Anda di halaman 1dari 47

Menentukan Variabel

Penelitian

PENGERTIAN VARIABEL
Karakteristik atau identitas yang melekat
dalam sebuah unit sampel.
Variabel adalah atribut obyek yang
mempunyai variasi antara satu dengan lainnya
(sugiono, 2006)
a concept that can be measured (Kumar,1996)

Variabel dilihat dari


fungsinya:

Variabel Independen
Variabel Dependen.
Variabel Moderating
Variabel Intervening.
Variabel kontrol

Independent variable/variabel bebas


(predictor variable)
Merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel lain, menjadi sebab atau
berubahnya suatu variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang
faktornya diukur, dimanipulasi, atau
dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang
diobservasi.
Contoh:
dalam penelitian yang ingin mengetahui
keterkaitan antara merokok dengan
kanker, maka merokok adalah variabel
bebas

Dependent Variabel
Variabel tergantung (variabel terikat, kriterium) adalah variabel
yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel
bebas.
Variabel tergantung merupakan variabel yang faktornya
diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang
disebabkan oleh variabel bebas.
Pada contoh hubungan peer group dan intensi membeli ponsel
bermerek, intensi membeli ponsel bermerek merupakan
variabel tergantung.

Variabel Moderator
Variabel moderator merupakan variabel yang
menentukan hubungan(memperkuat atau
memperlemah) antara variabel bebas dan
variabel tergantung.
Peranan variabel X dan variabel Y lebih
tergantung pada variabel moderator Z
Contoh :
Tingkat
pendapatan

Kepuasan
kerja
Kejelasan
karir

Dapat
diketahui
bahwa
tingkat
penghasilan meningkatkan kepuasan kerja.
Tetapi bisa jadi peranannya tidak begitu
besar. Meningkatnya tingkat pendapatan
akan diikuti meningkatnya kepuasan kerja
dan diikuti kejelasan karir.
Hipotesis:
kejelasan karir mempengaruhi besar kecilnya
peranan tingkat pendapatan terhadap
kepuasan kerja
Atau
Signifikan
tidaknya
peranan
tingkat
penghasilan terhadap kepuasan kerja akan
dipengaruhi oleh kejelasan karir

Variabel Kontrol (Control variable)


merupakan variabel yang dikendalikan atau
dibuat konstan oleh peneliti bertujuan untuk
menetralisir pengaruhnya terhadap variabel
utama yang diteliti (Sugiono, 2006).
Variabel ini ditentukan oleh peneliti jika
penelitiannya
menggunakan
metode
eksperimen
yang
bersifat
membuat
perbandingan.
Contoh:
perbedaan kecepatan mengetik pada mahasiswa
S1 dan mahasiswa D3
Pada penelitian di atas yang perlu dikontrol
adalah: naskah yang diketik sama, mesin ketik
sama, waktunya sama dan ruang kerjanya sama.

Variabel intervening (pengganggu)/mediator

Adalah variabel yang menjelaskan


mekanisme atau proses bagaimana
variabel independen mempengaruhi atau
berhubungan dengan variabel dependen .
Variabel pengganggu bersifat hipotetikal
artinya secara kongkrit pengaruhnya
tidak kelihatan, tetapi secara teoritis
dapat mempengaruhi hubungan antara
varaibel bebas dan tergantung yang
sedang diteliti.

Contoh Variabel Pengganggu


Classroom
Model
(technology
vs. nontechnology)

(intervening/
Moderator)

MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL


VARIABEL
Tanpa operasionalisasi variabel,
peneliti akan mengalami kesulitan
dalam menentukan pengukuran
hubungan antar variabel yang
masih bersifat konseptual.

Definisi Operasional
definisi operasional ialah suatu definisi yang
didasarkan pada karakteristik yang dapat
diobservasi dari apa yang sedang
didefinisikan atau mengubah konsepkonsep yang berupa konstruk dengan katakata yang menggambarkan perilaku atau
gejala yang dapat diamati dan yang dapat
diuji dan ditentukan kebenarannya oleh
orang lain

Cara-Cara Menyusun Definisi


Operasional
Definisi operasional Tipe 1 dapat disusun
didasarkan pada operasi yang harus
dilakukan, sehingga menyebabkan gejala
atau keadaan yang didefinisikan menjadi
nyata atau dapat terjadi.

Dengan menggunakan prosedur tertentu


peneliti dapat membuat gejala menjadi
nyata.
Contoh: Konflik didefinisikan sebagai
keadaan
yang
dihasilkan
dengan
menempatkan dua orang atau lebih pada
situasi dimana masing-masing orang
mempunyai tujuan yang sama, tetapi hanya
satu orang yang akan dapat mencapainya.

Cara-Cara Menyusun Definisi


Operasional
Definisi operasional Tipe 2 dapat disusun
didasarkan pada penampakan seperti
apa obyek atau gejala yang didefinisikan
tersebut, yaitu apa saja yang menyusun
karakteristik-karakteristik.
Contoh:
Orang
pandai
dapat
didefinisikan sebagai orang yang
mempunyai ingatan kuat, menguasai
beberapa bahasa asing, kemampuan
berpikir baik, sistematis dan mempunyai
kemampuan menghitung secara cepat.

1. Populasi
sekumpulan unsur atau elemen yang
menjadi obyek penelitian.
kelompok subyek yang hendak dikenai
generalisasi
seluruh/kelompok subyek yg memiliki
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk di ukur
dan ditarik kesimpulan peneliti
nantinya akan menggeneralisasikan hasil
penelitiannya

2. Sampel
unsur-unsur yang diambil dari
populasi
Adalah sebagian dari populasi

Contoh populasi?
Contoh sampel?

Semakin banyak ciri subyek


yang
disyaratkan
sebagai
populasi
maka
semakin
homogen populasi tersebut.
Semakin sedikit karakteristik
subyek yang diidentifikasi maka
populasi
akan
semakin
heterogen.

Generalisasi
MENYAMARATAKAN
Generalizability :
hasil penelitian bisa digeneralisasikan dari
sampel ke populasi
Hasil penelitian memiliki makna yang
keluar/melampaui sampel dimana data
sesungguhnya diperoleh

Pertimbangan sampel didasarkan


pada:
- Derajat keseragaman (degree of

homogenity) dari populasi completely


heterogeneous
- Presisi yang dikehendaki dari penelitian
- Rencana analisis
- Tenaga, biaya dan waktu
- Besar populasi

Teknik pengambilan sampel


(sampling)
Analisis penelitian didasarkan pada
sampel, sedangkan hasil penelitian
diterapkan pada populasi.
Representasi suatu sampel akan sangat
tergantung
kepada
samplingnya
(cara/teknik pengambilan sampel).

Secara Umum Ada 2 Sampling

Technique

Probability
sampling

1. Probabilitas (probability sampling).


Random
merupakan
sampling
dimana setiap subyek dalam populasi
memiliki peluang yang sama besar
untuk terpilih menjadi sampel.
Setiap anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama dan independen
untuk terpilih sebagai sampel
Tidak ada subjek yang memiliki
kesempatan yang lebih besar dari yang
lainnya

a. Simple random sampling


a. Pengambilan
sampel
dengan
random sederhana
Dilakukan dengan undian, yaitu
mengundi nama-nama subyek dalam
populasi.
Dilakukan pada populasi yang
homogen.
Populasi tidak terlalu besar.

Simple random sampling

Sbb. Systematic random sampling


Mengambil subjek dengan interval
tertentu
Contoh :
Mengambil subjek pada setiap
kelipatan 5 dari urutan subjek yang
tersedia

c. Stratified random sampling


Jika faktor faktor spesifik yang
membedakan subjek-subjek dalam
populasi (social class, gender) adalah
penting dan berhubungan dengan
penelitian maka teknik ini penting
untuk digunakan.
Dengan teknik ini peneliti bisa tahu
bahwa strata / layer dalam populasi
telah diwakilkan secara adil/merata
di dalam sampel

4. Cluster random sampling


Kelompok lebih dipilih daripada
individu
Teknik ini sangat menghemat waktu
Didalam kelompok harus relatif
homogen sehingga perbedaan
perbedaan di dalam kelompok itu
sendiri tidak akan cukup kuat untuk
menimbulkan bias

2. NONPROBABILITY SAMPLING

2. Non Probabilitas Sampling


Setiap anggota populasi tidak
memiliki kesempatan yang sama
dan independen untuk terpilih
sebagai sampel

a. Convenience sampling/accidental
sampling :

Easy? yes
Random ? no
Representative ? Perhaps
Menemukan sampel berdasarkan
orang yang kebetulan ditemui

Convenience Sampling

b. Quota sampling
Ketika tidak memungkinkan untuk
diadakan Stratified random sampling
maka
bisa
menggunakan
Quota
sampling
Contoh : ingin mengambil sampel 100
orang
Memilih subjek seperti cara pada
Stratified random sampling
Tetapi yang dipilih hanya 100 orang
yang pertama
Setelah itu orang berikutnya tidak
memiliki kesempatan untuk terpilih

c. purposive sampling
Teknik

penentuan
sampel
dengan pertimbangan tertentu
(Sugiono, 1996),
misalnya
penelitian tentang
prostitusi, maka sampel yang
dipilih adalah orang yang
terlibat dalam prostitusi.

c. Snowball Sampling
didasarkan pada analogi bola salju,
yang dimulai dalam ukuran kecil,
tetapi seiring proses, jumlahnya
membesar
Penambahan
setiap
subjek
diperoleh dari subjek sebelumnya
Peneliti meminta kepada subjek
penelitinya
untuk
mengajak
temannya yang lain (dengan
karakteristik yang sama) untuk ikut
menjadi subjek penelitian

Berapa sampel saya?


Tidak ada jumlah akurat berapa
sampel harus dipakai. Semua
bergantung pada tujuan dan
metode
penelitian
yang
digunakan peneliti.
Penentuan jumlah sampel juga
dibatasi sumber daya peneliti
yang meliputi: waktu, tenaga
dan dana.

Cohen dkk (2007) memberikan contoh


ukuran sampel berdasarkan jenis
penelitian:
Misalnya,
(1). Penelitian korelasional butuh sampel
minimal 30 responden.
(2) Penelitian Eksperimental, butuh
minimal 15 responden/obyek.
(3) Penelitian Survey (masuk kategori
Penelitian Deskriptif) butuh minimal 100
responden kelompok utama dan minimal
50 responden kelompok minor.
(4) Penelitian Lapangan atau Etnografis
(kualitatif) tentunya butuh sampel tidak
sebesar penelitian kuantitatif karena
tingkat kesulitannya.

Tabel Krejcie and Morgan (1970)

N = populasi
S = sampel

Sample represents population

Magic Number

Angka 30 adalah batasan umum


mengenai jumlah subjek yang harus ada
dalam setiap kelompok

Yang perlu diperhatikan dalam


ukuran sampel
1. Semakin besar sampel maka
semakin bagus hasilnya
2. Jika
peneliti
ingin
menggunakan
beberapa
variabel maka sehingga akan
dibentuk beberapa subgroup
(pria-wanita,
sehat-tidak
sehat), persiapkan dari awal
untuk mengambil sampel yang
cukup besar karena nantinya
akan dipecah-pecah

3. Jika memberikan angket dengan

secara tidak langsung (mail atau


surat) maka lebihkan jumlah
sampel karena untuk antisipasi
kemungkinan angket yang tidak
kembali
4. Sampel besar adalah baik tetapi
sampel yang akurat dan layak
adalah lebih baik

Berapa ukuran sebuah sampel agar


representatif dari populasinya?
Banyak ahli menyarankan 10% dari
populasi, jika populasinya sangat besar
maka prosentasenya dikurangi.
Pertimbangan efisiensi sumber daya akan
membatasi besarnya sampel yang dapat
diambil (Azwar, 2013).

Sample Size and Sampling Error


Tidak fit antara sample dan populasi berarti
menunjukkan adanya sampling error (kesalahan
dalam pengambilan sampel).
Sampling error : perbedaan antara karakteristik
sampel dan karakteristik populasi
Semakin besar sample size maka semakin kecil
sampling error
Karena Semakin besar ukuran sampel semakin
mendekati besarnya populasi sehingga semakin
merepresentasikan populasi

Anda mungkin juga menyukai