Anda di halaman 1dari 10

PENENTUAN TAURIN DALAM CAMPURAN MINUMAN ENERGI DENGAN

SPEKTROFOTOMETRI UV.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan dan validasi metode spektrofotometri
UV untuk penentuan taurin dalam campuran minuman energi. Penelitian ini meliputi prosedur
validasi untuk tes identifikasi,

kemurnian dan uji.Analisis

parameter presisi, akurasi,

selektivitas, linieritas, batas deteksi dan batas kuantisasi dipelajari dan dibandingkan. Metode
Dikembangkan untuk penentuan selektif dari taurin dalam kehadiran kafein pada kondisi yang
berbeda (algoritma, zona panjang gelombang).Pilihan analisis dari prosedur validasi. Disusun
berdasarkan kriteria yang sesuai dengan Farma kope Eropa dan Uni Eropa Menagatur tentang
penggunaan program analisis resmi untuk pengendalian kualitas suplemen yang mengandung
taurin. Metode ini telah berhasil diterapkan dalam analisis makanan minuman energi dalam
persiapan yang ditunjukan pada masing-masing aspek.
.
KATA KUNCI: Taurin; Makanan Minuman Energi; Reaksi Ninhidrin; Spektroforometri UVVIS.

1. PENDAHULUAN
Taurine (asam 2-amino etana sulfonat) adalah asam organik turunan dari sistein yang
memiliki kegunaan umum dalam makanan dan minuman energi. Ada banyak yang menulis
efek fisiologi taurin yang dijelaskan dengan kelompok terminal amino dalam struktur dan
gugus asam sulfonat. Taurin melintasi penghalang darah otak dan terlibat dalam beragam
fenomena fisiologis. Ini mencakup penghambatan neurotransmisi, potensi jangka panjang di
striatum/hipokampus,stabilisasi

membran,

neutrofil/makrofag, fagositosis,pengaturan

umpan

balik

penghambatan

dari

jaringan adiposa.Taurin bermamfaat dalam

pencegahan obesitas, homeostasis kalsium, pemulihan dari tekanan osmotik, perlindungan


terhadap glutamat sitoksitas dan pencegahan serangan epilepsi. Taurin juga bertindak sebagai
anti oksidan dan melindungi terhadap toksisitas berbagai zat (seperti timbal dan kadmium).

Selain itu, suplementasi dengantaurin telah terbukti untuk mencegah stres oksidatif yang
disebabkan oleh latihan. Taurin membantu orang yang gagal jantung kongestif dengan
meningkatkan kekuatan dan efektivitas kontraksi otot jantung. Penelitian

menunjukkan

bahwa taurin dapat mempengaruhi kerusakan saraf dalam aliran darah, kecepatan konduksi
saraf motorik, sensorik dan ambang batas saraf dalam percobaan tikus neuropatik diabetik.
Taurin terkonjugasi melalui gugus amino terminal dengan asam chenodeoksikolat dan asam
kolat untuk membentuk garam empedu taurochenodeoxycholate dan natrium taurocholate.
PKa rendah gugus asam sulfonat taurin membuat bagian ini bermuatan negatif dalam rentang
pH yang biasanya ditemukan dalam saluran usus dan dengan demikian meningkatnya sifat
surfaktan dari konjugat asam kolat. Taurin diperlukan untuk rangka otot fungsi normal.
Penggunaan minuman energi meluas dengan adanya taurin yang dapat meningkatkan kasus
dengan efek samping yang tidak diinginkan dan membutuhkan pengembangan program
analitis termasuk tes identifikasi dan tes dengan akurasi, presisi dan selektivitas untuk
pemantauan nomor suplemen terutama bagi yang memiliki distribusi bebas di pasaran.Untuk
penentuan taurin terdapat beberapa metode analisis yang telah dilakukan antara lain HPLC,
kolom derivatisasi dengan reagen yang berbeda dan deteksi UV, HPLC dengan spektrometri
massa, HILIC-kromatografi dengan UV dan deteksi ELSD, metode spektrofotometri UV.
Semua metode ini memecahkan masalah tertentu dalam matriks yang agak berbeda dan untuk
tujuan yang berbeda.
2. METODE EKSPERIMEN
2.1 Bahan penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

KafeinRS, Ninhidrin,

Etanol 70%V, makanan minuman energi mengandung 35 mg taurin, model campuran dari
bahan kimia mengandung 25 mg, 35 mg dan 50 mg taurin serta 150 mg kafein.
2.2 Alat penelitian
Dalam

penelitian

ini

alat

yang

digunakan

adalahspektrometer

UV-Vis

HP,detektordiode array, rentang panjang gelombang 190-820nm,akuras ipanjang


gelombang2 nm, sistem spektrofotometri UV-Vis.
2.2.1 Perhitungan Analisis

Perhitungan analisis didasarkan pada metode standar tunggal pada kondisi tetap.
Pilihan metode diberikan padaTabel3.1.
Tabel 3.1 Perhitungan Analitis
Hitungan

Pilihan Metode

Analisis
Tipe kurva kalibrasi
Algoritma
Jenis turunan
Derajat polinomial
Titik leleh
Data interval
Analisis daerah panjang

Metode standar tunggal (SCA)


Hukum Beer
Metode kuadrat terkecil (LSQ)
0
0
1
2 nm
20 nm 800 nm

gelombang
Suhu

25 C

2.3 Preparasi Sampel


1) Larutan sumber
Larutan

sumber

yang

mengandungtaurindan

kafeinyangdibuat

dengan

melarutkan35mgRStaurindan50mgkafeinRS yang telah ditimbang secara akurat


dengan10ml etanol 70% V. Volumealiquotdari larutandiencerkandenganpelarut yang
samauntuk mendapatkan larutan dengankonsentrasi yang tepat.
2) Larutan Uji
Modelcampuranyang
mengandung35mgtaurinRSdan50mgkafeinRSdilarutkandengan

etanol

70

%Vdipanaskan hingga volumnya 10 ml, setelah itu 1ml dari larutan yang diperoleh
diencerkan untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi yang tepat.
Larutan uji model campuran yang mengandung 25 mg, 35 mg dan 50 mg taurin
RS dan 150 mg kafein RS disusun dengan cara yang sama.
Volume alikuot dari makanan minuman energi yang mengandung 35 mg taurin
dan 50 mg kafein diuapkan sampai kering dan residu yang diperoleh dilarutkan
dengan 10 ml etanol 70 %V dan diencerkan dengan pelarut yang sama untuk
mendapatkan larutan dengan konsentrasi yang diperlukan.

3)

Larutan blanko
Etanol 70 %V.
4) Prosedur
Diambil 5 ml dari masing-masing sumber, larutan uji dan larutan blanko yang
dijelaskan di atas dipanaskan dengan 5 ml ninhidrin 0,2 % selama 20 menit pada
suhu 70 . Setelah pendinginan larutan sampel yang diperoleh diencerkan
hingga volume yang diperlukan. Larutan yang diperoleh dianalisis dengan
spektrofotometri normal dalam rentang VIS pada panjang gelombang 570 nm untuk
model campuran yang mengandung warna taurinninhidrin terhadap etanol 70 %V
sebagai larutan blanko. Penyelidikan dilakukan dengan menggunakan satu metode
standar.

3. HASIL DAN DISKUSI


Dalam minuman energi campuran taurin biasanya bercampur dengan kafein turunan
xantin yang jumlah bervariasi 50-150 mg. Kafein menunjukkan intensif dan penyerapan
tertentu dalam rentang UV dan bersamaan pada penentuan taurin dengan spektrofotometri
UV. Spektrum UV menutupi taurin pada daerah analisis dari 190ke400 nm (Gambar ).
Sehinnga dapat diambil fakta bahwa taurin bereaksi secara selektif dengan ninhidrin setelah
pemanasan. Produk dari reaksi tersebut memiliki serapan maksimal pada 570 nm 70 vol.
%Etanolmatrix (Gambar ). Ninhidrin bereaksi dengan amina primer dan sekunder yang
menghasilkan produk reaksi biru atau ungu (diketohidrin dylidene-diketo hydrin damine)
(Gambar). Intensitas pewarnaan sebanding dengan konsentrasi. senyawayang dianalisis
(reaksi orde pertama).

Gambar Struktur produk reaksi biru

Reaksi negatif terhadap kafein, amina tersier dan amina dengan gugus aromatik.
Berdasarkan itu metode spektrofotometri UV dikembangkan dan divalidasi dalam
halparameter analisis selektivitas, presisi, akurasi, linieritas, batas deteksi dan batas
kuantisasi. Kondisi diverifikasi untuk taurin sebagai bahan rujukan dan campuran energi
dengan kafein dengan uji ninhidrin negatif.
3.1. Validasi Metode Spektrofotometri UV
Selektivitas:
Menggunakan SCA selektivitas dapat diukur dengan spektrofotometri pada 570 nm dalam
etanol 70%V

Panjang gelombang
Reg B: L 272 = 1,0118
Reg D: L 200 = 0,36333
Reg B: L 270 = 0,99260
Gambar Spektrum UV taurin/kafein

Panjang gelombang
Reg A: L 570 = 0,7891
Gambar.SpektrumUVsenyawa taurin-ninhidrin dalametanol
70%V.
Presisi:
Enam(6) larutan yang sama dari sampel homogen mengandung 35 mg taurin dianalisis
dengan

metode

spektrofotometri

Deviasi

relatif (RSD =+/-1,44%)

UV.

Standar deviasi(SD =0,00534AU) dan Standar

yang ditemukan berdasarkan nilai penyerapan yang

diperoleh. Hasilnya disajikan pada Tabel


Tabel Presisidarisampel yang mengandungtaurin
Sampel (n)

Obtained

1
2

(U)
0.376
0.361

0.373

0.370

0.374

0.373

mean

SD

RSD (%)

0.371

0.0053

+1.44 %

Akurasi:
Model

campuran

larutan

yang

mengandung 25, 35 dan

50 mg

taurin

dalam

konsentrasirasi 50-150% dari teoritis kuantitas dihitung disiapkan dan dianalisa seBanyak
masing masing tiga kali. Hasilnya ditampilkan pada Tabel 3. Mereka disajikan sebagai %
penemuan. Pada parameter analitis semua kombina sitetap dipelajari dengan rasio25/35/50 mg
taurin, 50 mg kafein merespon ICH dan persyaratan Farmakope tentang toleransi akurasi.
Tabel Akurasi model campuran 1, 2 dan 3yang berisi masing-masing 25, 35 dan 50 mg
taurin.
Model

Jumlah

Hasil yang

Campuran

taurine(g)

diperoleh

0.025

(U)
0.183
0.180

RSD (%)

2.56

0.174
2

0.035

0.202
0.213

2.58

0.206
3

0.050

0.370
0.374
0.373

0.55

Batas deteksi:
140 g untuk taurin, dengan rasio kebisingan, Sinyal01:03. Hasil yang ditampilkan pada
Gambar .
Batas kuantitasi:
1400 g untuk taurin, dengan rasio kebisingan, Sinyal1:10.

Panjang gelombang
Reg A: L 570 = 0,06563
Gambar Spektrum UV warna senyawa taurin-ninhidrin dalam konsentrasi rasio
1: 25 v / v
Linearitas:
Analitis parameter linearitas dipelajari pada rasio konsentrasi 0,1- 0,004 g sesuai antara
penyerapan, diukur dalam satuan penyerapan (AU) dan konsentrasi dalam g/ml sebanding
dalam interval. Koefisien korelasi itu yang ditemukan sekitar 1-0,99692 padaSD=+/0,02151AU, N=7danP <0,0001. Hasil untuk linearitas warna senyawa dalam etanol yang
ditampilkan padaTabel
Tabel Parameter Linearitas warna senyawa taurin-ninhidrin dalam etanol 70% V.
Parameter
A

Y=A+B*X
Nilai
0,06108

Kesalahan
0,01136

72,20057

2,53899

<0,0001

0,99692
4. KESIMPULAN

Kondisi metode baru spektrofotometri untuk penentuan taurin dalam suplemen dan
campuran minuman energi telah dilakukan. Metode ini divalidasidengan kriteria Farmakope
Eropa dan sifat khas adalah selektivitas tinggi, nilai-nilai optimal parameter analitis dan
spektrum yang luas dari aplikasidigunakan untuk tujuan praktik farmasi dan toksikologi
REFERENSI.
[1] Jiao Yang, Cai-Rong Zhou, Xiao-Hua Shi, Determination and Correlation of the Solubility
for Taurine in Water and Organic Solvent Systems, J. Chem. Eng. Data, 2010, 55 (7), Pages
26202623.
[2] Glutathione and Sulfur Amino Acids in Human Health and Disease, 2009, 22.6. Beneficial
action of taurine, Pages 551, 553 - 56.
[3] H. Pasantes-Morales, A. Schousboe, Role of taurine in osmoregulation in brain cells:
Mechanisms and functional implications, Amino Acids, 1997, Volume 12, Issue 3-4, Pages
281-292.
[4] Birdsall T.C., Therapeutic applications of taurine, Altern. Med. Rev., 1998, 3 (2), Pages 128136.
[5] XiFeng Wang, DeFeng Chi, GuanMin Su, Lin Li, LiHua Shao, Determination of Taurine in
Biological Samples by High-Performance Liquid Chromatography Using 4-Fluoro-7Nitrobenzofurazan as a Derivatizing Agent, Biomedical and Environmental Sciences, October
2011, Volume 24, Issue 5, Pages 537542.
[6] Yoshiyuki Sawabe, Takaomi Tagami, Katsuhiro Yamasaki, Determination of Taurine in
Energy Drinks by HPLC Using a Pre-column Derivative, Journal of Health Science, 2008,
Vol.54, No.6, Pages 661-664.
[7] Brad McConn, Determination of taurine in energy drinks by high-performance liquid
chromatography, Concordia College, Journal of Analytical Chemistry, 2012, 3, 47-52.
[8] Aono Motomu, Soga Hideki, A Spectrophotometric Method for the Determination of Taurine
in Nutritional Supplement Drinks, Scientific Reports of the Faculty of Agriculture,
2001,Pages 109-117.
[9] O. Ferreiraa, M. V. Nunesa, E. Mendesa, F. Remiob & M. A. Ferreiraa, Development of An
HPLC-UV Method for Determination of Taurine in Infant Formulae and Breast Milk, Journal
of Liquid Chromatography & Related Technologies, 1997, Volume 20, Issue 8, Pages 12691278.
[10] Zheng G., Lin S., Wei Sheng, Yan Jiu, Determination of taurine in foods by high
performance liquid chromatography, Journal of Hygiene Research 1998, 27 (4), 266-8.

[11] Zhu Hui, Zhao Zhi-Hong, Shi Wen-Rong, Determination of Taurine in Food by Pre-column
HPLC with Sulfonyl Chloride, Food Science, 2000, 21 (12), 116-11.
[12] Inoue H., Fukunaga K., Tsuruta Y., Determination of taurine in plasma by high-performance
liquid chromatography using 4-(5,6-dimethoxy-2-phthalimidinyl)-2-methoxyphenylsulfon yl
chloride as a fluorescent labeling reagent, Analytical Biochemistry, 2003, Volume 319, Issue
1, Pages 138142.
[13] Zhi Chen, Bo Chen, Shouzhuo Yao, High-performance liquid chromatography/electrospray
ionization-mass spectrometry for simultaneous determination of taurine and 10 water-soluble
vitamins in multivitamin tablets, Analytica Chimica Acta, 2006, Volume 569, Issues 12,
Pages 169175.
[14] Aranda M., Morlock G., Simultaneous determination of riboflavin, pyridoxine,
nicotinamide, caffeine and taurine in energy drinks by planar chromatography-multiple
detection with confirmation by electrospray ionization mass spectrometry, Journal of
Chromatography A, 2006, Volume 1131, Issues 12, Pages 253260.
[15] Emilia Marchei, Manuela Pellegrini, Roberta Pacifici, Ilaria Palmi, Simona Pichini,
Development and validation of a high-performance liquid chromatographymass
spectrometry assay for methylxanthines and taurine in dietary supplements, Journal of
Pharmaceutical and Biomedical Analysis, 2005, Volume 37, Issue 3, Pages 499507.
[16] V. Maslarska, J. Tencheva, O. Budevsky, Potentiometric analysis of mixtures of acids and
bases, Der Chemica Sinica,2011, 2 (6), 325-330.
[17] Maslarska V, Tencheva J and Budevsky O, New approach in the treatment of data from an
acid-base potentiometric titration, I. Monocomponent systems of monofunctional acids and
bases, Analytical and Bioanalytical Chemistry, 2003, 375, (2), 217-222.
[18] Maslarska V, Tencheva J and Budevsky O, New approach in the treatment of data from an
acid-base potentiometric titration II. The Determination of Polyfunctional Acids and Bases,
Chemical Analysis (Warsaw), 2005, 50 (5), 815-824.
[19] Carey B. Bottom, Samir S. Hanna, Donald J. Siehr, Mechanism of the ninhydrin reaction,
Biochemical Education, January 1978, Volume 6, Issue 1, Pages 45.

Anda mungkin juga menyukai