Pelaksanaan survey seismik melibatkan beberapa departemen yang bekerja secara dan saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Departemen-departemen yang terlibat antara lain: Topografi,
Seismologist, Processing, Field Quality Control (QC) dan departemen pendukung lainya. Dept. Topografi
bertugas untuk memplotkan koordinat teoretik hasil desain. Dept Seismologist bertugas mulai dari
pembentangan kabel, penempatan Shot point (proses drilling dan preloading) dan selanjutnya dilakukan
penembakan dan recording yang teknis pelaksanaanya dikerjakan di LABO. Data hasil recording diolah
oleh departemen processing untuk mendapatkan output data akhir pelaksanaan survey. Untuk
mengontrol serta meningkatkan kualitas dalam kegiatan akuisisi data seismik maka dilakukan juga Field
QC.
Berikut gambaran umum pekerjaan survey seismik.
Berikut gambaran umum pekerjaan survey seismik.
TOPOGRAFI
Dalam survey seismik posisi koordintat SP (shot point) dan TR (trace) sangat penting sekali
diperhatikan, karena hal ini menyangkut dengan kualitas data yang akan dihasilkan. Departemen
Topografi melakukan pengeplotan /pematokan koordinat-koordinat SP dan TR teoritik yang telah
didesain. Dalam membuat desain survei seismik terdapat beberapa parameter lapangan yang harus
diperhatikan :
1. Trace interval : Jarak antara tiap trace
2. Shot point interval: jarak antara satu SP dengan SP yang lainnya
3. Far Offset: Jarak antara sumber seismik dengan trace terjauh terjauh
4. Near Offset: Jarak antara sumber seismik dengan trace terdekat
5. Jumlah shot point: Banyaknya SP yang digunakan dalam satu lintasan
6. Jumlah Trace: Banyaknya trace yang digunakan dalam satu SP
7. Record length lamanya merekam gelombang seismik
8. fold coverage: Jumlah atau seringnya suatu titik di subsurfece terekam oleh geophone di permukaan
Program kerja yang dilakukan oleh departemen Topografi antara lain:
Survey Lokasi
Pengukuran lintasan seismik yang meliputi pengukuran titik tembak (SP) dan titik rekam (TR) dilakukan dengan
menggunakan peralatan total station.
Pembuatan Titian dan Rintisan
Titian dibuat untuk mempermudah dan memperlancar kerja ketika survey menemukan lokasi yang tidak bisa dilewati
sepeti: irigasi, parit, sungai atau rawa Sehingga mengefektifkan waktu dan kerja crew baik drilling maupun recording.
desain survey 2D. Pada saat perekaman, yang memegang kendali adalah observer dengan memakai
perlengkapan alat recording yang disebut LABO.
Persiapan Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam proses recording antara lain:
1. Kabel Trace: Kabel penghubung antar trace.
2. Geophone: Penerima getaran dari gelombang sumber yang berupa sinyal analog.
3. SU (Stasiun Unit): Pengubah sinyal analog dari trace ke dalam digital yang akan ditransfer ke LABO.
4. PSU (Power Stasiun Unit): Berfungsi memberikan energi pada SU 70 A / 16 Volt.
Penembakan (Shooting)
Saat peledakan dan perekaman tidak semua data terekam sempurna, kadang-kadang dinamit tidak
meledak, Up Hole tidak terekam dengan baik, banyak noise, dsb. Kejadian ini disebut misfire, beberapa
istilah misfireyang sering digunakan di lapangan:
FIELD PROCESSING
Field processing adalah proses yang dilakukan di lapangan sebelum dilakukan proses
selanjutnya di pusat. Perhatian utama di field processing adalah pada geometri penembakan dimana jika
ada penembakan terdapatwrong ID, wrong coordinate, wrong spread dsb, dapat diketahui dan segera
dikonfirmasikan ke Field Seismologist dan TOPO untuk dilakukan perbaikan. Proses pengolahan data
seismik di lapangan biasanya hanya dilakukan sampai pada tahapan final stack tergantung dari
permintaan client. Langkah-langkah yang umum dilakukan dalam memproses data seismic di lapangan
adalah sebagai berikut:
Loading Tape
Data sesimik dalam teknologi masa ini selalu disimpan dalam pita magnetik dalam format
tertentu. Pita magnetik yang memuat data lapangan ini disebut field tape. SEG (Society of Ekploration
Geophysics) telah menetukan suatu standar format penulisan data pada pita magnetic.
Geometri Up Date
Adalah proses pendefinisian identitas setiap trace yang berhubungan dengan shotpoint, koordinat
X,Y,Z di permukaan, kumpulan CDP, offset terhadap shot-point, dan sebagainya.
Trace Editing
Proses editing dan mute bertujuan untuk merubah atau memperbaiki trace atau record dari halhal yang tidak diinginkan yang diperoleh dari perekaman data di lapangan.
Editing dapat dilakukan pada sebagian trace yang jelek akibat dari adanya noise, terutama
koheren noise, misfire, atau trace yang mati, polariti yang terbalik. Pelaksanaan pengeditan dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu, pertama membuat trace-trace yang tidak diinginkan tersebut menjadi
berharga nol (EDIT) dan atau membuang / memotong bagian-bagian trace pada zona yang harus
didefinisikan (MUTE).
Hal-hal yang perlu diedit dari suatu data dapat diperoleh dari catatan pengamatan di lapangan
(observer report) maupun dengan pengamatan dari display raw recordnya.
Koreksi Statik
Tujuan koreksi statik ini adalah untuk memperoleh arrival time bila penembakan dilakukan
dengan titik tembak dan group geophone yang terletak pada bidang horizontal dan tanpa adanya lapisan
lapuk. Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh dari variasi topografi, tebal lapisan lapuk dan
variasi kecepatan pada lapisan lapuk. Suatu reflector yang datar (flat) akan terganggu oleh adanya
kondisi static yang disebabkan adanya efek permukaan (near surface efects).
Secara garis besar koreksi static ini dapat dibagi menjadi dua bagian koreksi :
- Koreksi Lapisan Lapuk (weathering layer)
- Koreksi Ketinggian
Analisa Kecepatan
Analisa kecepatan (velocity analysis) adalah metode yang dipakai untuk mendapatkan stacking
velocity dari data seismik yang dilakukan dengan menggunakan Interactive Velocity Analisis diperoleh
dari kecepatan NMO dengan asumsi bahwa kurva NMO adalah hiperbolik. Analisa kecepatan ini sangat
penting, karena dengan analisa kecepatan ini akan diperoleh nilai kecepatan yang cukup akurat untuk
menetukan kedalaman, ketebalan, kemiringan dari suatu reflektor. Analisis kecepatan ini dilakukan dalam
CDP gather, harga kontur semblance analisis sebagai fungsi dari kecepatan NMO dan CDP gather stack
dengan kecepatan NMO yang akan diperoleh pada waktu analisa kecepatan. Didalam CDP gather titik
reflektor pada offset yang berbeda akan berupa garis lurus (setelah koreksi NMO).
Dalam eksplorasi minyak, survei magnetik digunakan sebagai bagian dari pemetaan
geofisika dari struktur dasar dan untuk menggambarkan struktur magnetik lain, seperti vulkanik.
Tambahannya, terdapat suatu hal yang menarik dalam pemetaan bahwa deposit intrasedimen
magnetit dpercaya berasosiasi dengan migrasi hidrokarbon yang berasal dari endapan minyak.
Survey magnetik mempunyai peranan penting dalam eksplorasi mineral karena banyak
deposit mineral yang berasosiasi dengan konsentrasi magnetik yang lain. Jalur kimberlite sering
dideteksi lansung survey magnetik pada jarak yang dekat dengan sample. Perubahan hematite
menjadi magnetit oleh adanya pembakaran di dalam lapisan lapisan batubara juga sangat
mudah dideteksi oleh survey magnetik.
Diagram balok sistem magnetik penerbangan di atas udara yang umum dapat dilihat pada
Gambar 16-3.
2.
3.
4.
5.
Navigasi Doppler
Sistem Navigasi Lain
Perangkat Pendukung
Operasi lapangan udara
bumi dari data bidang. Jika suatu stasiun pusatnya tidak digunakan kemudian pusat lokasi harus
dipilih untuk memperkerjakan kembali yang berkala selam survei. Pengerjaan kembali lokasi
pusat harus dilakukan sedikitnya satu kali per jam; jika stasiun dari beberapa meter , haruslah
dilakukan tiap-tiap 10 sampai 15 min. Perbedaan antara pembacaan dasar secara linier disisipkan
untuk digunakan di koreksi pada data bidang.
Ini penting untuk menetapkan bahwa pengukur magneto menyediakan data yang sah.
Alat-alat membuat sangat sederhana untuk mengambil berbagai pembacaan pada masing-masing
stasiun.
Metode untuk menentukan dan memplot lokasi bergantung pada luasnya batas system
pencari posisi yang digunakan. Akan tetapi, biasanya survey dari udara membutuhkan beberapa
kombinasi system navigasi visual dan Doppler atau navigasi inersial. Hingga saat ini, hanya
visual flight path recovery yang digunakan untuk merekam data lokasi. Termasuk di dalamnya
penggunaan posisi pesawat terbang yang terekam pada film untuk menentukan lokasi relative
pesawat terbang terhadap fitur-fitur di daratan yang ditemui pada peta topografi atau pada foto
udara. Semenjak system Doppler semakin banyak digunakan, data-data dikumpulkan secara
spatial base, misalnya satu sampel untuk setiap 50 m. Kegiatan ini akan mengurangi efek
variable kecepatan pesawat terbang dan memungkinkan untuk memperjelas lokasi dengan
visualisasi yang buruk.
Track recovery dilakukan dengan metode-metode film dan video yang biasa dipakai.
Karena pengukuran Doppler ground-speed memiliki perulangan lebih baik dari 1 persen, dan
kesalahannya tidak kumulatif, ketepatan lokasi secara keseluruhan dapat diperkirakan kira-kira
50 m jika terdapat peta dasar yang baik.
Jalur penerbangan lalu diplot untuk mengevaluasi kemampuan keseluruhan baik
penempatan dan kesesuaian dengan spesifikasi survey. Setelah lokasinya selesai, data posisi
digabungkan dengan data-data geofisika.
Perlu dicatat bahwa kedua metode di atas hanya diterapkan pada survey daerah daratan,
karena pergerakan permukaan air memberikan komponen kecepatan pada pengukuran Doppler.
Hasilnya, survey udara berdasarkan control Doppler di atas air terbatas dalam hal keakuratan
posisinya. Inilah alasannya mengapa digunakan metode penentuan lokasi lain pada survey daerah
lepas pantai.
5. Koreksi data
Data magnetic harus dikoreksi umtuk berbagai variasi waktu yang dihasilkan medan
magnet bumi dan gerakan platform pesawat.terbang. Sebagai tambahan, suatu model seperti
international geomagnetic reference field ( IGRF) digunakan untuk memindahkan efek
noncrustal dari data.
6. Variasi waktu
Kebanyakan variasi magnetic pada saat survey menunjukkan hasil, baik geologic (spatial)
maupun external (time) mempengaruhi medan magnet bumi. Variasi waktu yang signifikan
dengan periode detik, menit, dan jam adalah pengaruh dari aktivitas matahari. Aktivitas ini
mengubah magnetosfer ( atau external medan magnet ) dari bumi. Diurnal variasi secara general
dinyatakan pada waktu siang hari. Range antara variasi ini tidak dapat diprediksi dan mungkin
sama besar dengan 100 gamma. Perlapisan pada variasi diurnal ini menunjukkan micropulsations
yang terjadi kurang lebih secara acak setiap waktu. Diurnal ini hampir dapat mempunyai suatu
amplitude, akan tetapi secara umum lebih kecil daripada variasi diurnal kecuali pada saat periode
aktivitas sunspot. Menunjukkan tipe micropulsation. Micropulsation akan mempunyai periode
dengan rentang dari 0.01 s sampai beberapa menit. Kebanyakkan terkonsentrasi pada magnetic
storms, dimana dapat terjadi dalam beberapa waktu per bulan. Secara langsung ini berhubungan
dengan wilayah aktivitas matahari dan mungkin kembali terjadi dengan matahari periode ke 28
hari. Saat dapat mempunyai amplitude labih dari beberapa ratus gamma dan periode daridetik ke
menit, mungkin diinterpretasikan oleh corak geologi pada saat kenaikan di udara terekam.
Magnetic storms pada umumnya penyebab dari magnetic survey. Gambar 16-8 menunjukkan
tipikal jejak magnetic storm. Operasi secara normal berhenti saat magnetic storms.
Informasi pada variasi waktu diperoleh dari data pangkalan stasiun. Data ini diproses
sebagai data yang tertulis sebelumnya di bagian editing. Mengacu pada tipe survey dan aktivitas
dari variasi waktu, data ini mungkin pengurangan data secara langsung dari data airbone, atau
kurva orde rendah, mewakili aktivitas, kemungkinan pengurangan dari data airbone. Untuk
pemindahan secara langsung, data stasion pusat disaring secara normal,sebagai efek perambatan
yang disebabkan fase pergantian diantara peninjauan bervariasi di stasiun pusat dan survey
posisi.
7. Compensation (penggantian)
Kebanyakan kesalahan sumber dari data airbone dan pengukuran magnetik laut disebabkan
kendaraan survey di lapangan. Pada survey marine, efek ini adalah pengukuran berdasarkan
sensor yang bergandengan/bersamaan sampai kedalaman 1500 kaki (500m) dari kapal. Pada
pengerjaan airbone, standar prosedur adalah penggantian secara pasif dengan sistem 3 sumbu
berliku-liku dan potongan permalloy (mumetal) secara benar untuk ketelitian induce dan
permanen dilapangan menggunakan pesawat terbang. Metode ini hanya dapat memindahkan
componen-componen tertentu dan memiliki ketelitian yang terbatas. Sebagai contoh, metode ini
tidak dapat memindahkan kesalahan penampilan oleh pergerakan pesawat terbang di permukaan
bumi. Hardware dan software telah dibangun untuk aplikasi militer yang memungkinkan
penggantian dari efek ini. Tekhnik ini sekarang diadopsi untuk pekerjaan survey geofisika.
8. IGRF Removal
IGRF adalah percontohan matematika dari medan pusat magmatik bumi ke batuan sumber di
inti. Pada saat dilapangan terjadi pengurangan data, hasilnya adalah benar-benar sisa peninggalan
anomali magmatik untuk data geologi. Ini seperti perhitungan-perhitungan, tepatnya, adalah
pemaparan/penjelasan secara akurat tentang inti dengan model IGRF. Sejak pergerakan dari inti
tidak dapat dimengerti secara jelas, ini bukan berarti hal yang sebenarnya. Sebenarnya terdapat
penomoran dari setiap permodelan bumi yang dapat dipilih. Semua permodelan ini berdasarkan
pada perhitungan empirik untuk mengobservasi dan, pada beberapa kasus, data satelit; setiap
satunya memiliki perbedaab yang rendah dan menghasilkan hasil yang berbeda. Kebanyakan
penggunaan dari IGRF removal adalah di saat survey area yang luas dimana akan menjadi
pensurveyan yang memakan waktu yang lama (beberapa bulan dalam setahun). Metode ini tidak
efektif digunakan pada saat survey area yang kecil.
9. Tingkatan
Lokasi produksi dari koreksi data mengganbarkan suatu peningkatan residual tidak bekerja pada
data yang ada. Padahal variasi dari garis kebanyakan menghasilkan kesempurnaan atau lebih
sedikit hasil survei udara.
Strategi umum dari level alogaritma untuk menekan atau menyaring perbadaan diantara
megnetik yang sebenarnya bernilai dilapangan pada bagian interseksinya di antara dua survey
pada garis yang sama. Hal ini didapat dari pemasukan empirik di hasilkan koreksi dari 1 atau 2
dari garis tersebut. Formula dari koreksi yang dihasilkan sangat luas. Dari ekstrim pertama,nilai
pertama mungkin bisa masuk atau hadir pada setiap garis dan meminimalisirnya.metode lainnya
biasanya berarada diantara ekstrim ekstrim yang ada.Dari level itu manghasilkan asensi
empiric tidak satupun alogaritna dapat memperlihatkan kesempurnaan dari setiap kondisi.
10. Interpelasi dari pegangan umum
Interpolasi ini berproses pada kritik yang membangun ketidakgunaan peta. Kualitas sebuah
tekanan di profil ini menjadikan hal yang seharusnya disetujui. Seharusnya setelah satu setengah
interval termasuk didalamnya. Contoh, bila sebuah survei terjadi sampai gamma 5 maka, ketika
profil ini terjadi maka, peta ini dan semua data yang ada akan berkesinambungan kedalam
gamma 2,5.
11. Tampilan Data
tipe dari tampilan data hanya dibatasi oleh imaginasi para pengguna. bagaimanapun, terdapat
sebuah tipe angka yang umum. hal ini termasuk hasil peta kontur, profil offset, dan profil
multiparameter.
5-4
struktur cekungan di daerah Cisasah, Cidadap dan Cibuniasih, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa
Barat.
Alat yang digunakan di daerah Bayung Lincir yaitu alat seismik Mc.Seis-170, Model 1119, 24
saluran, buatan Jepang.
Alat yang digunakan di daerah Tasikmalaya yaitu Gravimeter La Coste & Romberg, Model
G.178 dan G.365, buatan Canada dan 3 buah GPS Trimble, Model 4000 ST, buatan Trimble
C0.Ltd, USA dengan tingkat kesalahan vertikal kurang dari 1 meter.
Penyelidikan seismik dilakukan dengan dengan jarak antar geophone 5 meter dengan coverage
1200%. Sumber gempa yaitu bahan peledak racikan yang ditanam dengan kedalaman rata-rata 1
meter.
Hasil penyelidikan seismik menunjukan adanya beberapa reflektor sebagai pantulan dari kontak
lapisan batuan, pada kedalaman nol sampai 50 meter di bawah permukaan. Perlipatan lapisan
batuan nampak terlihat dengan jelas dengan kemiringan maksimum 10o. Struktur patahan
dicirikan oleh adanya diskontinuiti reflektor atau offset lapisan batuan. Sistim pengendapan atau
lingkungan pengendapan dapat diperkirakan dari pola reflektor yang ditunjukan seperti terlihat
pada bagian timur laut dan baratdaya yang menunjukan pola braided river (Lihat Gambar 5).
Hasil penyelidikan gayaberat di daerah Cisasah, Cidadap dan Cibuniasih, Kabupaten
Tasikmalaya, menunjukan dengan jelas adanya struktur cekungan yang direfleksikan oleh
anomali bouguer rendah. (Lihat Gambar 6 dan 7).
7. PERALATAN GEOFISIKA
- Peralatan geofisika dalam kondisi baik yang ada di Sub.Dit.Geofisika dan Pemboran
Eksplorasi, DSM
- Tiga buah Gravimeter La Coste & Romberg, Model G.914, G.422 dan Microgravimeter, Model
D-114.
- Tiga buah Proton Magnetometer, Model G856, 1 Base Station Proton Magnetometer, Model G866, Satu buah Proton magnetometer,Model G-816 dan 1 Proton Magnetometer Model G-826
- Dua buah alat ukur kerentanan magnet
- Tiga unit alat geolistrik, merk NANIURA, hasil rakitan Sub.Dit.Geofisika, DSM.
- Satu unit alat IP, buatan IRISH Inst, konsorsium antara OYO, Jepang dan BRGM Perancis.
- Alat Geonic EM-16 VLF
- Dua unit alat Well Logging, merk OYO
- Alat seismik refraksi/refleksi : Mc.Seis 1500, buata OYO Inc. Jepang Strata View - 60 channel,
buatan Geometric, USA
8. KESIMPULAN
Dari hasil penyelidikan geofisika seperti yang ditunjukan oleh beberapa contoh di atas dapat
disimpulkan bahwa.
1. Penentuan metoda dalam penyelidikan tergantung pada jenis endapan dan lingkungan
geologinya.
2. Metoda magnet dan IP memberikan hasil yang baik untuk penyelidikan mineral logam tipe
porpiri. Adanya
mineralisasi pada anomali magnet tinggi harus diklarifikasi oleh penyelidikan IP.
3. Mineralisasi tipe epithermal sulfur rendah dikontrol oleh struktur patahan yang dapat
ditunjukan oleh hasil penyelidikan magnet dan gayaberat. Vein kuarsa yang diperkirakan
mengandung mineralisasi ditunjukan oleh harga tahanan jenis tinggi. Masih diperlukan
klarifikasi dari hasil bor.
4. Aplikasi metoda gayaberat, magnet dan tahanan jenis untuk tipe mineralisasi epithermal sulfur
tinggi di daerah ini kurang memberikan gambaran yang jelas mengenai daerah prospek meskipun
hasil penyelidikan menunjukan adanya kelurusan-kelurusan anomali yang ditafsirkan sebagai
pantulan dari struktur patahan. Hal ini disebabkan oleh kurang kontrasnya sifat-sifat fisika yang
ada, kurang prospeknya daerah yang diselidiki atau penerapan metoda yang masih kurang tepat.
Penerapan metoda IP merupakan alternatip untuk membuktikan ada atau tidak adanya
mineralisasi di daerah ini.
5. Penerapan metoda tahanan jenis, yaitu kombinasi antara dipole-dipole dan Schlumberger
memberikan informasi yang diharapkan dalam penyelidikan mineral logam tipe placer.
Penyelidikan ini adalah penyelidikan tidak langsung yaitu penyelidikan ditujukan untuk
menentukan lapisan pembawanya, dalam hal ini konglomerat (Alluvium).
6. Penerapan metoda geofisika untuk batubara dengan sasaran studi cekungan harus mencakup
daerah yang cukup luas dengan menggunakan alat gayaberat. Penyelidikan struktur bawah
permukaan yang lebih bersifat lokal dapat dilakukan dengan cara seismik. Untuk melokalisir
daerah intrusi yang ada kaitannya dengan penyebaran antrasit dapat dilakukan dengan metoda
magnet.
SEISMIK REFLEKSI
Gelombang seismik merambat melalui batuan berbentuk gelombang elastis yang merubah energi
sumber menjadi pergerakan partikel batuan.
Acoustic Impedance (AI)
AI = .V
Refleksi terjadi pada saat terjadi perbedaan AI (pada bidang perlapisan atau unconformity)
Koefisien refleksi atau reflectivity
dirumuskan sebagai RC=AI2-AI1/AI1+AI2
Besarnya energi gelombang yang dipantulkan ditentukan oleh besarnya koefisien refleksi (RC)
Semakin tinggi koefisien refleksi (RC) maka akan semakin kuat refleksi.
Resolusi
Jarak minimum 2 obyek yang dapat dipisahkan / dibedakan oleh gelombang seismik
Resolusi vertikal : ketebalan minimum tubuh batuan untuk dapat memberikan refleksi
tersendiri bervariasi dari 1/8 1/30 panjang gelombang, dengan demikian frekuensi dan
kecepatan geolombang seismik sangat mempengeruhi resolusi vertikal
Fase dan Polaritas
Phase :
Minimum Phase : batas AI berimpit dengan awal wavelet
Zero Phase : batas AI berimpit dengan puncak wavelet
Konvensi Polaritas SEG (Society of Exploration Geophysics):
Pada bidang batas refleksi dimana AI2>AI1 akan berupa trough
Pada bidang batas refleksi dimana AI2
Well Seismik Tie
Dimaksudkan untuk mengikat horison seismik dengan data sumur sehingga horizon seismik
dapat diletakkan pada kedalaman sebenarnya, agar data seismik dapat dikorelasikan dengan data
geologi lainnya. Well seismik tie dapat dilakukan dengan menggunakan checkshot, vertical
seismic profile dan synthetic seismogram.
Indikasi langsung hidrokarbon (direct HC Indicator) pada data seismik
Bright Spots : anomali amplitudo tinggi, AI reservoar memiliki kontras yang tinggi dengan AI
litologi non reservoar disekitarnya, biasa terjadi pada reservoar gas yang ketebalannya dan
saturasi gasnya cukup tinggi.
Polarity Reversals : perubahan polaritas
Flat Spots : kenampakan lebih rata biasanya mengindikasikan kontak fluida (water-oil/gas
contact)
Chimney Effect : anomali karena kantung gas
Interpretasi Struktur Geologi
Sesar
Adanya ketidakmenerusan pada pola refleksi (offset pada horison)
Penyebaran kemiringan yang tidak sesuai dengan atau tidak berhubungan dengan stratigrafi
Adanya pola difraksi pada zona patahan
Adanya perbedaan karakter refleksi pada kedua zona dekat sesar.
Lipatan
Adanya pelengkungan horison seismik yang membentuk suatu antiklin maupun sinklin
Diapir (kubah garam)
Adanya dragging effect yang kuat pada refleksi horison di kanan atau di kiri tubuh diapir
sehingga membentuk flank di kedua sisi.
Adanya penipisan lapisan batuan diatas tubuh diapir
Dapat terjadi pergeseran sumbu lipatan akibat dragging effect
Intrusi
dragging effect tidak jelas / sangat kecil.
batuan sedimen yang tererobos intrusi mengalami melting sehingga struktur perlapisannya
menjadi tidak jelas / cenderung chaotic di kanan-kiri intrusi
C. Interpretasi Stratigrafi
Langkah interpretasi stratigrafi seismik- Analisis sekuen seismik
Sekuen seismik dibatasi oleh terminasi horizon seismik (toplap, downlap, dll) yang membatasi
sekuen pada bagian atas dan bawahnya.
- Analisis fasies seismik
Deskripsi dan interpretasi geologi berdasarkan parameter parameter konfigurasi pantulan,
kontinuitas pantulan, amplitudo, frekuensi, kecepatan interval dan geometri. Analisa yang dapat
secara langsung dilakukan pada sayatan seismik adalah konfigurasi pantulan. Satu sekuen
seismik dapat terdiri dari beberapa fasies seismik
- Analisis muka air laut
Penafsiran perubahan muka air laut relatif berdasarkan analisa sekuen dan fasies seismik
Analisis sekuen seismik
Stratigrafi sekuen : pembagian sedimen berdasarkan kesamaan genetik yang dibatasi dari
satuan genetik lain oleh suatu ketidakselarasan atau bidang non deposisi dan keselarasan
padanannya
Penampang seismik dibagi menjadi unit-unit sekuen pengendapan
Unit-unit sekuen pengendapan dapat diketahui dengan melihat batas sikuen datau pola
pengakhiran seismik.
Erotional truncation : pengakhiran suatu seismik oleh lapisan erosi, merupakan batas sekuen
yang paling reliable
Toplap : pengakhiran updip lapisan pada permukaan yang menutupinya (karena non deposisi
atau erosi minor)
Downlap : lapisan miring yang berakhir secara downdip pada permukaan horisontal/miring
(dominan karena non deposisi)
Onlap : lapisan yang relatif horisontal berakhir pada permukaan miring atau pengakhiran updip
lapisan miring pada permukaan yang lebih miring (dominan karena non deposisi)
downlap dan onlap yang kurang dapat dibedakan satusama lain sering dinamakan sebagai
baselap
ALAT GEOFISIKA
1. RESISTIVITY AUTOMATIK MUTICHANNEL
S-Field (standar: 16 channel)
Deskripsi :
S-Field adalah alat ukur resistivity dengan sentuhan teknologi
terdepan. Instrumen didesain dengan sistem pengukuran
elektroda banyak channel (multichannel), full automatis
dengan sampling arus injeksi dilakukan setiap 2-5 detik. Alat
ini memberikan hasil dengan tingkat akurasi tinggi dan
bising
Gambar 1. Alat resistivitas S-Field 16 elektroda automatik multichannel
Komponen Standar:
- S-Field (main unit)
- Battery 75 W by 2 x 12 V NiCad Battery
- Instruction manual
- 16/ 32/ 64/ 128 elektroda dst
- Kabel arus dan potensial (@ 100 m)
- Software akuisisi
- Laptop
2. G-Sound/G-Sound AG (Twin Probe Resistivity/Ugrading Resistivity)
Deskripsi:
G-Sound dibuat untuk menjawab kebutuhan akan alat ukur
resistivitas (geolistrik) yang murah dan handal. Instrumen
geolistrik ini di desain untuk pengukuran bergerak (portable)
dengan kedalaman penetrasi arus mencapai 100 m s.d 150
m. Pada G-Sound tidak diperlukan adjusting SP dengan
rumit, melalui tombol adjusting maka nilai SP terkoreksi
secara otomatik. Hal ini sangat membantu untuk operator alat
yang belum berpengalaman Dengan berat sekitar 1 kg
IPMGEO-4100 (4 channel)
perbandingan antara peluruhan potensial sekunder terhadap
waktu. IPMGEO-4100/16100 bekerja dalam domain waktu,
dimana data akuisisi direkam melalui A/D card dengan
akurasi 10-12 bit. Prinsip pengukuran IP memiliki susunan
konfigurasi yang serupa dengan geolistrik. IPMGEO4100/16100 telah dikombinasikan sedemikian rupa sehingga
IPMGEO-16100 (multichannel)
akuisisi data IP dapat dilakukan secara simultan dengan
geolistrik. Dengan demikian dapat dikarakteristik material
yang memiliki respon resistivitas yang sama tetapi
mempunyai karakteristik IP yang berbeda. IPMGEO-
profiling/mapping resistivitas
- Time domain IP, mengukur nilai chargeabilitas dari
interval waktu.
Komponen Standar:
- IPMGEO-4100/IPMGEO-16100 (main unit)
- Battery 75 W by 2 x 12 V NiCad Battery
- Instruction manual
- 4/16 elektroda extendable max 1000 elektroda
- Kabel arus dan potensial (IPMGEO-4100 total 300 m;
IPMGEO-16100 total 1600 m)
- Laptop
- Software akuisisi