Oleh:
Drs. HARI PUTRANTO
Disampaikan pada :
Bimbingan Teknis Pengelola Laboratorium / Juru Bengkel SMK
Bidang Keahlian Instalasi Tenaga Listrik
BAB I
PRINSIP KERJA DAN KONSTRUKSI
I. Tujuan pembelajaran
1. Dapat memahami prinsip kerja motor listrik 1 fasa (motor kapasitor) dan
motor listrik 3 fasa (motor rotor sangkar).
2. Dapat memahami kontruksi pada motor listrik 1 fasa (motor kapasitor) dan
motor listrik 3 fasa (motor rotor sangkar).
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian motor listrik 1 fasa (motor kapasitor)
dan motor listrik 3 fasa (motor rotor sangkar).
II. Peta konsep
sMesin-Mesin Listrik:
Motor listrik 1 fasa
(motor kapasitor) Prinsip kerja dan Konstruksi
Motor listrik 3 fasa
(motor rotor sangkar)
III.
Glosarium
Istilah
Alur/slot
Keterangan
merupakan lubanglubang
1. Terjadinya medan
putar
2. Konstruksi sesuai
prinsip kerja
untuk
tempat
kumparan.
Motor
IV.
Stator
Rotor
Materi Pembelajaran
Motor listrik adalah alat listrik yang merubah energi listrik menjadi gerak,
motor listrik dibagi menjadi dua jenis yaitu: motor listrik satu fasa dan motor
listrik tiga fasa. kedua motor listrik tersebut memiliki kesamaan prinsip kerja,
akan tetapi memilki sedikit perbedaan konstruksi.
Konstruksi motor listrik satu fasa umumnya memiliki ukuran yang kecil
dan motor listrik tiga fasa umunya memiliki ukuran yang lebih besar.
1. Prinsip Kerja Motor Listrik
a. Motor listrik satu fasa (motor kapasitor)
Motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama
(belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar1.
Gambar 1. Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa
Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama.
sehingga berdasarkan percobaan Faraday, pada lilitan rotor tersebut terbentuk ggl
induksi. Lilitan rator motor induksi biasanya dihubung singkat untuk rator
sangkar, maka pada rator tersebut akan mengalir arus yang cukup tinggi. Sesuai
dengan percobaan Lorentz maka pada lilitan rator terbentuk suatu gaya yang dapat
memutar rotor.
Putaran rotor selalu mempunyai arus yang sama dengan arah putaran
medan magnit stator. Di dalam kenyataannya bahwa putaran rotor lebih rendah
dari putaran medan statornya. Selisih putaran rator dengan jumlah medan
statornya disebut slip (S). Secara singkat prinsip kerja dan terjadinya slip motor
dapat kita tuliskan dengan blok diagram di bawah ini:
Terjadinya medan putar pada stator (celah
Prinsip
udara)
induksi
dengan
percobaan
jumlahFaraday
:
pada rotor timbul
er dan Ir
Sumber AC1.
3 Fasa 2.
Berdasarkan percobaan Lorentz, pada rotor timbul gaya (F) dan Torsi
<
Saat nr = ns
Er=0, Ir=0, F = 0
Torsi = 0
nr
ns
V. Rangkuman
1. Motor listrik adalah alat listrik yang merubah energi listrik menjadi gerak,
motor listrik dibagi menjadi dua jenis yaitu: motor listrik satu fasa dan
motor listrik tiga fasa.
2. Rotor adalah bagian motor yang bergerak.
3. Stator adalah bagian motor yang diam.
BAB II
MACAM-MACAM KUMPARAN
I. Tujuan Pembelajan
1. Dapat menggambar bentuk kumparan sepusat pada motor listrik 1 fasa
(motor kapasitor)
2. Dapat menggambar bentuk kumparan spiral pada motor listrik 3 fasa
(motor rotor sangkar).
II. Peta konsep
Mesin-Mesin Listrik:
Motor listrik 1 fasa
(motor kapasitor)
Motor listrik 3 fasa
(motor rotor sangkar)
III.
Macam-Macam Kumparan
Spiral
Sepusat
Materi Pembelajaran
Bentuk kumparan dari motor induksi 1 fasa dapat dibagi menjadi 3
macam, hal semacam ini adalah tergantung dari cara melilitkannya kedalam aluralur stator. Bentuk kumparankumparan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kumparan jerat atau lilitan bertumpuk lap winding juga dapat dinamakan
dengan lilitan spiral seperti gambar a.
2. Kumparan terpusat (concentric winding) seperti gambar b.
3. Kumparan gelombang (wave winding) seperti gambar c.
keatas, walaupun secara khusus ada mesin listrik dengan kapasitas yang
lebih besar, kumparan statornya menggunakan sistem kosentris.
b. Kumparan sepusat (concentric) pada umumnya sistem ini banyak
digunakan untuk motor dan generator dengan kapasitas kecil. Walaupun
ada juga secara khusus motor-motor dengan kapasitas kecil menggunakan
kumparan dengan tipe spesial.
c. Kumparan gelombang atau wave winding untuk motor dengan belitan
sistem ini banyak digunakan kapasitor besar.
IV.
Rangkuman
1. Kumparan jerat (spiral) benyak digunakan untuk motormotor (generator)
dengan kapasitas yang relatif besar.
2. Kumparan sepusat (concentric) pada umumnya sistem ini banyak
digunakan untuk motor dan generator dengan kapasitas kecil.
BAB III
PERENCANAAN BELITAN
I. Tujuan pembelajaran
Mesin-Mesin Listrik:
Motor listrik 1 fasa
(motor kapasitor)
Motor listrik 3 fasa
(motor rotor sangkar)
III.
Materi pembelajaran
1. Menghitung belitan motor satu fasa
Cara menggulung ulang kumparan stator motor induksi 1 fasa. Motor
motor induksi 1 fasa pada dasarnya adalah sama dengan motor induksi 2 fasa. Hal
semacam ini dapat kita lihat, bahwa pada motor induksi 1 fasa terdapat 2 jenis
kumparan, yaitu kumparan utama (running winding = RW= RV) dan kumparan
bantu (starting winding = SW = RB) kedua kumparan tersebut mempunyai
penampang kawat dan jumlah lilitan yang tidak sama. Tetapi ada kalanya hal
tersebut dibuat hampir sama.
Kumparan utama mempunyai luas penampang kawat yang lebih besar dan
jumlah lilitan yang lebih banyak. Sedangkan untuk kumparan bantu memiliki luas
penampang yang kecil dan jumlah lilitannya sedikit. Apabila motor induksi 1 fasa
kita suplay dengan tegangan tertentu, maka besarnya arus pada kedua buah
kumparan tersebut yaitu Iu dan Ip atau dapat kita tuliskan Ir dan Is akan
mempunyai nilai yang berbeda. Dengan demikian hal tersebut akan berpengaruh
pada nilai arus Iu dan Is yang mempunyai penggeseran fasa 90 listrik (90 el).
a. Langkah Kumparan
Yang dimaksud dengan langkah kumparan adalah sudut kisar yang dibentuk
antara kedua sisi kumparan dan diberi dengan tanda huruf Yg. Untuk
mendapatkan kopel putar yang maksimal, maka langkah kumparan harus sama
dengan satu jarak kutub. Satu jarak kutub adalah kisar sudut antara kutub utara
(U) dan kutub selatan (S) yang paling berdekatan. Sedangkan jarak kutub diberi
tanda Tho () dan satu jarak kutub adalah 180 listrik. Apabila jumlah pasang
kutub suatu motor adalah p, maka jumlah kutubnya adalah 2p dan perbandingan
antara derajat lingkaran (derajat busur = bs) dan derajat listrik (el) kita kaitkan
dengan kutub, maka dapat kita ambil.
Contoh =
untuk = P = 1, maka 360bs = 1 x 360 el
P = 2, Maka maka 360 bs = 2 x 360el
P = 3, Maka maka 360 bs = 3 x 360el
Dengan demikian perbandingan antara bs dan el dapat dituliskan dengan rumus:
abs = p.aeL
Apabila jumlah alur pada stator motor induksi 1 fasa ada G alur, maka kisar sudut
satu kali keliling stator atau G alur adalah 360obs. Apabila sebuah motor
mempunyai sebanyak G alur adalah = p.360eL. satu keliling stator = 2p jarak
kutub atau G alur = 2p jarak kutub.
Jadi: satu jarak kutub = 1E = 180 eL =
G
alur
, karena langkah kumparan
2p
G
alur
2p
Untuk memperoleh kopel putar yang maksimal, maka diperlukan jumlah
belitan yang banyak, tidak mungkin akan ditampung pada satu alur stator. Untuk
itu harus dibagi menjadi beberapa buah alur.
Artinya untuk satu buah alur kumparan akan dibagi menjadi beberapa
belitan (kumparan). Untuk motor induksi satu fasa yang mempunyai satu pasang
kutub dengan satu buah kumparan yang terdiri dari beberapa kumparan yang
terdiri dari beberapa kumparan bagian dan setiap kumparan bagian membutuhkan
dua buah alur stator dengan demikian, untuk motor induksi satu fasa yang
G
2p
kumparan bagian.
Gambar 10. Belitan motor 1 fasa, bentuk belitan sepusat, dengan 24 alur
sebanyak G/2.P.m alur. Apabila banyaknya alur pada tiap kutub untuk masing
masing fasa diberikan tanda g, maka jumlah alur perkutub perfasa yaitu:
g : G/2.P.m alur.
Sedangkan cara menggulung kumparan stator motor 3 fasa pada
prinsipnya sama dengan motor 1 fasa, dua fasa, perbedaannya ialah pada jumlah
belitannya (kumparannya). Untuk motor 3 fasa masingmasing belitan
ditempatkan saling bergeseran tempat sejauh 120el jadi 2/3 jarak kutub atau = 2/3
langkah belitan (Yg)
Rumus untuk melilit stator motor AC
= Jumlah alur
2p
= Jumlah fasa
= Kisar fasa
Contoh bentuk belitan motor tiga fasa, bentuk belitan spiral, 24 alur
Gambar 11. Belitan motor tiga fasa, bentuk belitan spiral, 24 alur
3. Contoh Perencanaan
a.Stator motor 3 fasa mempuyai alur (g)12 alur , jumlah
kutub (2p)=4, single layer.
Penyelesaian :
Ys = G/2p =12/4 =3
Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka
ujung lainya pada alur nomor 4.
Q =G/2p.m =12/4.3 =1
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1.
K = G /2p =12/4=3
Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan
KAR = 360/G =360/12 =30 radian
Jarak antar alur 30 radian
KAL =KAR .p =30 . 2=60 listrik
Kp =120/KAL =120/60 =2
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur
ke 3
Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya ada satu
kumparan .
U | 1-4 I I 7-10 I X
V I 3-6 I I 9-12 I Y
W I 5-8 I I 11-2 I z
Gambar bentangan :
Penyelesaian :
B. Untuk stator dengan 36 alur
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.3 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =36/4=9
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
BAB IV
MOTOR-MOTOR KHUSUS
Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran
rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor
dengan putaran medan stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Pada
umumnya motor induksi dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fasa yang
digunakan, yaitu: motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa. Sesuai
dengan namanya motor induksi satu fasa dirancang untuk beroperasi
menggunakan suplai tegangan satu fasa.
Motor induksi satu fasa sering digunakan sebagai penggerak pada
peralatan yang memerlukan daya rendah dan kecepatan yang relatif konstan. Hal
ini disebabkan karena motor induksi satu fasa memiliki beberapa kelebihan yaitu
konstruksi yang cukup sederhana, kecepatan putar yang hampir konstan terhadap
perubahan beban, dan umumnya digunakan pada sumber jala-jala satu fasa yang
banyak terdapat pada peralatan domestik. Walaupun demikian motor ini juga
memiliki beberapa kekurangan, yaitu kapasitas pembebanan yang relatif rendah,
tidak dapat melakukan pengasutan sendiri tanpa pertolongan alat bantu dan
efisiensi yang rendah.
A. Konstruksi Umum
Konstruksi motor induksi satu fasa hampir sama dengan konstruksi motor
induksi tiga fasa, yaitu terdiri dari dua bagian utama yaitu stator dan rotor.
Keduanya merupakan rangkaian magnetik yang berbentuk silinder dan simetris.
Di antara rotor dan stator ini terdapat celah udara yang sempit.
Belitan stator
Misalkan sekarang motor sedang berputar. Hal ini dapat dilakukan dengan
memutar secara manual (dengan tangan) atau dengan rangkaian bantu.
Konduktor-konduktor rotor akan memotong medan magnet stator sehingga timbul
gaya gerak listrik pada konduktor-konduktor tersebut. Hal ini diperlihatkan pada
Gambar 14 yang menunjukkan rotor sedang berputar searah jarum jam.
Jika fluks rotor seperti yang diperlihatkan pada Gambar 14 mengarah ke
atas sesuai dengan kaidah tangan kanan Fleming, arah gaya gerak listrik (ggl)
rotor akan mengarah keluar kertas pada setengah bagian atas rotor dan mengarah
ke dalam kertas pada setengah bagian bawah rotor. Pada setengah periode
berikutnya arah dari gaya gerak listrik yang dibangkitkan akan terbalik. Gaya
gerak listrik yang diinduksikan ke rotor adalah berbeda dengan arus dan fluks
stator. Karena konduktor-konduktor rotor terbuat dari bahan dengan tahanan
rendah dan induktansi tinggi, maka arus rotor yang dihasilkan akan tertinggal
o
I, V,
Fluks dan arus stator
Fluks dan arus rotor
90
medan rotor ini terpisah sebesar 90 dari medan stator, maka disebut sebagai
medan silang (cross-field). Nilai maksimum dari medan ini seperti yang
ditunjukkan oleh Gambar 5, terjadi pada saat seperempat periode setelah gaya
gerak
listrik
rotor
yang
dibangkitkan
adalah
telah
mencapai
nilai
maksimumnya. Karena arus rotor yang mengalir disebabkan oleh suatu gaya
gerak listrik bolak-balik maka medan magnet yang dihasilkan oleh arus ini
adalah juga bolak-balik dan aksi ini terjadi sepanjang sumbu DB (lihat Gambar
16).
A
Arah putaran
C
Gambar 16. Medan Silang yang Dibangkitkan Arus Stator
stator dengan sudut fasa yang juga tertinggal 90 terhadap medan stator, kedua
medan bersatu untuk membentuk sebuah medan putar resultan yang berputar
dengan kecepatan sinkron yang ditunjukkan pada Gambar 17.
Gambar 17. Phasor Medan Putar yang Dihasilkan Oleh Belitan Stator dan Rotor.
Pada beberapa saat ketika A dan B telah berputar dengan sudut + dan
seperti pada Gambar 18.b, maka besar fluks resultan adalah :
2 2
r2 m 4
m
r sin
dimana :
.2
cos 2 ................................................(2.1)
( weber )
n n
s ..........................(2.2)
dimana :
ns = kecepatan sinkron ( rpm )
nr
Sedangkan slip terhadap momen mundur (sb) dengan rotor menentang arah
momen putar mundur adalah :
n
sb
ns
2
n
n
n
s
ns
sb 2 s ................................(2.3)
dapat dijalankan. Jika dua kumparan terpisah 90 listrik pada stator motor dan eksitasi dengan
o
dua ggl bolak-balik yang berbeda fasa sebesar 90 listrik, dihasilkan medan magnet putar.
Jika dua kumparan terpisah demikian dihubungkan paralel ke suatu sumber fasa, medan yang
dihasilkan akan bolak-balik, tetapi tidak berputar Karena kedua kumparannya ekivalen
dengan satu kumparan fasa. Akan tetapi, jika suatu impedansi dihubungkan seri dengan salah
satu kumparan ini, arusnya akan berbeda fasa. Dengan pemilihan impedansi yang cocok, arus
o
dapat dibuat agar berbeda fasa sampai 90 listrik, sehingga menghasilkan medan putar sama
seperti medan dari motor dua fasa. Inilah prinsip dari pemisahan fasa (phase splitting).
Pada keadaan berputar, motor induksi satu fasa dapat menghasilkan momen putar hanya
dengan satu kumparan. Sehingga dengan bertambahnya kecepatan motor kumparan bantu
dapat dilepas dari rangkaian. Pada kebanyakan motor, hal ini dilakukan dengan
menghubungkan sebuah saklar sentrifugal yang bekerja melepaskan hubungan kumparan
bantu sistem.
Motor induksi satu fasa dikenal dengan beberapa nama. Penerapannya menjelaskan caracara yang dipakai untuk menghasilkan perbedaan fasa antara arus yang mengalir pada
kumparan utama dan arus yang mengalir pada kumparan bantu.
utama
dan
gulungan
bantu.
Kumparan utama dibuat dari kawat yang lebih besar dari pada kawat untuk kumparan
bantunya. Hal ini untuk membeikan induktansi yang tinggi dan tahanan yang rendah.
Kumparan Bantu yang dipasang diatas kumparan utama. Hal ini untuk memberikan
induktansi yang rendah dan tahanan yang tinggi ini berarti arus dalam kumparan Bantu
maka mendahului dari pada kumparan utama. Karena adanya sudut phasa maka akan
timbul medan putar yang tak sempurna tapi cukup untuk star motor tersebut. Berarti jenis
motor jenis ini mempunyai kopel star yang buruk.
Untuk mendapatkan medan putar yang baik, maka kumparan Bantu harus diputus
apabila motor sudah berputar normal untuk hal ini maka menggunakan saklar centrifugal
yang di pasang pada poros rotor. Saklar centrifugal akan bekerja (membuka) karena gaya
centrifugal.
Kumparan Bantu yang menghubung deret dengan saklar centrifugal akan membuka
pada saat putaran sudah mencapai 75% dari putaran penuh.
Kontruksi
Struktur motor induksi fasa tunggal sama dengan motor induksi tiga fasa jenis rotor
sangkar, kecuali kumparan statornya yang hanya terdiri dari satu fasa. Pada motor
Split Phase, lilitan stator terdiri dari lilitan utama (starting winding) dan lilitan bantu
(running winding) yangberbeda sekitar 900 listrik dengan tahanan dan reaktansi
yang berlainan sehingga arus yang mengalir tidak sefasa dan mempunyai saklar
sentrifugal. Perbedaan arus kumparan utama dan kumparan bantu akan menyebabkan
terjadinya
perbedaan fluks medan utama dan fluks medan bantu pada stator,
akibatnya akan menghasilkan medan putar yang menimbulkan kopel mula pada
motor. Dengan adanya kopel mula ini, maka motor akan berputar.Konstruksi motor
Split Phase seperti terlihat pada gambar
puataran
akan
mencapai
75
%)
Kumparan Bantu pada motor ini dibuat dari kawat yang agak besar dari kumparan
utamanya. Motor ini mempunyai star kopel yang sangat baik dari pada motor splet phasa.
Daya motor ini dibuat sampai 2 Hp.
Motor kapasitor type 3
Motor kapasitor type 3 mempunyai 2 buah kendensator yang keduanya bekerja pada suatu
star, akan tetapi, setelah motor berpuatr pada puataran penuh salah satu kondensator akan
diputuskan oleh saklar centrifugal. Motor type ini berputar lebih baik / halus
dibandingkan dengan motor kondensator type lainnya. Motor ini dapatdibuat dayanya
sampai 3 Hp
a. Motor Kapasitor Start
Konstruksi
Konstruksi motor kapasitor start hampir sama dengan motor fasa belah (split
phase) hanya saja perbedaannya pada motor kapasitor start terpasang kapasitor
yang dipasang secara seri dengan kumparan bantu hanya ketika start motor saja.
Kapasitor dipakai hanya untuk pada saat start, jenis kapasitor yang dipakai adalah
kapasitor elektrolit. Seperti terlihat pada gambar berikut.
dipasang seri dengan kumparan bantu sehingga menaikkan arus pada kumparan
bantu seperti pada gambar vektor dibawah. Dengan adanya kapasitor, diperoleh
torsi awal yang lebih besar jika dibandingkan dengan motor fase belah.Karakteristik momen putar - kecepatan putar dari motor ini dapat ditunjukkan pada
gambar dibawah. Motor ini menghasilkan momen putar start yang lebih tinggi.
Konstruksi
Konstruksi dari motor kapasitor permanen hampir sama dengan motor kapasitor
start, gambar rangkaian ekivalen motor ini seperti gambar dibawah. Kapasitor
dihubungkan seri dengan kumparan bantu dan tidak dilepas setelah pengasutan
dilakukan dan tetap tinggal pada rangkaian. Hal ini menyederhanakan konstruksi
dan mengurangi
sentrifugal tidak digunakan. Faktor daya, denyutan momen putar, dan efisiensi
akan lebih baik karena motor berputar seperti motor dua fasa. Jenis kapasitor yang
digunakan adalah kapasitor kertas.
yang kecil, memiliki torsi pengasut yang jelek dan sangattidak efisien. Namun
mudahnya untuk diasut mengimbangi kerugian-kerugian ini bilamana bebanbebansangat
ringan.Peristiwa
ini
merupakan
suatu
contoh
yang
menarik
kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada
dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah
phasa.
Konstruksi
Rotor berbentuk sangkar, stator motor shaded pole berbentuk sepatu kutub (salient),
kumparan stator hanya terdiri dari kumparan utama, memiliki kutub bayangan dengan
menggunakan shaded coil yang merupakan suatu rangkaian tertutup pada kutub
sepatu tersebut. Motor ini mempunyai kutub tonjol dan sebagian dari masing- masing
kutub dikelilingi oleh lilitan rangkaian terhubung singkat yang terbuat dari tembaga
yang disebut kumparan terarsir seperti pada gambar dibawah.
1. Stator
Bagian stator merupakan kutub-kutub yang bagian permukaannya ditempatkan cincin
yang terbuat dari tembaga. Karena cincin inilah yang menyebabkan terjadinya kutub
bayangan.
2. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar dan tipenya adalah rotor sangkar.
3. Penyangga
Penyangga poros rotor ini sangat sederhana yang dibuat dari besi plat yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga dapat memegang bagian rotor yang berputar.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor
mator. Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator
ditopang dua buah bearing.
medan magnet menyebabkan seakan-akan kutub itu bergerak. Oleh sebab itu, rotor
berputar dari kutub utama ke kutub bayangan. Dan berdasarkan hukum Faraday,
lilitan yang dihubung singkat yang ada padakutub magnet akan terbentuk GGL
induksi dan arus induksi. Arus yang timbul akan menghasilkan flux magnet yang
arahnya selalu melawan flux utama, bagian ini disebut kutub bayangan.Arus imbas
yang terdapat pada kumparan yang terarsir menyebabkan fluksi yang berada pada
bagian lain. Hasilnya seperti medan putar yang bergerak dalam arah dari daerah kutub
yang tidak terarsir ke bagian kutub yang terarsir dan menimbulkan momen putar saat
dihidupkan yang kecil.
Karakteristik
Karakteristik motor shaded pole ditunjukkan pada gambar dibawah.
pada
motor
induksi
yang
lain
cara-cara
pemeliharaan/
langkah
pemeliharaannya hampir sama, tetapi jenis motor ini lebih mudah dalam menentukan
4. Motor Universal
Motor universal adalah motor seri arus bolak balik, konstruksi maupun karakteristik
motor universal sama dengan motor seri arus searah (motor seri DC). Keuntungan motor
universal ini dapat dioperasikan dengan sumber tegangan bolak balik atau denga tegangan
arus searah pada nilai tegangan yang sama.
Stator motor universal dapat berupa sepatu kutub (salient pole) maupun stator silinder
(non salient). Motor universal dengan stator sepatu kutub umumnya beroperasi untuk daya
250 Watt (1/4 HP) ke bawah. Sedangkan stator non salient dioperasikan untuk daya di atas
250 Watt.
Kecepatan beban nol motor ini sangat tinggi, tetapi pada saat beban dipasang
kecepatan motor berkurang dan akan terus berkurang jika bebannya bertambah lagi.
Pengaturan kecepatan motor universal dapat dilakukan dengan cara memasang tahanan depan
(rheostat resistance) dihubungkan seri dengan motor. Tahanan depan yang di atur bervariasi
pada motor akan memberikan tegangan masuk bervariasi pada motor, sehingga fungsi
tegangan terhadap kecepatan sesuai dengan formula dasar dari motor listrik. Pengaturan
kecepatan kedua adalah dengan kumparan medan dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk
memberikan variasi impedansi lilitan medan, sehingga fluksi medan terhadap kecepatan
sesuai dengan rumus dasar motor listrik. Dengan pengaturan tap-tap lilitan medan (impedansi
medan) maka kecepatan motor dapat diatur. Kopel start motor universal cukup besar dan
kecepatannya bervariasi menurut beban.
Motor ini dapat menggunakan sumber daya AC maupun DC, oleh karena itu disebut
motor universal. Digunakan pada motor mesin jahit, motor bor, mixer, dan sebagainya.
Untuk motor yang sama bila dihubungkan sumber AC umumnya didapatkan
putarannya lebih tinggi. Putaran motor universal biasanya tinggi, apalagi dalam keadaan tanpa
beban
Konstruksi
Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor memiliki
dua belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arangyang menghubungkan
secara seri antara belitan stator dengan belitan rotornya. Stator dapat berupa salient
pole untuk daya 250 watt (1/4 HP ke bawah) maupun non salient (diatas HP).
rendah).
Kutub terbagi/dengan kumparan stator seri phase biasanya dilengkapi
kumparan kompensasi (kekuatan tinggi).
Stator
Stator adalah tempat kumparan medan magnit diletakkan, pada umumnya motor
universal mempunyai dua kutub. Konstruksi dari stator motor universal dapat dilihat
pada gambar 27a dan 28b.
Gambar 38a.
Klem pengaman kumparan.
Gambar 39b.
Pantek pada inti.
Gambar 44 a
Gambar 44b
Gambar 45a.
Gambar 46b.
Untuk mengatur putaran motor universal dilaksanakan dengan memasang tahanan seri
terhadap kumparan penguat .Pada motor mesin jahit control tersebut selain sebagai
pengatur putaran sekaligus sebagai saklar on/off karena pada posisi tertinggi
(maximum) tahanan pengatur terputus.
Pemakaian
Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm. Motor universal dipakai
pada beban dengan momen asut yang tinggi. Contohnya, bor tangan, mesingerenda,
penghisap debu, perkakas dapur.
Aplikasi Motor Universal
Motor universal sering di gunakan dalam :
1. Vacuum cleaner
2. Sewing machine
3. Hand tools
4. Peralatan yang membutuhkan putaran tinggi
Gangguan dan Kerusakan
Kerusakan yang sering terjadi pada motor universal adalah :
1. Sikat arang mengeluarkan bunga api, hal ini disebabkan karena kedudukan sikat tidak
tepat, perpendekan sikat dan komutatornya kotor.
2. Gulungan magnit terbakar, hal ini disebabkan karena tegangan yang tidak sesuai.
3. Lamel komutator aus, sikat arang terlalu keras.
5. Motor Repulsi
Motor repulsi mempunyai dua buah kumparan yaitu kumparan medan stator dan
kumparan rotor. Diantara kedua kumparan tersebut adalah tidak mempunyai hubungan
galvanis antara satu sama lainnya. Konstruksi rotornya hampir sama dengan rotor motor
arus searah/DC.
hubungan ke sumber tegangan dan sebuah belitan rotor yang dihubungkan ke sebuah
komutator. Secara prinsip motor listrik ini mempunyai belitan stator sama seperti jenis
jenis motor satu fasa, tetapi mempunyai rotor
sikat sikat yang berlawanan pada jangkar yang dihubung singkatkan. Sikat (brush)
dihubung singkatkan secara permanent. Kumparan stator dihubungkan dengan sumber
arus bolak balik, sehingga mengalir arus pada stator, maka pada rotor timbul tegangan
induksi. Arus induksi pada rotor menimbulkan magnit. Resultan dari kedua kutub medan
dan kutub jangkar akan menyebabkan terjadinya medan putar. Medan putar ini terjadi
pada kedudukan sikat digeser dari garis netral. Garis netral adalah letak garis sumbu sikat
segaris dengan sumbu kumparan stator, yaitu garis medan magnit rotor sama dengan
statornya. Kecepatan motor listrik dapat diatur dengan cara menggeser letak sikat ke kiri
atau ke kanan dari garis netral. Semakin besar sudut pergeseran semakin besar perubahan
kecepatan motor listrik demikian pula terhadap momen kopel dari motor.
Motor repulsi biasa digunakan pada mesin bor, gerinda, dan sebagainya. Macammacam motor repulsi :
Motor repulsi.
SUSUNAN.
Mempunyai dua buah kumparan yaitu kumparan medan stator dan kumparan rotor.
Diantara kedua kumparan tersebut adalah tidak mempunyai hubungan galvanis antara
satu sama lainnya. Konstruksi rotornya hampir sama dengan rotor motor arus
searah/DC.
hubungan ke sumber tegangan dan sebuah belitan rotor yang dihubungkan ke sebuah
komutator.Secara prinsip motor listrik ini mempunyai belitan stator sama seperti
jenis-jenis motor satu fasa, tetapi mempunyai rotor seperti rotor motor arus
searah,dengan sikat-sikat yang berlawanan pada jangkar yang dihubung singkatkan.
Sikat (brush)
arus bolak balik, sehingga mengalir arus pada stator, maka pada rotor timbul tegangan
induksi. Arus induksi pada rotor menimbulkan magnit. Resultan dari kedua kutub
medan dan kutub jangkar akan menyebabkan terjadinya medan putar. Medan putar ini
terjadi pada kedudukan sikat digeser dari garis netral.
Garis netral adalah letak garis sumbu sikat segaris dengan sumbu kumparan stator,
yaitu garis medan magnit rotor sama dengan statornya. Kecepatan motor listrik dapat
diatur dengan cara menggeser letak sikat ke kiri atau ke kanan dari garis netral.
Semakin besar sudut pergeseran semakin besar perubahan kecepatan motor listrik
demikian pula terhadap momen kopel dari motor.Pada dasarnya Motor repulsi dapat
di bedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
1) Motor repulsi start (induction run motor)
2) Motor repulsi
3) Motor Repulsi Induction Full
Prinsip kerja dari ketiga motor listrik ters ebut adalah sama hanya bedanya terletak
pada sifat dan pemakaiannya.Untuk lebih jelasnya sirkuit diagram dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
3.
4.
5.
6.
7.
Hoists
Floor Maintenance machines
Air compressors
Laudry equipment
Mining equipment
6. Motor Stepper
Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa
elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan
urutan pulsa yang diberikan kepada motor. Karena itu, untuk menggerakkan motor
stepper diperlukan pengendali motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa
periodik. Penggunaan motor stepper memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
dengan penggunaan motor DC biasa.
Keunggulannya antara lain adalah :
Sudut rotasi motor proporsional dengan pulsa masukan sehingga lebih mudah diatur.
Motor dapat langsung memberikan torsi penuh pada saat mulai bergerak
Memiliki respon yang sangat baik terhadap mulai, stop dan berbalik (perputaran)
Sangat realibel karena tidak adanya sikat yang bersentuhan dengan rotor seperti pada
motor DC
Dapat menghasilkan perputaran yang lambat sehingga beban dapat dikopel langsung
ke porosnya
Frekuensi perputaran dapat ditentukan secara bebas dan mudah pada range yang luas.
Daya yang dihasilkan tidak sebanding dengan ukuran dan berat motor.
Resolusi dan akurasi dapat diubah dengan mengganti motor stepper secara
keseluruhan.
Gambar 49 Penampang melintang dari motor stepper tipe variable reluctance (VR)
2. Motor stepper tipe Permanent Magnet (PM)
Motor stepper jenis ini memiliki rotor yang berbentuk seperti kaleng bundar (tin
can) yang terdiri atas lapisan magnet permanen yang diselang-seling dengan kutub yang
berlawanan (perhatikan gambar 50). Dengan adanya magnet permanen, maka intensitas
fluks magnet dalam motor ini akan meningkat sehingga dapat menghasilkan torsi yang
lebih besar. Motor jenis ini biasanya memiliki resolusi langkah (step) yang rendah yaitu
antara 7,50 hingga 150 per langkah atau 48 hingga 24 langkah setiap putarannya. Berikut
ini adalah ilustrasi sederhana dari motor stepper tipe permanent magnet:
Gambar 50 Ilustrasi sederhana dari motor stepper tipe permanent magnet (PM)
3. Motor stepper tipe Hybrid (HB)
Motor stepper tipe hibrid memiliki struktur yang merupakan kombinasi dari kedua
tipe motor stepper sebelumnya. Motor stepper tipe hibrid memiliki gigi-gigi
seperti pada motor tipe VR dan juga memiliki magnet permanen yang tersusun
secara aksial pada batang porosnya seperti motor tipe PM. Motor tipe ini paling
banyak digunkan dalam berbagai aplikasi karena kinerja lebih baik. Motor tipe
hibrid dapat menghasilkan resolusi langkah yang tinggi yaitu antara 3,6 0 hingga
0,90 per langkah atau 100-400 langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah
penampang melintang dari motor stepper tipe hibrid:
pulsa digital yang hanya terdiri atas tegangan positif dan nol
(ground) pada salah satu terminal lilitan (wound) motor sementara terminal
lainnya dicatu dengan tegangan positif konstan (VM) pada bagian tengah (center
tap) dari lilitan (perhatikan gambar 52).
unipolar
bipolar
Single-phase
Multy-phase dan sebagainya.
Gambar diatas menunjukkan penampang motor stepper dengan empat koil. Setiap koil
memiliki empat kondisi kutub. Bila kondisi satu yang aktif, posisi rotor akan nampak
seperti di atas. Bila kondisi bergeser ke dua. rotor akan berputar ke kiri dengan sudut
putar sesuai dengan jarak kondisi satu dan dua. Namun bila setelah kondisi satu,
kondisi empat yang aktif, rotor akan menuju ke koil dengan pin empat paling dekat
dengan pin satu dari kondisi sebelumnya. Hal ini menyebabkan rotor berputar ke
kanan dan seterusnya. ketelitian sudut putar pada motor stepper sebanding dengan
banyaknya kondisi masukkannya. Pada kondisi seperti gambar stepper dengan empat
koil dan empat kondisi kutub dengan metode full step akan mampu menghadap ke 16
sudut berbeda.
Ada dua tipe pengendalian dengan metoda full step yaitu dengan pembangkitan
tunggal dan pembangkitan ganda. Untuk tipe pcmbangkitan tunggal dapat dilihat
lebih jelas pada tabel berikut.Pada tabel karakteristik pembangkitan stepper dibawah
hanya ada satu kondisi yang aktif. Misal koil satu aktif dan lainnya mati, maka rotor
akan menghadap ke kutub satu. Bila koil dua aktif, dan kutub lainny off, rotor akan
mcnghadap ke kutub dua dan seterusnya. Untuk Pembangkitan motor stepper dengan
metode pembangkitan ganda dapat dilihat pada tabel berikut.
Pada tabel dua koil aktif bersamaan, dan dua lainnya mati. Hal ini akan menyebabkan
rotor menghadap diantara kutub yang aktif. Misalkan untuk kondisi koil satu dan dua
aktif, rotor akan menghadap ke titik diantara kutub satu dan dua, dan seterusnya.
Pemakaian
Daftar Rujukan
Heka, Modul Pemrograman Delhi Lanjutan (www.thelimbiz.com, di akses 23 Februari 2013
pukul 19.25)
Setyo Budi Santoso, Drs.dkk 2005 Modul Melilit Dan Membongkar Kumparan Departemen
Pendidikan Nasional
Sunyoto, Drs. 1984 Mesin Listrik Diklat Pendidikan Teknik Elektro FPTK IKIP Yogyakarta