Anda di halaman 1dari 25

Wahyuni Kristinawati

Standard Kompetensi:

Peserta ajar memahami pandanganpandangan yang mendasari psikologi


klinis, bentuk dan proses asesmen di
bidang psikologi klinis termasuk
pengenalan intervensi klinis dalam
suatu permasalahan, serta isu-isu
terbaru dalam perkembangan psikologi
klinis secara umum.

Kehadiran 80% dr total tatap muka


Toleransi keterlambatan 15 menit
Komponen penilaian :
1. UAS = 35 %
2. UTS = 30 %
3. Tugas = 35 %

1. Resume jurnal dari APA


Sifat: individual
2. Analisa film
Sifat: kelompok

Batasan
Psikologi Klinis adalah psikologi terapan

yang bertujuan memahami kapasitas


perilaku dan karakteristik individu yang
dilaksanakan melalui metode pengukuran,
analisis, saran dan rekomendasi, agar
individu mampu melakukan penyesuaian
diri secara memadai.
(APA, 1935)

Batasan
Psikologi Klinis adalah psikologi terapan

yang bertujuan memahami kapasitas


perilaku dan karakteristik individu yang
dilaksanakan melalui metode pengukuran,
analisis, saran dan rekomendasi, agar
individu mampu melakukan penyesuaian
diri secara memadai.
(APA, 1935)

Batasan
Psikologi Klinis adalah psikologi terapan

yang bertujuan memahami kapasitas


perilaku dan karakteristik individu yang
dilaksanakan melalui metode pengukuran,
analisis, saran dan rekomendasi, agar
individu mampu melakukan penyesuaian
diri secara memadai.
(APA, 1935)

Batasan
Psikologi Klinis adalah psikologi terapan

yang bertujuan memahami kapasitas


perilaku dan karakteristik individu yang
dilaksanakan melalui metode pengukuran,
analisis, saran dan rekomendasi, agar
individu mampu melakukan penyesuaian
diri secara memadai.
(APA, 1935)

Batasan

The field of clinical psychologist involves research,


teaching, and services relevant to the applications of
principals, methods and procedures for
understanding, predicting and alleviating intellectual,
emotional, biological, psychological, social and
behavioral maladjustment, disability and discomfort,
apllied to a wide range client populations
(Resnick dalam Nietzel et all. 1998)

Sejarah Psikologi Klinis


Hippocrates

Empat cairan tubuh


Blood, black bile, yellow bile, phlegm

Model Medis

Aristoteles

Psikolog pertama?

Sejarah Psikologi Klinis


Abad Pertengahan

Pindah dari medical model


power gereja
exorcising the spirits

Sejarah Psikologi Klinis


Abad ke 16-17

Gerakan rumash sakit medis (Hospital


movement)
Gangguan mental dilihat sebagai produk patologi
otak.

Sejarah Psikologi Klinis


Abad 18

Gerakan Kesehatan Mental ( Mental Hygiene


movement)

Abad 19

Wilhelm Wundt
Psikolog pertama (formal)
Pembuka laboratorium psikologi pertama

Sejarah Psikologi Klinis


Abad 19

Jean Martin Charcot


Sigmund Freud

Sejarah Psikologi Klinis


1896-1917

Lightner Witmer
Psikolog klinis pertama

-Bekerja dengan Wundt di Univ. Leipzig


-Sesudah menjadi doktor, mendirikan lab.psikologi
di Univ. Pennsylvania

Sejarah Psikologi Klinis

Pengaruh L. Witmer

Pengembangan asesmen diagnostik

Pendekatan dengan tim kerja

Menekankan prevensi masalah dengan melakukan


diagnosas dini.
Mendoorng psi.klinis didasarkan pada prinsip ilmiah

Sejarah Psikologi Klinis


William

Healy (1909)

Pendiri klinik konsultasi anak yang pertama.


Memfokuskan pada perilaku yang salah lebih
dari gangguan belajar.

Sejarah Psikologi Klinis

Perkembangan Tes Psikologi : 1918-1941

Rekruitmen didasarkan pada tes inteligensi


dan kestabilan psikologis.

Tes Binet
Army Alpha and Army Beta Intelligence Tests
Personal Data Sheet
MMPI

Sejarah Psikologi Klinis


Masa PD II: 1918-1941

Pertumbuhan jumlah dan jenis pelayanan


psikologis
Tahun 1930 dengan tuntutan tanggung jawab
yang semakin besar, psikologi klinis di Amerika
belum dianggap sebagai sebauh profesi.

Di Amerika:
American Association of Applied

Psychology (AAAP: 1937)

Kembali ke APA enam tahun kemudian


Shakow Report (1947):

1. clinical psychologists should be trained first as scientists


and second as practicing professionals
2. Clinical training should consist of a 4-yr doctorate, including a
year of supervised clinical internship
3. Clinical training should focus on holy trinity (assessment,
research and treatment)

Di Indonesia:

Awal dari pendidikan psikologi dilakukan di


lembaga psikoteknik yang dipimpin oleh
Teutelink yang kemudian menjadi program studi
psikologi di Universitas Indonesia.
Program studi psikologi kemudian pada tahun
1956-1960 menjadi jurusan psikologi pada
fakultas kedokteran UI. Pada tahun 1960
psikologi menjadi fakultas yang berdiri sendiri di
UI.

Kurikulum dan pelaksanaan progdi psikologi


dimulai sebelum tahun 1960, dibina oleh para
pakar yang mendapat pendidikan Doktor (S3)
dan Doploma dari negeri Belanda dan Jerman.
Liepokliem mendirikan bagian klinis dan
psikoterapi bertempat di barak I RSUP (RSCM).
Yap Kie Hien mendirikan bagian psikologi
eksperimen di Salemba.

Bagian psikologi klinis dan psikoterapi berganti


nama menjadi bagian psikologi klinis dan konseling
dipimpin oleh Yap Kie Hien (1960-1969). Namun
dengan adanya pengertian yang luas tentang
psikologi klinis, maka nama bagian psikologi kliniskonseling berganti lagi menjadi bagian psikologi
klinis.
Sejak tahun 1992, pendidikan akademik dan
pendidikan profesi psikolog dipisahkan untuk
memungkinkan sarjana psikologi meneruskan ke
bidang lain yang mereka minati.

Sejak 1994, psikolog yang berpraktik artinya


memberikan konsultasi psikologi, melakukan
asesmen atau psikodiagnostik, dan melakukan
konseling dan terapi diwajibkan memiliki Izin
Praktik Psikolog. Izin ini diperoleh setelah
mereka memperoleh rekomendasi dari
oeganisasi profesi Himpsi. Izin diterbitkan
semula oleh Departemen Tenaga Kerja (19942000) sekarang oleh Himpsi sendiri.

Di Indonesia pendidikan profesi spesialis


psikologi klinis secara formal sudah mulai
berkembang.
Cukup banyak pakar yang berpengalaman di
berbagai bidang psikologi klinis seperti terapi
tingkahlaku, family therapy, counseling.

Anda mungkin juga menyukai