Sebelum mengerjakan shalat Istisqo, kurang tiga hari supaya ada orang yang memerintahkan kepada para penduduk untuk
berpuasa tiga hari, selama berpuasa dianjurkan supaya memperbanyak amal kebajikan dan memperbanyak bertaubat serta
mohon ampun dengan membaca istighfar dan memperbanyak sedekah dan menjauhi segala kemaksiatan.
2.
Setelah pelaksanaan berpuasa selesai, pada hari keempat, supaya semua penduduk dianjurkan keluar menuju tanah lapang
dengan menggiring semua binatang ternaknya, dan hendaklah berpakaian sederhana dan tidak memakai wangi-wangian,
kemudian mengerjakan shalat Istisqo secara berjamaah.
3.
Setelah salam, kemudian khotib berkhutbah dengan dua khutbah. Pada khutbah awal khotib membaca istighfar Sembilan kali, dan
membaca istighfar tujuh kali pada khutbah yang kedua.
Berdoa pada sembarang waktu atau tempat dengan menadahkan tangan setinggi-tingginya.
2.
Pada hari Jumat Khotib berdoa mohon diturunkan hujan ketika berkhutbah yang kedua pada saat membaca doa.
3.
Dengan melaksanakan shalat Istisqo sebagaimana telah diuraikan di atas beserta khutbahnya.
ALLAHUMMA ALATH THIROOBI WAL AKAAMI WA MANAABITISY SYAJARI WA BUTHUUNIL AUDIYATI ALLAAHUMMA HAWAALAINAA
WA LAA ALAINAA. ALLAAHUMMA ASQINAL GHOITSA WA LAA TAJ ALNAA MINAL QOONITHIINA. Artinya : Ya Allah, curahkanlah hujan
di atas gundukan tanah, bukit-bukit, tempat tumbuh-tumbuhan pohon, dan pada waduk-waduk lembah. Ya Allah curahkanlah hujan di
sekitar kami dan jangan di atas kami. Ya Allah, curahkanlah hujan pada kami dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang
yang putus asa.