PENDAHULUAN
I.1.
LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki keanekaragaman jenis sumberdaya alam daratan dan
penduduk
dan terbukanya
akses
pasar global
telah
Sulu-Sulawesi
Marine
Ecoregin
(SSME),
Biscmark-Soloman
Seas
Ecoregion (BSSE), Coral Triangle Initiative (CTI), Indian Oceanand South East
Asian region (IOSEA), Convention on International Trade in Endangered Species
(CITES), Convention on Biological Diversity (CBD), dan
Ramsar. Kerjasama
tersebut juga tidak terlepas dari keterlibatan lembaga swadaya masyarakat lokal
dan internasional yang telah berpengalaman terlibat dalam upaya konservasi
pengelolaan sumberdaya ikan di perairan Indonesia, diantaranya The Nature
Conservancy (TNC), World Wild Fund (WWF) for Nature Indonesia, Conservation
Indonesia (CI), Marine Aquarium Council (MAC), Sea World Indonesia, dan Taman
Mini Indonesia Indah.
Pada Tahun 20152019 sebanyak 20 jenis biota prioritas dalam program
konservasi jenis ikan oleh Direktorat Kawasan dan Konservasi Jenis Ikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Unit pelaksana teknis diberikan mandat
Laporan Akhir
I-1
status
perlindungan
jenis
ikan;
(iii)
pemeliharaan;
(iv)
Laporan Akhir
I-2
ekologi seperti habitatnya dan aspek teknologi yang telah tersedia, dari 20 jenis
ikan yang dilindungi tersebut, hanya jenis Kuda laut Hippocampus sp. yang saat ini
memungkinkan untuk di lakukan pengembangbiakan.
Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Makassar sebagai
salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) akan melaksanakan kegiatan penyusunan rencana pilot project pengelolaan
jenis ikan yang dilindungi di wilayah perairan Kabupaten Pangkep dengan
melakukan
kajian
pengembangan
usaha
pengembangbiakan
Kuda
laut
Hippocampus sp.
I.2.
TUJUAN
Tujuan
pelaksanaan
Kegiatan
Penyusunan
Rencana
Pilot
Project
I.3.
SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah :
1. Tersedianya
Detail
Enginering
Design
(DED)
Pengembangan
usaha
informasi
lokasi
yang
sesuai
dan
ekonomis
untuk
I-3