Anda di halaman 1dari 3

Biaya Modal MNC

Biaya Modal MNC akan berbeda dengan domestic karena perbedaan karakteristik sebagai
berikut:
1. Ukuran perusahaan
MNC sering kali meminjam dalam jumlah besar dan menerima perlakukan khusus dari
kreditor, sehingga mengurangi biaya modalnya. Selain itu pengeluaran saham atau
obligasi MNC yang relative dalam jumlah besar memungkinkan pengurangan biaya
mengambang (dalam persentase terhadap jumlah pembiayaan). Namun perlu diingat
bahwa keuntungan ini terkait dengan ukuran perusahaan MNC bukan terkait dengan
bisnis internasionalnya.
2. Akses ke pasar modal internasional
MNC umumnya dapat memperoleh dana melalui pasar modal internasional. Karena biaya
modal pada tiap pasar berbeda, akses MNC ke pasar modal internasional memungkinkan
MNC untuk memperoleh dana dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan biaya yang
dibayar oleh perusahaan domestic. Selain itu, anak perusahaan juga dapat memperoleh
dana local dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan biaya induk perusahaan jika
suku bunga berlaku di negara setempat relative rendah.
Contoh :
Laporan tahunan Coca-Cola Co. yang terbaru menyatakan : Keberadaan kami secara
global dan posisi modal yang kuat memudahkan kmau untuk mengakses pasar modal
utama di seluruh dunia, memungkinkan kami untuk meningkatkan dana dengan biaya
efektif yang rendah. Posisi ini, beserta manjemen yang agresif atas kombinasi uang
jangka panjang dan jangka pendek, menghasilkan biaya pinjaman keseluruhan rendah.
3. Diversifikasi internasional
Biaya modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh profitabilitas kebangkrutan perusahaan
tersebut. Jika arus masuk kas perusahaan yang berasal dari sumber-sumber di seluruh
dunia, maka arus kas tersebut mungkin lebih stabil karena total penjualan perusahaan
tidak terganutng oleh kondisi perusahaan tertentu saja.
4. Eksposur terhadao risiko kurs
Arus kas MNC akan lebih berfluktuasi dibandingkan dengan perusahaan domestic pada
industry yang sama jika MNC terkena eksposur kurs yang lebih tinggi.
5. Eksposur terhadap risiko negara

MNC yang mendirikan anak perushaan asing terkena kemungkinan bahwa pemeirntah
negara setempat akan menyita asset anak perusahaan. Semakin tinggi persentase asset
MNC yang diinvestasikan di negara asing dan semakin tinggi risiko negara keseluruhan
untuk beroperasi di negara tersebut, maka semakin tinggi probabilitas kebangkrutan
MNC tersebut (sehingga biaya modal juga semakin tinggi), jika hal lain tidak berubah.
Contoh :
Exxon Mobil memiliki banyak pengalaman dalam menilai kelayakan potensi proyek di
negara asing. Jika Exxon menemukan perubahan drstis pada kebijakan pemerintaha atau
pajak, Exxon akan menambah premi terhadap tingkat pengembalian proyek yang
diinginkan. Penyesuain ini juga mencerminkan kemungkinan kenaikan biaya modalnya.
Perbandingan Biaay Ekuitas menggunakan CAPM
m R f
R
k e =R f +
ke

= tingkat pengembalian atas saham

Rf

= tingkat pengembalian bebas risiko

Rm

= tingkat pengembalian pasar

= beta saham (tingkat sensitivitas)

CAPM menyatakan bahwa tingkat pengembalian saham suatu perusahaan merupakan fungsi
positif dari (1) suku bunga, (2) tingkat pengembalian pasar dan (3) beta saham.
Perusahaan yang terdiversifikasi dengan arus kas yang ebrasal dari beberapa proyek, maka setiap
proyek memiliki dua jenis risiko : (1) variabilitas arus kas yang tidak sistematis yang bersifat
unik untuk setiap perusahaan, (2) risiko sistematis
Implikasi CAPM atas Risiko MNC
MNC yang meningkatkan jmlah penjualan asingnya dapat engurangi beta saham dan karenanya
mengurangi tingkat pengembalian yang diinginkan investornya. Dengan car ini, MNC
mengurangi biaya modalnya.

Teori penentuan harga asset modal menyatakan bahwa modal MNC umumnya lebih rendah
dibandingkan dengan perusahaan domestic. Namun beberapa MNC berpendpat bahwa risiko
proyek yang tidak sistematis juga relevan.

Anda mungkin juga menyukai