T.HANI HANDOKO
DISUSUN OLEH
RISKA NOOR DIAMITRI
B100160324
KELAS I MANAJEMEN
TAHUM 2016
Karyawan,operasional,tenagaharian,
dll
akmrywnletpjucghi
Manajerfungsionalmempunyaitugashanyaatassatukegiatanorganisasi,sepertiproduk
si,distribusi,dllSedangkanmanajerumummengatur,mengawasi,bertanggungjawabata
ssatuankerjakeseluruhan/divisioperasi yang
mencakupsemuaataubeberapakegiatansatuankerja.
FungsiFungsi Yang dilaksanakanManajer
1,Perencanaan(planning)prosespenentuanstrategidantaktik yang
tepatuntukmewujudkan target
dantujuanorganisasi.KegiatandalamFungsiPerencanaan :Menetapkantujuandan
target bisnis,Merumuskanstrategiuntukmencapaitujuandan target
bisnistersebut,Menentukansumber-sumberdaya yang
diperlukan,Menetapkanstandar/indikatorkeberhasilandalampencapaiantujuandan
target bisnis
2.FungsiPengorganisasianProses penentuansumberdayadankegiatan-kegiatan yang
dibutuhkanuntukmencapaitujuanorganisasi.Kegiatan yang dilakukanadalah :Mengalokasikansumberdaya, merumuskandanmenetapkantugas,
danmenetapkanprosedur yang diperlukan- Menetapkanstrukturorganisasi yang
menunjukkanadanyagariskewenangandantanggungjawab- Kegiatanperekrutan,
penyeleksian, pelatihandanpengembangansumberdayamanusia/tenagakerja
3.FungsiPengarahandanImplementasiFungsipengarahan (leading),
adalahuntukmembuatataumendapatkan para karyawanmelakukanapa yang
diinginkan, danharusmerekalakukan.
KegiatandalamFungsiPengarahandanImplementasi :-Mengimplementasikan proses
3.Keterampilan administrative
Kemampuanuntukmengkoordinasikans
eluruh
Keterampilan yang
berkaitandenganperencanaa,pengawasan
,personalia,pengorganiasian
4.Keterampilanteknik
Kemampuanuntukmenggunakanperalatandalam
Kemampuanuntukbekerjasamadengan
kegiatanorganisasi
orang lain
BAB 3 PERKEMBANGAN TEORI MAJAEMEN
Sejarahperkembanganteorimanajemendapatdilihatpadatabelberikut
Teorimanajemenklasik
Robert Owen(1771-1858)
menekankanpentingnyaunsuemanusiadalamproduksi.Diamembuatperbaikanperbaikandalamkondisikerja.Sementaraitu Charles Babbage(1792-1871)
adalahpencetuspertamaprinsippembagiankerjamelaluispesialisasi.Setiaptenagakerja
harusdiberiketerampilandanpelatihankerja yang sesuai.
2. Manajemen ilmiah
Manajemen Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor sekitar
tahun 1900- an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai bapak
manajemen Ilmiah. Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat)
penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah
teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi. Pada tahun 1861 1919 Henry L. Gantt
mengemukakan gagasan-gagasan (1) kerjasama yang saling menguntungkan
antara tenaga kerja danmanajemen, (2) seleksi ilmiah tenaga kerja, (3) sistem
insentif (bonus) untukmerangsang produktivitas, (4) penggunaan instruksi-instruksi
kerja yang terperinci. Tahun 1853 1931 Harrington Emerson datang dengan
mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal.
3. Teori Organisasi Klasik
Henry Fayol seorang industrialis perancis (1841 1925), mengemukakan teori dan
PERENCANAAN OPERASIONAL
Masalahpengoperasian
Labasekarang
Lingkungansumberdayasekaran
g
Efisiensi&stabilitas
Duniabisnissekarang
Birokrasi/stabilkonservatif
Berdasarkanpengalaman masa
lalu
Risikorendah
PERENCANAAN STRATEGIK
Kelangsungandanpengembanganjang
kapanjang
Laba di waktu yang akandatang
Lingkungansumberdayawaktu yang
akandatang
Pengembanganpotensimendatang
Kesempatan di waktu yang
akandatangfleksibel
Mengilhamiperubahanradikal
Antisipasi
,menemukanpendekatanbaru
Risikotinggi
3.standarpelaksanaan
2.sumberlegitimasi
4.Sumbermotivasi
5.Dasarrasionalpengorganisasian
Tipe-TipeTujuan
1.TujuanKemasyarakatan.contoh:memproduksibarangdanjasa
2.Tujuankeluaran.contoh:barangkonsumen,jasabisnis
3.Tujuan Sistem.contoh:penekananpadastabilitas
4.TujuanProdukcontoh:penekananpadakualitas
5.TujuanTurunan.Contoh:maksudpolitik,pelayanan&pengembangankaryawan
BAB 7 (Pembuatan Keputusan)
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini
memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi
perencanaan. Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses
melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah
tertentu.
Tipe-tipe keputusan
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi
dan situasi yang ada. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan
yang dibuatdi bawah kondisi kepastian, risiko, dan ketidak pastian. Keputusankeputusan yang di program (programmed decisions) adalah keputusan yang dibuat
menurut kebiasaan, aturan atau prosedur.
Proses Pembuatan keputusan
Proses dasar pembuatan keputusan rasional hampir sama dengan proses
perencanaan strategik formal yang di bahas dalam Bab V. Ini mencakup identifikasi
dan diagnosa masalah,pengumpulan dan analisa data yang relevan, pengembangan
alternatif-alternatif, penilaian berbagai alternatif penyelesaian, pemilihan alternatif
terbaik, implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil-hasil.
BAB 8 (Pengorganisasian Dan Struktur Organisasi)
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengantujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan
lingkungan yangmelingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur
organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi
merupakan pengelompokankegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatankegiatan yang sejenis dan salingberhubungan dapat dikerjakan bersama.
Pembagian kerja adalah pemerincian tugaspekerjaan agar setiap individu dalam
organisasi bertanggung jawab untuk danmelaksanakan sekumpulan kegiatan yang
terbatas. Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secaraefisien dan efektif.
BAB 9 (Koordinasi Dan Rentang Manajemen)
Koordinasi (coordination) adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan
kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidangbidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara
efisien. Menurut James D. Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan di
antara satuan-satuan organisasi, yaitu :
1. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence).
2. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence).
3. Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence).
Mekanisme-mekanisme Pengkoordinasian Dasar
Mekanisme-mekanisme dasar untuk pencapaian koordinasi adalah komponenkomponen vital manajemen yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Hirarki Manajerial
2. Aturan dan prosedur
3. Rencana dan penetapan tujuan
BAB 10 (Wewenang, Delegasi, Dan Desentralisasi)
Wewenang dapat diperbandingkan dengan sistem syaraf pada manusia. Tanpa otak
dan syaraf, tubuh manusia tidak dapat berfungsi. Tanpa suatu sistem wewenang,
suatu organisasi juga tidak dapat berfungsi. Wewenang (authority) adalah hak
untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu
BAB 14 (Kepemimpinan)
A. Pengertian Kepemimpinan
Seperti manajemen, kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan
berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut
Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses
pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya.
B. Fungsi-fungsi kepemimpinan
(1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related) atau pemecahan
masalah, dan (2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (groupmaintenance) atau
sosial.
Pentingnya Fleksibilitas
Dalam organisasi, seperti juga dalam kehidupan lainnya, dibutuhkan fleksibilitas. Ini
membantu untuk menanggapi terhadap orang-orang dan situasi-situasi secara
tepat dan membuat penyesuaian bila terjadi penyimpangan dari antisipasi. Sebagai
manajer, semuaorang harus berhati-hati terhadap berbagai macam gaya
kepemimpinan yang tersedia. Pengetahuan tentang teori-teori yang telah dibahas di
muka dalam bab ini, akan membantu untuk mengidentifikasikan, perilaku
kepemimpinan yang paling tepat.
BAB15 (Perubahan Dan Pengembangan Organisasi)
Manajer senantiasa harus mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan
yang akan mensyaratkan penyesuaian-penyesuaian design organisasi di waktu
mendatang. Perubahan-perubahan dalam lingkungan dapat berwujud
perkembangan teknologi, perubahan kondisi ekonomi dan politik, perubahan
kualitas dan sikap karyawan, semakin pentingnya tanggung jawab sosial organisasi,
dan sebagainya. Pengelolaan perubahan secara efektif tidak hanya diperlukan bagi
kelangsungan hidup organisasi tetapi juga sebagai tantangan pengembangan.
A. Peranan Pengantar Perubahan
Pengantar perubahan (change agent) adalah individu yang bertanggung jawab atas
peranankepemimpinan dalam proses pengelolaan perubahan. Individu, kelompok
atau organisasi yang merupakan sasaran perubahan disebut sistem klien.
Pengantar perubahan dapat berasal dari para anggota organisasi atau dapat
sebagai konsultan dari luar organisasi. B. Proses Pengelolaan Perubahan
Proses pengelolaan perubahan harus mencakup dua gagasan dasar bila perubahan
atau penekanan konflik bila terlalu tinggi atau menurunkan produktifitas. (3)
penyelesaian konflik.
BAB 17 (Dasar Dasar Proses Pengawasan)
Pengertian Pengawasan
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuantujuan
organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat
kegiatankegiatan sesuai yang direncanakan. Pengertian ini menunjukan adanya hubungan
yang
sangat erat antara perencanaan dan pengawasan.
Tahap-tahap Dalam Proses Pengawasan:
1. Tahap penetapan satandar.
2. Tahap penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan.
3. Tahap pengukuran pelaksanaan kegiatan.
4. Tahap pembandingan pelaksanaan dengan standard an analisa penyimpangan.
Karakteristik-karakteristik pengawasan yang efektif
Untuk menjadi efektif, sistem pengawasan harus memenuhi Kriteria tertentu.
Kriteriakriteria utama adalah bahwa sistem seharusnya 1) mengawasi kegiatan-kegiatan
yang
benar, 2) tepat waktu, 3) dengan biaya yang efektif, 4) tepat-akurat, dan 5) dapat
diterima
oleh yang bersangkutan. Semakin dipenuhinya kriteria-kriteria tersebut semakin
efektif sistem pengawasannya.
BAB 18 (Berbagai Teknik Dan Metoda Pemgawasan)
Pengawasan sebenarnya mengandung arti penjagaan stabilitas dan equilibirium.
Untuk
mencapai keseimbangan, bagaimanapun juga manajer harus selalu merubah apa
yang
dikerjakannya atau merubah standar yang digunakan sekarang untuk mengukur
pelaksanaan. Dan teknik-teknik serta metoda-metoda pengawasan hendaknya
digunakan
secara simultan, tidak berdiri sendiri-sendiri.
Teknik-teknik pengawasan non-kuantitatif
Teknik-teknik yang sering digunakan meliputi (1) pengamatan (control by
observation), (2)
inspeksi teratur dan langsung (control by regular and spot inspection), (3) pelaporan
lisan
dan tertulis (control by report), (4) evaluasi pelaksanaan, dan (5) diskusi antara
manajer dan
bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan.
Teknik-teknik Pengawasan kuatitatif
Sebagian besar teknik-teknik pengawasan kuantitatif cenderung untuk
menggunakan data