Anda di halaman 1dari 64

TEORI DAN PRINSIP

KERJA MOTOR INDUKSI

Oleh:
Drs. HARI PUTRANTO

Disampaikan pada :
Bimbingan Teknis Pengelola Laboratorium / Juru Bengkel SMK
Bidang Keahlian Instalasi Tenaga Listrik

KERJASAMA DIRJEN P2TK KEMENDIKBUD


DAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG
APRIL 2013

BAB I
PRINSIP KERJA DAN KONSTRUKSI
I. Tujuan pembelajaran
1. Dapat memahami prinsip kerja motor listrik 1 fasa (motor kapasitor) dan
motor listrik 3 fasa (motor rotor sangkar).
2. Dapat memahami kontruksi pada motor listrik 1 fasa (motor kapasitor) dan
motor listrik 3 fasa (motor rotor sangkar).
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian motor listrik 1 fasa (motor kapasitor)
dan motor listrik 3 fasa (motor rotor sangkar).
II. Peta konsep
sMesin-Mesin Listrik:
Motor listrik 1 fasa
(motor kapasitor) Prinsip kerja dan Konstruksi
Motor listrik 3 fasa
(motor rotor sangkar)
III.
Glosarium
Istilah
Alur/slot

Keterangan
merupakan lubanglubang

1. Terjadinya medan
putar
2. Konstruksi sesuai
prinsip kerja

untuk

tempat

kumparan.
Motor

Mesin listrik yang berfungsi mengubah tenaga


listrik menjadi tenaga mekanis

IV.

Stator

Bagian dari motor atau generator yang diam

Rotor

Bagian dari motor atau generator yang berputar

Materi Pembelajaran
Motor listrik adalah alat listrik yang merubah energi listrik menjadi gerak,

motor listrik dibagi menjadi dua jenis yaitu: motor listrik satu fasa dan motor

listrik tiga fasa. kedua motor listrik tersebut memiliki kesamaan prinsip kerja,
akan tetapi memilki sedikit perbedaan konstruksi.
Konstruksi motor listrik satu fasa umumnya memiliki ukuran yang kecil
dan motor listrik tiga fasa umunya memiliki ukuran yang lebih besar.
1. Prinsip Kerja Motor Listrik
a. Motor listrik satu fasa (motor kapasitor)
Motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama
(belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Gambar 1. Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar


sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari
tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama. Grafik arus belitan
bantu I dan arus belitan utama I utama berbeda fasa sebesar , hal ini disebabkan
karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus beda
fasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan vektor arus utama dan
arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa
sebesar dengan medan magnet bantu.

Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama.

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus I bantu menghasilkan fluks


magnet tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus
utama I utama. yang bernilai positif. Hasilnya adalah medan magnet yang
bergeser sebesar 45 dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung
terus sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang
berputar pada belitan statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk
batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai
bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.

Gambar 4. Rotor sangkar

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan


tegangan induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor
akan menghasilkan torsi putar pada rotor.
b. Motor listrik tiga fasa (motor rotor sangkar)
Jika lilitan stator dihubungkan pada sumber tegangan 3 fasa, maka pada
lilitan stator akan terjadi fluks medan magnit putar. Pada rator tedapat lilitan,

sehingga berdasarkan percobaan Faraday, pada lilitan rotor tersebut terbentuk ggl
induksi. Lilitan rator motor induksi biasanya dihubung singkat untuk rator
sangkar, maka pada rator tersebut akan mengalir arus yang cukup tinggi. Sesuai
dengan percobaan Lorentz maka pada lilitan rator terbentuk suatu gaya yang dapat
memutar rotor.
Putaran rotor selalu mempunyai arus yang sama dengan arah putaran
medan magnit stator. Di dalam kenyataannya bahwa putaran rotor lebih rendah
dari putaran medan statornya. Selisih putaran rator dengan jumlah medan
statornya disebut slip (S). Secara singkat prinsip kerja dan terjadinya slip motor
dapat kita tuliskan dengan blok diagram di bawah ini:
Terjadinya medan putar pada stator (celah
Prinsip
udara)
induksi
dengan
percobaan
jumlahFaraday
:
pada rotor timbul
er dan Ir
Sumber AC1.
3 Fasa 2.

Berdasarkan percobaan Lorentz, pada rotor timbul gaya (F) dan Torsi

Selama motor berputar Loop ini selalu terjadi setiap saat


Rotor berputar

Nr < Ns ada slip, er dan Ir pada lilitan rotor


Nr Turun

<

Saat nr = ns
Er=0, Ir=0, F = 0
Torsi = 0

Gambar 5 Blok Diagram Motor 3 Fasa

2. Konstruksi Motor Listrik


a. Konstruksi motor listrik satu fasa

nr

ns

Gambar 6. Bagian Bagian Motor 1 Fasa

b. Konstruksi motor listrik tiga fasa


Pada dasarnya konstruksi motor induksi 3 fasa terbagi atas dua bagian
penting yaitu:1) bagian yang diam disebut stator; 2) Bagian yang gerak (berputar)
disebut rotor. Konstruksi motor induksi 3 fasa dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:

Gambar 7. Konstruksi motor induksi 3 fasa

Stator motor induksi 3 fasa terdiri atas:


1) Inti stator, yang pada permukaannya terdapat alur-alur tempat meletakkan
kumparan stator. Inti stator terbuat dari bahan ferromagnitik yang terbuat
secara berlapis-lapis.
2) Lilitan/kumparan stator yaitu lilitan yang membangkitkan fluks medan
stator pada inti stator.

3) Kotak terminal yaitu tempat meletakkan ujung-ujung kumparan dari lilitan


stator dan tempat peyambungan hubungan kerja motor, apakah motor
dalam hubungan bintang (Y) atau hubungan segitiga (D)
Rotor adalah bagian yang berputar motor induksi yang berdaya kecil, ratarata menggunakan rotor sangkar dan hampir 90 % pemakaiannya pada motor
induksi. Bentuk fisiknya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 8. Konstruksi Rotor Sangkar

V. Rangkuman
1. Motor listrik adalah alat listrik yang merubah energi listrik menjadi gerak,
motor listrik dibagi menjadi dua jenis yaitu: motor listrik satu fasa dan
motor listrik tiga fasa.
2. Rotor adalah bagian motor yang bergerak.
3. Stator adalah bagian motor yang diam.

BAB II
MACAM-MACAM KUMPARAN

I. Tujuan Pembelajan
1. Dapat menggambar bentuk kumparan sepusat pada motor listrik 1 fasa
(motor kapasitor)
2. Dapat menggambar bentuk kumparan spiral pada motor listrik 3 fasa
(motor rotor sangkar).
II. Peta konsep

Mesin-Mesin Listrik:
Motor listrik 1 fasa
(motor kapasitor)
Motor listrik 3 fasa
(motor rotor sangkar)

III.

Macam-Macam Kumparan

Spiral
Sepusat

Materi Pembelajaran
Bentuk kumparan dari motor induksi 1 fasa dapat dibagi menjadi 3

macam, hal semacam ini adalah tergantung dari cara melilitkannya kedalam aluralur stator. Bentuk kumparankumparan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kumparan jerat atau lilitan bertumpuk lap winding juga dapat dinamakan
dengan lilitan spiral seperti gambar a.
2. Kumparan terpusat (concentric winding) seperti gambar b.
3. Kumparan gelombang (wave winding) seperti gambar c.

Gambar 9. Bentuk Kumparan Stator

Fungsi dari ketiga jenis kumparan tersebut adalah sebagai berikut:


a. Kumparan jerat (spiral) benyak digunakan untuk motormotor (generator)
dengan kapasitas yang relatif besar. Umumnya untuk kelas menengah

keatas, walaupun secara khusus ada mesin listrik dengan kapasitas yang
lebih besar, kumparan statornya menggunakan sistem kosentris.
b. Kumparan sepusat (concentric) pada umumnya sistem ini banyak
digunakan untuk motor dan generator dengan kapasitas kecil. Walaupun
ada juga secara khusus motor-motor dengan kapasitas kecil menggunakan
kumparan dengan tipe spesial.
c. Kumparan gelombang atau wave winding untuk motor dengan belitan
sistem ini banyak digunakan kapasitor besar.
IV.

Rangkuman
1. Kumparan jerat (spiral) benyak digunakan untuk motormotor (generator)
dengan kapasitas yang relatif besar.
2. Kumparan sepusat (concentric) pada umumnya sistem ini banyak
digunakan untuk motor dan generator dengan kapasitas kecil.

BAB III
PERENCANAAN BELITAN
I. Tujuan pembelajaran

1. Dapat menghitung langkah kumparan pada motor listrik 1 fasa (motor


kapasitor) dan motor listrik 3 fasa (motor rotor sangkar).
2. Dapat menghitung jumlah alur per kutub per fasa pada motor listrik 1 fasa
(motor kapasitor) dan motor listrik 3 fasa (motor rotor sangkar).
II. Peta konsep

Mesin-Mesin Listrik:
Motor listrik 1 fasa
(motor kapasitor)
Motor listrik 3 fasa
(motor rotor sangkar)

III.

Menghitung langkah kumparan


Menghitung jumlah alur per kutub per
Perhitungan belitan
Menggambar bentang lilitan

Materi pembelajaran
1. Menghitung belitan motor satu fasa
Cara menggulung ulang kumparan stator motor induksi 1 fasa. Motor

motor induksi 1 fasa pada dasarnya adalah sama dengan motor induksi 2 fasa. Hal
semacam ini dapat kita lihat, bahwa pada motor induksi 1 fasa terdapat 2 jenis
kumparan, yaitu kumparan utama (running winding = RW= RV) dan kumparan
bantu (starting winding = SW = RB) kedua kumparan tersebut mempunyai
penampang kawat dan jumlah lilitan yang tidak sama. Tetapi ada kalanya hal
tersebut dibuat hampir sama.
Kumparan utama mempunyai luas penampang kawat yang lebih besar dan
jumlah lilitan yang lebih banyak. Sedangkan untuk kumparan bantu memiliki luas
penampang yang kecil dan jumlah lilitannya sedikit. Apabila motor induksi 1 fasa
kita suplay dengan tegangan tertentu, maka besarnya arus pada kedua buah
kumparan tersebut yaitu Iu dan Ip atau dapat kita tuliskan Ir dan Is akan
mempunyai nilai yang berbeda. Dengan demikian hal tersebut akan berpengaruh
pada nilai arus Iu dan Is yang mempunyai penggeseran fasa 90 listrik (90 el).
a. Langkah Kumparan
Yang dimaksud dengan langkah kumparan adalah sudut kisar yang dibentuk
antara kedua sisi kumparan dan diberi dengan tanda huruf Yg. Untuk

mendapatkan kopel putar yang maksimal, maka langkah kumparan harus sama
dengan satu jarak kutub. Satu jarak kutub adalah kisar sudut antara kutub utara
(U) dan kutub selatan (S) yang paling berdekatan. Sedangkan jarak kutub diberi
tanda Tho () dan satu jarak kutub adalah 180 listrik. Apabila jumlah pasang
kutub suatu motor adalah p, maka jumlah kutubnya adalah 2p dan perbandingan
antara derajat lingkaran (derajat busur = bs) dan derajat listrik (el) kita kaitkan
dengan kutub, maka dapat kita ambil.
Contoh =
untuk = P = 1, maka 360bs = 1 x 360 el
P = 2, Maka maka 360 bs = 2 x 360el
P = 3, Maka maka 360 bs = 3 x 360el
Dengan demikian perbandingan antara bs dan el dapat dituliskan dengan rumus:
abs = p.aeL
Apabila jumlah alur pada stator motor induksi 1 fasa ada G alur, maka kisar sudut
satu kali keliling stator atau G alur adalah 360obs. Apabila sebuah motor
mempunyai sebanyak G alur adalah = p.360eL. satu keliling stator = 2p jarak
kutub atau G alur = 2p jarak kutub.
Jadi: satu jarak kutub = 1E = 180 eL =

G
alur
, karena langkah kumparan
2p

Yg = 1E, maka langkah kumparan menjadi:


Yg=

G
alur
2p
Untuk memperoleh kopel putar yang maksimal, maka diperlukan jumlah

belitan yang banyak, tidak mungkin akan ditampung pada satu alur stator. Untuk
itu harus dibagi menjadi beberapa buah alur.
Artinya untuk satu buah alur kumparan akan dibagi menjadi beberapa
belitan (kumparan). Untuk motor induksi satu fasa yang mempunyai satu pasang
kutub dengan satu buah kumparan yang terdiri dari beberapa kumparan yang
terdiri dari beberapa kumparan bagian dan setiap kumparan bagian membutuhkan

dua buah alur stator dengan demikian, untuk motor induksi satu fasa yang

mempunyai 1 pasang kutub akan mempunyai

G
2p

kumparan bagian.

b. Jumlah Alur per Kutub per Fasa


Apabila jumlah fasa = m, maka masingmasing fasa akan memiliki
kumparan bagian sebanyak G/2p.m, sehingga pada setiap kutub untuk masing
masing fasa akan menempuh alur sebanyak G/2p.m alur. Apabila banyaknya alur
pada setiap kutub untuk masingmasing fasa diberi tanda dengan huruf g, maka
jumlah alur untuk setiap kutub tiap fasa menjadi g = G/2p.m alur.
c. Contoh belitan motor 1 fasa, bentuk belitan sepusat, dengan 24 alur

Gambar 10. Belitan motor 1 fasa, bentuk belitan sepusat, dengan 24 alur

2. Menghitung Belitan Motor Tiga Fasa


MotorMotor Induksi 3 fasa dengan sistem satu jalan (single layer) Untuk
motor 3 fasa, seluruh aluralur stator dibagi tiga sama banyak sehingga masing
masing fasa memiliki kumparan bagian sebanyak G/2.P.3 kumparan. Apabila
jumlah fasa = m fasa, maka masing fasa akan mempunyai kumparan sebanyak
G/2.P.m
Cara memasang sisi kumparan yaitu apabila salah satu berada didepan
kutub U, maka sisi yang lain harus berada didepan kutub S. Hal tersebut
dikarenakan masingmasing fasa mempunyai kumparan bagian sebanyak
G/2.P.m, maka pada tiap kutub masingmasing fasa akan menempati alur

sebanyak G/2.P.m alur. Apabila banyaknya alur pada tiap kutub untuk masing
masing fasa diberikan tanda g, maka jumlah alur perkutub perfasa yaitu:
g : G/2.P.m alur.
Sedangkan cara menggulung kumparan stator motor 3 fasa pada
prinsipnya sama dengan motor 1 fasa, dua fasa, perbedaannya ialah pada jumlah
belitannya (kumparannya). Untuk motor 3 fasa masingmasing belitan
ditempatkan saling bergeseran tempat sejauh 120el jadi 2/3 jarak kutub atau = 2/3
langkah belitan (Yg)
Rumus untuk melilit stator motor AC

= Langkah alur dari sisi kumparan 1 ke sisi kumparan 2

= Jumlah alur

2p

= Jumlah kutub, p = pasang kutub

= Banyak kumparan tiap kelompok

= Jumlah fasa

KAR = Kisar alur dalam derajat radial


KAL = Kisar alur dalam derajat listrik
Kp

= Kisar fasa

= Jumlah sisi kumparan tiap kutub

Contoh bentuk belitan motor tiga fasa, bentuk belitan spiral, 24 alur

Gambar 11. Belitan motor tiga fasa, bentuk belitan spiral, 24 alur

3. Contoh Perencanaan
a.Stator motor 3 fasa mempuyai alur (g)12 alur , jumlah
kutub (2p)=4, single layer.
Penyelesaian :
Ys = G/2p =12/4 =3
Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka
ujung lainya pada alur nomor 4.
Q =G/2p.m =12/4.3 =1
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1.
K = G /2p =12/4=3
Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan
KAR = 360/G =360/12 =30 radian
Jarak antar alur 30 radian
KAL =KAR .p =30 . 2=60 listrik
Kp =120/KAL =120/60 =2
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur
ke 3
Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya ada satu
kumparan .

U | 1-4 I I 7-10 I X
V I 3-6 I I 9-12 I Y
W I 5-8 I I 11-2 I z
Gambar bentangan :

b. Double layer, sama seperti soal no 1 namun belitan yang


digunakan adalah belitan double layer
U I 1-4 I I 7 - 4 I I 7-10 I I 1-10 I X
V I 3-6 I I 9 - 6 I I 9-12 I I 3-12 I Y
W I 5-8 I I 11-8 I I 11-2 I I 5 - 2 I z

c .Perencanan motor 3 fase dengan jumlah alurnya 24 dan


36
Kutubnya dibuat 4 buah dengan belitan single layer.
Penyelesaian :
A. Untuk stator dengan 24 alur
Ys = G/2p =24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7
Q =G/2p.m =24/4.3 =2

Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 2.


K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/24 =15 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =15. 2=30 listrik
Kp =120/KAL =120/30 =4
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur
ke 5
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I 1-7 I I 13-19 I X
I 2-8 I I 14-20 I
V I 5-11 I I 17-23 I Y
I 6-12 I I 18-24 I
W I 9-15 I I 21-3 I z
I 10-16I I 22-4 I
Gambar bentangan :

Penyelesaian :
B. Untuk stator dengan 36 alur
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.3 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =36/4=9
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan

KAR = 360/G =360/36 =10 radian


Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =10. 2=20 listrik
Kp =120/KAL =120/20 =6
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur
ke 7
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I 1-10 I I 19-28 I X
I 2-11 I I 20-29 I
I 3-12 I I 21-30 I
V I 7-16 I I 25-34 I Y
I 8-17 I I 26-35 I
I 9-18 I I 27-36 I
W I 13-22I I 31-4 I z
I 14-23I I 32-5 I
I 15-24I I 33-6 I
Gambar bentangan :

Motor dengan kecapatan ganda


Motor dengan kecepatan ganda atau dua kecepaan ini bisa
dibangun dengan dua cara, pertama memang belitan motor
tersebut ada dua, misalnya satu belitan dengan kecepatan 3000
rpm, dan pada stator yang sama dibelitkan belitan kedua dengan
kecepatan 1000 rpm, hal demikian tentu saja keterampilan yang
sudah diperoleh sudah mencakupi, adapun cara kedua yaitu
belitan Dahlander.
Belitan jenis ini tidak menggunakan rumus rumus karena
hanya mengembangkan system penyambungan belitan, berikut
ini diberikan contoh contoh belitan dahlander :

a. untuk motor dengan 24 alur

b. untuk motor dengan 36 alur

BAB IV
MOTOR-MOTOR KHUSUS

Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran
rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor
dengan putaran medan stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Pada
umumnya motor induksi dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fasa yang
digunakan, yaitu: motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa. Sesuai
dengan namanya motor induksi satu fasa dirancang untuk beroperasi
menggunakan suplai tegangan satu fasa.
Motor induksi satu fasa sering digunakan sebagai penggerak pada
peralatan yang memerlukan daya rendah dan kecepatan yang relatif konstan. Hal
ini disebabkan karena motor induksi satu fasa memiliki beberapa kelebihan yaitu
konstruksi yang cukup sederhana, kecepatan putar yang hampir konstan terhadap
perubahan beban, dan umumnya digunakan pada sumber jala-jala satu fasa yang
banyak terdapat pada peralatan domestik. Walaupun demikian motor ini juga
memiliki beberapa kekurangan, yaitu kapasitas pembebanan yang relatif rendah,
tidak dapat melakukan pengasutan sendiri tanpa pertolongan alat bantu dan
efisiensi yang rendah.

A. Konstruksi Umum
Konstruksi motor induksi satu fasa hampir sama dengan konstruksi motor
induksi tiga fasa, yaitu terdiri dari dua bagian utama yaitu stator dan rotor.
Keduanya merupakan rangkaian magnetik yang berbentuk silinder dan simetris.
Di antara rotor dan stator ini terdapat celah udara yang sempit.

Gambar 12. Konstruksi Umum Motor Induksi Satu Fasa.

Stator merupakan bagian yang diam sebagai rangka tempat kumparan


stator yang terpasang. Stator terdiri dari : inti stator, kumparan stator, dan alur
stator. Motor induksi satu fasa dilengkapi dengan dua kumparan stator yang
dipasang terpisah, yaitu kumparan utama (main winding) atau sering disebut
dengan kumparan berputar dan kumparan bantu (auxiliary winding) atau sering
disebut dengan kumparan start.
Rotor merupakan bagian yang berputar. Bagian ini terdiri dari : inti rotor,
kumparan rotor dan alur rotor. Pada umumnya ada dua jenis rotor yang sering
digunakan pada motor induksi, yaitu rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar
(squirrel cage rotor).

B. Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa


1. Teori Medan Putar Silang
Prinsip kerja motor induksi satu fasa dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori medan putar silang (cross-field theory). Jika motor induksi
satu fasa diberikan tegangan bolak-balik satu fasa maka arus bolak-balik akan
mengalir pada kumparan stator. Arus pada kumparan stator ini menghasilkan
medan magnet seperti yang di tunjukkan oleh garis putus-putus pada Gambar 13
Belitan rotor

Belitan stator

Gambar 13. Medan Magnet Stator Berpulsa Sepanjang Garis AC.

Arus stator yang mengalir setengah periode pertama akan membentuk


kutub utara di A dan kutub selatan di C pada permukaan stator. Pada setengah
periode berikutnya, arah kutub-kutub stator menjadi terbalik. Meskipun kuat
medan magnet stator berubah-ubah yaitu maksimum pada saat arus maksimum
dan nol pada saat arus nol serta polaritasnya terbalik secara periodik, aksi ini akan
terjadi hanya sepanjang sumbu AC. Dengan demikian, medan magnet ini tidak
berputar tetapi hanya merupakan sebuah medan magnet yang berpulsa pada posisi
yang tetap (stationary).
Seperti halnya pada transformator, tegangan terinduksi pada belitan
sekunder, dalam hal ini adalah kumparan rotor. Karena rotor dari motor induksi
satu fasa pada umumnya adalah rotor sangkar dimana belitannya terhubung
singkat, maka arus akan mengalir pada kumparan rotor tersebut. Sesuai dengan
hukum Lenz, arah dari arus ini (seperti yang ditunjukkan pada Gambar 13) adalah
sedemikian rupa sehingga medan magnet yang dihasilkan melawan medan magnet
yang menghasilkannya. Arus rotor ini akan menghasilkan medan magnet rotor dan
membentuk kutub-kutub pada permukaan rotor. Karena kutub-kutub ini juga
berada pada sumbu AC dengan arah yang berlawanan terhadap kutub-kutub stator,
maka tidak ada momen putar yang dihasilkan pada kedua arah sehingga rotor
tetap diam. Dengan demikian, motor induksi satu fasa tidak dapat diasut sendiri
dan membutuhkan rangkaian bantu untuk menjalankannya.

Gambar 14. Motor Dalam Keadaan Berputar

Misalkan sekarang motor sedang berputar. Hal ini dapat dilakukan dengan
memutar secara manual (dengan tangan) atau dengan rangkaian bantu.
Konduktor-konduktor rotor akan memotong medan magnet stator sehingga timbul
gaya gerak listrik pada konduktor-konduktor tersebut. Hal ini diperlihatkan pada
Gambar 14 yang menunjukkan rotor sedang berputar searah jarum jam.
Jika fluks rotor seperti yang diperlihatkan pada Gambar 14 mengarah ke
atas sesuai dengan kaidah tangan kanan Fleming, arah gaya gerak listrik (ggl)
rotor akan mengarah keluar kertas pada setengah bagian atas rotor dan mengarah
ke dalam kertas pada setengah bagian bawah rotor. Pada setengah periode
berikutnya arah dari gaya gerak listrik yang dibangkitkan akan terbalik. Gaya
gerak listrik yang diinduksikan ke rotor adalah berbeda dengan arus dan fluks
stator. Karena konduktor-konduktor rotor terbuat dari bahan dengan tahanan
rendah dan induktansi tinggi, maka arus rotor yang dihasilkan akan tertinggal
o

terhadap gaya gerak listrik rotor mendekati 90 . Gambar 15 menunjukkan


hubungan fasa dari arus dan fluks stator, gaya gerak listrik, arus dan fluks rotor.

Tegangan induksi rotor

I, V,
Fluks dan arus stator
Fluks dan arus rotor

90

Gambar 15. Fluks Rotor Tertinggal Terhadap Fluks Stator Sebesar 90


Sesuai dengan kaidah tangan kanan Fleming, arus rotor ini akan
menghasilkan medan magnet, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16 karena
o

medan rotor ini terpisah sebesar 90 dari medan stator, maka disebut sebagai
medan silang (cross-field). Nilai maksimum dari medan ini seperti yang
ditunjukkan oleh Gambar 5, terjadi pada saat seperempat periode setelah gaya
gerak

listrik

rotor

yang

dibangkitkan

adalah

telah

mencapai

nilai

maksimumnya. Karena arus rotor yang mengalir disebabkan oleh suatu gaya
gerak listrik bolak-balik maka medan magnet yang dihasilkan oleh arus ini
adalah juga bolak-balik dan aksi ini terjadi sepanjang sumbu DB (lihat Gambar
16).

A
Arah putaran

C
Gambar 16. Medan Silang yang Dibangkitkan Arus Stator

Karena medan silang beraksi pada sudut 90 terhadap medan magnet


o

stator dengan sudut fasa yang juga tertinggal 90 terhadap medan stator, kedua
medan bersatu untuk membentuk sebuah medan putar resultan yang berputar
dengan kecepatan sinkron yang ditunjukkan pada Gambar 17.

Gambar 17. Phasor Medan Putar yang Dihasilkan Oleh Belitan Stator dan Rotor.

2. Teori Medan Putar Ganda


Teori medan putar ganda (double revolving-field theory) adalah suatu
metode lain untuk menganalisis prinsip perputaran motor induksi satu fasa
disamping teori medan putar silang. Menurut teori ini, medan magnet yang
berpulsa dalam waktu tetapi diam dalam ruangan dapat dibagi menjadi dua medan
magnet, dimana besar kedua medan magnet ini sama dan berputar dalam arah
yang berlawanan. Dengan kata lain, suatu fluks sinusoidal bolak-balik dapat
diwakili oleh dua fluks yang berputar, yang masing-masing nilainya sama dengan
setengah dari nilai fluks bolak-balik tersebut dan masing-masing berputar secara
sinkron dengan arah yang berlawanan.
Pada Gambar 18.a menunjukkan suatu fluks bolak-balik yang mempunyai
nilai maksimum m . Komponen fluksnya A dan B mempunyai nilai yang sama
yaitu m /2, berputar dengan arah yang berlawanan dan searah jarum jam, seperti
ditunjukkan anak panah.

Gambar 18. Konsep Medan Putar Ganda

Pada beberapa saat ketika A dan B telah berputar dengan sudut + dan
seperti pada Gambar 18.b, maka besar fluks resultan adalah :

2 2

r2 m 4
m
r sin

dimana :

.2

cos 2 ................................................(2.1)

( weber )

= fluks resultan ( weber )

m = fluks maksimum ( weber )


= sudut ruang
Setelah seperempat periode putaran, fluks A dan B akan berlawanan arah
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18.c, sehingga resultan fluksnya sama
dengan nol. Setelah setengah putaran, fluks A dan B akan mempunyai resultan
sebesar -2 x m /2 = -m , seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18.d. Setelah
tiga perempat putaran, resultan akan kembali nol seperti yang ditunjukkan pada
Gambar18.e dan demikianlah seterusnya. Jika nilai-nilai dari fluks resultan
o

digambarkan terhadap diantara = 0 sampai = 360 , maka akan didapat suatu


kurva seperti yang ditunjukkan pada Gambar 19.

Gambar 19. Kurva Fluks Resultan Terhadap


Pada saat rotor berputar sesuai dengan arah momen putar medan maju
dengan kecepatan tertentu, maka besar slip terhadap momen putar medan maju
(sf) yang terjadi adalah :
sf

n n

s ..........................(2.2)

dimana :
ns = kecepatan sinkron ( rpm )
nr

= kecepatan putaran rotor (rpm)

Sedangkan slip terhadap momen mundur (sb) dengan rotor menentang arah
momen putar mundur adalah :

n
sb

ns

2
n

n
n
s

ns

sb 2 s ................................(2.3)

Masing-masing dari komponen fluks tersebut memotong konduktor rotor


sehingga menginduksikan ggl dan pada akhirnya menghasilkan torsi sendiri.
Kedua torsi mempunyai arah saling berlawanan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 20. pada keadaan diam kedua komponen torsi tersebut adalah sama besar,
sehingga torsi asut adalah nol. Pada saat motor berputar, besar kedua komponen
torsi tersebut tidaklah sama sehingga torsi resultan membuat motor tetap berputar
pada putarannya.

Gambar 20. Karakteristik Torsi - Kecepatan Motor Induksi Satu Fasa

C. Jenis Jenis Motor 1 Fasa


Cara paling mudah untuk menjalankan motor induksi satu fasa adalah dengan
menambahkan sebuah kumparan bantu pada kumparan utama di bagian stator sehingga motor
o

dapat dijalankan. Jika dua kumparan terpisah 90 listrik pada stator motor dan eksitasi dengan
o

dua ggl bolak-balik yang berbeda fasa sebesar 90 listrik, dihasilkan medan magnet putar.
Jika dua kumparan terpisah demikian dihubungkan paralel ke suatu sumber fasa, medan yang
dihasilkan akan bolak-balik, tetapi tidak berputar Karena kedua kumparannya ekivalen
dengan satu kumparan fasa. Akan tetapi, jika suatu impedansi dihubungkan seri dengan salah
satu kumparan ini, arusnya akan berbeda fasa. Dengan pemilihan impedansi yang cocok, arus
o

dapat dibuat agar berbeda fasa sampai 90 listrik, sehingga menghasilkan medan putar sama
seperti medan dari motor dua fasa. Inilah prinsip dari pemisahan fasa (phase splitting).
Pada keadaan berputar, motor induksi satu fasa dapat menghasilkan momen putar hanya
dengan satu kumparan. Sehingga dengan bertambahnya kecepatan motor kumparan bantu
dapat dilepas dari rangkaian. Pada kebanyakan motor, hal ini dilakukan dengan
menghubungkan sebuah saklar sentrifugal yang bekerja melepaskan hubungan kumparan
bantu sistem.
Motor induksi satu fasa dikenal dengan beberapa nama. Penerapannya menjelaskan caracara yang dipakai untuk menghasilkan perbedaan fasa antara arus yang mengalir pada
kumparan utama dan arus yang mengalir pada kumparan bantu.

1. Motor Split Phase


Motor Splet Phasa / motor phasa belah bisa juga disebut motor resistansi star / motor star
dengan tahanan seperti motor listrik lainnya. Motor splet phasa terdiri dari dua bagian,
yaitu stator dan rotor. Rotor dalam bentuk rotor sangkar, sedangkan statornya terdapat 2
gulungan

utama

dan

gulungan

bantu.

Kumparan utama dibuat dari kawat yang lebih besar dari pada kawat untuk kumparan
bantunya. Hal ini untuk membeikan induktansi yang tinggi dan tahanan yang rendah.
Kumparan Bantu yang dipasang diatas kumparan utama. Hal ini untuk memberikan
induktansi yang rendah dan tahanan yang tinggi ini berarti arus dalam kumparan Bantu
maka mendahului dari pada kumparan utama. Karena adanya sudut phasa maka akan
timbul medan putar yang tak sempurna tapi cukup untuk star motor tersebut. Berarti jenis
motor jenis ini mempunyai kopel star yang buruk.
Untuk mendapatkan medan putar yang baik, maka kumparan Bantu harus diputus
apabila motor sudah berputar normal untuk hal ini maka menggunakan saklar centrifugal
yang di pasang pada poros rotor. Saklar centrifugal akan bekerja (membuka) karena gaya
centrifugal.
Kumparan Bantu yang menghubung deret dengan saklar centrifugal akan membuka
pada saat putaran sudah mencapai 75% dari putaran penuh.
Kontruksi
Struktur motor induksi fasa tunggal sama dengan motor induksi tiga fasa jenis rotor
sangkar, kecuali kumparan statornya yang hanya terdiri dari satu fasa. Pada motor
Split Phase, lilitan stator terdiri dari lilitan utama (starting winding) dan lilitan bantu
(running winding) yangberbeda sekitar 900 listrik dengan tahanan dan reaktansi
yang berlainan sehingga arus yang mengalir tidak sefasa dan mempunyai saklar
sentrifugal. Perbedaan arus kumparan utama dan kumparan bantu akan menyebabkan
terjadinya

perbedaan fluks medan utama dan fluks medan bantu pada stator,

akibatnya akan menghasilkan medan putar yang menimbulkan kopel mula pada
motor. Dengan adanya kopel mula ini, maka motor akan berputar.Konstruksi motor
Split Phase seperti terlihat pada gambar

Gambar 21 Konstruksi Motor Split Phase


Prinsip Kerja
Pada saat motor mulai dijalankan, saklar sentrifugal akan berada pada posisi menutup.
Jika kumparan utama dan kumparan bantu dihubungkan ke sumber tegangan maka
arus mengalir ke kumparan utama dan bantu dengan berbeda fase. Perbedaan fase
tersebut ditimbulkan medan magnit antara medan stator kumparan utama dan kumparan bantu. Hasil kedua medan kumparan utama dan kumparan bantu menghasilkan
medan putar pada stator dan selanjutnya menyebabkan rotor berputar. Saklar sentrifugal akan bekerja memutuskan arus pada kumparan bantu secara otomatis jika
putaran motor mencapai 70 80 % dari kecepatan nominal dan motor tetap berputar
dengan memanfaatkan fluks megnetik yang dibangkitkan oleh lilitan utama.Motor
fase belah mempunyai torsi awal yang sedang dengan arus awal yang rendah.
Kumparan utama mempunyai nilai resistansi yang kecil dan reaktansi yang besar,
sedangkan kumparan bantu mempunyai nilai resistansi yang besar dan reaktansi yang
kecil sehingga sudut vektornya seperti gambar berikut.

Gambar 22 Torsi Masing Masing Kecepatan Motot

Gambar ini memperlihatkan nilai torsi masing - masing kecepatan motor,


mulai dari posisi diam sampai kecepatan nominal, dan seterusnya sampai kecepatan
sinkron. Torsi start adalah torsi yang tersedia bila motor mulai berputar dari posisi
diam. Torsi beban penuh adalah torsi yang dihasilkan bila motor berputar pada
keluaran nominal. Bila beban terus berangsur- angsur diperbesar dari keadaan dimana
motor berputar pada keluaran nominal untuk melayani beban dan torsi maksimum
dari poros motor yang dapat digunakan dapat dilampaui, maka motor menjadi tidak
mampu melayani beban dan berhenti. Nilai maksimumdari torsi dalam hal ini disebut
torsi maksimum Tmaks.

Gambar 23 Persentase Kecepatan Sinkron


Pemakaian
Biasanya digunakan untuk fan, blower, washing machines, evaporator cooler, pompa
sentrifugal, food mixerdll.
Keuntungan dan kekurangan
Torsi start motor ini rendah, tidak dapat untuk memikul beban tinggi.
2. Motor Kapasitor
Motor kapasitor pada umunya atau sama dengan motor splet phasa, perbedaan pokok
pada motor kapasitor hanya menggunakan kondensator motor kapasitor ada 3 type.
Motor kapasitor type 1

Motor kapasitor type 1 mempunyai kondensator yang di hubungkan deret dengan


kumparan Bantu tanpa saklar centrifugal. Hasil konpensasi kumparan Bantu dengan
kondesator ternyata sudut antara fase tepat tidak begitu tepat 90 listrik. Walaupun
karakter listrik motor ini lebih baik dari pada motor splet phasa. Daya motor ini paling
besar. 1,5 Hp
Motor kapasitor type 2
Motor kapasitor type 2 sama dengan motor kapasitor type 1, hanya pada motor ini
dilengkapi dengan saklar centrifugal yang dihubung deret dengan kumparan Bantu dan
kondensator. Saklar centrifugal akan memutus kumparan Bantu dan kondensator pada
saat

puataran

akan

mencapai

75

%)

Kumparan Bantu pada motor ini dibuat dari kawat yang agak besar dari kumparan
utamanya. Motor ini mempunyai star kopel yang sangat baik dari pada motor splet phasa.
Daya motor ini dibuat sampai 2 Hp.
Motor kapasitor type 3
Motor kapasitor type 3 mempunyai 2 buah kendensator yang keduanya bekerja pada suatu
star, akan tetapi, setelah motor berpuatr pada puataran penuh salah satu kondensator akan
diputuskan oleh saklar centrifugal. Motor type ini berputar lebih baik / halus
dibandingkan dengan motor kondensator type lainnya. Motor ini dapatdibuat dayanya
sampai 3 Hp
a. Motor Kapasitor Start
Konstruksi
Konstruksi motor kapasitor start hampir sama dengan motor fasa belah (split
phase) hanya saja perbedaannya pada motor kapasitor start terpasang kapasitor
yang dipasang secara seri dengan kumparan bantu hanya ketika start motor saja.
Kapasitor dipakai hanya untuk pada saat start, jenis kapasitor yang dipakai adalah
kapasitor elektrolit. Seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 24 Konstruksi Motor Kapasitor Start


Prinsip Kerja
Motor kapasitor start merupakan motor fase belah tetapi pada saat distart
perbedaan fase antara

kedua arus diperoleh melalui sebuah kapasitor yang

dipasang seri dengan kumparan bantu sehingga menaikkan arus pada kumparan
bantu seperti pada gambar vektor dibawah. Dengan adanya kapasitor, diperoleh
torsi awal yang lebih besar jika dibandingkan dengan motor fase belah.Karakteristik momen putar - kecepatan putar dari motor ini dapat ditunjukkan pada
gambar dibawah. Motor ini menghasilkan momen putar start yang lebih tinggi.

Gambar 25 Sudut Momen Putar Kecepatan


Pemakaian
Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga
seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air
conditioning (AC)dan penggerak kompresor. Konstruksinya sederhana dengan
daya kecil dan bekerja dengan tegangan suplai PLN 220V, oleh karena itu
menjadikan motor kapasitor ini banyak dipakai pada peralatan rumah tangga.
b. Motor Kapasitor Permanen

Konstruksi
Konstruksi dari motor kapasitor permanen hampir sama dengan motor kapasitor
start, gambar rangkaian ekivalen motor ini seperti gambar dibawah. Kapasitor
dihubungkan seri dengan kumparan bantu dan tidak dilepas setelah pengasutan
dilakukan dan tetap tinggal pada rangkaian. Hal ini menyederhanakan konstruksi
dan mengurangi

biaya serta memperbaiki ketahanan motor karena saklar

sentrifugal tidak digunakan. Faktor daya, denyutan momen putar, dan efisiensi
akan lebih baik karena motor berputar seperti motor dua fasa. Jenis kapasitor yang
digunakan adalah kapasitor kertas.

Gambar 26 Konstruksi Motor Kapasitro Permanen


Prinsip Kerja
Kumparan utama dan kumparan bantu tidak mempunyai perbedaan yang
mencolok, baik nilai tahanan, rektansi induktif maupun dalam jumlah lilitan dan
diameternya penghantarnya. Karena kapasitor terpasang secara terus menerus,
maka torsi yang dihasilkan baik pada saat start maupun setelah berputar nominal
relatid tetap. Hal ini berarti bahwa motor ini banyak digunakan pada peralatan
yang membutuhkan torsi baik awal maupun saat beroperasi yang relatif sama.
Sudut fasa antar kumparan ditunjukkan pada gambar dibawah.

Gambar 27 Sudut Fasa Antar kumparan


Karakteristik momen putar kecepatan motor ini ditunjukkan pada gambar
dibawah.

Gambar 28 Persentase Kecepatan Sinkron


c. Motor Kapasitor Start Run (Ganda)
Konstruksi
Konstruksi sama dengan motor kapasitor jenis lainnya, yang berbeda hanya motor
ini mempunyai dua buah kapasitor, satu digunakan pada saat start dan satu lagi
digunakan pada saat berputar, seperti pada gambar ekivalen dibawah. Secara
praktis keadaan start dan berputar yang optimal dapat diperolehdengan
menggunakan dua buah kapasitor elektrolit. Kapasitor Run secarapermanen
dihubungkan seri dengan kumparan bantu dengan nilai yang lebih kecil dan
dipakai kapasitor kertas.

Gambar 29 Konstruksi Motor Start Ran (ganda)


Prinsip Kerja
Pada saat start, C1 dan C2 terhubung semua sehingga diperoleh beda fasa yang
cukup besar antara arus pada lilitan utama dan arus pada lilitan bantu diperoleh
torsi awal yang sangat besar. Setelah putaran motor mencapai 70% - 80% putaran
nominal, kapasitor C1 terlepas namun kapasitor 2 tetap terhubung. Sudut fasa
antar kumparan sama seperti pada motorkapasitor permanen seperti pada gambar
dibawah.

Gambar 30 Sudut Fasa Antar Kumparan


Karakteristik momen putar-kecepatan dari motor ini ditunjukkan pada gambar
dibawah.

Gambar 31 Persentase Kecepatan Sinkron


Keuntungan

Mempunyai faktor kerja dan efisiensi motor yang baik.


Kopel mula berkisar 100% - 125% dari kopel beban penuh.
Mempunyai gerak mula yang lebih besar dibandingkan dengan motor split
fase, sehingga lebih baik digunakan untuk sistem yang memerlukan gerak

(daya) lebih besar.


3. Motor Shaded Pole
Motor shaded pole atau motor kutub bayangan adalah adalah sebuah motor
induksi satu fasa yang diperlengkapi dengan belitan bantu yang dihubungkan secara
parallel dengan belitan utama. Stator motor shaded pole berbentuk sepatu kutub
(salient). Kumparan stator hanya terdiri dari kumparan utama. Untuk membentuk
medan putar dipasang shaded coil yang merupakan suatu rangkaian tertutup pada
sepatu kutub tersebut.
Tegangan bolak balik dari kumparan utama akan di induksikan pada shaded
coil. Dengan adanya tegangan induksi ini maka pada shaded coil akan mengalir arus
dan menimbulkan fluks lawan dari kumparan utama. Dengan demikian terjadi beda
fasa antara fluks kumparan utama dengan fluks shaded coil (kumparan bayangan).
Kedua fluks tersebut berbeda nilainya dan dianggap kutub itu menghasilkan fluks
lemah (dalam cincin) dan di superimpose fluks kuat (diluar cincin) sehingga terdapat
medan putar.
Motor ini dibuat dengan ukuran motor fraction horse power dan digunakan
untuk bermacam-macam kebutuhan seperti kipas angina 2 kecepatan, hair drayer,
blower dan sebagainya. Motor ini mempunyai kopel start yang rendah dan hanya
bekerja pada tegangan AC.
Shaded pole motor Motor ini merupakan jenis sederhana dari motor sederhana
dari dari motor induksi yang mengasutsendiri. Motor ini terbatas pada ukuran-ukuran

yang kecil, memiliki torsi pengasut yang jelek dan sangattidak efisien. Namun
mudahnya untuk diasut mengimbangi kerugian-kerugian ini bilamana bebanbebansangat

ringan.Peristiwa

ini

merupakan

suatu

contoh

yang

menarik

electromagnet. Konstruksinya sendiri dari sebuah motor sangkar terhubung singkat


dan stator terbentuk dari salient pada jala-jala dari sebuah motor arussearah. Setiap
lempeng kutub disisipkan kepada satu sisi dan sebuah gelang tembaga dipasang
padabagian tertutup (terlindungi) yang lebih kecil. Arus-arus pusar diindusir didalam
gelang yang bekerjasebagai sekunder sebuah transformator yang terhubung singkat.
Gelang membangkitkan suatu fluksyang menurut hokum lenz melawan fluksi utama.
Berarti terdapat suatu keterlambatan waktu sebelumfluksi didalam bagian yang
tertutup mencapai nilai maksimumnya. Fluksiu primitive dua fase yangdihasilkan
tersebut menyebabkan pergeseran fase yang dihasilkan tersebut menyebabkan
pergeseranmedan yang cukup untuk memotong penghantar-penghantar rotornya yang
memungkinkan porosberputar. Motor ini digunakan untuk kipas-kipas yang kecil.
Apabila arus bolak-balik dialirkan pada kumparan kutub, poros kutub akan
bergerak dari kutub utama (unshaded pole) kekutub bayangan (shaded pole).
Bergesernya poros medan magnet menyebabkanseakan-akan kutub-kutub ini
bergerak. Oleh karena itu, rotor berputar dari kutub utama kekutubbayangan. Arus
yang timbul akan menghasilkan fluks magnet yang mempunyai arah selalu melawan
fluks utama.Bagian ini disebut kutub bayangan. Motor ini biasa digunakan pada alat
yang tidak membutuhkan torsiyang besar dan banyak pemeliharaan seperti : jam
jam listrik, timers hair dryer, kipas angina kecil danlain lain
Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya
kecil, dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak

kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada
dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah
phasa.
Konstruksi
Rotor berbentuk sangkar, stator motor shaded pole berbentuk sepatu kutub (salient),
kumparan stator hanya terdiri dari kumparan utama, memiliki kutub bayangan dengan
menggunakan shaded coil yang merupakan suatu rangkaian tertutup pada kutub
sepatu tersebut. Motor ini mempunyai kutub tonjol dan sebagian dari masing- masing
kutub dikelilingi oleh lilitan rangkaian terhubung singkat yang terbuat dari tembaga
yang disebut kumparan terarsir seperti pada gambar dibawah.

Gambar 32 Konstruksi Motor Shaded Pole

1. Stator
Bagian stator merupakan kutub-kutub yang bagian permukaannya ditempatkan cincin
yang terbuat dari tembaga. Karena cincin inilah yang menyebabkan terjadinya kutub
bayangan.
2. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar dan tipenya adalah rotor sangkar.

3. Penyangga
Penyangga poros rotor ini sangat sederhana yang dibuat dari besi plat yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga dapat memegang bagian rotor yang berputar.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor
mator. Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator
ditopang dua buah bearing.

Gambar 33 Motor Shaded Pole / Motor fasa terbelah.


Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian
stator dengan belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar
ditempatkan di tengah-tengah stator, lihat gambar dibawah ini.

Gambar 34 Penampang Motor Shaded Pole.


Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole.
Konstruksi yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas
perawatan dan cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded pole
banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.

Gambar 35 Rangkaian Shaded Pole Motor


Prinsip Kerja
Apabila motor tersebut dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik pada kumparan
kutub, poros akan bergerak dari kutub utama ke kutub bayangan. Bergesernya poros

medan magnet menyebabkan seakan-akan kutub itu bergerak. Oleh sebab itu, rotor
berputar dari kutub utama ke kutub bayangan. Dan berdasarkan hukum Faraday,
lilitan yang dihubung singkat yang ada padakutub magnet akan terbentuk GGL
induksi dan arus induksi. Arus yang timbul akan menghasilkan flux magnet yang
arahnya selalu melawan flux utama, bagian ini disebut kutub bayangan.Arus imbas
yang terdapat pada kumparan yang terarsir menyebabkan fluksi yang berada pada
bagian lain. Hasilnya seperti medan putar yang bergerak dalam arah dari daerah kutub
yang tidak terarsir ke bagian kutub yang terarsir dan menimbulkan momen putar saat
dihidupkan yang kecil.
Karakteristik
Karakteristik motor shaded pole ditunjukkan pada gambar dibawah.

Gambar 36 Karakteristik Motor Shaded Pole


Kerusakan pada motor shaded pole
Kerusakan yang sering terjadi adalah kumparan penguat medan, sering terbakar yang
disebabkan putaran rotor terganggu atau macet. Untuk memperbaikinya dapat
digulung ulang.

Pemeliharaan dan perbaikan motor shaded pole (kutub bayangan)


Seperti

pada

motor

induksi

yang

lain

cara-cara

pemeliharaan/

langkah

pemeliharaannya hampir sama, tetapi jenis motor ini lebih mudah dalam menentukan

pemeliharaan dan perbaikannya dikatakn lebih mudah karena konstruksinya relatif


kecildan sederhana. Kebanyakan kerusakan pada bantalan sering aus dan kumparan
stator sering terbakar atau putus, cara yang lebih cepat dan mudah yaitu dengan
mengganti seluruh kumparan motor tersebut yang banyak dijual dipasaran.

4. Motor Universal
Motor universal adalah motor seri arus bolak balik, konstruksi maupun karakteristik
motor universal sama dengan motor seri arus searah (motor seri DC). Keuntungan motor
universal ini dapat dioperasikan dengan sumber tegangan bolak balik atau denga tegangan
arus searah pada nilai tegangan yang sama.
Stator motor universal dapat berupa sepatu kutub (salient pole) maupun stator silinder
(non salient). Motor universal dengan stator sepatu kutub umumnya beroperasi untuk daya
250 Watt (1/4 HP) ke bawah. Sedangkan stator non salient dioperasikan untuk daya di atas
250 Watt.
Kecepatan beban nol motor ini sangat tinggi, tetapi pada saat beban dipasang
kecepatan motor berkurang dan akan terus berkurang jika bebannya bertambah lagi.
Pengaturan kecepatan motor universal dapat dilakukan dengan cara memasang tahanan depan
(rheostat resistance) dihubungkan seri dengan motor. Tahanan depan yang di atur bervariasi
pada motor akan memberikan tegangan masuk bervariasi pada motor, sehingga fungsi
tegangan terhadap kecepatan sesuai dengan formula dasar dari motor listrik. Pengaturan
kecepatan kedua adalah dengan kumparan medan dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk
memberikan variasi impedansi lilitan medan, sehingga fluksi medan terhadap kecepatan
sesuai dengan rumus dasar motor listrik. Dengan pengaturan tap-tap lilitan medan (impedansi
medan) maka kecepatan motor dapat diatur. Kopel start motor universal cukup besar dan
kecepatannya bervariasi menurut beban.

Motor ini dapat menggunakan sumber daya AC maupun DC, oleh karena itu disebut
motor universal. Digunakan pada motor mesin jahit, motor bor, mixer, dan sebagainya.
Untuk motor yang sama bila dihubungkan sumber AC umumnya didapatkan
putarannya lebih tinggi. Putaran motor universal biasanya tinggi, apalagi dalam keadaan tanpa
beban

Konstruksi
Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor memiliki
dua belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arangyang menghubungkan
secara seri antara belitan stator dengan belitan rotornya. Stator dapat berupa salient
pole untuk daya 250 watt (1/4 HP ke bawah) maupun non salient (diatas HP).

Gambar 37 Konstruksi Motor Universal


Motor universal dibuat dalam dua jenis :
- Kutub terpusat/dengan sepatu kutub, tanpa kumparan kompensasi (kekuatan
-

rendah).
Kutub terbagi/dengan kumparan stator seri phase biasanya dilengkapi
kumparan kompensasi (kekuatan tinggi).

Stator
Stator adalah tempat kumparan medan magnit diletakkan, pada umumnya motor
universal mempunyai dua kutub. Konstruksi dari stator motor universal dapat dilihat
pada gambar 27a dan 28b.

Gambar 38a.
Klem pengaman kumparan.

Gambar 39b.
Pantek pada inti.

Gambar 40. Pengatur putaran motor universal


Rotor
Rotor disebut juga jangkar (armature) yaitu bagian yang berputar. Rotor terdiri dari
dua bagian yaitu jangkar dan komutator. Jangkar adalah tempat belitan kawat email
dan ujung-ujung belitanya ditempatkan pada komutator yang sesuai dengan langkah
belitan jangkar.
Pada salah satu ujung poros rotor (shaft) dibuat roda gigi memanjang untuk tempat
memindahkan beban atau meneruskan putaran motor ke alat lain.
Bagian-bagian lengkap motor universal dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 41 Bagian Motor universal


Karakteristk

Gambar 42 Karakteristik Motor Universal


Rotor juga terdiri dari pelat-pelat dinamo.Kumparan rotor seperti halnya kumparan
rotor DC. Alur-alur rotor dapat dibuat sejajar dengan paras at au miring.
Motor universal kutub terbagi (distributed field), kumparan magnet seperti halnya
kumparan stator satu phase dan kumparan rotor/ jangkar seperti kumparan motor DC.
Kumparan stator kadang-kadang dilengkapi dengan kumparan kompensasi untuk menaikkan
faktor kerja.
Rangkaian ekuivalen dan karakteristik motor universal diperlihatkan pada gambar
berikut.

Gambar 43 Rangkaian Ekuivalen


Prinsip Kerja
Motor universal dapat digunakan pada sumber arus searah atau sumber arus bolakbalik. Jika motor universal dihubungkan pada sumber arus bolak-balik, maka pada
lilitan penguat magnet akan terbentuk ggl induksi. Bila dihubungkan sumber AC
umumnya didapatkan putarannya lebih tinggi. Putaran motor universal biasanya
tinggi, apalagi dalam keadaan tanpa beban.Bila motor dihubungkan dengan sumber
AC, pada saat periode positif motor berputar berlawanan dengan arah putaran
jarum jam. Pada periode negatif menurut hukum tangan kiri motor tetap berputar
berlawanan dengan arah putaran jarum jam, karena perubahan arah arus pada
kumparan penguat saatnya bersamaan dengan perubahan arah arus pada rotor. Dengan
demikian meskipun dihubungkan dengan sumber AC, arah putaran tidak berubah.

Gambar 44 a

Gambar 44b

Berdasarkan persamaan torsi T = k . Ia . .


Bila motor dihubungkan dengan sumber AC, pada saat 1/2 periode positip (gambar
44a), motor berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Pada 1/2 periode negatip (gambar 44b) menurut. "hukum tangan kiri", motor tetap
berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam, karena perubahan arah arus pada
kumparan penguat saatnya bersamaan dengan perubahan arah arus pada rotor. Dalam
hal ini arus jangkar menjadi (-la) dan flux magnit menjadi (-) . T = k (-Ia) (-)
nilainya tetap sama dengan keadaan pertama (positip). Dengan demikian meskipun
dihubungkan dengan sumber AC, arah putaran tidak berubah.
Membalik Putaran
Untuk membalik arah putaran ditukar kawat yang ke sikat. Perhatikan gambar 45a
dan 46b.

Gambar 45a.

Gambar 46b.

Untuk mengatur putaran motor universal dilaksanakan dengan memasang tahanan seri
terhadap kumparan penguat .Pada motor mesin jahit control tersebut selain sebagai
pengatur putaran sekaligus sebagai saklar on/off karena pada posisi tertinggi
(maximum) tahanan pengatur terputus.

Pemakaian
Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm. Motor universal dipakai
pada beban dengan momen asut yang tinggi. Contohnya, bor tangan, mesingerenda,
penghisap debu, perkakas dapur.
Aplikasi Motor Universal
Motor universal sering di gunakan dalam :
1. Vacuum cleaner
2. Sewing machine
3. Hand tools
4. Peralatan yang membutuhkan putaran tinggi
Gangguan dan Kerusakan
Kerusakan yang sering terjadi pada motor universal adalah :
1. Sikat arang mengeluarkan bunga api, hal ini disebabkan karena kedudukan sikat tidak
tepat, perpendekan sikat dan komutatornya kotor.
2. Gulungan magnit terbakar, hal ini disebabkan karena tegangan yang tidak sesuai.
3. Lamel komutator aus, sikat arang terlalu keras.
5. Motor Repulsi

Motor repulsi mempunyai dua buah kumparan yaitu kumparan medan stator dan
kumparan rotor. Diantara kedua kumparan tersebut adalah tidak mempunyai hubungan
galvanis antara satu sama lainnya. Konstruksi rotornya hampir sama dengan rotor motor
arus searah/DC.

Motor repulsi mempunyai sebuah belitan stator yang diatur untuk

hubungan ke sumber tegangan dan sebuah belitan rotor yang dihubungkan ke sebuah
komutator. Secara prinsip motor listrik ini mempunyai belitan stator sama seperti jenis
jenis motor satu fasa, tetapi mempunyai rotor

seperti rotor motor arus searah, dengan

sikat sikat yang berlawanan pada jangkar yang dihubung singkatkan. Sikat (brush)
dihubung singkatkan secara permanent. Kumparan stator dihubungkan dengan sumber
arus bolak balik, sehingga mengalir arus pada stator, maka pada rotor timbul tegangan
induksi. Arus induksi pada rotor menimbulkan magnit. Resultan dari kedua kutub medan
dan kutub jangkar akan menyebabkan terjadinya medan putar. Medan putar ini terjadi
pada kedudukan sikat digeser dari garis netral. Garis netral adalah letak garis sumbu sikat
segaris dengan sumbu kumparan stator, yaitu garis medan magnit rotor sama dengan
statornya. Kecepatan motor listrik dapat diatur dengan cara menggeser letak sikat ke kiri
atau ke kanan dari garis netral. Semakin besar sudut pergeseran semakin besar perubahan
kecepatan motor listrik demikian pula terhadap momen kopel dari motor.

Motor repulsi biasa digunakan pada mesin bor, gerinda, dan sebagainya. Macammacam motor repulsi :

Motor repulsi.

Motor repulsi berkompensasi.

Motor start repulsi, jalan induksi.

Motor repulsi induksi.

SUSUNAN.

stator dengan kumparannya


rotor dengan kumparannya (sama dengan jangkar DC)
Pada umumnya
motor repulsi terdiri
Konstruksi
seperangkat sikat arang yang dihubung pendek.

Mempunyai dua buah kumparan yaitu kumparan medan stator dan kumparan rotor.
Diantara kedua kumparan tersebut adalah tidak mempunyai hubungan galvanis antara
satu sama lainnya. Konstruksi rotornya hampir sama dengan rotor motor arus
searah/DC.

Motor repulsi mempunyai sebuah belitan stator yang diatur untuk

hubungan ke sumber tegangan dan sebuah belitan rotor yang dihubungkan ke sebuah
komutator.Secara prinsip motor listrik ini mempunyai belitan stator sama seperti
jenis-jenis motor satu fasa, tetapi mempunyai rotor seperti rotor motor arus
searah,dengan sikat-sikat yang berlawanan pada jangkar yang dihubung singkatkan.

Gambar 47 jangkar motor repulsi


Prinsip Kerja
Secara prinsip motor listrik ini mempunyai belitan stator sama seperti jenis-jenis
motor satu fasa, tetapi mempunyai rotor seperti rotor motor arus searah,dengan sikatsikat yang berlawanan pada jangkar yang dihubung singkatkan.

Sikat (brush)

dihubung singkatkan secara permanen. Kumparan stator dihubungkan dengan sumber

arus bolak balik, sehingga mengalir arus pada stator, maka pada rotor timbul tegangan
induksi. Arus induksi pada rotor menimbulkan magnit. Resultan dari kedua kutub
medan dan kutub jangkar akan menyebabkan terjadinya medan putar. Medan putar ini
terjadi pada kedudukan sikat digeser dari garis netral.
Garis netral adalah letak garis sumbu sikat segaris dengan sumbu kumparan stator,
yaitu garis medan magnit rotor sama dengan statornya. Kecepatan motor listrik dapat
diatur dengan cara menggeser letak sikat ke kiri atau ke kanan dari garis netral.
Semakin besar sudut pergeseran semakin besar perubahan kecepatan motor listrik
demikian pula terhadap momen kopel dari motor.Pada dasarnya Motor repulsi dapat
di bedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
1) Motor repulsi start (induction run motor)
2) Motor repulsi
3) Motor Repulsi Induction Full
Prinsip kerja dari ketiga motor listrik ters ebut adalah sama hanya bedanya terletak
pada sifat dan pemakaiannya.Untuk lebih jelasnya sirkuit diagram dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Gambar 48 Sirkuit Digaram motor Repulsi


Macam-macam motor repulsi :
1. Motor repulsion start induction run motor, dimana gerak mulanya seperti
motor repulsion, bila tercapai kecepatan penuh, kumparan rotor dihubung

singkatkan dengan menggunakan sakelar sentrifugal, maka motor akan


berubah menjadi motor rotor sangkar dengan kecepatan tetap.
2. Motor repulsi, motor dengan kumparan rotor lewat komutator dimana sikatsikatnya dihubungsingkatkan.
3. Motor repulsion induction full motor listrik ini menggunakan rotor sangkar
pada bagian bawah dari alur kumparan rotor (rotor mempunyai dua tingkat
alur, yaitu alur sangkar dan alur kumparan), motor tipe ini tidak dilengkapi
dengan sakelar sentrifugal. Prinsip gerak mulanya sama dengan tipe motor
repulsion start induction run motor.
Kopel mula motor repulsi sama dengan motor kapasitor start yang berkisar antara
300%-350% dari kopel beban penuh. Sedangkan arus start pada motor repulsi ini jauh
lebih mudah 30% - 40% dibandingkan dengan jenis motor satu fasa lainnya. Variasi
kecepatan waktu beban penuh terjadi slip antara 2,5 % 5 %. Motor repulsi dibuat
dalam ukuran -5 HP pada kecepatan 1800 rpm dengan kopel awal 350 % dari kopel
beban penuh. Karakteristik ini sangat baik, motor listrik beroperasi dengan kecepatan
yang berubah ubah, disamping motor mempunyai gerak mula yang besar, sehingga
dapat digunakan untuk beban yang berat.
Pemakaian
Motor repulsi, dipakai pada beban dengan momen asut tinggi. Contohnya, pengangkat
gandum, perkakas pertanian.
Kerugian Motor Repulsi
1. Terjadi percikan pada sikat
2. Komutator dan sikat akan cepat habis sehubungan dengan gesekan dan panas yang
terjadi
3. Factor daya yang kecil pada kecepatan rendah. Dalam keadaan tanpa beban
kecepatan motor sangat tinggi dan berbahaya.
Aplikasi Motor Repulsi
Karena starting motor dan percepatan yang baik, motor repulsi sangat ideal untuk :
1. Value operators
2. Farm motor applications

3.
4.
5.
6.
7.

Hoists
Floor Maintenance machines
Air compressors
Laudry equipment
Mining equipment

6. Motor Stepper
Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa
elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan
urutan pulsa yang diberikan kepada motor. Karena itu, untuk menggerakkan motor
stepper diperlukan pengendali motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa
periodik. Penggunaan motor stepper memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
dengan penggunaan motor DC biasa.
Keunggulannya antara lain adalah :

Sudut rotasi motor proporsional dengan pulsa masukan sehingga lebih mudah diatur.

Motor dapat langsung memberikan torsi penuh pada saat mulai bergerak

Posisi dan pergerakan repetisinya dapat ditentukan secara presisi

Memiliki respon yang sangat baik terhadap mulai, stop dan berbalik (perputaran)

Sangat realibel karena tidak adanya sikat yang bersentuhan dengan rotor seperti pada
motor DC

Dapat menghasilkan perputaran yang lambat sehingga beban dapat dikopel langsung
ke porosnya

Frekuensi perputaran dapat ditentukan secara bebas dan mudah pada range yang luas.

Selain itu, motor stepper juga memiliki kelemahan, yaitu:

Tidak adanya umpan balik untuk mengetahui terjadinya selisih step

Menghasilkan suara yang sangat berisik saat beroperasi.

Torsi berkurang secara drastis seiring dengan bertambahnya kecepatan.

Daya yang dihasilkan tidak sebanding dengan ukuran dan berat motor.

Resolusi dan akurasi dapat diubah dengan mengganti motor stepper secara
keseluruhan.

Penggunaan arus listrik tidak sebanding dengan beban yang diberikan.

Pada dasaranya terdapat 3 tipe motor stepper yaitu:

1. Motor stepper tipe Variable reluctance (VR)


Motor stepper jenis ini telah lama ada dan merupakan jenis motor yang secara
struktural paling mudah untuk dipahami. Motor ini terdiri atas sebuah rotor besi
lunak dengan beberapa gerigi dan sebuah lilitan stator. Ketika lilitan stator diberi
energi dengan arus DC, kutub-kutubnya menjadi termagnetasi. Perputaran terjadi
ketika gigi-gigi rotor tertarik oleh kutub-kutub stator. Berikut ini adalah
penampang melintang dari motor stepper tipe variable reluctance (VR):

Gambar 49 Penampang melintang dari motor stepper tipe variable reluctance (VR)
2. Motor stepper tipe Permanent Magnet (PM)
Motor stepper jenis ini memiliki rotor yang berbentuk seperti kaleng bundar (tin
can) yang terdiri atas lapisan magnet permanen yang diselang-seling dengan kutub yang
berlawanan (perhatikan gambar 50). Dengan adanya magnet permanen, maka intensitas
fluks magnet dalam motor ini akan meningkat sehingga dapat menghasilkan torsi yang
lebih besar. Motor jenis ini biasanya memiliki resolusi langkah (step) yang rendah yaitu
antara 7,50 hingga 150 per langkah atau 48 hingga 24 langkah setiap putarannya. Berikut
ini adalah ilustrasi sederhana dari motor stepper tipe permanent magnet:

Gambar 50 Ilustrasi sederhana dari motor stepper tipe permanent magnet (PM)
3. Motor stepper tipe Hybrid (HB)

Motor stepper tipe hibrid memiliki struktur yang merupakan kombinasi dari kedua
tipe motor stepper sebelumnya. Motor stepper tipe hibrid memiliki gigi-gigi
seperti pada motor tipe VR dan juga memiliki magnet permanen yang tersusun
secara aksial pada batang porosnya seperti motor tipe PM. Motor tipe ini paling
banyak digunkan dalam berbagai aplikasi karena kinerja lebih baik. Motor tipe
hibrid dapat menghasilkan resolusi langkah yang tinggi yaitu antara 3,6 0 hingga
0,90 per langkah atau 100-400 langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah
penampang melintang dari motor stepper tipe hibrid:

Gambar 51 Penampang melintang dari motor stepper tipe hibrid


Berdasarkan metode perancangan rangkain pengendalinya, motor stepper dapat
dibagi menjadi jenis unipolar dan bipolar. Rangkaian pengendali motor stepper
unipolar lebih mudah dirancang karena hanya memerlukan satu switch / transistor
setiap lilitannya. Untuk menjalankan dan menghentikan motor ini cukup dengan
menerapkan

pulsa digital yang hanya terdiri atas tegangan positif dan nol

(ground) pada salah satu terminal lilitan (wound) motor sementara terminal

lainnya dicatu dengan tegangan positif konstan (VM) pada bagian tengah (center
tap) dari lilitan (perhatikan gambar 52).

Gambar 52 Motor stepper dengan lilitan unipolar


Untuk motor stepper dengan lilitan bipolar, diperlukan sinyal pulsa yang berubahubah dari positif ke negatif dan sebaliknya. Jadi pada setiap terminal lilitan (A &
B) harus dihubungkan dengan sinyal yang mengayun dari positif ke negatif dan
sebaliknya (perhatikan gambar 2.12). Karena itu dibutuhkan rangkaian pengendali
yang agak lebih kompleks daripada rangkaian pengendali untuk motor unipolar.
Motor stepper bipolar memiliki keunggulan dibandingkan dengan motor stepper
unipolar dalam hal torsi yang lebih besar untuk ukuran yang sama.

Gambar 53 Motor stepper dengan lilitan bipolar


Prinsip kerja motor stepper
Ppengandali yang menkonversikan bit-bit menjadi posisi rotor. Motor stepper
memiliki pin-pin input yang menjadi kutub-kutub magnet di dalam motor. Bila salah
satu pin diberi sumber tegangan, pin tersebut akan mengaktitkan kutub di dalam
magnet sebagai kutub utara dan kutub yang tidak diberi tegangan sebagai kutub
selatan. Dengan terdapatnya 2 kutub di dalam motor ini, rotor di dalam motor yang
memiliki kutub permanen akan mengarah sesuai dengan kutubkutub input. Kutub
utara rotor akan mengarah ke kutub selatan stator sedangkan kutub selatan rotor akan
mengarah ke kutub utara stator. Pada motor stepper terdapat berbagai macam tipe,
antara lain :
1.
2.
3.
4.

unipolar
bipolar
Single-phase
Multy-phase dan sebagainya.

Skema umum motor stepper dapat dilihat seperti gambar

Gambar 54 Skema Motor Stepper

Gambar diatas menunjukkan penampang motor stepper dengan empat koil. Setiap koil
memiliki empat kondisi kutub. Bila kondisi satu yang aktif, posisi rotor akan nampak
seperti di atas. Bila kondisi bergeser ke dua. rotor akan berputar ke kiri dengan sudut
putar sesuai dengan jarak kondisi satu dan dua. Namun bila setelah kondisi satu,
kondisi empat yang aktif, rotor akan menuju ke koil dengan pin empat paling dekat
dengan pin satu dari kondisi sebelumnya. Hal ini menyebabkan rotor berputar ke
kanan dan seterusnya. ketelitian sudut putar pada motor stepper sebanding dengan
banyaknya kondisi masukkannya. Pada kondisi seperti gambar stepper dengan empat
koil dan empat kondisi kutub dengan metode full step akan mampu menghadap ke 16
sudut berbeda.
Ada dua tipe pengendalian dengan metoda full step yaitu dengan pembangkitan
tunggal dan pembangkitan ganda. Untuk tipe pcmbangkitan tunggal dapat dilihat
lebih jelas pada tabel berikut.Pada tabel karakteristik pembangkitan stepper dibawah
hanya ada satu kondisi yang aktif. Misal koil satu aktif dan lainnya mati, maka rotor

akan menghadap ke kutub satu. Bila koil dua aktif, dan kutub lainny off, rotor akan
mcnghadap ke kutub dua dan seterusnya. Untuk Pembangkitan motor stepper dengan
metode pembangkitan ganda dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1 Karakteristik Stepper Pembangkitan Tunggal

Pada tabel dua koil aktif bersamaan, dan dua lainnya mati. Hal ini akan menyebabkan
rotor menghadap diantara kutub yang aktif. Misalkan untuk kondisi koil satu dan dua
aktif, rotor akan menghadap ke titik diantara kutub satu dan dua, dan seterusnya.

Tabel 2 Karakteristik Stepper Pembangkitan Ganda

Pemakaian

Biasanya digunakan untuk aplikasi SPC stepper motor,kamera cctv,deteksi jumlah


objek,perancangan system kendali gerak 3 motor dll

Daftar Rujukan
Heka, Modul Pemrograman Delhi Lanjutan (www.thelimbiz.com, di akses 23 Februari 2013
pukul 19.25)
Setyo Budi Santoso, Drs.dkk 2005 Modul Melilit Dan Membongkar Kumparan Departemen
Pendidikan Nasional
Sunyoto, Drs. 1984 Mesin Listrik Diklat Pendidikan Teknik Elektro FPTK IKIP Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai