Anda di halaman 1dari 14

TUGAS RANGKUMAN MANAJEMEN KARANGAN

T.HANI HANDOKO

DISUSUN OLEH
RISKA NOOR DIAMITRI
B100160324
KELAS I MANAJEMEN
TAHUM 2016

BAB 1 PENGERTIAN MANAJEMEN


Manajemendibutuhkanuntuksemuatipeorganisasi.Dalampraktekkehidupanseharihari
,manajemendibutuhkandimanasajadanuntuksiapasajauntukmencapaitujuanbersama
.Sebagaiilmupengetahuan,manajemenbersifatuniversal.Yangberartimempergunakka
nilmupengetahuanyang
sistematis,mencakupkaidahkaidah,priinsipprinsip,sertakonsep-konsepyang cenderungbenardalamsemuasituasimanajerial.
Ada 3 alasanutamamengapamanajemendiperlukan.Yaitu:
1.Untukmencapaitujuan.Manajemendibutuhkanuntukmencaapaitujuanpribadimaupu
norganisasidalamwaktukapansaja.
2.Untukmencapaikeseimbangandiantaratujuantujuanyang
salingbertentangan.Manajemendibutuhkanuntukmenjagakeseimbangandankestabila
nantaratujuan,sasaran,dankegiatandaripihak-pihakpribadimaupun
yang
tergabungdalamsuatuorganisasi
3.Untukmencapaiefisiensidanefektivitas.Suatukerjaorganisasidapatdiukurdenganban
yakcara.Salahsatunyadenganefisiensidanefektivitas.
Sehinggadapatdisimpulkanbahwamanajemenadaalahsebagaibekerjadenganorang
oranguntukmenentukkan
,menginterpretasikan,danmencapaitujuantujuanorganisasidenganpelaksanaanfungsi
fungsiperencanaan
,pengorganisasian,kepegawaian,pengarahan,dankepemimpinan.lihatgambar 1.1
BAB 2MANAJEMEN DAN MANAJER
Manajemendapatdiklasifikasikandenganduacara:menuruttingkatanmerekadalamorg
anisasi-rendah,menengahdantinggi,-dankegiatan-kegiatanorganisasi yang mana
merekabertanggungjawab-manajerumumdanfungsional.
TingkatanManajemen
1. ManajemenPuncak | Top Level of
ManagementManajemenpuncakbertanggungjawabpenuhatasseluruhkegiatan yang
berlangsungdalamorganisasi.
2. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of ManagementManajemen Tingkat
Menengahbertanggungjawabataspelaksanaanrencana yang
sudahditentukanolehmanajemenpuncak.
3. ManajemenLiniPertama (First Line Management)ManajemenLiniPertamaatau Low
Level Management adalahtingkatanmanajemen
yang paling
Sebutan-Sebutan
rendahdalamsebuahorganisasi
Presidendirektur,wakildirektur,sekert
arisperusahaan,kepalaperwakilan
,dsb.
Kepaladeparteman,kepalabagian,kep
alabidang,kepalapengawas,dsb.
Penyelia,mandor,pemimpin.

Karyawan,operasional,tenagaharian,
dll

akmrywnletpjucghi

Ada 2 fungsiutamamanajemen,yaitumanajemen administrative


danmanajemenoperatif.Manajemen administrative
berurusandennganpenetapantujuandankemudianperencanaa,pengawasan,kepegaw
aian
yangterkoordinasiuntukmencapaitujuan.Sedangkanmanajemenoperatiflebuhmencak
upkegiatanmemotivasi,supervise,dankomunikasidengankaryawanuntukmengarahka
nmereka agar dapatmencapaitujuanbersamasecaramaksimal.
Manajer-ManajerFungsionaldanUmum

Manajerfungsionalmempunyaitugashanyaatassatukegiatanorganisasi,sepertiproduk
si,distribusi,dllSedangkanmanajerumummengatur,mengawasi,bertanggungjawabata
ssatuankerjakeseluruhan/divisioperasi yang
mencakupsemuaataubeberapakegiatansatuankerja.
FungsiFungsi Yang dilaksanakanManajer
1,Perencanaan(planning)prosespenentuanstrategidantaktik yang
tepatuntukmewujudkan target
dantujuanorganisasi.KegiatandalamFungsiPerencanaan :Menetapkantujuandan
target bisnis,Merumuskanstrategiuntukmencapaitujuandan target
bisnistersebut,Menentukansumber-sumberdaya yang
diperlukan,Menetapkanstandar/indikatorkeberhasilandalampencapaiantujuandan
target bisnis
2.FungsiPengorganisasianProses penentuansumberdayadankegiatan-kegiatan yang
dibutuhkanuntukmencapaitujuanorganisasi.Kegiatan yang dilakukanadalah :Mengalokasikansumberdaya, merumuskandanmenetapkantugas,
danmenetapkanprosedur yang diperlukan- Menetapkanstrukturorganisasi yang
menunjukkanadanyagariskewenangandantanggungjawab- Kegiatanperekrutan,
penyeleksian, pelatihandanpengembangansumberdayamanusia/tenagakerja
3.FungsiPengarahandanImplementasiFungsipengarahan (leading),
adalahuntukmembuatataumendapatkan para karyawanmelakukanapa yang
diinginkan, danharusmerekalakukan.
KegiatandalamFungsiPengarahandanImplementasi :-Mengimplementasikan proses

kepemimpinan, pembimbingan, danpemberianmotivasikepadatenagakerja agar


dapatbekerjasecaraefektifdanefisiendalampencapaiantujuanMemberikantugasdanpenjelasanrutinmengenaipekerjaan- Menjelaskankebijakan
yang ditetapkan
4.FungsiPengawasandanPengendalianPengawasan (controlling)
adalahpenemuandanpenerapancaradanperalatanuntukmenjaminbahwarencanatela
hdilaksanakansesuaidengan yang
telahditetapkan.KegiatandalamFungsiPengawasandanPengendalian
:penetapanstandarpelaksanaan, penentuanukuran-ukuranpelaksanaan, pengukuran
pelaksanaannyatadanmembandingkannyadenganstandar yang telahditetapkan,
danpengambilantindakankoreksi yang
diperlukanbilapelaksanaanmenyimpangdaristandar.
Keterampilanmanajerial
1.keterampialnkonseptual

3.Keterampilan administrative

Kemampuanuntukmengkoordinasikans
eluruh

Keterampilan yang
berkaitandenganperencanaa,pengawasan
,personalia,pengorganiasian

kegiatanorganisasi agar berjalanbaik


2.Keterampilankemanusiaan

4.Keterampilanteknik

Kemampuanuntukmenggunakanperalatandalam
Kemampuanuntukbekerjasamadengan
kegiatanorganisasi
orang lain
BAB 3 PERKEMBANGAN TEORI MAJAEMEN
Sejarahperkembanganteorimanajemendapatdilihatpadatabelberikut
Teorimanajemenklasik
Robert Owen(1771-1858)
menekankanpentingnyaunsuemanusiadalamproduksi.Diamembuatperbaikanperbaikandalamkondisikerja.Sementaraitu Charles Babbage(1792-1871)
adalahpencetuspertamaprinsippembagiankerjamelaluispesialisasi.Setiaptenagakerja
harusdiberiketerampilandanpelatihankerja yang sesuai.
2. Manajemen ilmiah
Manajemen Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor sekitar
tahun 1900- an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai bapak
manajemen Ilmiah. Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat)
penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah
teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi. Pada tahun 1861 1919 Henry L. Gantt
mengemukakan gagasan-gagasan (1) kerjasama yang saling menguntungkan
antara tenaga kerja danmanajemen, (2) seleksi ilmiah tenaga kerja, (3) sistem
insentif (bonus) untukmerangsang produktivitas, (4) penggunaan instruksi-instruksi
kerja yang terperinci. Tahun 1853 1931 Harrington Emerson datang dengan
mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal.
3. Teori Organisasi Klasik
Henry Fayol seorang industrialis perancis (1841 1925), mengemukakan teori dan

teknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi


yang kompleks dalam bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et
Generale(Administrasi Industri dan umum).Fayol membagi operasi-operasi
perusahaan menjadi enam kegiatan, yang semuanya saling tergantung satu dengan
yang lainnya.
4. Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia atau neoklasik) muncul karena
ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya
menghasilkanefisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba
melengkapi teoriorganisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Hugo
Munsterberg (1863 1916) dan Mayo (1880 1949) merupakan dua tokoh yang
memberikan kontributornya dalam aliran ini.
5. Aliran Manajemen Modern
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda.
Jalurpertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang
dikenalsebagai perilaku organisasi, dan yang lain di bangun atas dasar manajemen
ilmiah,dikenal dengan aliran kuantitatif.
BAB 4 MANAJER DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI
Faktor-FaktorLingkunganEksternal.Lingkunganeksternalmempunyaiunsur-unsur
yang berpengaruhlangsung(lingkunganeksternmikro),yang terdiridari para
pesaing,penyedia,langganan,lembagakeuanganpasartenagakerja,danperwakilanp
emerintah.Sedangkanlingkunganeksternmakromencakupteknologi,ekonomi,politi
k,social,budaya yang mempengaruhiiklimorganisasi yang beroperasi.
OrganisasidanLingkungan
Lingkunganeksternmemprngaruhimanajerbervariasimenuruttipedantujuanorganisasi
.Cara paling
pentingbagimanajeruntukmenyesuaikandenganlingkinganeksternaladalahmelaluipe
ngembangandanimplementasirencana-rencanabagiorganisasinya.
BAGIAN II PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB 5 Proses Perencanaan
4 TahapDasarPerencanaanyaitu: Tahap 1 menetapkantujuan
/serangkaiantujuankegiatan.Tahap 2
Merumuskankeadaansaatininuntukmengambilkeputusantindaklanjutselanjutnya.Tah
ap 3 mengidentifikasikansegalakemudahandankemungkinanterburuk yang
akanterjadi.Tahap 4
mengembangkanrencana/serangkaiankegiatanuntukmencapaitujuan.Manfaat
proses perencanaan yaitu:1.membantu
manajemenmenyesuaikandiridenganperubahan lingkungan,2.membantu
kristalisasimasalah utama,3.memungkinkan manajermemahamikeseluruhan
organisasi,4.membantu penempatantanggungjawablebihtepat.
Tipe-TipePerencanaandanRencana

Ada dasarpengklasifikasian rencana-rencana,yaitu:1.bidang fungsional,2.tingkatan


organisasional,3.karakteristik/sifat
Perencanaan strategic danperencanaanfungsional
PusatBahasan
Sasaran
Batasan
Hasil yang diperoleh
Informasi
Organisasiketerampilan
Pemecahanmasalah

PERENCANAAN OPERASIONAL
Masalahpengoperasian
Labasekarang
Lingkungansumberdayasekaran
g
Efisiensi&stabilitas
Duniabisnissekarang
Birokrasi/stabilkonservatif
Berdasarkanpengalaman masa
lalu
Risikorendah

PERENCANAAN STRATEGIK
Kelangsungandanpengembanganjang
kapanjang
Laba di waktu yang akandatang
Lingkungansumberdayawaktu yang
akandatang
Pengembanganpotensimendatang
Kesempatan di waktu yang
akandatangfleksibel
Mengilhamiperubahanradikal
Antisipasi
,menemukanpendekatanbaru
Risikotinggi

BAB 6 PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI


Misisuatuorganisasiadalahmaksudkhas(unik)danmendasar yang
membedakanorganisasidenganorganisasilainnyadanmengidentifikasikanruanglingkupoperasidala
mhalprodukdanpasar.Tipe-tipetujuanorganisasiyaitu:
1.Pedomanbagikegiatan

3.standarpelaksanaan

2.sumberlegitimasi

4.Sumbermotivasi
5.Dasarrasionalpengorganisasian

Tipe-TipeTujuan
1.TujuanKemasyarakatan.contoh:memproduksibarangdanjasa
2.Tujuankeluaran.contoh:barangkonsumen,jasabisnis
3.Tujuan Sistem.contoh:penekananpadastabilitas
4.TujuanProdukcontoh:penekananpadakualitas
5.TujuanTurunan.Contoh:maksudpolitik,pelayanan&pengembangankaryawan
BAB 7 (Pembuatan Keputusan)
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini
memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi
perencanaan. Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses
melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah
tertentu.
Tipe-tipe keputusan
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi

dan situasi yang ada. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan
yang dibuatdi bawah kondisi kepastian, risiko, dan ketidak pastian. Keputusankeputusan yang di program (programmed decisions) adalah keputusan yang dibuat
menurut kebiasaan, aturan atau prosedur.
Proses Pembuatan keputusan
Proses dasar pembuatan keputusan rasional hampir sama dengan proses
perencanaan strategik formal yang di bahas dalam Bab V. Ini mencakup identifikasi
dan diagnosa masalah,pengumpulan dan analisa data yang relevan, pengembangan
alternatif-alternatif, penilaian berbagai alternatif penyelesaian, pemilihan alternatif
terbaik, implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil-hasil.
BAB 8 (Pengorganisasian Dan Struktur Organisasi)
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengantujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan
lingkungan yangmelingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur
organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi
merupakan pengelompokankegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatankegiatan yang sejenis dan salingberhubungan dapat dikerjakan bersama.
Pembagian kerja adalah pemerincian tugaspekerjaan agar setiap individu dalam
organisasi bertanggung jawab untuk danmelaksanakan sekumpulan kegiatan yang
terbatas. Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secaraefisien dan efektif.
BAB 9 (Koordinasi Dan Rentang Manajemen)
Koordinasi (coordination) adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan
kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidangbidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara
efisien. Menurut James D. Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan di
antara satuan-satuan organisasi, yaitu :
1. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence).
2. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence).
3. Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence).
Mekanisme-mekanisme Pengkoordinasian Dasar
Mekanisme-mekanisme dasar untuk pencapaian koordinasi adalah komponenkomponen vital manajemen yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Hirarki Manajerial
2. Aturan dan prosedur
3. Rencana dan penetapan tujuan
BAB 10 (Wewenang, Delegasi, Dan Desentralisasi)
Wewenang dapat diperbandingkan dengan sistem syaraf pada manusia. Tanpa otak
dan syaraf, tubuh manusia tidak dapat berfungsi. Tanpa suatu sistem wewenang,
suatu organisasi juga tidak dapat berfungsi. Wewenang (authority) adalah hak
untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu

Delegasi Wewenang dapat didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang dan


tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasikan
wewenang ke bawah kepada orang-orang yangmelapor kepadanya.
Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan
pembuatan keputusan ke tingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah.
Keuntungan-keuntungan desentralisasi adalah sama dengan keuntungankeuntungan delegasi, yaitu mengurangi beban manajer puncak, memperbaiki
pembuatan keputusan karena dilakukan dekat dengan permasalahan,
meningkatkan latihan, moral dan inisiatif manajemen bawah, dan membuat lebih
fleksibel dan lebih cepat dalam pembuatankeputusan.
BAB 11 (Penyusunan Personalia Organisasi)
Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan
penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota
organisasi. Kegiatan-kegiatan penyusunan personalia sangat erat hubungannya
dengan tugas-tugas kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi, sehingga
pembahasannya sering ditempatkan sebagai bagian dari fungsi pengarahan.
Proses penyusunan personalia Langkah - langkahnya yaitu :
1. Perencanaan sumber daya manusia.
2. Penarikan.
3. Seleksi.
4. Pengenalan dan orientasi.
5. Latihan dan pengembangan.
6. Penilaian pelaksanaan kerja.
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan.
8. Perencanaan dan pengembangan karier.
BAB 12 (Motivasi)
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara
perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi manajer,
karena menurut definisi manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain.
Manajer perlu memahami orang-orang berprilaku tertentu agar dapat
mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi.
Motivasi bukan hanya satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi
seseorang. Dua faktor lainnya yang terlibat adalah kemampuan individu dan
pemahaman tentang perilaku yang diperlakukan untuk mencapai prestasi yang
tinggi atau disebut persepsi peranan. Motivasi, kemampuan, dan persepsi peranan
adalah saling berhubungan. Jadis salah satu faktor rendah, maka tingkat prestasi
akan rendah, walaupun faktor-faktor lainnya tinggi.
BAB 13 (Komunikasi Dalam Organisasi)
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian
dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan
pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam
percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya.

Komunikasi, sebagai suatu proses dengan mana orang-orang bermaksud


memberikanpengertian-pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis,
dapat menghubungkanpara anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan
bidang yang berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi.
B.
1.
2.
3.

Saluran Komunikasi Dalam Organisasi:


Komunikasi Vertikal
Komunikasi Lateral atau Horizontal
Komunikasi Diagonal

BAB 14 (Kepemimpinan)
A. Pengertian Kepemimpinan
Seperti manajemen, kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan
berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut
Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses
pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya.
B. Fungsi-fungsi kepemimpinan
(1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related) atau pemecahan
masalah, dan (2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (groupmaintenance) atau
sosial.
Pentingnya Fleksibilitas
Dalam organisasi, seperti juga dalam kehidupan lainnya, dibutuhkan fleksibilitas. Ini
membantu untuk menanggapi terhadap orang-orang dan situasi-situasi secara
tepat dan membuat penyesuaian bila terjadi penyimpangan dari antisipasi. Sebagai
manajer, semuaorang harus berhati-hati terhadap berbagai macam gaya
kepemimpinan yang tersedia. Pengetahuan tentang teori-teori yang telah dibahas di
muka dalam bab ini, akan membantu untuk mengidentifikasikan, perilaku
kepemimpinan yang paling tepat.
BAB15 (Perubahan Dan Pengembangan Organisasi)
Manajer senantiasa harus mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan
yang akan mensyaratkan penyesuaian-penyesuaian design organisasi di waktu
mendatang. Perubahan-perubahan dalam lingkungan dapat berwujud
perkembangan teknologi, perubahan kondisi ekonomi dan politik, perubahan
kualitas dan sikap karyawan, semakin pentingnya tanggung jawab sosial organisasi,
dan sebagainya. Pengelolaan perubahan secara efektif tidak hanya diperlukan bagi
kelangsungan hidup organisasi tetapi juga sebagai tantangan pengembangan.
A. Peranan Pengantar Perubahan
Pengantar perubahan (change agent) adalah individu yang bertanggung jawab atas
peranankepemimpinan dalam proses pengelolaan perubahan. Individu, kelompok
atau organisasi yang merupakan sasaran perubahan disebut sistem klien.
Pengantar perubahan dapat berasal dari para anggota organisasi atau dapat
sebagai konsultan dari luar organisasi. B. Proses Pengelolaan Perubahan
Proses pengelolaan perubahan harus mencakup dua gagasan dasar bila perubahan

adalahmengarah pada efektifitas organisasi. Pertama, ada redistribusi kekuasaan


dalam strukturorganisasi. Kedua, redistribusi ini dihasilkan dari proses perubahan
yang bersifat pengembangan.
PO adalah bukanobat mujarab
yang akan memecahkan semua masalah organisasi. Hal ini memerlukan dukungan
manajemen puncak dan telah terbukti bekerja lebih baik dalam lingkungan dengan
kondisi-kondisi diatas di banding lainnya.
BAB 16 (Manajemen Konflik)
Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah
komunikasi,
hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Secara ringkas penyebab-penyebab
tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Komunikasi : salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit
dimengerti, atau informasi yang mendua dan tidak lengkap, serta gaya individu
manajer yang tidak konsisiten.
2. Struktur : pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingankepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk
memperebutkan sumber daya-sumber daya yang terbatas, atau saling
ketergantungan dua atau lebih kelompok-kelompok kegiatan kerja untuk mencapai
tujuan mereka.
3. Pribadi : ketidak sesuaian tujuan atau nilai-nilai sosial pribadi karyawan dengan
perilaku yang diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan dalam nilai-nilai
atau
persepsi.
Definisi Konflik
Konflik dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau
antagonistik
antara dua atau lebih pihak. Konflik organisasi (organizational conflict) adalah
ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok-kelompok
organisasi
yang timbul Karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber dayasumber
daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa
mereka
mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1. Konflik dalam diri individu.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama.
3. Konflik antara individu dan kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
5. Konflik antar organisasi.
Metode - metode Pengelolaan Konflik
Ada tiga bentuk manajemen konflik : (1) stimulasi konflik dalam satuan-satuan
organisasi di
mana pelaksanaan kegiatan lambat karena tingkat konflik terlalu rendah. (2)
pengurangan

atau penekanan konflik bila terlalu tinggi atau menurunkan produktifitas. (3)
penyelesaian konflik.
BAB 17 (Dasar Dasar Proses Pengawasan)
Pengertian Pengawasan
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuantujuan
organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat
kegiatankegiatan sesuai yang direncanakan. Pengertian ini menunjukan adanya hubungan
yang
sangat erat antara perencanaan dan pengawasan.
Tahap-tahap Dalam Proses Pengawasan:
1. Tahap penetapan satandar.
2. Tahap penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan.
3. Tahap pengukuran pelaksanaan kegiatan.
4. Tahap pembandingan pelaksanaan dengan standard an analisa penyimpangan.
Karakteristik-karakteristik pengawasan yang efektif
Untuk menjadi efektif, sistem pengawasan harus memenuhi Kriteria tertentu.
Kriteriakriteria utama adalah bahwa sistem seharusnya 1) mengawasi kegiatan-kegiatan
yang
benar, 2) tepat waktu, 3) dengan biaya yang efektif, 4) tepat-akurat, dan 5) dapat
diterima
oleh yang bersangkutan. Semakin dipenuhinya kriteria-kriteria tersebut semakin
efektif sistem pengawasannya.
BAB 18 (Berbagai Teknik Dan Metoda Pemgawasan)
Pengawasan sebenarnya mengandung arti penjagaan stabilitas dan equilibirium.
Untuk
mencapai keseimbangan, bagaimanapun juga manajer harus selalu merubah apa
yang
dikerjakannya atau merubah standar yang digunakan sekarang untuk mengukur
pelaksanaan. Dan teknik-teknik serta metoda-metoda pengawasan hendaknya
digunakan
secara simultan, tidak berdiri sendiri-sendiri.
Teknik-teknik pengawasan non-kuantitatif
Teknik-teknik yang sering digunakan meliputi (1) pengamatan (control by
observation), (2)
inspeksi teratur dan langsung (control by regular and spot inspection), (3) pelaporan
lisan
dan tertulis (control by report), (4) evaluasi pelaksanaan, dan (5) diskusi antara
manajer dan
bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan.
Teknik-teknik Pengawasan kuatitatif
Sebagian besar teknik-teknik pengawasan kuantitatif cenderung untuk
menggunakan data

khusus dan metoda-metoda kuantitatif untuk mengukur dan memeriksa kuantitas


dan
kualitas keluaran. Metoda-metoda kuantitatif tersebut terdiri dari :
1. Anggaran (budget) seperti a) anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal,
anggaran penjualan, anggaran kas, dan lain-lainnya, dan b) anggaran-anggaran
khusus, seperti planning programming budgeting systems, zero base budgeting,
dan
human resource accounting.
2. Audit, seperti a) internal audit, b) external audit, dan c) management audit.
3. Analisa Break event.
4. Analisa Rasio.
5. Bagan dan teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan

Anda mungkin juga menyukai