F5.1 MOSQUITO-BORNE DISEASE (dr.R.Tiara Timur)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN

F.5.1 PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

PENYAKIT YANG DITULARKAN NYAMUK


(MOSQUITO-BORNE DISEASE)

Disusun Oleh:
dr. Ramadhan Tiara Timur

Puskesmas Pringsurat
Periode Oktober 2014-Januari 2015
Internsip Dokter Indonesia Kabupaten Temanggung
Periode Juni 2014-Mei 2015

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)


Laporan F.5.1 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Topik:
Penyakit yang Ditularkan Nyamuk
(Mosquito-Borne Disease)

Diajukan dan dipresentasikan dalam rangka praktik klinis dokter internsip sekaligus sebagai
bagian dari persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas
Pringsurat Kabupaten Temanggung

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal

Januari 2015

Mengetahui,
Dokter Internship,

dr. Ramadhan Tiara Timur

Dokter Pendamping

dr. Anis Mustaghfirin


NIP. 19830617201001 1 020

A. Latar Belakang
Nyamuk merupakan penyebab dan pembawa beberapa jenis penyakit seperti
malaria, demam berdarah (Dengue Haemorrhagic Fever), chikungunya dan kaki
gajah (filariasis). Beberapa penyakit diatas turut bertanggung jawab atas besarnya
jumlah korban meninggal di beberapa negara yang beriklim tropis dan subtropis
(Soeroto dkk., 1973). Perubahan cuaca dan iklim dapat berpengaruh terhadap
penularan vector-borne diseases termasuk temperatur, curah hujan, angin, banjir,
kekeringan yang panjang, dan peningkatan permukaan air laut. Perubahan iklim juga
memperpanjang waktu transmisi berbagai penyakit yang disebabkan oleh vektor
(seperti demam berdarah dan malaria), juga mengubah jangkauan geografisnya
sehingga berpotensi menjangkit daerah yang masyarakatnya memiliki kekebalan yang
rendah terhadap penyakit tersebut (WHO, 2008). Laju pertumbuhan nyamuk yang
sulit dicegah serta penanganan korban yang belum memadai menambah parah jumlah
kasus yang terjadi pada penyakit-penyakit akibat gigitan nyamuk. Kasus yang terjadi
pada penyakit akibat gigitan nyamuk hampir selalu terjadi setiap tahun, karena
sulitnya memutus rantai penyebaran penyakit penyakit tersebut.
Selain faktor suhu, perilaku masyarakat dan curah hujan juga sangat
berpengaruh terhadap perkembangbiakan nyamuk ini. Masyarakat kita masih kurang
sadar dalam berperilaku sehat, khusunya dalam menjaga kebersihan lingkungan,
program menutup, menguras dan mengubur (3M) tidak berjalan dengan baik. Situasi
ini dapat dihindari jika penduduk mempunyai sedikit pengetahuan tentang penyakit
nyamuk, sehingga masyarakat dapat mengetahui gangguan yang terhadap penyakit
nyamuk dan tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi ganguan tersebut.
Pengetahuan tentang penyakit nyamuk bisa didapat dari buku buku atau situs situs
internet yang membahas tentang penyakit nyamuk, namun untuk mempelajari hal
tersebut tidaklah mudah karena selain perlu waktu yang cukup lama memahaminya
dan sumber sumber tersebut juga belum tentu dapat mendiagnosis semua ganguan
penyakit nyamuk.
B. Permasalahan
Masih banyaknya kasus penyakit karena nyamuk terutama DBD yang terjadi
di daerah Temanggung, termasuk di Dusun Gunungkekep Desa Kupen maupun dusun
di sekitarnya, menyebabkan keresahan di antara para warga. Apalagi saat ini musim
penghujan di Kabupaten Temanggung akan meningkatkan jumlah kejadian penyakit
seperti DBD dan lainnya. Kurangnya pemahaman tentang penyakit-penyakit karena
2

nyamuk yang benar serta tindakan pencegahan yang ideal di antara para warga
menyebabkan

timbulnya

persepsi-persepsi

individual

yang

dapat

semakin

menimbulkan keresahan pada warga di sekitarnya.


C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
1. Kegiatan
Strategi atau pendekatan yang ditempuh yaitu pemberdayaan (empowerment).
Pemberdayaan ini dilakukan dengan memberikan kemampuan kepada individu
(sasaran) melalui penyuluhan. Pesan-pesan pokok yang akan disampaikan meliputi
materi kesehatan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk meliputi demam berdarah
dengue, demam dengue, malaria dan chikungunya.
2. Menentukan Sasaran
Sasaran ini adalah sasaran primer yaitu seluruh warga Dusun Gungkekep Desa Kupen.
3. Menetapkan Tujuan
Tujuan umum adalah terciptanya perilaku hidup sehat di kalangan warga dusun.
Tujuan khusus adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang informasi yang
benar mengenai penyakit-penyakit apa saja yang dapat ditularkan oleh nyamuk.
4. Menetapkan Metode dan Saluran Komunikasi KIE
Penyuluhan disampaikan dengan metode langsung (direct communication/ face to
face communication) dan penyampaiannya memperlihatkan materi penyuluhan
kepada peserta dengan menggunakan bantuan leaflet.
5. Penanggung Jawab
Penanggung jawab dari kegiatan ini terdiri dari dokter internsip dan bidan Desa
Kupen.
D. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
: Penyuluhan kelompok dilakukan secara tatap muka antara dokter
Tujuan

Peserta

dan ibu-ibu peserta posyandu.


: Meningkatkan pengetahuan warga tentang DBD dan PSN
: Ibu-ibu yang datang ke posyandu balita Dusun Gunungkekep Desa

Kupen berjumlah 30 orang


Waktu dan Tempat: pukul 10.00-11.30 WIB di rumah kepala dusun
Metode
: Pemberian materi malalui leaflet yang dibagikan ada warga dan
dijelaskan dengan lebih rinci. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Penanggung Jawab: Dokter internsip dan bidan desa.
E. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan ini di Dusun Gunungkekep berhasil dilakukan. Monitoring dan
evaluasi dilakukan dengan pengecekan pemahaman peserta penyuluhan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan. Pertanyaan
3

yang dijawab dengan benar oleh peserta penyuluhan merupakan bukti keberhasilan bahwa
penyuluhan yang telah dilakukan mampu di terima dan dipahami oleh peserta. Di Dusun
Gunungkekep, sekitar 50% warga aktif bertanya dan 20% warga dapat menjawab dengan
benar. Bagi peserta yang menjawab keliru perlu dibenarkan dan menanyakan adakah yang
masih belum dipahami, untuk kemudian penyuluh memberikan informasi kembali agar
peserta dapat memahami dengan baik dan benar.
Diharapkan penyuluhan pemberian pengetahuan tentang penyaki-penyakit ini tidak
hanya berlangsung sekali semusim, namun dibutuhkan penyuluhan yang kontinu dan
berkesinambungan. Sebab keberadaan jentik nyamuk yang membawa penyakit menular
berkaitan erat dengan perilaku masyarakat.
F. Tinjauan Pustaka Penyakit yang Ditularkan Nyamuk
Adapun Penyakit yang ditularkan oleh Nyamuk antara lain:
1. Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh nyamuk hitam
bintik-bintik putih yang dari jauh terlihat seperti garis putih. Kaki-kakinya juga bergarisgaris. Nyamuk ini sering disebut nyamuk demam penyakit kuning karena ia dapat pula
membawa demam penyakit kuning. Demam berdarah biasanya terjadi pada saat udara
panas di musim hujan dan paling sering terjadi di kota-kota, di tempat-tempat air
tergenang, dan di tempat yang saluran pembuangan airnya buruk.
Pertama kali seseorang terkena demam berdarah, biasanya ia akan sembuh dengan
istirahat dan minum banyak air. Tetapi jika seseorang terkena untuk kedua kalinya, akan
lebih

berbahaya

dan

bahkan

dapat

menyebabkan

kematian.

Tanda-tanda
Pada awal penyakit, seseorang akan tiba-tiba mengalami demam tinggi disertai
kedinginan, sakit di beberapa bagian tubuh (demam berdarah sering disebut demam patah
4

tulang), sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Penderita merasa sangat sakit dan lemah.
Setelah 3 sampai 4 hari penderita biasanya merasa lebih baik selama beberapa jam sampai
2 hari. Kemudian penyakitnya akan kembali selama 1 atau 2 hari, kadang dengan bintik
merah yang dimulai dari tangan dan kaki. Bintik merah kemudian menyebar ke lengan,
kaki, dan badan (tapi biasanya tidak sampai ke muka).
Bayi, anak-anak, dan orang tua, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang
lemah (misalnya penderita HIV/AIDS), beresiko menderita demam berdarah dalam bentuk
yang lebih parah yang disebut demam pendarahan. Jika tidak segera diobati, bentuk
demam berdarah ini menyebabkan pendarahan dari kulit dan dapat mengarah pada
kematian.
Pengobatan
Tidak ada obat untuk mengobati demam berdarah dan tidak ada vaksin untuk
mencegahnya. Pada kebanyakan kasus, demam berdarah dapat diobati di rumah dengan
banyak istirahat, minum banyak cairan, dan minum tablet ibuprofen atau paracetamol atau
acetaminophen

(bukan

aspirin)

untuk

mengurangi

rasa

sakit

dan

demam.

Pencegahan
Nyamuk penyebar demam berdarah berkembangbiak di genangan air bersih. Tidak
seperti nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah kebanyakan menggigit di siang hari.
Karena itulah kelambu tidak banyak berpengaruh kecuali bagi anak kecil atau orang tua
yang biasa tidur pada siang hari. Nyamuk-nyamuk demam berdarah biasanya berdiam di
tempat yang terlindung, gelap, seperti di bawah meja atau di bawah tempat tidur, atau di
sudut-sudut yang gelap. Untuk mencegah demam berdarah, cara terbaik adalah
menghindari gigitan nyamuk.
2. Chikungunya
Penyakit demam virus jenis ini sembuh dengan sendirinya ditandai dengan
arthralgia atau arthritis, terutama di pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki dan
persendian lainnya dari kaki dan tangan yang berlangsung beberapa hari hingga berbulanbulan.

Dikenal

juga

dengan

nama

lumpuh

layu.

Penyebab
Demam chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya, termasuk keluarga
Togaviridae, genus alphavirus, dan ditularkan nyamuk Aedes Aegypti. Virus ini terus
menimbulkan epidemi di wilayah tropis Asia dan Afrika. Nyamuk pembawa penyakit ini
dari jenis Aedes aegypti, Aedes africanus, dan nyamuk Mansonia.
A
B
5

Gambar Nyamuk Mansonia (A) dan Nyamuk Aedes Africanus (B)


Gejala
Gejala demam chikungunya mirip dengan demam berdarah dengue yaitu demam
yang tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi dan otot serta
bintik-bintik merah pada kulit terutama badan dan lengan. Bedanya dengan demam
berdarah dengue, pada chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (schok) maupun
kematian. Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai empat hari. Manifestasi
penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari. Gejala utama terkena penyakit demam
chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian.
Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga
timbul rasa sakit pada tulang-tulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu
tulang. Dalam beberapa kasus didapatkan juga penderita yang terinfeksi tanpa
menimbulkan gejala sama sekali atau silent virus chikungunya.
Pengobatan
Demam Chikungunya termasuk Self Limiting Disease atau penyakit yang sembuh
dengan sendirinya. Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk penyakit ini. Pengobatan
yang diberikan hanyalah terapi simtomatis atau menghilangkan gejala penyakitnya, seperti
obat penghilang rasa sakit atau demam seperti golongan parasetamol. Sebaiknya
dihindarkan penggunaan obat sejenis asetosal.
Untuk memperbaiki keadaan umum penderita dianjurkan makan makanan yang
bergizi, cukup karbohidrat dan terutama protein serta minum sebanyak mungkin.
Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar atau minum jus buah segar. Pemberian
vitamin peningkat daya tahan tubuh mungkin bermanfaat untuk penanganan penyakit.
Selain vitamin, makanan yang mengandung cukup banyak protein dan karbohidrat juga
meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa
mempercepat penyembuhan penyakit. Minum banyak juga disarankan untuk mengatasi

kebutuhan

cairan

yang

meningkat

saat

terjadi

demam.

Pencegahan
Tidak ada cara lain untuk mencegah demam chikungunya kecuali mencegah
gigitan nyamuk serta memberantas tempat berkembangbiaknya nyamuk dengan cara Tiga
M (Menutup, Menguras dan Mengubur barang bekas yang bisa menampung air) atau
menaburkan bubuk abate pada penampungan air sebagaimana mencegah demam berdarah.

3. Malaria
Malaria adalah suatu infeksi darah yang menyebabkan demam panas tinggi dan
kedinginan. Ia disebabkan oleh parasit (disebut plasmodium) yang ditularkan pada
manusia oleh sejenis nyamuk tertentu yang menggigit kebanyakan pada malam hari.
Jutaan orang mati setiap tahun akibat malaria, dan beberapa juta orang lagi hidup bersama
penyakit ini.

Gambar Nyamuk Anopheles


Malaria secara khusus berbahaya bagi anak-anak usia di bawah 5 tahun, wanita
hamil, dan orang penderita HIV/AIDS. Kehamilan menurunkan kemampuan seorang
wanita untuk memerangi penyakit dan infeksi. Jika seorang wanita hamil mengidap
malaria, ia juga dapat menderita anemia (kurang darah), dan anemia ini akan memperbesar
resiko kematian pada saat atau setelah persalinan. Penyakit malaria pada masa hamil dapat
pula menyebabkan keguguran atau kelahiran dini, bayi terlalu kecil, atau kelahiran mati.
Ada beberapa jenis malaria. Orang bisa hidup bertahun-tahun dengan beberapa
jenis malaria, dan kebanyakan malaria dapat disembuhkan. Tetapi malaria otak
(Plasmodium falciparum) dapat menyebabkan kematian dalam 1 atau 2 hari setelah
terinfeksi. Di daerah dimana terdapat malaria otak, penting untuk segera melakukan
pengujian dan mencari pengobatan jika Anda curiga terkena malaria.
Biasanya malaria menyebabkan demam setiap 2 atau 3 hari, tapi pada awalnya
demam dapat terjadi setiap hari. Siapa pun yang menderita demam yang tak jelas
alasannya sebaiknya menjalani pengujian untuk malaria. Hal ini dapat dilakukan di hampir
semua pusat-pusat kesehatan. Jika hasil pengujian darah mengatakan positif mengidap
malaria, atau jika pengujian tak dapat dilakukan, segera mencari pengobatan.
Tanda-tanda
7

Malaria menyerang dalam 3 tahap:


Tanda pertama adalah rasa kedinginan dan sering sakit kepala. Penderita menggigil

selama 15 menit sampai 1 jam.


Kedinginan diikuti dengan demam tinggi. Penderita menjadi lemah dan kadangkadang mengigau. Demamnya bisa berlangsung antara beberapa jam sampai beberapa

hari.
Akhirnya penderita mulai berkeringat dan demamnya menurun. Setelah demamnya

turun, penderita merasa lemah.


Pengobatan
Pengobatan malaria didasarkan pada ada tidaknya parasit malaria dan seharusnya
tidak hanya didasarkan pada gejala klinis. Sebaliknya pada banyak individu yang imun
(tinggal di daerah endemik) ditemukan parasit malaria dalam darahnya namun tidak
ditemukan gejala malaria seperti demam. Pada keadaan ini seharusnya diberikan
pengobatan untuk mencegah transmisi dan kemungkinan menjadi malaria berat, terutama
pada anak-anak dan orang dewasa non imun, malaria dapat berkembang cepat menjadi
keadaan yang buruk. Kegagalan pada pengobatan malaria ringan dapat menyebabkan
terjadinya malaria berat, meluasnya malaria karena transmisi infeksi, menyebabkan infeksi
berulang dan bahkan timbulnya resistensi .
Tujuan pengobatan secara umum adalah untuk mengurangi kesakitan, mencegah
kematian, menyembuhkan penderita dan mengurangi kerugian akibat sakit. Selain itu
upaya pengobatan mempunyai peranan penting yaitu mencegah kemungkinan terjadinya
penularan penyakit dari seorang yang menderita malaria kepada orang-orang sehat
lainnya.
Pengobatan malaria yang tidak tepat dapat menyebab resistensi, sehingga
menyebabkan meluasnya malaria dan meningkatnya morbiditas. Untuk itu WHO telah
merekomendasikan pengobatan malaria secara global dengan penggunaan regimen obat
ACT (Artemisin Combination Therapy) dan telah disetujui oleh Depkes RI sejak tahun
2004 sebagai obat lini I diseluruh Indonesia. Pengobatan dengan ACT harus disertai
dengan kepastian ditemukannya parasit malaria secara mikroskopik atau sekurangkurangnya dengan pemeriksaan RDT (Rapid Diagnostic Test). Pengobatan ACT yang
direkomendasikan meliputi :
1. Kombinasi artemeter + lumefantrin (AL)
2. Kombinasi artesunate + amodikuin
3. Kombinasi artesunate + meflokuin
4. Kombinasi artesunate + sulfadoksin pirimetamin
Pencegahan
Malaria paling sering muncul pada saat udara panas, di musim hujan karena
nyamuk pembawa malaria berkembangbiak di air yang hangat dan tidak mengalir. Tapi di
8

beberapa daerah di dunia, malaria juga ditemukan di musim kering di mana nyamuk
mendapat tempat berkembangbiak dalam genangan air di kolam-kolam kecil. Seperti
halnya pada demam berdarah dan demam chikungunya, cara terbaik untuk mencegah
malaria adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Tidur di bawah kelambu
berinsektisida adalah cara yang baik untuk mencegah dan mengendalikan malaria.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2005. Demam Chikungunya. www.litbang.depkes.go.id.
Reiter P, Fontenille D, Paupy C. 2006. Aedes Albopticus as an epidemic vector of
chikungunya virus. Lancet infect dis. h.6,463-464
Soedarto. 2007. Kedokteran Tropis. Jakarta : Penerbit Erlangga. h.68-70
Sri Rezeki S.Adinegoro. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Infeksi&Penyakit Tropis.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI . h.260-270
World Health Organization, Salmiyatun. Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam
Berdarah Dengue. Edisi I. Jakarta. EGC. 2004. h.1-12,58- 78.
Depkes RI, Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor, Direktorat Jenderal PPM-PL,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta 2001.
Day 1998. Nyamuk Penular Malaria, Dalam Jurnal Data dan Informasi Kesehatan, Pusdatin,
Depkes RI, Jakarta 2003.
Nugroho, Agung. 2010. Malaria Dari Molekuler ke Klinis.Jakarta : EGC

Lampiran

10

DEMAM DENGUE (DD) DAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


AKIBAT INFEKSI Virus Dengue melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus
Demam Dengue (DD).
kebocoran cairan darah pada
Demam dengan ciri khas:
pembuluh darah, yang menyebabkan
Demam tinggi mendadak 2-7 hari
darah mengental, dengan gejala
Nyeri kepala
adanya perdarahan spontan (mimisan,
Nyeri belakang bola mata
gusi berdarah, muntah darah, kencing
Nyeri otot dan nyeri sendi
darah, berak darah), dan pemeriksaan
Ruam kulit
laboratorium yaitu trombosit turun, nilai
Mual, muntah
hematokrit yang meningkat
Nyeri perut, karena ada pembengkakan
(Hemokonstrasi)
hati.
Perdarahan ( bintik-bintik merah di kulit)
Laboratorium nilai leukosit normal/turun;
trombosit normal/turun
Demam Berdarah Dengue(DBD)
Perbedaan utama DD dan DBD adalah
pada DBD ditemukan adanya
Yang harus diperhatikan pada masa kritis: 6K Kritis
DBD
Kesadaran menurun, gelisah, rewel
Kulit, kaki, tangan lembab, dingin
Kencing berkurang
Kejang
Kurang makan, minum, muntah terus
Keluar darah ( hidung, gusi, mulut, dubur)
Karena dapat meningkatkan kejadian syok dan kematian
DEMAM CHIKUNGUNYA
AKIBAT INFEKSI Virus Chikungunya yang ditularkan oleh Nyamuk Aedes
Spp dan Aedes Albopictus.
Demam
kemudian nyamuk penular tersebut
Chikungunya terjadi
menggigit orang lain.
bila penderita yang
GEJALA UTAMA berupa demam, nyeri pada
sakit digigit oleh
persendian terutama sendi lutut,
nyamuk penular,
pergelangan tangan dan kaki, tulang
belakang yang disertai ruam (kumpulan
bintik-bintik kemerahan) pada kulit
Penyakit ini tidak menyebabkan kematian namun gejala bisa menetap
hingga berbulan-bulan
MALARIA
AKIBAT INFEKSI parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk jenis Anopheles
GEJALA KHAS
GEJALA LAIN
Demam khas dengan interval tertentu yang

Anemi yang disertai


diselingi oleh suatu periode dimana
malaise
penderita bebas sama sekali dari demam

Nafsu makan menurun


Demam tersebut berulang yang terdiri dari

Mual-mual kadangtiga stadium: stadium kedinginan, stadium


kadang diikuti muntah
panas, dan stadium berkeringat

Sakit kepala yang berat,


Splenomegali

(pembengkakan limpa)

terus menerus
Kejang-kejang dan penurunan
kesadaran

Mencret (diare) dan pusat karena


kekurangan darah (anemia)
Riwayat kunjungan ke atau berasal dari
daerah malaria.
Keparahan penyakit Malaria bergantung jenis
parasit dan respon tubuh terhadap infeksi.
Malaria dapat menyebabkan kematian jika
sudah menyerang otak
APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA
DEMAM?

11

Mencatat hari, tanggal, jam penderita


mulai demam

Minum obat demam (parasetamol),


hindari aspirin, ibuprofen

Istirahat total, makanan lunak,


banyak minum (air putih, sari buah,
air kelapa)

Kompres air hangat di lipat ketiak dan


lipat selangkangan selama 10-15

menit agar panas


keluar melalui
penguapan

Kontrol ke dokter bila


demam tidak
menurun selama 2-3
hari dengan
penggunaan obat
demam

Segera rujuk ke UGD jika didapatkan tanda


kegawatan/kritis

12

Anda mungkin juga menyukai