Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG

DINAS KESEHATAN KOTA BANDAR LAMPUNG


UPT PUSKESMAS SUKARAME
Jalan Endro Suratmin No. 28 Sukarame Telp. (0721) 787695 Kota Bandar Lampung

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SUKARAME
Nomor : C/VII/SK/UKP/1/16/
TENTANG
KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA,
KEBIASAAN DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA UPT PUSKESMAS SUKARAME,
Menimbang

: a. bahwa untuk menjamin tercapainya hasil mutu pelayanan yang sesuai


harapan pasien, diperlukan komunikasi yang baik antara petugas
pemberi layanan dengan pasien maupun keluarganya;
b. bahwa agar komunikasi antara petugas pemberi layanan dengan
pasien dapat berjalan optimal, dipandang perlu untuk melakukan
identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain
dalam pelayanan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sukarame tentang
Kewajiban Mengidentifikasi Hambatan Budaya, Bahasa, Kebiasaan
dan Hambatan Lain Dalam Pelayanan;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran;


2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

1691/Menkes/PerVIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah


Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan

No. 290/MENKES/PER/III/2008

tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang


Kebijakan Dasar Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan

Kesatu

Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sukarame tentang kewajiban


mengidentifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan
lain dalam pelayanan;

Kedua

Menentukan kewajiban mengidentifikasi hambatan budaya, bahasa,


kebiasaan dan hambatan lain dalam pelayanan menjadi kewajiban
bersama baik Kepala Puskesmas, petugas pendaftaran maupun
petugas pemberi layanan di unit pelayanan.

Ketiga

Identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain


dalam pelayanan sebagaimana diktum Pertama dilaksanakan sekali
dalam setahun dalam sebuah rapat koordinasi antara Kepala
Puskesmas dengan petugas pendaftaran dan petugas pemberi layanan
di Unit Pelayanan.

Keempat

Segala hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain dalam


pelayanan yang diidentifikasi pada saat rapat koordinasi, dilakukan
tindak lanjut untuk meminimalkan hambatan sehingga proses
pelayanan berjalan lancar.

Kelima

Hambatan budaya dan bahasa sebagaimana diktum pertama adalah


sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari surat keputusan ini.

Keenam

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Sukarame
Pada tanggal
:
Januari 2016
KEPALA UPT PUSKESMAS SUKARAME

Esa Oktavia Susanti

Lampiran

: Keputusan Kepala UPT


Puskesmas Sukarame

Nomor

: 800/

Tanggal

/D.2-U.2/I/2016

Januari 2016

1. Hambatan Budaya
a. Budaya/Pantangan masyarakat untuk berobat pada hari Sabtu.
b. Budaya/Pantangan masyarakat yang menghindari makanan amis-amisan (dalam
bahasa Jawa) setlah melaksanakan operasi / tindakan medis lain yang membutuhkan
tindakan pembedahan, yang mana makanan tersebut justru mempunyai nilai gizi yang
tinggi.
c. Budaya/Pantangan bagi ibu hamil untuk tidur di siang hari, yang mana kebutuhan
istirahat pada ibu hamil sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan kondisinya saat
menjelang persalinan.
2. Hambatan Bahasa
a. Lambung (dalam bahasa Jawa), yang sebenarnya adalah pinggang.
b. Mancur-mancur (dalam bahasa Jawa), yang sebenarnya adalah diare / mencret.
c. Bayu (dalam bahasa Jawa), yang sebenarnya adalah pembuluh darah vena.
d. Otot (dalam bahasa Jawa maknanya pembuluh darah), yang sebenarnya adalah
daging.

Anda mungkin juga menyukai