Anda di halaman 1dari 2

1 ZAT PADAT

Selain merambat melalui zat padat, bunyi juga dapat merambat melaui zat
cair. Jika kita memukul batu di dalam air, kita akan mendengar suara
pukulan batu tersebut. Demikian juga ikan yang berenang di dalam kolam
yang jernih tentu kita akan beranggapan ikan-ikan tersebut tidak bersuara.
Akan tetapi jika kita menyelam ke dalam air maka kita akan mendengar
suara kibasan ekor dan sirip ikan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa
bunyi dapat merambat melalui zat cair. Sifat bunyi yang dapat merambat
melalui zat cair dimanfaatkan oleh tim SAR untuk mencari dan menolong
kecelakaan yang terjadi di tengah lautan. Adanya sifat itu, komunikasi antara
orang yang ada di atas kapal dan penyelam dapat dilakukan sehingga
pencarian korban dapat berjalan lancar. Selain itu, dengan bantuan alat
seismograf, para ahli gempa dapat mendeteksi getaran gempa bumi.
Getaran lebih kuat jika jaraknya lebih dekat pada sumber getarnya.
2. ZAT CAIR
Medium yang bisa dilalui bunyi untuk merambat selain zat padat dan cair yaitu melalui zat gas.
Udara merupakan benda gas. Kita sering mendengar suara teman yang berada jauh dari kita,
kicauan burung di atas pohon, suara petir saat hujan, suara sirine mobil yang sedang melaju, dan
sebagainya. Hal itu membuktikan bahwa bunyi juga dapat merambat melalui zat gas (udara).
Cepat rambat bunyi dalam zat cair tergantung pada modulus Bulk dan massa jenis zat cair. Cepat
rambat bunyi dalam zat cair dirumuskan sebagai berikut
3. gas
Cepat rambat bunyi dalam gas tergantung pada suhu dan jenis gas, sehingga cepat
rambat bunyi dalam gas da pat dirumuskan sebagai beriku

A. CEPAT RAMBAT BUNYI

Telah diketahui bahwa bunyi dapat merambat melalui zat padat, zat cair, dan gas. Bunyi juga
memerlukan waktu tertentu untuk menempuh suatu jarak. Namun, cepat rambat bunyi akan
berubah apabila melalui medium yang berbeda. Makin rapat atau padat medium perantara, cepat
rambat bunyi makin besar. Dengan kata lain, cepat rambat bunyi tergantung pada jenis medium
yang dilaluinya. Contohnya saat hujan kita melihat kilat terlebih dahulu dan tak lama kemudian
barulah terdengar bunyi (guntur). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya merambat lebih cepat
dibandingkan dengan bunyi. Semakin jauh pusat terjadinya kilat, semakin lama pula selang
waktu antara kilat dengan guntur. Jarak yang ditempuh gelombang bunyi setiap satuan waktu
disebut dengan cepat rambat bunyi. Secara matematis, cepat rambat bunyi dapat ditulis seperti
berikut ini:
V =S /t
Karena bunyi termasuk dalam gelombang maka cepat rambat bunyi dapat
ditentukan dari persamaan gelombang, yaitu:
1
v =f KARENA F= MAKA v= / T
T
Pada tempat yang lebih tinggi suhu dan tekanan udara di sekitarnya lebih rendah daripada di
permukaan laut. Menurut penelitian para ahli, faktor tekanan tidak berpengaruh pada kecepatan
bunyi merambat di udara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa;
1.Cepat rambat bunyi tidak bergantung pada tekanan udara, artinya jika terjadi perubahan
tekanan udara, cepat rambat bunyi tidak berubah.
2.Cepat rambat bunyi bergantung pada suhu. Makin tinggi suhu udara, makin besar cepat rambat
bunyi. Pada tempat yang tinggi, cepat rambat bunyi lebih rendah, karena suhu udaranya lebih
rendah, bukan karena tekanan udara yang rendah

Anda mungkin juga menyukai