PENGERTIAN LIMBAH

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999,


limbah didefinisikan sebagai sisa/buangan dari suatu usaha atau kegiatan
manusia. hampir semua kegiatan manusia menghasilkan limbah, limbah
yang dihasilkan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk. Ketika jumlah limbah melebihi jumlah atau konsentrasi tertentu,
maka limbah akan berdampak negatif bagi lingkungan.
B. PENGERTIAN BAKU MUTU LINGKUNGAN
UUD RI No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
mendefinisikan baku mutu lingkungan sebagai ukuran batas atau kadar
makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada atau
unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya
tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Dengan kata lain, baku mutu
lingkungan adalah ambang batas atau batas kadar maksimum suatu zat atau
komponen yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan
dampak negatif. Jenis limbah yang berbeda dapat memiliki baku mutu yang
berbeda di lingkungan.
Tabel 1. Baku mutu beberapa jenis limbah anorganik dalam air yang digunakan sebagai air
minum

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Jenis Limbah
Air raksa
Arsenik
Boron
Kadmium
Tembaga
Sianida
Flourida
Timah
Nikel
Nitrat (sebagai NO3)

Satuan
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter

Kadar maksimum yang diperbolehkan


0,001
0,01
0,3
0,003
2
0,07
1,5
0,01
0,02
50

Latihan Soal
1. Jelaskan yang dimaksud dengan limbah?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan baku mutu lingkungan?
3. Bagaimana hubungan antara baku mutu lingkungan dengan limbah? Jelaskan!

C. PENGELOMPOKAN LIMBAH
1. Pengelompokan Berdasarkan Jenis Senyawa
a. Limbah organik
Secara kimiawi, limbah organik merupakan segala limbah yang
mengandung unsur karbon (C), meliputi limbah dari makhluk hidup
(misalnya kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisa-sisa
tumbuhan mati), kertas, plastik, dan karet
Secara teknis, limbah organik merupakan limbah hanya berasal dari
makhluk hidup (alami) dan sifatnya mudah membusuk. Artinya, bahanbahan organik alami yang sulit membusuk/terurai, seperti kertas, dan
bahan organik sintetik (buatan) sulit membusuk/terurai, seperti plastik dan
karet, tidak termasuk limbah organik
Limbah organik yang berasal dari makhluk hidup mudah membusuk
karena pada makhluk hidup terdapat unsur karbon (C) dalam bentuk gula
(karbohidrat) yang rantai kimianya cukup sederhana sehingga dapat
dijadikan sumber nutrisi bagi mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur.
Limbah organik yang mudah membusuk dapat dimanfaatkan kembali
dengan cara dijadikan kompos, dimana kompos dimanfaatkan sebagai
pupuk/penyubur tanaman.
b. Limbah anorganik
Secara kimiawi, limbah anorganik adalah limbah-limbah yang tidak
mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas
atau perkakas, dan alumunium dari kaleng bekas atau peralatan rumah
tangga), kaca, dan pupuk anorganik (misalnya yang mengandung unsur
nitrogen dan fosfor).
Secara teknis, limbah anorganik didefinisikan sebagai segala limbah yang
tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme
pengurai, sehingga bahan organik seperti plastik, kertas, dan karet
merupakan limbah anorganik.

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Beberapa limbah padat (sampah) anorganik, seperti alumunium, plastik,
dan kertas dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang. Salah satu cara
yang efektif dan efisien dalam pemanfaatan limbah adalah memilah
limbah saat dibuang
Mengelompokkan Limbah Organik dan Anorganik
Tujuan:
Mengelompokkan limbah/buangan rumah tangga ke dalam limbah organik atau
anorganik
Menentukan limbah/buangan rumah tangga yang dapat dimanfaatkan kembali
dan cara pemanfaatannya.
Cara Kerja:
1. Amati dan catat jenis-jenis bahan yang kamu dan anggota keluargamu buang
ke tempat sampah atau ke saluran pembuangan di rumah selama beberapa hari
2. kelompokkan jenis-jenis bahan buangan tersebut menjadi limbah organik atau
anorganik. Tuliskan hasil pengelompokkanmu ke dalam tabel berikut!
Tabel 2. Hasil pengelompokkan limbah organik dan anorganik
Limbah anorganik
Limbah organik

3. Tentukan limbah apa saja yang telah kamu tuliskan di atas yang dapat
dimanfaatkan kembali beserta cara pemanfaatannya. Gunakan sumber-sumber
informasi lain yang dapat memberi pengetahuan tambahan mengenai cara
pemanfaatan limbah tersebut. Tuliskan pekerjaanmu pada tabel berikut!
Tabel 3. Limbah yang dapat dimanfaatkan kembali

Jenis Limbah

Cara Pemanfaatannya

2. Pengelompokkan Berdasarkan Wujud


a. Limbah cair
5

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air
beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun
terlarut dalam air.
Limbah cair dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu:
a) Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil
buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan,
perkantoran, dan sarana sejenis. Contoh: air deterjen sisa cucian, air
sabun, dan air tinja.
b) Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil
buangan industri. Contoh: air cucian sisa daging, buah, atau sayur dari
industri pengolahan makanan dan dari sisa pewarnaan kain/bahan dari
industri tekstil.
c) Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang
berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan
limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari
permukaan. Contoh: air buangan dari talang atap, pendingin ruangan
(AC), tempat parker, halaman, bangunan perdagangan dan industri, serta
pertanian atau perkebunan.
d) Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan
di atas permukaan tanah. Aliran air hujan di permukaan tanah dapat
melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair
sehingga dapat disebut limbah cair.
b. Limbah padat
Bisaanya limbah padat disebut sampah. Bentuk, jenis, dan komposisi
limbah padat sangan dipengaruhi oleh taraf hidup masyarakat dan kondisi
alam, sedangkan jumlahnya sangat dipengaruhi oleh kepdatan penduduk.
Secara umum, klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6
kelompok, yaitu:
1) Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah,
berupa bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai
mikroorganisme. Sampah ini umumnya berasal dari sektor pertanian dan
makanan, misalnya sisa dapur, sisa makanan, sampah sayuran, dan kulit
buah-buahan.
2) Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah
padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh
mikroorganisme, sehingga sulit membusuk. Contoh: selulosa, kertas,
plastik, kaca, dan logam.
3) Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat berupa abu, bisaanya hasil
pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angina karena ringan dan tidak
mudah membusuk.
4) Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa
bangkai binatang, seperti tikus, ikan, dan binatang ternak yang mati.
Limbah ini relatif kecil jumlahnya, tetapi jika terjadi bencana alam, sampah
ini akan bermasalah karena mudah busuk dan bau.
5) Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan
jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, seperti
dedaunan, kertas, dan plastik.
6) Sampah industri (industrial waste), yaitu semua limbah padat yang berasal
dari buangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
industrinya. Semakin banyak industri yang berdiri, maka semakin besar
dan beragam sampahnya.
c. Limbah gas
Limbah gas bisaanya dibuang ke udara. Di udara, terkandung unsur-unsur
kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2, dan lain-lain. Penambahan gas ke udara
yang melampaui kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara.
Tingkat kualitas udara tergantung pada jenis limbah gas, volum yang lepas,
dan lamanya limbah berada di udara.
Pada umunya, jenis limbah gas yang ada di udara terdiri dari bermacammacam senyawa kimia. Beberapa macam limbah gas tersebut dapat dilihat
pada tabel 4.
Limbah gas yang dibuang ke udara bisaanya juga mengandung partikelpartikel bahan padatan (misalnya abu) atau cairan (misalnya tetesan asam
sulfat) yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga tersuspensi dengan
gas-gas tersebut. Partikel bahan padatan atau cairan ini bisaa disebut
sebagai materi partikulat.
Tabel 4. Beberapa macam limbah gas yang umumnya di udara

No

Jenis

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

CO
CO2
NOx
SOx
HCl
NH3
CH4
HF
NS
Cl2

Keterangan
Gas tidak berwarna, tidak berbau
Gas tidak berwarna, tidak berbau
Gas berwarna dan berbau
Tidak berwarna dan berbau tajam
Berupa uap
Gas tidak berwarna, berbau
Gas berbau
Gas tidak berbau
Gas berbau
Gas berbau

Tugas Kelompok
Tujuan: Mengamati partikel yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor
Alat dan Bahan:
Dua kaca benda
Stampet
Minyak goreng
Lup
Cara Kerja:
1. Siapkan dua kaca benda, lapisi kaca dengan stampet dan yang lainnya dengan
minyak goring.
2. Letakkan kaca benda yang telah dilapisi stampet dengan posisi lapisan
stampet menghadap ke atas pada meja selama beberapa jam
3. Mintalah teman Anda untuk menghidupkan sepeda motor di are terbuka.
Letakkan kaca benda dengan jarak tertentu terhadap knalpot selama 30
detik.
4. Tutupkan kedua kaca benda dan amatilah kaca benda menggunakan lup.

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Analisa
1. Apa ada perbedaan antara kedua kaca benda yang Anda amati?
2. Adakah partikel pada kaca benda?
3. Berikan kesimpulan Anda!

3. Pengelompokkan Berdasarkan Sumber


Sumber limbah sangat beragam. Berikut ini beberapa penjelasan
beberapa sumber utama penghasil limbah secara umum.
a. Limbah domestik
Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman
penduduk (rumah tangga) dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, dan
gedung perkantoran. Jenis-jenis limbah domestik bisa sangat beragam,
seperti sisa makanan, kertas, kaleng, plastik, air sabun, deterjen, dan tinja
(kotoran).
b. Limbah industri
Limbah industri merupakan buangan hasil proses industri. Jenis limbah
yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Misalnya, limbah organik cair
atau padat akan banyak dihasilkan oleh industri pengolahan makanan,
sedangkan limbah anorganik seperti logam berat akan banyak dihasilkan oleh
industri tekstil, pengolahan logam, kertas, dan lainnya. Industri-industri yang
melakukan proses pembakaran akan banyak menghasilkan limbah gas.
c. Limbah pertanian
Untuk meningkatkan produksi dari sector pertanian pemerintah telah
melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi. Ekstensifikasi pertaniannya
contohnya dengan cara perluasan lahan pertanian, sedangkan intensifikasi
dengan menggunakan panca usaha tani. Panca usaha tani meliputi pemilihan
bibit unggul, pengolahan lahan, pengairan, pemupukan, dan pemberantasan
hama. Limbah pertanian terutama berasal dari pemupukan dan
pemberantasan hama.
Pemupukan bertujuan untuk menambah kesuburan tanah. Tetapi
penggunaan pupuk yang berlebihan dapat mengakibatkan pertumbuhan
gulma. Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama, dan cide yang
berarti membunuh. Pestisida merupakan bahan-bahan racun yang digunakan
untuk membunuh makhluk hidup yang mengganggu tanaman, hewan dan
sebagainya. Pestisida dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pestisida yang
mudah hancur (larut) dan pestisida yang sukar larut. Pestisida yang diberikan
pada tanaman biasanya digunakan bersama dengan bahan-bahan lainnya.
bahan-bahan lain yang digunakan bersama dengan pestisida misalnya
minyak untuk melarutkan, air untuk mengencerkan, tepung untuk
mempermudah proses pengenceran atau penyemprotan. Selain itu bisa juga
ditambahkan bahan yang bersifat sinergis untuk penambah daya racun.
d. Limbah pertambangan
Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Kandungan
limbah ini terutama berupa material tambang, seperti logam atau batuan.

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Pengelompokkan Limbah di sekitar Kita

Tujuan: Mengelompokkan limbah-limbah yang dihasilkan oleh berbagai sumber


yang berbeda berdasarkan wujudnya.
Cara Kerja:
1. Berkelompoklah dengan 4 5 orang temanmu
2. Pilihlah salah satu sumber penghasil limbah di bawah ini yang menurut
kelompokmu paling menarik untuk dibahas.
Domestik
Industri
Pertanian
pertambangan
3. Carilah informasi melalui Koran, buku atau internet mengenai macam-macam
limbah yang dihasilkan sumber-sumber tersebut di atas, kemudian
kelompokkan dalam tabel di bawah ini!
Tabel 5. Hasil pengelompokan limbah dari berbagai sumber bardasarkan wujudnya.

Sumber

Wujud Limbah
Padat

Cair

Gas

4. Bandingkan data kelompokmu dengan kelompok lain!


Pertanyaan:
Di antara sumber penghasil limbah di atas, manakah yang paling banyak
menghasilkan limbah cair, padat, atau gas?

4. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


Definisi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menurut PP RI No. 18/1999
tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, yang karena sifat
atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung merusak
lingkungan hidup, kesehatan, maupun manusia.
Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat atau bahan yang
mengandung satu atau lebih senyawa:
Mudah meledak (explosive)
Pengoksidasi (oxidizing)

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable)
Sangat mudah terbakar (highly flammable)
Mudah terbakar ( flammable)
Amat sangat beracun (extremely toxic)
Sangat beracut (highly toxic)
Beracun (moderately toxic)
Berbahaya (harmful)
Korosif (corrosive)
Bersifat mengiritasi (irritant)
Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
Karsinogenik/ dapat menyebabkan kanker (carcinogenic)
Teratogenik/dapat menyebabkan kecacatan janin (teratogenic)
Mutagenik/dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)
Zat atau bahan di atas diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena
memenuhi satu atau lebih karakteristik limbah B3 berikut.
Limbah mudah meledak, yaitu limbah yang pada suhu dan tekanan
standar (25C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia atau
fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang
dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
Limbah mudah terbakar, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat
berikut:
a) Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24%
volum atau pada titik nyala tidak lebih dari 60C (140F) akan menyala
apabila terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain
pada tekanan udara 760 mmHg.
b) Limbah bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan
standar (25C, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran
melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara
spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang
terus-menerus.
c) Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar
d) Merupakan limbah pengoksidasi
Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat
berikut:
a) Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat
menyebabkan perubahan tanpa peledakan
b) Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air
c) Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan
ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah
yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan
d) Merupakan limbah sianida, sulfide, atau amonia yang pada kondisi pH
antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun
dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan
lingkungan.
e) Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan
tekanan standar (25C, 760 mmHg).
f) Limbah yang dapat menyebabkan kebakaran karena melepas atau
menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil
dalam suhu tinggi.

10

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Limbah beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat
racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian
atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan,
kulit, atau mulut.
Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran (misalnya
bagian tubuh manusia yang diamputasi atau cairan dari tubuh manusia
yang terkena infeksi), limbah dari laboratorium, atau limbah lainnya yang
terinfeksi kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang dapat
ditularkan pada pekerja, pembersih jalan, dan masyarakat di sekitar lokasi
pembuangan limbah.
Limbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat
berikut:
a) menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
b) menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020)
dengan laju korosi lebih dari 6,35 mm/tahun dengan temperature
pengujian 55C.
c) mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam
dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk bersifat basa
Mengidentifikasi Limbah B3
Tujuan: Mengidentifikasi contoh-contoh limbah yang tergolong limbah B3 beserta
sumber utama penghasilnya.
Carilah informasi mengenai limbah B3 dari berbagai sumber, seperti buku,
Koran, dan internet. Kumpulkan informasi mengenai contoh-contoh limbanh yang
tergolong limbah B3, minimal 1 contoh untuk masing-masing karakteristik limbah
B3. selanjutnya, kumpulkan juga informasi mengenai sumber penghasil utama
untuk masing-masing contoh limbah B3 tersebut, beserta jumlah rata-rata
limbah B3 yang dihasilkan per satuan waktu. Buatlah laporan hasil kerjamu secara
tertulis dan kumpulkan!
Latihan Soal
1. Jelaskan yang dimaksud dengan limbah organik dan anorganik?
2. Jelaskan macam-macam limbah cair?
3. Sebutkan minimal 3 contoh limbah padat organik yang berasal dari limbah
domestic?
4. Sebutkan minimal 3 contoh limbah yang dapat didaur ulang?
5. Jelaskan yang dimaksud dengan limbah B3?

POLUSI
Tujuan Pembelajaran:
Mengidentifikasi polusi dan polutan yang ada di udara, air, dan tanah
Mengidentifikasi polusi dan polutan yang ada di lingkungan kerja
Mengelompokkan polutan di lingkungan kerja berdasarkan jenis senyawa,
wujud, sifat, dan yang dapat atau tidak dapat didaur ulang.

11

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Mengetahui indikator-indikator polusi udara, air dan tanah

A. PENGERTIAN POLUSI
Menurut UU RI no. 23 tahun 1997, pencemaran adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya.
Zat yang dapat menyebabkan pencemaran disebut pencemar/polutan.
Sedangkan limbah atau bahan buangan akan menjadi polutan apabila
jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada tempat yang tidak
semestinya, dan berada pada waktu yang tidak tepat.
Pertambahan penduduk dunia yang terus meningkat dan perkembangan
teknologi serta industri yang pesat merupakan salah satu penyebab
meningkatnya jumlah zat pencemar di alam. Jumlah polutan yang banyak
akan membuat alam kehilangan kemampuan untuk mengembalikan kondisi
seperti semula.
Latihan
1. Jelaskan yang dimaksud dengan polusi?
2. zat yang seperti apakah yang dapat menjadi polutan di lingkungan?
3. Apakah yang menyebabkan polusi di lingkungan saat ini terus meningkat?

B. MACAM-MACAM POLUSI
Berdasarkan keberadaannya di lingkungan, polusi dapat dibedakan
menjadi polusi udara, polusi air, dan polusi tanah. Polusi yang terjadi di udara,
air, maupun tanah dapat disebabkan oleh berbagai jenis polutan. Polutanpolutan tersebut dapat dibedakan menjadi berbagai jenis senyawa, wujud,
dan sifat.
1. Polusi Udara
Polusi/pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh polutan dari sumbersumber alami atau oleh kegiatan manusia. Asap kendaraan bermotor atau
asap kelabu kehitaman dari cerobong pabrik merupakan salah satu contoh
pencemaran akibat kegiatan manusia. Letusan gunung berapi merupakan
salah satu contoh pencemaran udara yang ditimbulkan oleh sumber alami.
Polutan udara dapat dibedakan menjadi polutan primer dan polutan
sekunder. Polutan primer ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara, contohnya karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2). Polutan
sekunder terbentuk dari reaksi polutan primer di atmosfer, contohnya sulfur
trioksida (SO3) dan ozon (O

12

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Karbon oksida terdiri atas gas karbon monoksida (CO) dan karbon
dioksida (CO2). Kedua gas ini tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.
1) Karbon dioksida ( CO2)
Gas karbon dioksida merupakan gas efek rumah kaca. Gas ini dihasilkan
oleh pembakaran batu bara, minyak bumi dan gas alam. Batu bara terdiri atas
karbon, jika dibakar akan bereaksi dengan oksigen:
C (s) + O2 (g) CO2 (g)
Gas alam dan minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon.
Pembakaran gas alam dan minyak bumi menghasilkan karbon dioksida dan
uap air. Contoh: pembakaran oktana (C8 H18) yaitu salah satu komponen
bensin: 2C8 H18 (l) + 25O2 (g) 16CO2 (g) + 18H2O (g)
Karbohidrat (C12 H22 O11) yang ada di makanan (seperti: nasi, ubi, roti,
gula) terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen. Jika karbohidrat bereaksi
dengan oksigen (dari proses pernapasan) dalam tubuh kita akan dihasilkan
energi, CO2 dan air. C12 H22 O11 + 12O2 12CO2 (g) + 11H2O
Di atmosfer, karbon dioksida dimanfaatkan oleh tumbuhan dengan
bantuan sinar matahari dan klorofil (zat hijau daun), CO2 diubah menjadi
karbohidrat. nCO2 + nH2O Klorofil
(CH2O)n + nO2
Saat ini marak penebangan hutan, akibatnya pemaanfaatan CO 2
menjadi O2 berkurang. Jadi ada 3 penyebab bertambahnya CO2 yaitu: 1)
pertambahan penduduk, 2) industrialisasi, dan 3) penebangan hutan.
CO2 bukan gas berbahaya, tetapi jika jumlahnya banyak, maka suhu di
bumi meningkat karena adanya sinar inframerah yang harus keluar dari
permukaan bumi akan terperangkap gas ini, dan muncullah efek rumah kaca.
Akibat dari efek rumah kaca yaitu mencairnya sungkup es di daerah kutub,
kenaikkan permukaan air laut, sehingga akan muncul banjir seluruh dunia.
2) Karbon Monoksida (CO)
Gas ini dapat bereaksi dengan hemoglobin dalam darah. Jika
pembakaran batu bara berlangsung tidak sempurna karena kekurangan
oksigen, maka reaksi oksidasinya berlangsung sebagai berikut:
2C (s) + O2 2CO (g)
Gas karbon monoksida tidak berwarna dan tidak berbau, sehingga tidak
segera diketahui. Gas ini bersifat racun karena dapat menimbulkan rasa sakit
pada mata, saluran pernapasan dan paru-paru. CO yang bereaksi dengan
hemoglobin membentuk karboksihemoglobin (COHb).
CO + Hb COHb
Akibat reaksi ini adalah oksigen tidak terdistribusi ke seluruh tubuh.
Ikatan antara CO dengan Hb adalah 300 kali lebih kuat dibanding dengan
ikatan antara O2 dengan Hb. Kadar CO yang paling tinggi dapat
menyebabkan kematian. Salah satu cara mencegah peningkatan oksida
karbon adalah mengurangi penggunaan kendaraan bermotor (menggunakan
kendaraan bermotor seperlunya).
Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah kelompok berbagai senyawa organik yang hanya
mengandung hidrogen dan karbon. Sebagian besar hidrokarbon merupakan
senyawa organik yang mudah menguap (volatile organik compound). Contoh
hidrokarbon adalah metan (CH4) dan benzena (C6 H6). Hidrokarbon di
14

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
atmosfer dapat mengalami reaksi fotokimia (reaksi yang dikatalis oleh cahaya
matahari) membentuk senyawa-senyawa seperti formaldehid dan
peroksiasetilnitrat (PAN).
Ozon
Ozon yang terdapat di lapisan stratosfer merupakan senyawa penting
yang melindungi manusia dan makhluk hidup lain dari bahaya radiasi sinar
UV matahari. Namun, ozon juga dapat terbentuk dari hasil aktivitas manusia
dan menjadi polutan. Ozon yang merupakan polutan adalah ozon yang ada di
lapisan stratosfer yaitu lapisan yang berada kira-kira 30 km di atas
permukaan laut. Penyerapan sinar UV terjadi pada pembentukan dan
penguraian ozon.
Pembentukan: O2 (g) + UV 2O (g)
O2 (g) + O (g) O3 (g)
Penguraian: O3 (g) + UV O2 (g) + O (g)
O (g) + O (g) O2 (g)
Lapisan ozon dapat rusak oleh bahan kimia, khususnya CFC yang banyak
dipakai sebagai pendingin untuk lemari es, pendingin kamar, bahan
penyemprot seperti: semprot rambut, pewangi badan, dan ruangan.
Di lapisan bawah atmosfer (troposfer) senyawa CFC bersifat stabil. Tetapi,
di lapisan stratosfer molekul CFC dapat diuraikan sinar ultra violet, sehingga
melepaskan atom Cl.
CCl3F (g) CCl2F (g) + Cl (g)
Atom Cl menyerang ozon (O3) sehingga aksi penguraian berulang
kembali. Diperkirakan satu atom Cl merusak 100.000 molekul ozon. Apabila
ozon rusak, maka sinar UV akan masuk ke permukaan bumi tanpa filter
(penyaring). Akibat pada alam yaitu sungkup es di daerah kutub mencair.
Akibat pada manusia yaitu menyebabkan kanker kulit dan katarak serta dapat
merusak tumbuh-tumbuhan.
Suara
Suara merambat di udara. Suara yang mengganggu dapat sebagai
polutan di udara. Polusi yang disebabkan suara disebut polusi suara atau
kebisingan. Polusi suara atau kebisingan adalah suara atau bunyi yang dapat
mengganggu dan atau merusak pendengaran manusia dan hewan.
Kebisingan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. Kebisingan impulsive, yaitu kebisingan yang datangnya tidak terusmenerus, misalnya suara palu ketika orang memaku.
b. Kebisingan kontinyu, yaitu kebisingan yang datangnya secara terusmenerus dalam jangka waktu yang cukup lama, misalnya suara mesin
yang dihidupkan.
c. Kebisingan semi kontinyu, yaitu kebisingan kontinyu yang hanya sekejap,
kemudian hilang, tapi ada kemungkinan akan terulang, misalnya suara
kereta api atau pesawat terbang yang lewat.
Tingkat kebisingan dapat diukur dengan satuan pengukuran desibel (dB).
Semakin besar desibelnya, semakin besar juga resiko kerusakan yang
ditimbulkan suara tersebut sehingga waktu kontak dengan suara yang
diperbolehkan akan semakin kecil. Lihat tabel 1.
Tabel 1. Berbagai tingkat kebisingan

15

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Tingkat kebisingan
Amat sangat tenang
Sangat tenang
Bising
Sangat bising

dB
0
10 20
30 50
60 70
80 90
100 120

Menulikan
Amat sangat menulikan

> 120

Contohnya
(Batas ambang dengar)
Suara daun bergesek
Suara orang bercakap normal
Suara orang berteriak, suara pembersih vakum
Suara sirene, suara mesin diesel, suara mesin
pengolah kapas, suara blender
Suara pesawat jet, suara halilintar, suara mesin
traktor, suara mesin tekstil, suara mesin pabrik baja
Suara mesin roket

b. Sumber-sumber polusi udara


Polusi udara dapat terjadi di luar ruangan (outdoor pollution) dan di dalam
ruangan (indoor pollution). Polusi udara yang terdapat di luar ruangan dapat
bersumber dari kegiatan manusia atau dari sumber alami, sedangkan polusi
udara di dalam ruangan terutama bersumber dari kegiatan manusia.
Contoh sumber-sumber polusi udara yang ada di luar ruangan adalah
letusan gunung berapi, kebakaran hutan, pembakaran bahan fosil (terutama
batu bara) oleh industri (terutama industri kimia, metal, dan industri kertas),
serta pembakaran bahan baker kendaraan bermotor. Contoh sumber-sumber
polusi udara yang ada di dalam ruangan adalah bahan-bahan baku
bangunan, senyawa-senyawa pembersih, asap rokok, perapian, kompor gas
dan kompor minyak tanah, serta produk-produk perawatan tubuh dan
pakaian. Lihat tabel 2 untuk mengetahui polutan-polutan yang dihasilkan
sumber-sumber tersebut di atas.
Tabel 2. Berbagai polutan di udara beserta sumbernya
Jenis polutan
Sulfur oksida (gas dan partikulat)
Ozon
timbal dan mangan
Materi pertikulat, klorin, dan cadmium
Nitrogen oksida (NO dan NO2)

Karbon monoksida dan karbon dioksida


Formaldehid
Asbes
Ammonia
Hidrokarbon
Para diklorobenzena
Tetrakloroetilen

Sumber utama
Pembakaran bahan bakar industri, proses
peleburan logam
Reaksi fotokimia
Kendaraan bermotor
Produk pembakaran berbagai bahan/zat buangan
industri
Pembakaran bahan bakar industri, bangunan
pembangkit listrik, kompor gas, perapian,
kebakaran hutan, tanah pertanian yang dipupuk
berlebihan
Pembakaran bahan bakar industri dan kendaraan
bermotor
Asap rokok, dan perabot kayu
Ubin, atap
Produk-produk pembersih
Asap rokok, Pembakaran bahan bakar industri
dan kendaraan bermotor
Penyegar/pengharum ruangan
Uap cairan dry clening pada pakaian

Mengamati Polusi Udara di Lingkungan Sekitar


Tujuan: mengamati jumlah materi partikulat (debu) yang menjadi polusi udara di
lingkungan sekitar

16

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Alat dan Bahan: - kaca objek
- vaselin (gel pelumas tidak berwarna/ bening)
- kertas label
- lup (kaca pembesar)
- alkohol 70%
- kertas putih
Cara kerja:
1. Bersihkan kaca objek dengan alkohol 70% sehingga bebas debu dan kotoran.
2. Oleskan vaselin pada satu sisi kaca objek. Tempelkan juga kertas label pada
kaca objek tersebut.
3. Letakkan kaca objek dengan sisi yang telah diolesi vaselin menghadap ke atas,
pada lokasi tertentu yang ingin diamati. Gunakan beberapa kaca objek untuk
diletakkan di beberapa lokasi berbeda. Jangan lupa untuk menuliskan kode
lokasi di kertas label yang telah kamu tempelkan di kaca objek.
4. Tinggalkan kaca objek di lokasi yang telah kamu tentukan selama 4 jam.
Setelah itu, letakkan kaca objek di atas selembar kertas putih. Amati kaca
objek menggunakan lup.
Catatan:
Untuk mendapatkan perbandingan, kaca objek dapat diletakkan di lokasi-lokasi
berbeda yang kira-kira akan berbeda tingkat polusi debunya, seperti:
- Di dalam kelas
- Di luar kelas
- Di jalan raya atau jalan depan sekolah
- Di dalam laci yang bersih dan tertutup (sebagai kontrol)
Pertanyaan
1. Kaca objek dari lokasi manakah yang mengandung debu atau partikel paling
banyak? Kaca objek dari lokasi manakah yang mengandung debu atau partkel
paling sedikit? Mengapa demikian?
2. Menurutmu, dari manakah sumber debu atau partikel yang ada di lokasi-lokasi
yang kamu amati?

2. Polusi Air
a. air
Air merupakan bagian terbesar dari bumi, hamper 2/3 bagian bumi adalah
air dan 1/3 bagian lainnya adalah daratan. Setiap makhluk hidup di bumi
memerlukan air untuk kehidupannya. Manusia membutuhkan air bersih 2 kg
(2 liter) setiap harinya, tanpa air bersih manusia tidak dapat bertahan lebih
dari 2 hari. Wujud air yang kita temui ada 3 yaitu:
Padat: es batu, berada di daerah kutub.
Cair: air. Air ini berada di danau, sungai, dalam tanah, laut
17

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)

Gas: uap air. Air ini berada di lapisan atmosfer


Saat ini, pencemaran air semakin banyak terjadi, sebagai akibat adanya
industri dan aktivitas manusia, sehingga air kotor. Air dikatakan tercemar jika
terjadi perubahan pada kualitas air, baik secara kimia, biologi, atau fisika,
yang dapat membahayakan makhluk hidup.
b. Polusi air dan Sumber-sumbernya
Polusi air adalah keadaan berkurangnya / turunnya kualitas air sampai
pada tingkat tertentu yang mengakibatkan air tidak dapat berfungsi sebagai
mana mestinya.
Sumber polusi air dibedakan menjadi sumber langsung dan sumber tidak
langsung. Sumber langsung adalah sumber polusi yang membuang polutan di
lokasi khusus melalui pipa, selokan, atau saluran pembuangan langsung
menuju badan atau permukaan air. Contohnya: pabrik, tempat pengolahan
limbah, pertambangan, dan tanki minyak. Sumber tidak langsung adalah
sumber polusi yang asalnya dari area lahan luas atau partikel-partikel yang
terbawa udara, yang mencemari air melalui aliran air atau pengendapan
senyawa dari atmosfer. Contohnya: aliran atau rembesan senyawa kimia dari
lahan pertanian (pupuk dan pestisida), hujan asam (pengendapan oksida
belerang {SO2 dan SO3} dalam air di atmosfer).
c. Polutan di air
Beberapa kelompok polutan/pencemar utama di air adalah sebagai berikut
Agen penyebab penyakit
Agen penyebab penyakit adalah organisme-organisme yang dapat
menginfeksi dan menyebabkan penyakit. Contoh agen penyebab penyakit
yang dapat menjadi polutan di air adalah bakteri, virus, protozoa, dan cacing
parasit.
Limbah yang memerlukan oksigen
Limbah yang memerlukan oksigen terdiri atas berbagai limbah organik
yang dapat diurai oleh bakteri aerob. Contoh jenis limbah ini adalah kotoran
manusia dan hewan, sisa-sisa tumbuhan, dan limbah industri (misalnya
industri pengolahan makanan, kertas, dan minyak).
Bahan kimia organik
Bahan kimia organik merupakan senyawa kimia yang mengandung atom
karbon. Contohnya: pestisida, deterjen, dan DDT.
Molekul DDT (Diklorodifenil Trikloroetana) sangat stabil, sukar diuraikan
oleh mikroorganisme sehingga tetap stabil sampai beberapa tahun. Selama
itu DDT dapat masuk ke dalam makanan baik melalui rumput maupun
ikan/plankton, akhirnya meracuni manusia.
Bahan kimia anorganik
Polutan bahan ini adalah polutan yang mengandung unsur kimia selain
karbon, misalnya berbagai senyawa asam, senyawa garam-garaman, dan
logam berat. Contoh logam berat yang umum mencemari perairan adalah
timbal (Pb), arsenic (As), dan merkuri (Hg).

18

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Limbah merkuri dapat berasal dari industri obat, batu baterai, kosmetik
atau pengolahan logam. Di Jepang tahun 1953 1960 tercatat 111 orang
meninggal atau cidera karena memakan ikan dari teluk Minamata. Teluk ini
tercemar dari pabrik plastic. Merkuri/raksa masuk ke dalam tubuh manusia
melalui 2 jalur yaitu:
Senyawa raksa yang terlarut dalam air masuk melalui rantai makanan dari
mikroorganisme ke ikan kemudian ke manusia yang makan.
Senyawa raksa dari fungisida masuk ke tumbuhan, kemudian kepada
hewan pemakan rumput akhirnya ke manusia.
Nutrien tumbuhan
Nutrien tumbuhan merupakan senyawa-senyawa kimia yang dapat
menstimulasi pertumbuhan tumbuhan dan ganggang (algae), contohnya:
nitrat (NO3), fosfat (PO4), dan ammonium (NH4)
Sedimen
Sedimen adalah berbagai partikel padat seperti partikel pasir, lempung,
Lumpur, dan batuan di dasar perairan. Sediment dapat menjadi polutan air
apabila jumlahnya berlebihan.
Bahan radioaktif
Bahan radioaktif mengandung atom-atom dari senyawa isotop yang tidak
stabil sehingga memancarkan radiasi secara spontan, contohnya radon,
iodine dan uranium.
Panas
Polusi yang disebabkan panas disebut polusi termal. Panas dapat menjadi
polutan di air apabila berlebihan sehingga suhu perairan meningkat terlalu
tinggi.
Tabel 3. Berbagai polutan di air beserta sumbernya
Jenis polutan
Agen penyebab penyakit

Sumber utama
Limbah (buangan) rumah tangga, buangan hewan

Limbah yang memerlukan


oksigen
Bahan kimia organik
Minyak

Kotoran hewan dan manusia, limbah industri, aliran


buangan dari perkotaan

Pestisida dan herbisida

Lahan pertanian dan perkebunan, program pembasmian


nyamuk

Plastik

Rumah tangga dan industri

Deterjen

Rumah tangga dan industri

Senyawa-senyawa berklorin

Industri kertas dan industri lain yang melakukan proses


pemutihan (bleaching), air yang ditambahkan klorin
(sebagai desinfektan)

Bahan kimia anorganik


Senyawa asam

Buangan mesin dan kendaraan bermotor, kebocoran


pipa, tumpahan tanki, dan sumur minyak

Pertambangan, limbah industri, pengendapan asam

19

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Garam-garaman

Irigasi pertanian, pertambangan, limbah industri, ladang


minyak, aliran buangan dari perkotaan

Timbal

Bahan bakar yang mengandung timbal, beberapa


pestisida, peleburan timbal

Merkuri

Limbah industri, fungisida

Nutrient tumbuhan (fosfat dan


nitrat)

Aliran dari pertanian, pertambangan, limbah rumah


tangga, limbah industri, air limbah yang tidak terolah
dengan baik, industri pengolahan makanan, fosfat yang
terkandung dalam deterjen

Sediment

Erosi tanah, aliran dari pertanian, pertambangan, hutan,


dan kegiatan pembangunan (kontruksi)

Bahan radioaktif

Batuan, tambang uranium, pembangkit tenaga nuklir,


pengujian senjata nuklir.

Panas

Air pendingin dari industri dan pusat pembangkit listrik

Polutan dapat mencemari air permukaan dan air tanah. Air permukaan
tercemar oleh polutan melalui saluran pembuangan atau terbawa aliran air
dari daratan. Air tanah tercemar oleh polutan melalui proses rembesan.
Mengamati Polusi Air di Lingkungan Sekitar
Tujuan: mengetahui dan dapat mengelompokkan jenis-jenis polutan yang
mencemari perairan di lingkungan sekitar.
Alat dan Bahan: lembar pengamatan dan alat tulis
Cara Kerja:
1. Amatilah perairan di lingkugan sekitar rumah atau sekolahmu, seperti sungai,
waduk, danau, rawa atau saluran pembuangan. Amati bahan atau zat yang
menjadi polutan di perairan tersebut.
2. Kelompokkan bahan/zat polutan tersebut sesuai jenisnya
3. Identifikasi sumber dari tiap-tiap polutan tersebut. Kamu dapat melakukan
identifikasi dengan cara mengamati lingkungan sekitar perairan sehingga
melihat fakta langsung (misalnya melihat warga yang membuang sampah)
4. Catat semua hasil pengamatanmu
5. Buat laporan hasil pengamatan di selembar kertas kemudian kumpulkan ke
guru.
Pertanyaan:
1. Jenis polutan apakah yang paling banyak mencemari perairan yang kamu amati?
2. Sumber apakah yang paling banyak menyumbangkan polutan ke perairan
tersebut?
3. Bagaimana menurutmu kondisi perairan yang kamu amati secara keseluruhan?

3. Polusi Tanah
20

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
Polusi tanah mencakup berbagai perubahan fisik dan kimia pada tanah
yang memberi dampak negatif bagi kehidupan tumbuhan dan makhluk hidup
lain yang hidup di tanah. Selain berdampak negatif secara langsung, polusi
tanah juga dapat menyebabkan polusi pada air dan udara karena polutanpolutan yang mencemari tanah dapat terbawa melalui aliran air ke air
permukaan, merembes menuju air tanah, atau menguap ke udara.
a. Polutan di tanah
Beberapa polutan/pencemar utama di tanah adalah sebagai berikut
Limbah padat (sampah)
Limbah padat meliputi bahan-bahan padatan buangan seperti kertas,
plastik, kayu, metal, kaca, sisa makanan, karet, dan lainnya. Limbah/sampah
ini meningkat jumlahnya setiap tahun dan seringkali menumpuk di lahan TPA
Logam berat
Contoh logam berat yang dapat menjadi polutan di tanah adalah kadmium,
timbal, kromium, tembaga, besi, dan nikel.
Pestisida
Pestisida adalah senyawa yang digunakan untuk membunuh makhluk
hidup yang dianggap mengganggu oleh manusia. Pestisida dapat dibagi lagi
berdasarkan organisme targetnya menjadi insektisida (pembunuh serangga),
herbisida (pembunuh gulma/tumbuhan pengganggu), rodentisida (pembunuh
hewan pengerat), dan fungisida (pembunuh jamur). Pestisida sangat berguna
untuk membantu meningkatkan jumlah panen atau mengontrol populasi
organisme penyebab penyakit, namun penggunaan secara berlebihan dapat
berdampak negatif bagi makhluk hidup lain. Pestisida yang mencemari tanah
berdampak negatif secara langsung terhadap tumbuhan dan biota lainnya
atau secara tidak langsung dengan mencemari air. Pestisida yang berbahaya
dari jenis yang memiliki efek luas dan sulit terurai sehingga keberadaannya di
alam bersifat persistent (ada terus-menerus) untuk waktu yang lama.
Nitrogen, fosfat, dan garam mineral
Nitrogen, fosfat, dan garam mineral merupakan unsur-unsur yang sangat
diperlukan tumbuhan untuk tumbuhan. Namun, jika keberadaannya di tanah
berlebih, unsur-unsur tersebut dapat bersifat racun bagi tumbuhan.

b. Sumber-sumber polusi tanah


Sumber polutan utama di tanah adalah kegiatan pertanian. Kegiatan
pertanian menggunakan sejumlah besar pupuk dan pestisida serta
melakukan irigasi untuk meningkatkan jumlah panen di lahan pertaniannya.
Pupuk mengandung nitrogen dan fosfat, pestisida mengandung senyawa
berbahaya, sedangkan air irigasi umumnya mengandung garam-garaman.
Semua zat tersebut dapat menjadi polutan di tanah. Selain pertanian, rumah
tangga dan industri juga merupakan sumber polutan di tanah karena

21

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
menghasilkan berbagai sampah padat. Selain sampah padat, beberapa
industri juga menghasilkan logam berat.
Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan polutan primer?
2. Sebutkan contoh polutan di udara yang berasal dari kendaraan bermotor!
3. Sebutkan contoh polutan di air yang berasal dari limbah rumah tangga?
4. Jelaskan yang dimaksud dengan pestisida?
5. Jelaskan sumber-sumber utama polusi tanah?

C. POLUSI DAN POLUTAN DI LINGKUNGAN KERJA


Lingkungan kerja seperti pertanian, pertambangan, dan industri
menghasilkan bahan buangan yang dapat menjadi polutan di lingkungan.
Perhatikan tabel 4 untuk mengetahui jenis polutan udara, air, ataupun tanah
yang bisaanya dihasilkan oleh jenis lingkungan kerja tertentu secara umum.
Tabel 4. Jenis polutan yang dihasilkan oleh beberapa contoh jenis lingkungan kerja
No
1

Lingkungan Kerja
Agrikultur
(pertanian/perkebunan)

Pertambangan

Industri tekstil

Rumah sakit

5
6

Industri kertas
Perminyakan

Jenis Polutan
Partikel tanah, nitrogen, fosfor, kalium, pestisida
(insektisida, fungisida, dan herbisida), ammonia, dan
ammonium
Sianida, arsenic, merkuri, tumpahan minyak, materi
radioaktif, dan sulfur
Tetrakloroetilen, metilen klorida, klorobenzena, toluene,
benzena, NOx (NOS4, NOS), pewarna pakaian, dan
disinfektan seperti insektisida
Sisa obat-obatan, alat kesehatan bekas pakai, dan materi
radioaktif
Natrium hidroksida, klorin (Cl2), dan klorin dioksida (ClO2)
Tumpahan minyak, nitrogen oksida, sulfur dioksida,
senyawa organik mudah mneguap (volatile), dan logam
berat

Mengidentifikasi Polusi dan Polutan di Lingkungan Kerja


Tujuan: - Mengidentifikasi dan mengelompokkan jenis-jenis polutan di berbagai
lingkungan kerja
- Mengidentifikasi sumber-sumber polusi di berbagai lingkungan kerja
Buatlah kelompok dengan 3-4 orang temanmu. Tentukanlah satu jenis
lingkungan kerja yang kelompokmu anggap menarik untuk diamati (misalnya
lingkungan kerja di pabrik kertas, pabrik makanan, gedung perkantoran,
perkebunan jagung, peternakan ayam, perhotelan, rumah sakit, atau lingkungan
kerja lainnya).
Amati lingkungan kerja tersebut secara langsung jika memungkinkan atau cari
informasi mengenai kondisi lingkungan kerja tersebut melalui internet, artikel,
buku, atau sumber informasi lainnya yang akurat.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pencarian informasi yang dilakukan
kelompokmu, diskusikan hal-hal berikut:
o Jenis-jenis polutan yang ada di lingkungan tersebut.

22

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
o
o
o

Pengelompokan jenis polutan di lingkungan kerja tersebut berdasarkan


wujudnya, sifatnya, sifat senyawanya, dan yang dapat atau tidak dapat didaur
ulang.
Jenis polusi yang dapat diakibatkan oleh polutan tersebut berdasarkan
keberadaannya di lingkungan.
Sumber-sumber penyebab polusi yang ada di lingkungan kerja tersebut.

Buatlah suatu karya ilmiah berdasarkan hasil diskusi kelompokmu dan kumpulkan
kerja ilmiah tersebut ke guru.
Latihan
1. Sebutkan tiga contoh polutan yang dapat dihasilkan oleh lingkungan
pertanian?
2. Sebutkan tiga contoh polutan yang dapat dihasilkan oleh lingkungan industri
yang dapat menyebabkan polusi udara?
3. Jelaskan macam-macam polutan yang dapat dihasilkan oleh lingkungan kerja
yang kamu minati (pilih satu jenis lingkungan kerja secara spesifik)?

D. INDIKATOR POLUSI DI LINGKUNGAN


Tingkat pousi di lingkungan perlu diketahui agar bisa ditentukan langkahlangkah penanggulangan dampaknya. Untuk mengetahuinya, dibutuhkan
suatu pengukuran terhadap faktor-faktor fisik, kimia, biologi yang
menunjukkan adanya degradasi atau kerusakan pada lingkungan yang
tercemar. Faktor-faktor ini disebut dengan indikator polusi. Dengan
melakukan pengukuran terhadap indikator polusi, maka dapat diketahui
apakah konsentrasi polutan sudah melebihi ambang batas (baku mutu),
sehingga membahayakan bagi organisme lainnya, atau masih di bawah
ambang batas.
1. Indikator Polusi Udara
a. Indikator fisik
Indikator fisik dapat digunakan untuk mengetahui adanya polusi udara
adalah sifat-sifat udara yang dapat diamati. Udara yang bersih seharusnya
tidak berwarna dan tidak berbau. Adanya warna atau bau pada udara
menunjukkan adanya polutan. Meski demikian, banyak polutan udara yang
tidak berwarna dan tidak berbau sehingga sulit dideteksi secara fisik.
b. Indikator kimia
Papan indeks standar pencemar udara (ISPU) dipasang di jalan utama
berbagai kota besar di Indonesia untuk memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai kualitas udara di wilayah sekitarnya. Data yang
ditampilkan pada papan ISPU merupakan hasil pemantauan konsentrasi ratarata berbagai polutan udara selama periode 24 jam. Jenis polutan yang
dipantau antara lain karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen
oksida (NOx), ozon (O3), dan materi partikulat (debu).
Konsentarsi senyawa-senyawa polutan itu sendiri di udara dapat menjadi
indikator polusi udara, yaitu indikator kimia. Kandungan senyawa kimia di
udara secara normal terutama adalah nitrogen (N2). Senyawa gas lainnya
termasuk gas-gas polutan, hanya terdapat dalam konsentrasi relatif sangat

23

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
sedikit. Oleh karena itu, peningkatan konsentrasi senyawa-senyawa polutan
di udara merupakan indkator bagi tingkat polusi di udara.

c. Indikator biologi
Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di
udara dapat dijadikan indikator biologi.
Contoh indikator biologi untuk mengamati tingkat polusi udara adalah
lumut kerak (Lichenes). Lumut kerak merupakan simbiosis antara algae
fotosintetik atau cyanobakteria dengan fungi. Makhluk hidup ini dapat kamu
temukan banyak menempel di batang pohon atau di permukaan batuan.
Lumut kerak menjadi indikator polusi udara, karena lumut kerak terdiri atas
beberapa kelompok masing-masing memiliki tingkat sensitivitas berbeda
terhadap polutan udara. Oleh karena itu, keberadaan kelompok lumut kerak
tertentu di suatu wilayah dapat menjadi indikator bagi tingkat polusi udara di
wilayah tersebut.
2. Indikator Polusi Air
a. Indikator fisik
Sifat-sifat fisik air, seperti kekeruhan, bau, warna, dan suhu, dapat menjadi
indikator bagi polusi. Air yang bersih seharusnya jernih (tidak keruh), tidak
berbau, tidak berwarna, dan suhunya relatif sedang. Perubahan pada sifatsifat fisik air bersih yang tersebut di atas menandakan air telah tercemar
polutan.
Tingkat kekeruhan air berhubungan dengan konsentrasi partikel padat
yang tersuspensi dalam air. Kekeruhan air dapat diukur secara sederhana
menggunakan alat yang disebt cakram Secchi. Cakram Secchi ditandai
dengan warna hitam dan putih. Lihat gambar di bawah. Kedalaman air
dimana cakram masih dapat dilihat dengan jelas menunjukkan tingkat
penetrasi cahaya pada perairan tersebut. Bau dan warna air dapat diamati
secara langsung, sedangkan suhu dapat diukur dengan termometer. Adanya
bau dan warna atau perubahan suhu ekstrim pada air dapat menunjukkan
keberadaan senyawa kimia atau polutan tertentu dalam air.

b. Indikator kimia
Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam air dapat menjadi indikator
terjadinya pencemaran/polusi air. Berikut ini beberapa contohnya.
Kandungan nutrisi
Nutrisi yang terlarut di air seperti unsur nitrogen, fosfor, dan karbon
dibutuhkan untuk pertumbuhan organisme fotosintetik di perairan. Masukan
sampah organik atau larian pupuk pertanian yang menggunakan bahan
24

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
nitrogen dan fosfor akan meningkatkan kandungan nutrisi di perairan.
Kandungan nutrisi di perairan yang terlalu tinggi dapat menjadi salah satu
penyebab polusi air yang membahayakan berbagai biota air.

Kandungan logam berat


Keberadaan logam berat dalam air, seperti timbal, merkuri, sianida, dan
cadmium, menunjukkan telah terjadi polusi air. Kandungan logam berat dalam
air melebihi baku mutu dapat berdampakj negatif bagi biota air dan kesehatan
manusia.
Oksigen terlarut (dissolved oxygen / DO)
Oksigen dibutuhkan oleh kebanyakan biota air. Pengukuran oksigen
terlarut dapat menunjukkan volum oksigen yang terlarut dia ir. Masuknya zat
polutan, seperti buangan pupuk atau sampah organik, dapat menurunkan
volum oksigen terlarut. Jumlah oksigen terlarut di air sebaiknya antara 4
hingga 12 mg/L.
Kebutuhan oksigen biokimia (biochemical oxygen demand / BOD)
BOD sangat berhubungan dengan DO. BOD adalah jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup di dalam air untuk kebutuhan respirasinya.
Semakin rendah kadar oksigen terlarut dalam air, semakin tinggi kadar BOD
dalam air tersebut. Pengukuran terhadap BOD secara tidak langsung
menunjukkan kadar DO.
pH
Nilai pH air menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air. Nilai pH
yang normal adalah antara 6,5 hingga 9. Masuknya polutan yang bersifat
asam dapat menurunkan nilai pH air dengan ekstrim (sangat asam atau
sangat basa).
c. Indikator biologi
Jumlah dan susunan organisme dalam air sangat berhubungan dengan
tingkat polusi air. Beberapa fitoplankton seperti diatom dan dinoflagelata, dan
zooplankton dari kelompok rotifera, rentan terhadap polutan sehingga
keberadaannya di air mengindikasikan kondisi air yang cukup bersih.
Sebaliknya keberadaan protozoa parasit dan bakteri koliform dalam air
mengindikasikan telah terjadi polusi air.
Tingginya jumlah bakteri koliform dalam perairan menunjukkan bahwa
perairan tersebut telah tercemar kotoran/tinja manusia dan hewan.
Keberadaan bakteri koliform pada perairan dapat mengindikasikan adanya
mikroorganisme pathogen, seperti protozoa parasit, bakteri ptogen, dan virus,
yang juga bisa terdapat pada manusia dan hewan.
3. Indikator Polusi Tanah
a. Indikator fisik
Contoh indikator fisik yang menunjukkan kualitas tanah, antara lain warna
tanah, kedalaman lapisan atas tanah, kepadatan tanah, porositas dan tekstur
tanah, dan endapan pada tanah. Berbagai polutan tanah dapat merubah sifatsifat fisik tanah sehingga menurunkan kualitasnya.

25

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)
b. Indikator kimia
Nilai pH, salinitas, kandungan senyawa kimia organik, fosfor, nitrogen,
logam berat, dan radioaktif merupakan contoh indikator kimia bagi tingkat
polusi tanah. Nilai pH yang terlalu tinggi atau rendah dan salinitas serta
kandungan berbagai senyawa kimia yang terlalu tinggi mengindikasikan telah
terjadi polusi tanah.
c. Indikator biologi
Cacing tanah merupakan salah satu indictor biologi pada pengukuran
tingkat polusi tanah. Keberadaan cacing tanah dapat meningkatkan
kandungan nutrisi pada tanah yang akan menyuburkan tanah. Populasi
cacing tanah dipengaruhi oleh kondisi tanah habitatnya, seperti kondisi suhu,
kelembapan, pH, salinitas, aerasi, dan tekstur tanah. Polusi tanah akan
menyebabkan perubahan kondisi tanah yang dapat mengakibatkan kematian
pada cacing tanah.
Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan indikator polusi?
2. Sebutkan beberapa contoh indikator kimia yang mengindikasikan polusi udara?
3. Jelaskan indikator fisik bagi polusi air?
4. Apa yang dimaksud dengan DO dan BOD?
5. Jelaskan mengapa cacing tanah dapat menjadi indikator biologi bagi polusi
tanah?

26

Limbah dan Polusi

IPA SMK Teknik Kelas 2/Semester 3


Saiful Anam, S.Pd. (SMK PGRI Singosari)

PENUTUP
Sebagai tindak lanjut dari keseluruhan kegiatan belajar dalam modul ini,
apabila hasil evaluasi terhadap penguasaan kompetensi mencapai 75 % atau lebih,
maka siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Tentu saja setelah
memperoleh rekomendasi dari guru mata diklat IPA
Namun apabila belum mencapai penguasaan kompetensi 75 % atau siswa
dianggap belum kompeten, maka siswa perlu mengevaluasi diri

DAFTAR PUSTAKA
Ernawati. 2008. ILMU PENGETAHUAN ALAM. Jakarta: Erlangga
Hartatik. 2008. Modul IPA Kelas XI Semester 3. Malang: Kharisma
Purba. 2001. Kimia 2000 SMU Kelas 2. Jakarta : Erlangga

27

Limbah dan Polusi

Anda mungkin juga menyukai