Anda di halaman 1dari 8

Jarak Kehamilan dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Abortus

HUBUNGAN ANTARA JARAK KEHAMILAN DAN AKTIVITAS


FISIK DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL
Emiliana Coo Oo1. Ediatmi2. Dhita Kris3.
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri.Jl.
Selomangleng No 1. Kediri Jawa Timur Kode Pos 64112
E-mail emiliana@ymail.com

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri
ABSTRACT
Abortion is the cessation of pregnancy before 20 weeks gestation resulted in fetal death This research intent to prove
what availabe relationship between physical activity spacing pregnancies and pregnant women with abortion .The
method used is analytic correlational and cross sectional approach. A large sample of 27 respondents were selected by
accidental sampling. The analysis is the analysis of univariate and bivariate with Spearman rho test statistic . Result
there is a relationship between the spacing of pregnancy and physical activity in pregnant women with abortion
(p=0,000). Health workers should provide counseling to pregnant women for antenatal regularly, set the number and
spacing of children and reduce the activity especially that consuming energy to prevent abortion.
Keywords : pregnancy distance, physical activity and the incidence of abortion.
ABSTRAK
Abortus adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jarak kehamilan dan aktivitas fisik ibu hamil dengan
kejadian abortus . Desain analitik korelasional, dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 27 responden
yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Analisis menggunakan analisis univariat dan bivariate dengan uji
statistik spearman rho. Hasil penelitian ada hubungan antara jarak kehamilan dan aktivitas fisik pada ibu hamil
dengan kejadian abortus (p=0,000). Tenaga kesehatan harus memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan
keluarga untuk mengatur jarak kelahiran serta mengurangi aktivitas yang banyak menyita energi dan memeriksakan
kehamilan secara teratur.
Kata kunci : jarak kehamilan, aktivitas fisik dan kejadian abortus

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri 2015

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Abortus

merupakan

masalah

kelahiran

hidup,

disebabkan

karena

kesehatan yang terjadi pada ibu hamil juga

perdarahan dan salah satunya karena abortus (

pada

janin

didalam

dikeluarkannya

hasil

kadungan

dimana

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur,2014).

konsepsi

sebelum

AKI melahirkan di Kabupaten Kediri tahun

mampu hidup diluar kandungan dengan berat

2014

antara

lain

disebabkan

karena

badan kurang dari 1000 gram atau usia

preeklemsia atau eklamsia 32,4%, perdarahan

kehamilan kurang dari 28 minggu. WHO

8,1%, sepsis atau infeksi 5,4%, partus lama

(Word Health Organization) memperkirakan

2,7% dan lain-lain 51,4% (Dinkes Kabupaten

ada sekitar 600 ribu wanita di dunia

Kediri, 2014).

meninggal akibat komplikasi kehamilan dan

Berdasarkan studi pendahuluan yang

persalinan setiap tahunnya. Di dunia angka

dilakukan pada tanggal 18-19 Agustus 2015

kejadian abortus diperkirakan 46 juta kasus

di RS Aura Syfa Kediri penyebab

atau

abortus dari 13 responden di RS Aura Syfa

seperempat

dari

sekitar

180

juta

praktis

kehamilan. Penyebab utama dari kematian ibu

salah satunya jarak kehamilan

< 2 tahun

adalah perdarahan berat (25%), infeksi (13%),

sebanyak 6 orang, jarak kehamilan 2-5 tahun

aborsi yang tidak aman (13%), eklampsi

sebanyak 3 orang, dan jarak kehamilan >5

(13%), partus lama (8%) dan penyebab tidak

tahun sebanyak 5 orang dan aktivitas berat

langsung (20%).

sebanyak 2 orang.

Di Indonesia kematian ibu masih tetap

Berdasarkan data diatas bahwa jarak

tinggi dikawasan ASEAN walaupun sudah

kehamilan dan aktivitas fisik merupakan

terjadi penurunan dari 228/100.000 kelahiran

penyebab terjadinya abortus spontan pada ibu

hidup (SDKI 2012) menjadi 226/100.000

hamil. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk

kelahiran

2015.

melaksanakan penelitian berjudul Hubungan

Diperkirakan di Indonesia sekitar 2-2,5%

Antara Jarak Kehamilan dan Aktivitas Fisik

mengalami keguguran setiap tahun, sehingga

Dengan Kejadian Abortus Pada Ibu di Rumah

secara

Sakit Aura Syfa Kabupaten Kediri Tahun

hidup

nyata

pada

dapat

tahun

menurunkan

angka

menjadi 1,7 pertahunnya. Masih tingginya


angka

kejadian

abortus

di

2015.

Indonesia

merupakan salah satu kontribusi penyebab


kematian ibu dan bayi di Indonesi yang cukup
tinggi (Manuaba, 2008). Di Jawa Timur AKI

Metode Penelitian

pada tahun 2014 sebanyak 97,43 per 100.000


Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri 2015

Rancangan yang digunakan dalam

November 2015. Teknik pengumpulan data

penelitian ini yaitu berdasarkan lingkup

adalah kuesioner yaitu dengan mengolah data

penelitian

termasuk

penelitian

primer. Data tersebut di ambil dari hasil

inferensial.

Berdasarkan tempat penelitian

pengisian kuesioner yang telah diisi oleh

termasuk

jenis

responden

di

Berdasarkan

jenis

penelitian

waktu

lapangan.

Rumah Sakit Aura Syfa

pengumpulan

data

Kabupaten

Kediri

Tahun

2015

bulan

termasuk jenis rancangan penelitian

cross

November.

Alat yang digunakan

untuk

sectional. Berdasarkan ada tidaknya perlakuan

mengungkap

termasuk jenis expost facto. Berdasarkan cara

independent adalah lembar kuesioner.

pengumpulan data termasuk jenis

variabel

dependent

dan

survey.

Uji statistik dalam penelitian ini

Berdasarkan tujuan penelitian termasuk jenis

menggunakan uji korelasi Spearman Rank

analitik korelasional. Berdasarkan sumber

(Rho), yaitu analisis korelasi sederhana untuk

data termasuk jenis data primer.

variabel ordinal dengan variabel ordinal. Data

Populasi dalam penelitian ini adalah


seluruh

ibu

hamil

yang melakukan

yang telah diedit kemudian

diolah untuk

pengujian hipotesis penelitian.

pemeriksaan di Rumah Sakit Aura Syfa


Kabupaten Kediri pada bulan November

Hasil Penelitian

Tahun 2015. Sampel pada penelitian

Karakteristik Responden

adalah seluruh

ini

Ibu hamil yang berusia 20

Berdasarkan usia, dari 32 responden hampir

minggu di Rumah Sakit Aura Syfa Kabupaten

seluruhnya yaitu 24 (75%) berusia 20-35

Kediri Tahun 2015.Teknik sampling yang

tahun,berdasarkan

digunakan pada penelitian ini adalah dengan

Multipara, berdasarkan pekerjaan 17 (53,1 %)

menggunakan

ibu rumah tangga.

non

probability

sampling

dengan teknik accidental sampling.

paritas

19

(59,3%)

Data Khusus

Dalam penelitian ini variabel bebas

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan

adalah jarak kehamilan(X1), aktivitas fisik

pada Ibu hamil di RS Aura Syfa Kota Kediri

(X2),variabel tergantung adalah kejadian

Tahun 2015

abortus (Y). Instrumen yang digunakan


menggunakan kuesioner untuk mengungkap
variabel bebas yaitu jarak kehamilan dan
aktivitas fisik pada ibu hamil dan variabel
tergantung yaitu kejadian abortus adalah
lembar checklist. Lokasi penelitian di Ruang
Bersalin Rumah Sakit Aura Syfa Kabupaten
Kediri yang akan dilakukan pada bulan

Jarak
Kehamilan
Resiko Tinggi
(<2 atau>5

Frekuensi
(n)
20

Persentase
(%)
62,5

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri 2015

tahun)
Resiko
12
Rendah (25
tahun)
Jumlah
32
Sumber : data primer,2015

kehamilan dengan kejadian abortus. Kekuatan


37,5

korelasi

dinyatakan

oleh

correlation

coefficient sebesar 0,436 yang berarti tingkat


100

hubungan antara jarak kehamilan dengan


kejadian abortus di RS Aura Syfa Kota Kediri

Tabel 2 Distribusi Frekuensi aktivitas fisik

Tahun 2015 dalam kategori sedang dengan

Pada Ibu hamil di RS Aura Syfa Kota Kediri

arah hubungan positif (+) artinya semakin

Tahun 2015.

dekat atau jauh jarak kehamilan maka

Aktivitas
Frekuensi
Fisik
(n)
Berat
15
Sedang
10
Ringan
7
Jumlah
32
Sumber : data primer,2015

Persentase
(%)
46,8
31,2
21,8
100

semakin tinggi kejadian abortus pada ibu


hamil RS Aura Syfa Kabupaten Kediri Tahun
2015.
Analisis hubungan antara aktivitas
fisik dengan kejadian abortus pada ibu hamil

Tabel 3 Distribusi Frekuensi kejadian Abortus

di RS Aura Syfa Kota Kediri Tahun 2015.

pada ibu hamil di RS Aura Syfa Kota Kediri

Hasil penelitian

tahun 2015

dengan aktivitas fisik berat sebagian besar

Kejadian
Frekuensi
Abortus
(n)
Abortus
20
Tidak
12
Abortus
Jumlah
32
Sumber : data primer,2015
Analisis

Hubungan

menunjukkan bahwa ibu

Persentase
(%)
62,5
37,5

mengalami

100

Spearmans Rank (Rho) diperoleh nilai =

abortus

yaitu

sebanyak

13

responden (40,6%). Berdasarkan hasil uji


statistic dengan menggunakan uji korelasi
0,000 dengan tingkat kepercayaan 95% ( =

jarak

0,05) dapat dikatakan < Ho ditolak dan H1

kehamilan dengan Kejadian Abortus di RS

diterima, maka ada hubungan antara aktivitas

Aura Syfa Kabupaten Kediri Tahun 2015.

fisik dengan kejadian abortus di RS Aura

Hasil

Syfa Kota Kediri Tahun 2015. Kekuatan

penelitian

Antara

menunjukkan

bahwa

sebagian besar (50%) responden dengan jarak

korelasi

kehamilan resiko tinggi mengalami abortus

coefficient sebesar 0,527 yang berarti tingkat

dan hampir setengah (12,5%) responden

hubungan

dengan jarak kehamilan resiko rendah tidak

kejadian abortus di RS Aura Syfa Kota Kediri

mengalami abortus. Berdasarkan hasil uji

Tahun 2015 dalam kategori sedang dengan

statistic dengan menggunakan uji korelasi

arah hubungan positif (+) artinya semakin

Spearmans Rank (Rho) diperoleh nilai =

tinggi aktivitas fisik maka semakin tinggi

0,000 dengan tingkat kepercayaan 95% ( =

kejadian abortus pada ibu hamil RS Aura

0,05) dapat dikatakan < Ho ditolak dan H1

Syfa Kabupaten Kediri Tahun 2015.

dinyatakan
antara

oleh

aktivitas

correlation
fisik

dengan

diterima, maka ada hubungan antara jarak


Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri 2015

PEMBAHASAN

janin dalam kandungan dan berlanjut pada

Hasil penelitian di RS Aura Syfa

pesalinan.

Kabupaten Kediri tahun 2015 dari 32


responden

sebagian

mengalami

abortus

besar

kehamilan dibawah 2 tahun atau lebih dari 5

berhentinya

tahun mengalami abortusyaitu sebanyak 14

kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu

orang (51,8%), sebagian kecil persalinan

yang

dengan jarak kehamilan 2 sampai 5 tahun

66,6%).Abortus

20

hampir setengah persalinan dengan jarak

orang

yaitu

responden

Hasil penelitian menunjukan bahwa

adalah

mengakibatkan

kematian

janin

(Sujiyatini, 2009). Abortus adalah ancaman

mengalami

atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia

(14,8%).Persalinan dengan jarak kehamilan

kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat

dibawah

janin

merupakan salah satu penyebab abortus.

kurang

A.2006).

dari

500

Keguguran

gram.(Manjoer

adalah

kehilangan

abortus
tahun

sebanyak
atau

lebih

orang

tahun

Jarak antar kelahiran yang terlalu dekat dapat

kandungan pada saat janin di bawah 20

menyebabkan

minggu. Bila lebih maka di katakan sebagai

kehamilan. Jarak antar kelahiran sebagai

kehamilan

(Shadine,2009).

faktor predisposisi perdarahan post partum

Abortus perlu diduga bila seorang wanita

karena persalinan yang berturut-turut dalam

dalam masa reproduksi mengeluh tentang

jangka

perdarahan pervaginam setelah mengalami

mengakibatkan

kontraksi

haid terlambat, sering terdapat pula rasa

kurang

Selama

mules. Kecurigaan tersebut diperkuat dengan

berikutnya dibutuhkan 2-5 tahun agar kondisi

ditentukan kehamilan muda pada pemeriksaan

tubuh

bimanual

sebelumnya. Bila jarak antar kelahiran dengan

premature

dan

tes

kehamilan

(Prawiroharjo,2009).

terjadinya

waktu
baik.
ibu

yang

kembali

komplikasi

singkat
uterus

akan
menjadi

kehamilan
seperti

yang
kondisi

anak sebelumnya kurang dari 2 tahun, rahim

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian


menunjukan frekuensi abortus akan semakin

dan kesehatan ibu belum pulih dengan baik


(Suryani, 2008).

meningkat dengan semakin bertambahnya

Sesuai penjelasan di atas menunjukan

paritas. Frekuensi abortus berkisar 10-15 %

bahwa ada hubungan yang erat antara jarak

dan lebih sering pada multigravida, paritas

kehamilan kurang dari 2 tahun atau lebih 5

lebih dari 3 kali beresiko terjadi abortus

tahun dengan kejadian abortus pada ibu

karena suplai makanan ke plasenta dan

hamil, maka perlu upaya dalam menangani

produksi

serta

masalah ini yaitu: memberikan penyuluhan

melemahnya fungsi organ reproduksi dan

kepada ibu hamil dan keluarga tentang

gangguan pertumbuhan dan perkembangan

menyadarkan ibu hamil dan keluarga tentang

hormon

berkurang,

pengaturan jarak kelahiran yang aman bagi


Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri 2015

ibu dan dampak yang ditimbulkan jika jarak

hamil harus berhenti dari pekerjaan yang

kelahiran kurang dari 2 tahun atau lebih dari 5

mengharuskan

tahun serta pemeriksaan kehamilan secara

mendorong, atau membawa barang berat.

untuk

mengangkat,

rutin sehingga dapat mencegah komplikasi


obstetri

yang

dapat

membahayakan

keselamatan ibu.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dari penelitian ini yaitu:

Hasil penelitian di RS Aura Syfa 2015


menunjukan bahwa sebagian besar ibu hamil
denganaktivitas berat mengalami abortus
yaitu sebanyak 15 orang (51,8%), sebagian
kecil ibu hamil dengan aktivitas sedang
mengalami abortusyaitu sebanyak 2 orang
(7,4%), sebagian kecil ibu hamil dengan
aktivitas ringan mengalami abortus yaitu
sebanyak 2 orang (7,4%)Aktivitas fisik yang
berlebihan dapat menimbulkan kelelahan
pada

ibu

hamil.

Efek

kelelahan

1. Jarak kehamilan pada ibu hamil di RS


Aura Syfa Kabupaten Kediri Tahun 2015
dari 32 responden menunjukan bahwa
sebagian

besar

mempunyai

jarak

kehamilan dengan resiko tinggi.


2. Aktivitas fisik pada ibu hamil di RS Aura
Syfa Kabupaten Kediri Tahun 2015 dari
32 responden menunjukan bahwa hampir
setengahnya melakukan aktivitas berat.
3. Kejadian Abortus pada ibu hamil di RS

yang

Aura Syfa Kabupaten Kediri Tahun 2015

berlebihan tentu akan sangat berbahaya bagi

dari 32 responden menunjukan bahwa

wanita hamil. Terlebih, kelelahan yang timbul

sebagian besar mengalami abortus.


4. Ada hubungan yang kuat antara jarak

akibat kegiatan yang terlalu padat. Hal ini


disebabkan karena terlalu banyak aktivitas
khususnya aktivitas yang cukup menyita
energy dan konsentrasi dapat menyebabkan
kontraksi dini pada rahim.

kehamilan dengan kejadian abortus di RS


Aura Syfa Kabupaten Kediri Tahun 2015.
5. Ada hubungan yang kuat antara aktivitas
fisik dengan kejadian abortus di RS Aura
Syfa Kabupaten Kediri Tahun 2015.

Sesuai penjelasan di atas menunjukan


bahwa ada hubungan yang erat antara
aktivitas fisik dengan kejadian abortus pada
ibu

hamil,

maka

perlu

upaya

dalam

menangani masalah ini yaitu : memberikan


penyuluhan kepada ibu hamil dan keluarga
tentang

menyadarkan

ibu

hamil

Saran
1. Bagi responden
Dianjurkankepada ibu-ibu hamil untuk

untuk

rajin memeriksa kehamilannya atau ANC

mengurangi semua kegiatan atau kesibukan

secara teratur agar dapat dideteksi secara

yang menyita banyak energi khusunya pada

dini kelainan yang dialami oleh ibu agar

kehamilan trimester 1 sampai trimester


3.Sebelum minggu ke-20 kehamilan, wanita

secepatnya dapat ditangani


2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri 2015

Diharapkan dengan adanya penelitian ini

Aspuah, siti. (2013). Kumpulan kuesioner

hasilnya dapat dijadikan refrensi untuk

dan

penelitian

kesehatan,

selanjutnya

dengan

menggunakan metode penelitian yang


berbeda sehingga penelitian selanjutnya
lebih

bervariatif

dan

dapat

dipakai

Instrumen

penelitian

cetakan

pertama.

Yogyakarta : Nuha Medika.


Candraita, Manuaba Ida Ayu. (2009). Buku
Ajar

patologi

Obstetri

untuk

sebagai bahan perbandingan dengan hasil

Mahasiswa Kebidanan. Jakarta.

penelitian ini serta keterbatasan dalam

EGC

penelitian ini dapat disempurnakan lagi

Devi ratna. (2014). Definisi Jenis abortus

oleh peneliti selanjutnya


3. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

keguguran kehamilan. Diakses

bahan masukan dalam kegiatan proses


belajar mengajar terhadap mata ajaran
yang berhubungan dengan patofisologi
kehamilan terutama tentang abortus dan
cara mendeteksinya secara dini.
4. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat
digunakan

sebagai

masukan

dalam

penanganan upaya penemuan dini tanda


dan gejalaabortus.

http;//carapedia.com

definisi_jenis_aborsi_keguguran_
kehamilan_info

3769.

html

[diakses pada tanggal 8 November


2014]
Devi, Ratna Sari. (2014). Unimus Jtptunimus.
Http;//digilib.unimus.ac.id/files/di
sk1/136/jtptunimus-gdldewiratnas-67823babii.pdf
[diakses pada tanggal 8 November
2014]
Dwijayanti. (2010). Jarak kehamilan yang
aman bagi ibu. Jakarta. Pustaka
setia
Fatimah Nurul. (2013). Pengertian aborsi

DAFTAR PUSTAKA

dan

Anggraini dan subekti. (2013). Kupas tuntas


seputar kehamilan. Jakarta. PT
Agromedia Pustaka

Rhineka Cipta

Praktik.

yang

mengatur

mengenai

aborsi.

Diakseshttp://keperawatanreligio
nnurulfatimah.wordpress.com /

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu


pendekatan

UU

Jakarta.

2013/05/06/pengertian-aborsidan-uu-yang-mengaturmengenai-aborsi/_[diakses pada
tanggal 15 September 2015
Glasier Anna dan Ailsa Gabriel. (2006).
Kesehatan

Berencana

dan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri 2015

Kesehatan Reproduksi. Jakarta.

sosial

EGC

Jakarta : EGC.

Hamidah Mei. (2010). Jarak kehamilan dan


aktivitas

fisik

ibu

hamil.

untuk

profesi

bidan.

Manuaba, IDA. (2010). Ilmu Kebidanan,


Penyakit

Kandungan

dan

http://digib.unimus.ac.id/files/dis

Keluarga Berencana. Jakarta :

k1/103/jtptunimus-gdl-

EGT.

hamidahmei-5109-3bab2.pdf[diakses pada tanggal

Notoatmodjo. S. (2010). Metode Penelitian


Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta.
WHO, (2010) ; Physical Activity. In Guide to

15 september 2015

community preventive service web site, 2008.

Kompas. (2011). Jarak kehamilan memicu


resiko

autisme.

http;//health.kompas.com/read/2
011/01/11/18171948jarak.keham
ilan.memicu.risiko.autisme.wa
Sujiatini. (2010). Kebutuhan ibu hamil,
bersalin dan nifas. Jakarta
Manuaba

(2008).

Gawat-gawat

obstetri

ginekologi & obstetri ginekologi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri 2015

Anda mungkin juga menyukai