LANDASAN TEORI
2.1 Dasar-dasar Turbin Uap .
Secara prinsip terdapat dua jenis turbine uap : reaction dan impulse turbine
(Gambar 2.1). Pada reaction turbine, uap mengembang pada kedua stationary dan
moving blades. Moving blades dirancang untuk memanfaatkan energy jet uap dari
stationary blades dan bertindak sebagai nozzle nya sendiri. Karena moving blades
adalah nozzle yang bergerak, kekuatan reaksi dihasilkan oleh penurunan tekanan
pada nya pelengkap kekuatan steam jet dari stationary blades. Gabungan
kekuatan ini menghasilkan putaran.
Untuk dapat beroperasi secara efisien, reaction turbine harus dirancang
dengan meminimalkan kebocoran disekitar blades yang berputar. Hal ini
dilakukan dengan membuat clearance internal yang relative paling kecil. Reaction
turbines juga biasanya membutuhkan balance piston (sama seperti yang
digunakan pada kompresor sentrifugal kapasitas besar) karena beban dorong yang
besar yang dihasilkan.
Karena pertimbangan ini, reaction turbine sangat jarang digunakan pada
penggerak mekanik di amerika, meskipun kadang-kadang pada awalnya memiliki
Impulse Blading
Reaction Blading
Tekanan
diasumsikan psia
(bar)
Tekanan
diasumsikan psia
(bar)
1. 100 (6.9)
2. 81 (5.6)
3. 80 (5.5)
1. 100 (6.9)
2. 95 (6.6)
3. 90 (6.2)
1. Diameter Seal
Terbesar.
2. Stages yang lain.
3. Jarak tersempit
dengan jumlah
gigi yang
sedikit.
4. Diameter Shaft
Terbesar
Gambar 2.1. Gambaran Impulse dan Reaction Blade (General Electric company,
Fitchburg, Mass)
Vj (jet velocity)
Vb (blade velocity) = 0
F
Apabila rotor turbin terkunci, maka steam jet memberikan daya maximum pada
blades, akan tetapi tidak ada usaha yang dihasilkan karena blade tidak bergerak.
Vj
Vb = Vj/4
F
Apabila blade bergerak sebanyak dari jet velocity, daya pada blade akan
berkurang, akan tetapi ada usaha yang dihasilkan karena pergerakan terjadi pada
blade.
Vj
Vb = Vj/2
Usaha maximum dapat dihasilkan ketika blade bergerak pada kecepatan jet.
Relative velocity uap yang meninggalkan blade adalah nol.
10
Vb / Vj
Gambar 2.2 Prinsip Impulse (The Elliot Company, Jeannette, Pa)
Karena secara teori tidak terdapatnya penurunn tekanan yang melalui
moving blades (dan dengan demikian tidak ada reaksi), clearances internal besar,
dan tidak memerlukan balance piston. Fitur ini membuat impulse turbine kokoh
dan tahan lama yang dapat bertahan di kondisi heavy-duty pada aplikasi
mechanical drives saat ini.
2.2 Turbine Tipe Condensing Ekstraksi Otomatis.
Unit
ini menyediakan
tambahan
kemampuan mengontrol pembangkit listrik, juga proses tekanan header. Ini juga
sangat cocok kogenerasi pihak ketiga karena mampu menangani variasi kebutuhan
uap sambil mempertahankan pasokan tenaga listrik pada jaringan. Ini dapat dibuat
sesuai ukuran untuk mempertimbangkan pembangkit listrik yang melebihi dari hal
yang berhubungan dengan aliran uap ekstraksi.
11
12
13
mekanisme bar lift. Ruangan uap dibuat dengan cara fabrikasi yang memiliki
pembatas aliran uap pada setiap valve ke beberapa nozzle pada diaphragm
ekstraksi. Batasan pengontrolan pada pada valve ini adalah +/- 10 persen dari
tekanan normal pada tingkatannya. Keuntungan terbesar pada valve ekstraksi
internal adalah kemampuan mengontrol aliran dari pembukaan lebar sampai hanya
kecil ke bagian kondensasi yang dibutuhkan untuk menjaga bagian tersebut tetap
dingin.
Turbine uap condensing dengan otomatis ekstraksi ganda ditunjukkan
pada gambar 2.3c. Ini menggunakan casing tunggal, mesin aliran tunggal dengan
dua buah bearing. Casing terbuat dari baja cor belahan kebawah ke ekstraksi
kedua yang menggunakan sambungan vertical. Bagian atas dan bawah komponen
casing diikat bersama dengan sambungan horizontal. Inlet valve adalah valve
terkecil dengan mekanisme bar lift.
Turbine dengan ekstraksi otomatis ganda yang di tunjukkan pada gambar
2.3d memilki komponen inlet valve yang sama dengan mesin sebelumnya akan
tetapi memiliki bagian cam-lift valve dengan sebuah nozzle box cor untuk
ekstraksi pertama.Ini adalah tipikal disain yang digunakan untuk batas tekanan
ekstraksi menengah dari 650 sampai 250 psig (45 sampai 17 bar). Ekstraksi yang
kedua adalah bar lift dengan disain kumparan.
14
piringan yang disusutkan pada poros inti. Untuk unit yang kecil rotor dari besi
solid tempa masih standar, akan tetapi untuk mesin yang besar, disain piringan
yang disusutkan tidak dipergunakan lagi karena level tegangan yang tinggi.
Artikel dari sumber independent setuju dengan level tegangan dan kualitas pada
tipe rotor ini.
2.3.1
15
2.3.2
untuk rotor padat. Sifat mekanis dari baja tersebut dan perilaku mereka selama
periode yang lebih lama berada di bawah penelitian selama bertahun-tahun. Dasar
penyelidikan fraktur mekanik telah memberikan informasi mengenai kekuatan
retak, retak kecepatan propagasi, serta keseluruhan diajukan perilaku patah getas.
Analisis kimia dan sifat mekanik material rotor St 460 TS dan St 461 TS
diberikan dalam tabel 2.1.
St 460 TS
St 461 TS
Chemical composition in %
C
0.17 0.25
Mn
0.30 0.50
Cr
1.20 1.50
Ni
Mo
0.70 1.20
0.25 0.35
70 85
Min. 60
16
Table 2.1 Kandungan dan komposisi baja untuk solid rotor.(Asea Brown-Boveri,
Baden,Switzerland)
Hubungan antara tegangan komparatif dan tegangan yang diijinkan
(tergantung pada suhu) pada setiap titik tertentu mewakili sejauh mana desain
rotor sepenuhnya dianalisis.
Rotor harus dikenakan prosedur pengujian yang ketat. Setiap rotor harus
pre-machined dan pengujian ultrasonic dalam pabrik baja. Sifat mekanik baja
biasanya diperiksa menggunakan potongan uji sebelum material forging dikirim.
Potongan uji diambil dari bagian eksternal serta kerucut rotor. Nilai untuk
kekuatan tarik, titik luluh/ yield point, dan takik kekuatan repture harus memenuhi
semua persyaratan yang ditetapkan.
Jika diperlukan, pengujian run-ou hangat dilakukan pada rotor untuk
menetapkan perilaku pada saat operasi. Selama tes ini rotor akan menunjukkan
kecenderungan untuk membengkok (unbalance) pada suhu tinggi jika strukturnya
tidak homogen dan jika tegangan residual tidak beraturan terdapa perlakuan
panas.
Dari sudut pandang pengguna, kepercayaan terhadap integritas padat rotor
turbin uap harus dibuat bergantung pada pengalaman yang menguntungkan pada
titik yang direkomendasikan oleh produsen. Metode perhitungan dan pendekatan
desain harus diverifikasi untuk akurasi dan validitas yang konstan. Kedua
pemasok baja dan produsen turbin harus memantau pengujian ekstensif pada
berbagai tahap produksi rotor.
17
18
19
Gambar 2.4 Integrally forged bosses blade tekanan rendah pada turbine reaksi
(Siemens Power Corporation, Milwaukee, Wis and Erlangen, Germany)
Tegangan bengkok bolak balik terjadi pada blade yang terikat kawat/
lacing wire lebih rendah dari pada tegangan yang dimiliki blade yang berdiri
bebas dibawah kondisi kecepatan resonan. Ini dikarenakan tingginya resonan dan
keluar dari fase vibrasi blade yang terikat kawat.
Apabila aplitudo vibrasi tinggi terjadi, gesekan antara lacing bar dan
lubang bagian dalam meredam lebih lanjut vibrasi aplitudo.
Karena lacing wire ditopang dengan baik pada kedua sisi, sambungan
adalah tipikal toleransi fabrikasi bebas pada lubang, sambungan pada semua blade
menjadi terjamin bahkan pada kecepatan rendah.
Koefisien redaman dan pengaruh lacing bar pada frekuensi natural di
deretan blade sangat sulit di kalkulasi. Mereka, oleh karena itu, ditentukan oleh
pengukuran (Grafik 2.1 dan 2.2). Ini sebabnya mengapa alat ukur untuk
pengukuran regangan pada tegangan bengkok bolak balik adalah lebih biasanya
20
dibuat pada blade yang sebenarnya dalam kondisi operasi. Grafik 2.3
menunjukkan satu set hasil: tidak terlalu bernilai tinggi melampaui seluruh aliran
massa dan batas kecepatan.
Grafik 2.1 Diagram Campbell pada sebuah blade berdiri bebas. Dimana
pengukuran titik resonan dilakukan ketika turbine beroperasi. (Siemens Power
Corporation, Milwaukee, Wis and Erlangen, Germany)
21
Grafik 2.2 Pengukuran Alternating bending stress pada blade berdiri bebas yang
dibebani di titik resonan. Alternating bending stress maksimum pada blade
dengan lacing bar hanya 10 persen dari stress blade berdiri bebas. (Siemens Power
Corporation, Milwaukee, Wis and Erlangen, Germany)
Grafik 2.3 Diagram Campbell pada blade yang sama teredam oleh lacing wire
yang terpasang longgar. (Siemens Power Corporation, Milwaukee, Wis and
Erlangen, Germany)
Case-stage blade tipis digunakan pada turbine uap mulai dari 15.000 r/min
sampai 3.000 r/min. Blade pada umumnya dibuat secara seri dan geometris blade
berbentuk sama. Jika kecepatan keliling sama adalah dipilih untuk semua ukuran
blade, karakteristik mekanikal dan aerodynamic akan juga sama pada semua
ukuran blade. Desain tipikal berupaya mewujudkan sejumlah tujuan :
22
23
adalah untuk menjaga stres tingkat rendah pada blade dan untuk meningkatkan
natural frekuensi blade untuk tingkat yang lebih tinggi. Namun, berkali-kali ini
tidak layak, dan dalam situasi sebuah desain lacing/ damping wire menjadi
menarik. Jenis desain ini sangat efektif bila kebutuhannya adalah untuk
menyediakan lebih redaman/ damping dalam mode tertentu. Kadang-kadang jenis
desain ini telah terbukti mengurangi stres getaran dengan 10 kali lipat.
Ada beberapa kerugian untuk jenis konstruksi ini, seperti hambatan pada
jalur aliran yang dapat mengurangi kinerja, tingkat kebisingan yang lebih tinggi,
dan konsentrasi stress karena lubang pada blade yang harus dihadapi. Daerah ini
akan mengalami erosi, fretting wear, fretting fatigue, dan kehilangan berat blade,
dan mungkin mengubah beberapa natural frekuensi pada blade.
Banyak jenis konstruksi telah digunakan dalam desain blade. Beberapa di
antaranya penggunaan single continues wire, beberapa wire pada ketinggian blade
yang berbeda, dan wire yang meliputi nomor-nomor tertentu dari blade sebagai
paket. Beberapa yang khas ditunjukkan dalam gambar. 2.5 sampai 2.10
Karena banyak faktor persaingan, desain lacing wire merupakan upaya yang
rumit. Beberapa guidelines ini berdasarkan pelajaran yang dipelajari oleh banyak
peneliti yang diberikan di sini.
Lokasi wire pada blade pada pisau sebagian besar tergantung pada bentuk
modus yang harus ditargetkan akan teredam. Disadari bahwa mode rendah
memiliki amplitudo vibrasi yang besar, dan mode ini adalah target untuk
mengurangi amplitude vibrasi pada blade yang panjang.
24
25
Gambar : 2.10 Multiple wires dalam susunan parallel (Blade design & analysis for
steam turbine, Murari Singh, Phd George Lucas, PE)
Order modes yang lebih tinggi memiliki amplitudo vibrasi rendah pada
frekuensi yang lebih tinggi. Lower order modes, seperti tangential, first axial, dan
tensional modes pertama, seharusnya adalah vibrasi tertinggi di ujung blade.
Menempatkan wire dekat ke ujung akan menjadikan beban sentrifugal tinggi
dalam lubang akibat lacing wire. Lokasi yang biasa terletak dari 67 persen sampai
87 persen dari ketinggian blade.
Jika kekakuan tidak diperlukan untuk menaikkan frekuensi, jenis wire
longgar pada lacing wire dilaporkan dapat mengurangi stres getaran sekitar 10
kali (Arkedyev, 1968; Yampalskaya dan Arkedyev, 1965; Heger et al, 1965).
Konstruksi wire longgar tampaknya tidak menjadi pengaruh yang besar pada
natural frequency, dan jenis brazing konstruksi dapat mengubah frekuensi. Desain
26
dengan wire longgar mengurangi luas blade di dekat lubang, dan lubang juga
memperlihatkan konsentrasi tegangan.
Kawat harus design (1) memiliki beban rendah dan (2) untuk mengurangi
kehilangan aerodinamis. Kawat ukuran besar digunakan ketika perubahan dalam
frekuensi diinginkan, tapi harus berhati-hati dengan tegangan dekat lubang akibat
beban sentrifugal. Wire tersebut mengalami centrifugal stress and bending stress
selama gerakan vibrasi. Beberapa konstruksi telah diterapkan peningkatan
ketebalan blade di dekat lubang untuk mengurangi tegangan dekat lubang, yang
memiliki dampak negatif pada kinerja. Pilihan pertama bahan untuk wire adalah
blade. Bahan yang kurang padat untuk wire juga telah digunakan. Bahan yang
berbeda harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari korosi dalam daerah
basah.
2.5.1
longgar atau kokoh, pengurangan besar pada tegangan vibrasi dapat dicapai
dibandingkan dengan blade tunggal tanpa kawat. Arkedyev (1968) memberikan
persamaan berikut untuk memperkirakan sebuah factor pengurangan g , dan
targetnya adalah untuk mengurangi faktor untuk mencapai nol jika mungkin.
R = tanpa wire/
dengan wire
(7.11)
K = Kecepatan harmonic
m = Jumlah blade dalam satu paket
27
wire diperlukan. Jika lacing wire diperlukan, maka jumlah blade di paket harus
ditentukan untuk desain yang disetujui. Tegangan karena rotasi, tegangan bending
yang dikenakan oleh pasukan uap, dan tegangan vibrasi karena kecepatan eksitasi
putar harus dievaluasi. Sebuah analisis Goodman-type dapat menunjukkan apabila
mekanisme damping (lacing wire) yang diinginkan dan untuk menunjukkan
proses, perkiraan prosedur diuraikan berikutnya. Namun, untuk analisis yang lebih
akurat harus dilakukan untuk keputusan akhir dengan alat-alat modern, seperti
finite element analysis (FEA).
Reduction Factor,
m (Blades in
a Packet)
36
18
12
9
4
3
2
1
K=1
K=2
K=3
K=4
3.90472E-17
3.91964E-17
3.94468E-17
3.9801E-17
0.637428514
3.91964E-17
0.214650184
3.9801E-17
0.828043929
0.415603461
3.94468E-17
0.211007407
0.901460049
0.639863387
0.303561201
3.9801E-17
0.981060262
0.925416578
0.836516304
0.71984631
0.989871835
0.959795081
0.910683603
0.844029629
0.996194698
0.984807753
0.965925826
0.939692621
1
1
1
1
28
Tabel. 2.2. Faktor Pengurangan VS Jumlah Blade dalam Paket untuk Pertama
sampai Harmonik keempat pada kecepatan Harmonik. (Blade design & analysis
for steam turbine, Murari Singh, Phd George Lucas, PE)
Grafik 2.4 Faktor pengurangan vs. jumlah blade dalam satu paket. (Blade design
& analysis for steam turbine, Murari Singh, Phd George Lucas, PE)
Contoh
Tinggi Blade
: 11.00 in
: 36
Kecepatan turbine
: 5000 rpm
: 485 Hz
ult
: 110,000 psi
Fatigue
: 55,000 psi
: 35,000 psi
29
: 2,500
psi
Natural frequency pada blade (465 Hz) terletak di antara ketiga (399 Hz)
dan keempat (532 Hz) harmonik dari kecepatan putar. Faktor pembesaran untuk
eksitasi kecepatan lari dapat dihitung dengan rumus perkiraan dibahas
sebelumnya.
Faktor pembesaran karena eksitasi kecepatan putar ,
= (rpm) /
static
T+
ult
v/
fatigue
30
menimbulkan kesulitan pada proses manufaktur. Oleh karena itu, lebih sering
pengaturan packet-type digunakan. Seperti disebutkan sebelumnya, natural
frekuensi terletak di antara ketiga dan keempat harmonik eksitasi kecepatan putar,
dan tampak bahwa 12 blade dalam sebuah paket harus menjadi pilihan yang baik.
Faktor pengurangan akan berkisar dari sekitar 0 sampai 0,21. Untuk desain yang
mengasumsikan faktor pengurangan dari 0,21, maka besaran yang dapat diterima
untuk desain tegangan vibrasi dapat diperkirakan.
v = 0.21 x 26,882 psi = 5645 psi
FS = 2.25
2.5.3
31
tergantung pada jarak dari sumbu rotor dan ukuran penampang. Untuk penampang
melingkar, tegangan akan berfungsi atas diameternya.
Persamaan tegangan dikembangkan selanjutnya. Berbagai parameter yang
diperlukan untuk pengembangan persamaan tercantum di bawah ini.
Jumlah blades
:M
: A= d2/4
Gambar 2.11 Single lacing wire antara dua blades (Blade design & analysis for
steam turbine, Murari Singh, Phd George Lucas, PE)
32
Gambar 2.12 Kondisi Batas Fixed fixed. (Blade design & analysis for steam
turbine, Murari Singh, Phd George Lucas, PE)
:D
Unsupported length
: L = D/M
: Z = d3/32
Kecepatan Turbine
: N rpm
Gaya Centrifugal
= (CF)L/(8Z)
(7.12)
Untuk kasus fixed-end, tegangan maksimum akan terjadi pada support, dan
ekspresi untuk tegangan diberikan oleh:
= (CF)L/12Z)
(7.13)
Ada juga yang akan menjadi ketegangan di wire, dan tegangan tensil atau
tegangan hoop diberikan oleh:
(7.14)
D = 45
33
N = 36
= 0.285 lb/in3
= 2 / M = 1.175 rad
L = 3.927 in
Kecepatan Turbin = 3000 rpm
Tabel 2.3 terdapat hasil untuk tegangan bending dan tegangan hoop. Nilainilai dari parameter tercantum di atas. Tegangan dievaluasi dengan menggunakan
persamaan (7.12) sampai (7.14).
Tegangan bending dan hoop sebagai fungsi dari diameter pin pada grafik 2.5
Pin
Diameter
0.1875
0.25
0.1325
0.375
0.4375
0.5
Tabel. 2.3
Area
0.027612
0.049087
0.076699
0.110447
0.15033
0.19635
Tegangan
Z
CF
0.000647 177.5997
0.001534 315.7329
0.002996 493.3326
0.005177 710.3989
0.008221 966.9319
0.012272 1262.931
pada Lacing Wire vs
St
Sb at Center Sb at End
(Hoop)
134.712689 89.8084593 36.89979
101.0345167 67.3563445 36.89979
80.82761339 53.8850756 36.89979
67.35634449 44.9042297 36.89979
57.73400956 38.4893397 36.89979
50.51725837 33.6781722 36.89979
Wire Diameter. (Blade design &
analysis for steam turbine, Murari Singh, Phd George Lucas, PE)
34
Grafik 2.5 Stress pada Wire VS Diameter Wire. (Blade design & analysis for
steam turbine, Murari Singh, Phd George Lucas, PE)
2.6 Kondisi Uap
Deposit pada turbine blade yang dikarenakan kontaminasi uap dapat
mengakibatkan gangguan termodinamika dan mekanik. Jika terdapat klorida, akan
ada tambahan kemungkinan patahnya blade dalam kondisi tertentu. Tegangan
korosi yang diakibatkan efek deposit yang agresif kekuatan lentur bolak balik
pada material blade khususnya pada awal daerah uap basah.
Rekomendasi ini tentang kualitas uap sesuai dengan pedoman untuk
beroperasi terus menerus dikeluarkan oleh VGB (Asosiasi Pengguna Boiler
Ukuran Besar di German). Pada dasarnya pedoman harus dipenuhi sejauh dapat di
terapkan. Biaya pengolahan air harus sebanding dengan kemungkinan perbaikan
dan biaya penghentian, jika turbine mengalami kerusakan yang diakibatkan dari
uap yang terkontaminasi. Untuk menghindari salah pengetian, perlu diperhatikan
walaupun semua telah sesuai garis paduan tidak benar benar menjamin turbine
terbebas dari deposit.
Komposisi yang proporsional pada pencampuran uap adalah factor yang
sangat penting. Implikasi yang tepat dari itu sejauh ini belum ditentukan,namun.
Jika memungkinkan menaikan steam purity/ kemurnian uap melampaui batas nilai
yang dianjurkan, hal itu harus dilakukan.
Pedoman nilai untuk inlet steam condensate:
35
Testing for
Unit
S/cm
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
Guide Value
Start-Up**
Continues*
Operation
Operation
< 0.2
< 0.5
< 0.02
< 0.05
< 0.02
< 0.05
< 0.003
< 0.01
< 0.01
< 0.02
*Nilai diatas sepenuhnya sesuai dengan pedoman VGB, edisi April 1972.
Merujuk pada pedoman ini untuk data dan informasi lebih lanjut.
**Pedoman
nilai
harus
ditunjukkan
kecenderungan
penurunan.
Ketika
commissioning pada plant yang baru dipasang, nilai dijamin untuk terus
beroperasi harus tercapai selama dua hari, sedangkan selama posterior startups
nilai ini biasanya didapat setelah dua jam.
Tabel 2.4 Standard untuk kandungan steam pada condensate.VGB (Vereinigung
der Grokesselbesitzer/ Asosiasi Pengguna boiler ukuran besar di German)
Sangat direkomendasikan pemantauan terus menerus pada putaran air/ uap
dengan pencatatan secara konstan electric conductivity (di 15 0C) pada titik sample
lokal aliran bawah penukar acidic cation kuat, dan penentuan kandungan silica.
Alat pemantau harus dipasang pada sisi aliran uap masuk dan keluar.
2.7 Deposit
Berikut informasi secara umum hal hal yang berhubungan dengan deposit.
2.7.1
Penyebab
Deposit turbine akibat benda asing yeng terbawa bersama aliran uap. Zat
yang terkandung dalam boiler feed-water yang terpisah sebagian dari proses
penguapan, larut dalam uap dan terbawa kedalam turbine.
36
2.7.2
Asal
Uap tekanan tinggi yang berkembang didalam turbine akan memecahkan zat
pada uap di titik saturation sesuai dengan tingkat kelarutannya. Ini merupakan
syarat pertama dari sedimen. Kondisi lebih lanjut muncul dari :
-
dimana peran kondisi ini tidak dapat diklarifikasi hingga saat ini. Tidak semua
materi terbawa dalam aliran endapan uap pada blade turbine.
2.7.3
Tipe Deposit
Deposit dibagi dalam dua katagori utama, yaitu yang larut dalam air dan tidak larut
dalam air. Sedimen larut dalam air terdiri dari berbagai deposit mineral yang tergantung
pada jenis air dan jenis pengolahan air. Sebagian besar mineral yang larut dalam air dapat
ditemukan dalam tekanan tinggi dan bagian tekanan menengah dalam turbine uap.
Sedimen silica tersebar luas dibagian tekanan menengah dan tekanan rendah pada
turbine uap. Zat yang larut dalam air ini juga dapat mengendap bersama dengan mineral
yang larut dalam air sehingga setelah proses pembersihan, zat yang larut dalam air luntur
dan zat yang tidak larut dalam air tetap semula seperti sebuah kerangka. Dalam beberapa
kasus sisa deposit yang memiliki kekuatan sangat rendah akan hilang pada recommissioning turbine.
2.7.4
Pencegah Deposit
Guna membebaskan turbine dari deposit, steam purity harus sesuai dengan
37
Model boiler
Desain boiler
Pengoperasian boiler
Dari kondisi ini sangat jelas kebutuhan mengenai steam purity harus berdasarkan
pengalaman empiris. Pedoman yang mewakili perkembangan terakhir dai
teknologi dikeluarkan oleh VGB (Asosiasi Pengguna Boiler Ukuran Besar di
German).
Walaupun pengamatan secara ketat sesuai guidelines tidak menjamin terbebasnya
dari deposit pada turbine. Dari sisi yang lain terdapat turbine yang beroperasi
tanpa masalah dengan steam purity yang kurang. Sesuai dengan pengalaman pada
boiler lebih dari 40 bar membutuhkan penerapan demineralisasi secara
keselutuhan.
2.7.5
moving blade. Bagian bebas pada daerah aliran berkurang, permukaan menjadi
kasar dan material tipis karena korosi.
Konsekuensi berikut dapat dibagi :
2.7.5.1 Efek Ekonomi
-
Turunnya efesiensi yaitu pada output sama dengan konsumsi uap yang
lebih tinggi.
38
Sedimen tersebar tidak merata pada turbin blade dan karenanya menjadi
kasar.
39
Pada blade turbin korosi terjadi dalam jenis yang berbeda. Sesuai dengan zat
yang menyerang, kondisi material dan jenis tegangan, berikut ini dapat dibagi:
-
Pembentukan pitting
Merujuk pada daftar pustaka yang relevan sampai berkelanjutan dan korosi yang
terjadi secara signifikan pada blade turbin. Sangat ditekankan modus operasi b2
diterapkan, pengguna memberikan pengaruh besar pada masa umur blade turbin.
Hasil yang memadai pada pengolahan boiler feed water biasanya memanjangkan
masa umur blade turbin. Biaya yang relevan harus sebanding dengan
kemungkinan kerusakan blade.
2.8 Steam Purity
Kemurnian steam mengacu pada jumlah padat, cair, atau kontaminasi uap
dalam uap. Tinggi kemurnian uap mengandung sedikit kontaminasi. Biasanya,
kemurnian steam dilaporkan sebagai isi padatan.
Kemurnian steam tidak harus bingung dengan kualitas steam. Kualitas
steam adalah ukuran dari jumlah uap air di uap. Hal ini dinyatakan sebagai berat
uap kering dalam campuran uap dan tetesan air. Misalnya, steam kualitas 99%
mengandung air cair 1%.
Carryover adalah setiap
meninggalkan drum boiler steam dengan uap. Dalam boiler yang beroperasi pada
tekanan kurang dari 2000 psig, air boiler terikut adalah penyebab paling umum
40
dari kontaminasi uap. Air boiler yang terikut mengandung padatan terlarut dan
juga dapat berisi padatan tersuspensi.
Ada banyak penyebab terikutnya air boiler pada uap. Beberapa mekanisme
yang lebih umum telah diberikan nama-nama tertentu, seperti "carryover
semprot," "priming," "berbusa," dan "kebocoran carryover."
Sistem kontrol yang tepat diperlukan untuk operasi turbin uap superheated
modern. Solids/ padatan dalam steam meninggalkan boiler dapat menjadi deposit
di superheater dan turbin, menyebabkan kerusakan mahal. Untuk alasan ini,
kontrol ketat kemurnian steam sangat penting.
41
Gangguan ini bisa cukup berpengaruh dalam sampel uap yang memiliki
kemurnian tinggi.
Misalnya, dalam sampel yang mengandung kurang dari 1 ppm padatan
terlarut, konduktansi spesifik mungkin di kisaran 1,0-2,0 S. Kehadiran setiap
amonia atau karbon dioksida dalam sampel ini secara signifikan meningkatkan
pembacaan konduktansi:
Ammonia oleh 8.0 9.0 S per ppm ammonia
Carbon dioxide oleh 5.0 S per ppm carbon dioxide
Tak satu pun dari gas ini adalah padatan yang dapat larut. Dalam rangka
untuk mendapatkan ukuran yang tepat dari padatan terlarut, pengaruh masingmasing gas harus ditentukan, dan pembacaan konduktivitas harus dikoreksi untuk
kehadiran mereka. Ketika isi amonia dan karbon dioksida dari sampel diketahui,
kurva koreksi akurat konduktivitas dapat diperoleh untuk memungkinkan koreksi
yang tepat untuk dilakukan.
Peralatan tersedia untuk menghilangkan gas sampel sebelum pengukuran
konduktansi. Kolom resin pertukaran hidrogen-bentuk kation yang digunakan
untuk mengurangi amonia dan amina untuk tingkat diabaikan. Kation analisa
konduktivitas menerapkan teknologi ini untuk mendeteksi asam-memproduksi
anion, seperti klorida, sulfat, dan asetat. Mereka juga mengambil keuntungan dari
konduktansi tinggi larutan yang mengandung ion hidrogen. Solusi ini memiliki
konduktivitas beberapa kali lebih besar daripada larutan dengan konsentrasi yang
sama ion dibentuk oleh garam netral (Grafik 2.6).
42
Grafik
2.6.
Kation konduktivitas
meningkatkan
sensitivitas
mendeteksi
43
44
isokinetic bagi banyak nozel yang tidak sesuai dengan spesifikasi ASME atau
ASTM tidak dapat ditentukan.
Pengambilan sampel yang akurat dari superheated steam menyajikan
masalah yang tidak ditemui dalam pengambilan sampel uap saturated. Kelarutan
garam sodium dalam uap menurun karena suhu uap menurun. Jika sampel
superheated steam secara bertahap didinginkan ketika mengalir melalui saluran
sampel, deposit padatan pada permukaan garis sampel. Untuk menghilangkan
masalah ini, uap dapat desuperheated pada titik sampling.
2.8.3 Impurities
Kotoran yang ada di steam bisa padat, cair, atau gas. Padatan biasanya
dilarutkan dalam tetesan air atau hadir sebagai debu. Karena praktek pengolahan
air adalah seperti yang kebanyakan kandungan kimia larut air umpan boiler
dikonversi ke garam natrium, kebanyakan padatan hadir dalam steam adalah
garam sodium, dengan sejumlah kecil kalsium, magnesium, besi, dan terdapat
tembaga.
Konstituen gas yang biasa ditemukan dalam uap tekanan rendah (kurang
dari 2000 psig) adalah amonia, karbon dioksida, nitrogen, amina, dan silika. Dari
jumlah tersebut, hanya silika memberikan kontribusi terhadap kesulitan umumnya
terkait dengan steam murni, unsur lain yang menjadi perhatian hanya di mana
mereka mengganggu pengukuran steam purity.
2.9 Analisa Mechanical Stress
45
Beberapa bagian yang paling tinggi tegangannya pada turbin uap dalam
sistem pembangkit tenaga listrik adalah bladed disks - terutama pada bladed baris
terakhir tekanan rendah yang menjalani gaya sentrifugal terbesar dan bending
yang diproduksi di seluruh turbin.
Analisis tegangan pada blade biasanya dilakukan untuk menentukan tingkat
tegangan pada blade dan lacing wire karena gaya sentrifugal / stres. Tegangan
sentrifugal untuk sebagian besar adalah stabil secara alami, dapat diperkirakan
secara akurat, dan kemungkinan besar, tetapi menjadi hal penting sekunder. Hal
ini hampir tidak pernah menjadi penyebab prinsip kegagalan blade, tetapi
mungkin menjadi penting untuk berbagai start-up dan siklus shut down (siklus
rendah kerusakan fatigue). Kegagalan blade karena tegangan sentrifugal mungkin
terjadi atas sekitar 75% di atas kecepatan. Munculnya permukaan yang dihasilkan
selama fraktur sangat berbeda dari yang karena fatigue. Beberapa perubahan
dimensi dekat tepi disk atau dekat ujung blade dapat terjadi. Tegangan sentrifugal,
bagaimanapun, faktor berkontribusi dalam kerusakan fatigue karena properti
fatigue material dipengaruhi oleh tegangan.
Sebuah estimasi tegangan akibat beban sentrifugal dapat dilakukan (stodola,
1965). Untuk bagian blade konstan, gaya sentrifugal dan tegangan dapat
diperkirakan sangat akurat.
Ansys adalah elemen software mekanik menawarkan solusi produk yang
komprehensif untuk linier struktural atau nonlinear dan analisis dinamika. Produk
ini menyediakan satu set lengkap unsur-unsur perilaku, model material dan
pemecah persamaan untuk berbagai masalah desain mekanik. Komputasi respon
46
Metallurgy Analysis
47
Stok bahan blade yang tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk hot-rolled
dan cold-rolled
(memotong atau menggorok) bentuk besar menjadi ukuran yang lebih kecil.
2.10.1.1
Stainless Steel
Tipe 403 SS dan 410 SS baja tahan karat adalah salah bahan yang paling
banyak digunakan untuk bade turbin uap. Paduan ini sangat mirip dalam
komposisi kimia. Keduanya paduan stainless steel martensit yang dapat, melalui
perlakuan panas yang tepat, menunjukkan tingkat kekuatan yang meliputi
berbagai macam, tergantung pada variabel proses seperti quenching dan
tempering suhu, antara lain..
Sebagaimana digunakan dalam aplikasi blade, bahan ini biasanya
dipanaskan untuk tingkat kekuatan moderat, yang memungkinkan bahan untuk
mempertahankan daktilitas relatif tinggi, di kisaran 20 persen atau lebih.
Kombinasi ini sangat ideal untuk blade turbin yang memiliki beban sentrifugal
dan lentur tinggi. Daktilitas adalah karakteristik yang sangat penting karena
memungkinkan, misalnya, kontak permukaan root untuk menghadapi deformasi
plastic ringan untuk pembagian beban yang lebih baik, tanpa adanya resiko
keretakan atau kegagalan. Properti yang sama diberikan oleh blade turbin adalah
kemampuan untuk menyerap kerusakan kecil dari erosi, gesekan antara bagian
stasioner dan berputar, dan kerusakan benda asing tanpa terjadinga failure.
2.10.1.2
Titanium
Titanium merupakan bahan yang sangat baik untuk bilah turbin uap tekanan
rendah. Kekuatan yang dapat digunakan titanium jatuh dalam kisaran yang sama
48
dengan 403 dan 410 SS, tapi densitasnya hanya 60 persen dari yang umum
digunakan baja martensit. Ketika Ti diganti untuk 403 SS, misalnya, tegangan
sentrifugal berkurang karena kepadatan/ density yang lebih rendah. Dengan
tingkat tegangan berkurang dari beban sentrifugal, blade mampu mempertahankan
tegangan bending uap yang lebih tinggi tanpa melebihi material maksimum yang
diijinkan tegangan prinsip maximum yang diperbolehkan atau kriteria tegangan
gunting/geser.
Untuk LP stage, titanium memiliki ketahanan melekat yang besar terhadap
erosi tetesan air/ water droplets juga berarti bahwa hal itu dapat diterapkan pada
potensi erosi tinggi dari stainless steel tanpa perlindungan erosi tambahan. Dalam
banyak aplikasi, menghilangkan perlakuan perlindungan erosi akan menghadapi
porsi biaya bahan baku titanium yang lebih tinggi.
Ti-6Al-4V ini paling sering digunakan untuk paduan blade, meskipun
paduan lainnya dalam keluarga Ti-6Al juga telah digunakan. Ini tersedia dalam
berbagai bentuk dan ukuran. Titanium bar kecil sering tersedia oleh pemasok
logam, tapi ukuran besar mungkin diperlukan lebih lama lead time..
X20CrMo13 403 SS
Sifat
410 SS
422 SS
Ti-6Al4V
Tegangan
Tensile,
110
120
150
120
Tensile, 100-120
85
105
125
110
23
21
19
15
ultimate, ksi
Tegangan
yield, ksi
Elongation, percent
20
49
29
29
28.9
16.8
170
237
275
319
100
75
62
55
psi)
Hardness (Brinell)
235
Relative
machinability, percent
Tabel 2.5 Perbandingan material umum steam turbine blades. (Blade design &
analysis for steam turbine, Murari Singh, Phd George Lucas, PE)
2.10.2 Fractography Anaysis
Penggunaan elektron fractography telah menjadi tindakan standar dalam
melakukan
analisis
kegagalan.
Scanning
Electron
Microscope
(SEM)
50
2.10.2.1
Membersihkan Fraktur
51
Sulit untuk menyajikan prosedur pembersihan rinci yang akan berlaku untuk
semua permukaan fraktur, karena keterlibatan logam yang berbeda, dan berbagai
tingkat kontaminasi permukaan ditemui. Sebagai aturan umum, paling ringan,
prosedur pembersihan paling sedikit merusak harus digunakan. Dalam
kebanyakan kasus, stripping berulang plastik replika sudah cukup untuk
membersihkan permukaan patahan.
Jika larutan pembersih diperlukan, salah satu harus dipilih yang tidak akan
menyerang permukaan fraktur, tetapi belum menghapus kontaminasi yang tidak
diinginkan. Dalam kasus minyak atau lemak, larutan pembersih organik seperti
aseton atau trichloroethylene dapat digunakan. Jika tindakan perendaman tidak
cukup, degreasing uap atau prosedur ultrasonik dapat digunakan. Hal ini tidak
dianjurkan bahwa sikat logam atau alat mekanis yang keras lainnya dapat
digunakan untuk menghilangkan kontaminan, namun, pembersihan ringan dengan
sikat serat organik lembut diperbolehkan.
Oksidasi, korosi, atau produk reaksi kimia lainnya biasanya lebih sulit untuk
menghapus. Dalam hal ini, asam atau airan alkali solusi ringan seperti asam asetat,
asam ortofosfat, atau natrium hidroksida, jika diperlukan dapat dipanaskan, dapat
digunakan. Produsen peralatan pembersihan ultrasonik komersial menyediakan
solusi pembersih khusus yang dapat menghilangkan oksida dari permukaan
logam. Perlu diingat bahwa reaksi kimia seperti oksidasi dan korosi
mengkonsumsi logam dasar. Oleh karena itu, bagian fraktur yang dasarnya hancur
dan menghapus lapisan oksida ini tidak akan mengembalikan patahan ke kondisi
semula.
52
Berikut ini adalah larutan pembersih yang digunakan untuk aplikasi khusus :
Penghapusan oksida dari paduan/ alloys aluminium:
70 cc orthophosphoric acid (85%)
32 g chromic acid
130 cc water
Solusi dapat menghangatkan
Penghapusan karat dari baja:
Orthophosphoric acid.
cc
6N
HC1
Pemeriksaan Visual.
53
Gambar 2.14.
Partikel
bermuatan (panah) pada permukaan
fraktur.
1880x
2200x
Gambar 2.16 SEM fraktografi dari patahan ringan teroksidasi menunjukkan efek
dari permukaan kurang dilapisi konduktif. (A) seperti yang teroksidasi, (B)
emas.(Mc.Donnell Douglas Astronautics Company,Huntington Beach, California)
Selain permukaan konduktif buruk, sampel yang bahkan sedikit magnetik
akan menghasilkan kualitas gambar yang buruk karena efek defocusing. Oleh
karena itu, praktik yang baik untuk demagnetize (degauss) sampel bahan yang
dapat magnet karena operasi tersebut inspeksi partikel magnetik sebagai atau
pemotongan dapat mengakibatkan sisa magnetisme. Kumparan demagnetizing
kecil murah tersedia dipasaran..
2.10.3 Microstructure Analysis
Mikrostruktur didefinisikan sebagai struktur permukaan yang telah
dipesiapkan atau material foil tipis seperti ditampakkan oleh mikroskop di atas 25
pembesaran. Struktur mikro material (yang dapat secara luas diklasifikasikan
menjadi logam, polimer, keramik dan komposit) sangat dapat mempengaruhi sifat
56
57
yang benar akan memperhitungkan kuantitatif kekuatan relatif dari kristal dan
ikatan antar-kristal.
2.10.3.1
Optical Microscopy
Ketika sampel datar dipoles mengungkapkan jejak mikro nya, itu adalah
normal untuk menangkap gambar menggunakan macrophotography. Pemeriksaan
struktur mikro lebih canggih melibatkan instrumen bertenaga tinggi: optical
microscopy, electron microscopy, difraksi X-Ray dan sebagainya, beberapa
melibatkan persiapan sampel material (memotong, microtomy, polishing, etsa,
deposisi uap dll). Metode yang dikenal secara kolektif sebagai metalografi yang
diterapkan pada logam dan paduan, dan dapat digunakan dalam bentuk
dimodifikasi untuk bahan lain, seperti keramik, gelas, komposit, dan polimer.
Dua jenis mikroskop optik umumnya digunakan untuk memeriksa spesimen
datar dan etched: mikroskop refleksi dan mikroskop terbalik. Merekam gambar
dicapai dengan menggunakan kamera digital bekerja melalui lensa mata.
2.10.3.2
Electron Microscopy
58