Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun, pensiunan PNS, ingin dibuatkan gigi tiruan
baru. Sebelumnya pernah memakai gigi gigi tiruan sebagian lepasan di rahang
atas dan rahang bawah. Tetapi sekarang sudah tidak enak untuk dipakai terutama
saat makan. Kesehatan umum baik. Pemeriksaan intra oral gigi 11, 12, 13, 24, 25,
26, 31, 32,41, 42 resesi gingival, goyang o3, kakulus dio daerah lingual. Gigi 45
tinggal sisa akar, gigi 35 karies media, 37 dan 47 karies profunda perforasi. Gigi
14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 27, 28, 33, 34, 36, 38, 43, 44, 46, 48 hilang. Dokter
gigi melakukan rencana perawatan: ekstraksi semua gigi dengan pertimbangan
estetik, membuat GTL RA dan RB bahan basis akrilik dengan anasir porselen.
Setelah melakukan anamnesis, dokter gigi juga membuat galengan gigit sendiri
dan melakukan penetapan gigit. Setelah GTL diinsersikan menghasilkan GTL
yang retentive dan stabil. Dokter gigi menginstruksikan untuk kontrol di hari
berikutnya, GTL baru bisa untuk berbicara dan untuk makan.
STEP 1
1. Galengan gigit merupakan replica permukaan oklusal gigi yang
selanjutnya akan digunakan untuk penetapan gigit.
2. Penetapan gigit meupakan prosedur penentuan untuk memperoleh kondisi
ideal RB terhadap RA dari dalam mulut kemudian diproyeksikan keluar
mulut dengan bantuan sarana galengan gigit.
3. Anasir porselen merupakan gigi tiruan sebagai pengganti gigi asli yang
telah hilang, terbuat dari bahan porselen.
4. GTL merupakan gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan semua gigi
asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang.
5. Basis akrilik merupakan bagian yang paling luas yang menutupi bagian
mukosa palatum, labial, bukal dan lingual, dengan bahan akrilik
STEP 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
diperhatikan
keberadaan over
bite, over
jet, curve
von
STEP 4
Pemeriksaan Intra Oral
Gigi hilang
Ekstraksi
Edentulous
Rencana Perawatan
Pemilihan bahan
GTL
Prosedur perawatan
Evaluasi
STEP 7
1. Indikasi dan kontraindikasi GTL
a. Indikasi GTL anrata lain :
1. Edentulous ridge
2. Pasien yang seluruh giginya telah tanggal atau dicabut
3. Pasien yang masih punya beberapa gigi yang harus dicabut karena
kerusakan gigi yang masih ada dan tidak mungkin diperbaiki
4. Bila dibuatkan GTS gigi yang masih ada akan mengganggu
keberhasilannya (prognosis GTSL buruk)
5. Keadaan mulut dan kondisi pasien baik
6. Resorbsi tulang berlebihan
7. Ada persetujuan mengenai waktu, biaya, prognosa yang akan diperoleh
b. Kontra indikasi GTL antara lain:
1. Pasien yang tidak kooperatif
2. Pasien dengan usia lanjut, harus mempertimbangkan sifat dan kondisi
pasien tersebut
3. Adanya penyakit sistemik yang diderita pasien
4. OH yang buruk
5. Riwayat alergi bahan
(Srivastava, 2011)
2. Pemilihan bahan basis dan anasir GTL
Syarat bahan basis yang baik
a. Tidak beracun dan tidak terpengaruh lingkungan sehingga tidak mudah
b.
c.
d.
e.
f.
larut
Muai termal sesuai dengan bahan gigi
Tidak berubah bentuk saat dipakai
Mudah dalam pembuatan dan ekonomis
Mudah diperbaiki
Mudah dibersihkan
(Zarb, 2002)
Modulus elastisitas bahan porselen kira kira 9 kali lebih besar dari pada
akrilik. Karena itu porselen kurang mampu menyerap tekanan besar yang
disalurkannya. Benturan yang tiba tiba cenderung lebih mudah memecahkan
gigi gigi porselen. Karena akrilik mempunyai modulus elastisitas yang lebih
rendah, akan menyerap energy jauh lebih banyak energy sebelum pecah
(Basker 1996).
Perlekatan gigi akrilik dengan basis gigi tiruan adalah ikatan kimiawi,
sedang gigi gigiporselen melekat dengan perantara paku-paku atau lubang
lubang. Pada kasus kasus dengan jarak antar alveolar yang kecil, mungkin
panjang gigi perlu dikurangi cukup banyak, sehingga bila digunakan gigi
gigi porselen elemen retentifnya terbuang. Pada keadan demikian jelas harus
digunakan gigi akrilik (Basker 1996).
Bahan basis gigi tiruan yang paling banyak gigunakan adalah resin akrilik.
Salah satu keuntungan resin akrilik adalah estetiknya yang baik karena dapat
diberi warna sesuai yang dibutuhkan, serta cukup stabil dalam jangka waktu
yang relative lama.selain itu akrilik tidak larut dalam pelarut asam, basa, dan
organic. Akrilik tidak memiliki rasa dan bau setelah proses pengolahannya,
tidak menimbulkan alergi san reaksi hipersensitivitas sehingga jaringan
rongga mulut dapat menerimanya dengan baik. Selain itu, harga akrilik
relative murah dan mudah cara manipulasinya (Basker 1996).
3. Prosedur pembuatan GTL.
Tahapan dalam pembuatan GTL dapat dibagi menjadi tahap klinis dan tahap
laboratoris.
A. Tahap Klinis :
1. Tahap awal setelah pasien dianamnesa dan diindikasikan adalah
pencetakan (impression), yaitu suatu bentuk negatif dari jaringan mulut
yang akan dipakai sebagai basal seal prothesa. Cetakan dibagi dua macam
cetakan, yaitu:
a. Cetakan anatomis (dalam keadaan tidak berfungsi), yaitu pencetakan
tidak menghiraukan tertekan atau tidaknya mukosa. Cetakan
dilakukan dengan sendok cetak biasa (stock tray), bahan yang
dipakai adalah compound, alginat.
bawah.
b) Penarikan garis tengah model kerja rahang atas dan bawah
Untuk mendapatkan garis tengah pada model rahang, kita harus
mempunyai 3 buah patokan tetap, dimana dari ke 3 titik yang
dihubungkan tersebut baru diperoleh satu garis tetap.
Garis tengah model rahang atas adalah garis yang ditarik melalui:
-
Frenulum lingual.
10
2.
Bentuk landasan
2.
Galangan malam
11
b.
High lip line yaitu garis tertinggi bibir atas waktu pasien
tersenyum.
12
b. Tandai bagian distal kaninus atas kiri dan kanan (garis lacrimal
duct ala nasi).
Lepaskan kedua tanggul gigitan atas dan bawah dari mulut
pasien. Bila mungkin bersama-sama, bila terpisahkan tidak
mengapa karena dapat dikatupkan kembali sesuai dengan
keadaan dalam mulut dengan menggunakan lekuk V yang
sekarang terisi pasta zinc oxide eugenol/gips sebagai pengunci
dan tempatkan pada model kerjanya.
6. Pemasangan Model Dalam Artikulator
Sebelum memasang model kerja dengan ranggul gigitan, harus
dipersiapkan jenis artikulator yang akan dipakai dan lakukan persiapan
model yang meliputi: penyesuaian ketinggian model atas dan bawah
dengan ruang antara bagian atas dan bawah artikulator.
7. Memilih Gigi
Anasir gigi tiruan merupakan bagian dari GTL yang berfungsi
mengantikan gigi asli yang hilang. Pemilihan dan penyusunan anasir
gigi tiruan
harus
dapat
memperbaiki penampilan
selain
untuk
RB
dibuat
agak
cekung
tetapi
10. Flasking
Flasking adalah suatu proses penanaman model dan trial denture
malam dalam suatu flask/cuvet untuk membuat sectional mold.
14
11. Packing
Packing adalah proses mencampur monomer dan polimer resin
akrilik.
12. Deflasking
Merupakan proses pengambilan hasil pekerjaan, baik berupa
protesa (gigi tiruan) atau retainer. Deflasking merupakan tahap yang
cukup penting, maka kita harus berhati-hati dalam melakukannya
karena akan berakibat fatal jika gagal dan dapat mengakibatkan
kerusakan pekerjaan yang telah kita lakukan.
13. Pengasahan
Pengasahan selektif ialah memodifikasi permukaan oklusal gigigigi dengan mengasahnya pada tempat-tempat selektif/ terpilih sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Pengasahan ini menghilangkan kontak
oklusal yang menyimpangkan rahang bawah dari alur penutupan
normal hingga relasi sentris.
14. Finishing
Menghilangkan sisa-sisa material dari permukaan dan kontur
resin akrilik merupakan tahap kelanjutan dari deflasking. Semua kecuali
daerah basal (yang menempel dengan palatum untuk maxilla) harusnya
halus yang mana tidak ada daerah kasaran ataupun tonjolan.
15. Pemolesan Gigi Tiruan
Pemolesan
geligi
tiruan
terdiri
dari
menghaluskan
dan
15
16
tidak nyaman setelah pemasangan gigi tiruan, namun hal itu tidak
berlangsung lama dan akan kembali normal
2)
Pasien diintruksikan untuk memakai prothesa siang dan malam
untuk 2-3 hari pertama pemakaian dan hanya dilepas untuk dibersihkan
setelah makan, sebelum tidur, dan pagi hari. Hal ini dimaksudkan untuk
mempercepat penyesuaian mukosa terhadap bentuk gigi tiruan yang baru
3)
Pasien diintruksikan untuk membaca atau bicara keras-keras
selama 20menit/hari untuk penyesuaian dengan prothesa serta sering
minum untuk membasahi rongga mulutnya
4)
Pasien diintruksikan untuk kontrol 3-4 haro setelah pemakaian
prothesa untuk pasien biasa dan 1-2 hari untuk pasien yang memiliki
kasus mukosa yang sudah menua dan mudah luka
5)
DHE
6)
Gigi tiruan dibersihkan dengan sikat gigi dan pembersih khusus,
maca pembersihnya yaitu :
a) Pembersih yang dapat beroksidasi ( mengandung alkali perkarbonat)
b) Larutan hipoklorida
c) Pembersih asam mineral
d) Bubuk dan pasta yang mengandung bahan abrasif ringan
17
7)
18
DAFTAR PUSTAKA
19