Anda di halaman 1dari 7

B.

Latar belakang
Aldehid dan keton adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak
ditemukan di alam bebas. Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya
selalu berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen. Sedangkan keton adalah
senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain.
Aldehid dan keton memiliki banyak manfaat. Contoh senyawa aldehid adalah
formalin yang sering digunakan dalam pengawetan zat organik. Sedangkan contoh
senyawa keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.
Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan
dengan ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi yang
paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan steroid.
Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton (Wilbraham dan Matta,
1992: 82).
Aldehida adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh satu gugus
alkil/aril.
O
||
R C H
Rumus ini sering disebut RCOH
Keton adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh dua gugus alkil/aril.
RCR
||
O
Rumus ini sering disingkat RCOR (Respati,1986: 183).
Perhatikan kemiripan strukturnya. Karena keduanya mengandung gugus karbonil,
sifat kimia aldehid dan keton serupa. Baik aldehid maupun keton sangat reaktif,
tetapi aldehida biasanya lebih reaktif dibanding keton (Wilbraham dan Matta, 1992:
83).
Aldehid berbeda dengan keton karena aldehid memiliki sebuah atom hidrogen yang
terikat pada gugus karbonilnya. Hal tersebut menyebabkan aldehid sangat mudah
teroksidasi. Sebagai sontoh, etanal, CH3 CHO, sangat mudah dioksidasi menjadi
etanoat, CH3 COOH, atau ion etanoat, CH3 COO -. Sedangkan keton tidak memiliki
atom hidrogen tersebut sehingga tidak mudah dioksidasi. Keton hanya bisa

dioksidasi dengan menggunakan agen pengoksidasi kuat yang memilki kemampuan


untuk memutus ikatan-ikatan karbon (Anonim 2 ,2008).
Aldehid dan keton lazim didapat dalam sistem makhluk hidup. Gula ribosa dan
hormon betina progesteron merupakan dua contohaldehid dan keton yang penting
secara biologis. Banyak aldehid dan keton mempunyai bau yang khas yang
memperbedakan umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum.
Misalnya, trans-sinamaldehid adalah komponen utama minyak kayu manis dan
enantiomer-enentiomer, karbon yang menimbulkan bau jintan dan tumbuhan
permen (Fessenden dan Fessenden, 1986: 1).
Formaldehid, suatu gas tak berwarna, mudah larut dalam air. Larutan 40% dalam air
dinamakan formalin, yang digunakan dalam pengawetan cairan dan jaringanjaringan. Formaldehid juga digunakan dalam pembuatan resin sintetik. Polimer dari
formaldehida, yang disebut paraformaldehida, digunakan sebagai antiseptik dan
insektisida. Asetaldehid adalah bahan baku penting dalam pembuatan asam asetat,
anhidrida asetat dan esternya, yaitu etil asetat (Petrucci, 1993: 273).
Aseton adalah keton yang paling penting. Ia merupakan cairan volatil (titik didih 56
o C) dan mudah terbakar. Aseton adalah pelarut yang baik untuk macam-macam
senyawa organik, banyak digunakan sebagai pelarut pernis, lak dan plastik. Tidak
seperti kebanyakan pelarut organik lain, aseton bercampur dengan air dalam segala
perbandingan. Sifat ini digabungkan dengan volatilitasnya membuat aseton sering
digunakan sebagai pengering alat-alat gelas laboratorium. Alat-alat gelas
laboratorium yang masih basah dibilas dengan mudah (Petrucci, 1993: 272).
asi kering dari garam format :
2H + COONa H CHO + Na2CO3
B. KETON
1. Pengertian keton
Keton merupakan senyawa organik yang diidentikkan dengan gugus karbonil yang
terikat oleh 2 atom karbon. Atom karbon yang diikat gugus karbonil dinamakan
karbon . Atom hidrogen yang diikat karbon dinamakan hidrogen . Dengan
katalis asam, keton bertautomeri keto-enol. Reaksi dengan basa, keton
menghasilkan enolat. Gugus karbonil bersifat polar sehingga keton merupakan
senyawa polar sehingga dapat larut dalam air. Hidrogen dari keton lebih asam
dari hidrogen pada alkana. Aseton, asetoasetat, dan -hidroksibutirat adalah keton
yang terdapat dalam karbohidrat, asam lemak, dan asam amino sehingga terdapat
dalam tubuh manusia.
Struktur Keton merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O
dengan rumus R-C-O-R, dimana:

R : Alkil
-CO- : gugus fungsi keton (karbonil)
2. Tata nama Keton
Menurut sistem IUPAC, Nama keton diturunkan dari alkana induknya, huruf akhir a
diubah menjadi on. Bila perlu digunakan nomor. Penomoran dilakukan sehingga
gugus karbonil mendapat nomor kecil.
Menurut sistem TRIVIAL, gugus alkil atau aril yang terikat pada karbonil dinamai,
kemudian ditambah kata keton . Kecuali: aseton .
Contoh :
Propanon ( IUPAC ) 2 Pentanon ( IUPAC )
Aseton ( Trivial )

Metil propil keton ( Trivial )

Contoh :
Tabel TATA NAMA ALKANON/KETON
3. Keisomeran pada Keton
a. Isomer posisi
Alkanon mempunyai isomer posisi,karena letak gugus fungsi dapat berbeda. Isomer
posisi mulai terdapat pada pentanon.
Contoh:
- Isomer posisi C5H10O,yaitu:
O
||
CH3-CH2-CH2-C-CH3 :2-Pentanon
O
||
CH3-C-CH-CH3 : 3-Metil-2-butanon
|
CH3
b. Isomer fungsi antara Alkanal dan Alkanon

Alkanal dan alkanon mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya
berbeda.oleh karena itu, alkanal dan alkanon berisomer fungsi.
Tabel rumus molekul beberapa Alkanal dan Alkanon
Rumus Molekul
Alkanal Alkanon
C3H60
C4H8O
C5H11O
O
||
CH3-CH2-C-H
O
||
CH3-(CH2)2-C-H
O
||
CH3-(CH2)3-C-H
O
||
CH3-C-CH3
O
||
CH3-C-CH2-CH3
O
||
C2H5-C-C2H5
Jadi,rumus molekul untuk alkanal dan alkanon adalah

4. Pembuatan Keton
Oksidasi dari alkohol sekunder
Pereaksi: Pereaksi Jones (CrO 3 /aq.H 2 SO 4 ), PCC, Natrium dikromat/aq. AcOH.
Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts cincin aromatik dengan klorida
asam menggunakan katalis AlCl3 .
Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/ kedua karbon tak jenuhnya
terdisubstitusi.
Description:
https://slamanto.files.wordpress.com/
5. Pengelompokan Keton
Keton dikelompokkan berdasarkan cabang mereka. Salah satu klasifikasi keton
membagi senyawa ini menjadi keton simetris dan keton tidak simetris tergantung
dari kemungkinan 2 cabang organik bergabung ke pusat karbonil. Aseton dan
benzofenon (C 6 H 5 C(O)C 6 H 5 ) termasuk keton simetris. Asetofenon (C 6 H 5
C(O)CH 3 ) adalah contoh keton tidak simetris. Di ilmu stereokimia, keton tidak
simetris dikenal karena bersifat prokiral.
6. Keasaman
Hidrogen- keton lebih asam (pKa 20) daripada hidrogen alkana biasa (pKa 50).
Hal ini disebabkan oleh stabilisasi resonansi ion enolat yang terbentuk ketika
berdisosiasi. Keasaman relatif hydrogen - sangatlah penting dalam reaksi enolisasi
keton dan senyawa karbonil lainnya.
7. Sifat sifat keton
Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder
Oksidasi Keton
merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid. Zat-zat pengoksidasi lemah
seperti pereaksi tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Oleh
karena itu, aldehid dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksipereaksi tersebut.
Aldehid + pereaksi Tollens cermin perak
Keton + pereaksi Tollens tidak ada reaksi
Aldehid + pereaksi Fehling endapan merah bata

Keton + pereaksi Fehling tidak ada reaksi


Larutan fehling adalah larutan basa bewarna biru tua. Larutan fehling dibuat dari
Cu(II) sulfat dalam larutan basa yang mengandung garam Rochelle, sehingga
diperoleh ion kompleks Cu(II) tartrat. Reaksinya adalah sebagai berikut:
Larutan Tollens Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO 3 , dan NH3
sehingga terbentuk ion kompleks [Ag(NH 3 ) 2 ] + . Reaksinya adalah sebagai
berikut:
Ion kompleks [Ag(NH 3 ) 2 ] + direduksi oleh aldehida/alkanal menjadi Ag,
membentuk endapan Ag menyerupai cermin perak pada dinding tabung.
8. Sifat fisika keton
- Wujud Pada gas, baunya tidak enak ( pedas ).
Pada cair, makin panjang rantai karbonnya makin berbau buah-buahan.
- Titik didih dan titik leleh
Keton memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih rendah dibandingkan alkohol
yang jumlah atom C nya sama.
- Kelarutan
Keton dapat membentuk ikatan hidrogen dengan atom hidrogen dari air atau
alkohol. Oleh karena itu kelarutan keton berbobot molekul rendah dalam air hampir
sama dengan kelarutan alkohol.
9. Reaksi organik keton
Keton terlibat dalam berbagai macam reaksi organik:
Adisi nukleofilik.
Reaksi keton dengan nukleofil menghasilkan senyawa adisi karbonil tetrahedral.
Reaksi dengan anion alkuna terminal menghasilkan hidroksialkuna
Reaksi dengan amonia atau amina primer menghasilkan imina dan air
Reaksi dengan amina sekunder menghasilkan enamina dan air
Reaksi dengan reagen Grignard menghasilkan magnesium alkoksida dan
setelahnya alkohol tersier.
Reaksi dengan reagen organolitium juga menghasilkan alkohol tersier

Reaksi dengan alkohol, asam atau basa menghasilkan hemi ketal dan air,
reaksi lebih jauh menghasilkan ketal dan air. Ini adalah bagian dari reaksi
pelindung karbonil.
Reaksi RCOR' dengan natrium amida menghasilkan pembelahan dengan
pembentukan amida RCONH2 dan alkana R'H, reaksi ini dikenal sebagai reaksi

Anda mungkin juga menyukai