PENDAHULUAN
Wilayah Kecamatan Sempol merupakan wilayah yang rawan bencana alam gunung
meletus dari Gunung Ijen yang masih aktif dan tanah longsor.
Pembagian wilayah Kecamatan Sempol Tahun 2013 terdiri dari 6 desa yang dibagi
menjadi beberapa Afdeling perkebunan sebagai berikut :
1. Desa Sempol
2. Desa Kalisat
Baru II
3. Desa Jampit
4. Desa Kalianyar
5. Desa Sumberejo
Afdeling Lerpenang
Wilayah kerja Puskesmas Sempol terjauh adalah Giri Mulyodan Jampit, dengan jarak
tempuh 15 Km, wilayah kerja terdekat adalah Sempol, dengan jarak tempuh 1 Km. Dusun
Pedati dan Giri Mulyo adalah daerah dengan medan paling berat sebab hanya bisa
dijangkau dengan kendaraan penggerak roda ganda dan tidak bisa dijangkau dengan
ambulan. Sedangkan semua desa di Kecamatan Sempol adalah daerah yang rawan
longsor.
Dinas atau instansi yang ada selain Puskesmas Sempol adalah sebagai berikut :
Kantor Kecamatan Sempol, Kantor PTPN XII Kalisat dan Blawan, Balai Desa Sempol, Balai
Desa Kalianyar, Balai Desa Jampit, Balai Desa Kaligedang, Balai Desa Sumberejo, Kantor
Dinas
Pendidikan Sempol, Koramil sempol, Pos Kepolisian Sempol, Kantor Perhutani, Kantor
Pelindung Alam, KUA Sempol dan Kantor BRI Sempol.
Sarana lain yang ada adalah sebagai berikut : Guest House Jampit, Home Stay Kalisat,
Penginapan Catimor Blawan, Koperasi Arabica, Lapangan Sepak Bola & Upacara Hasanudin
Sempol,Lapangan Tenis Kalisat, Pemandian Air Panas Blawan, Air Terjun Blawan dan
Wisata Gua Kapur Blawan.
B. DEMOGRAFI / KEPENDUDUKAN
Dari data yang ada pada tahun 2012 Jumlah Total Penduduk wilayah Kecamatan Sempol
dengan 6 desa adalah sebesar 11.394 jiwa dengan pembagian sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
Desa Sempol
Desa Kalianyar
Desa Kalisat
Desa Jampit
Desa Kaligedang
Desa Sumberejo
Penduduk Laki Laki
Penduduk Perempuan
Jumlah KK
Jumlah Ibu Hamil
Jumlah Bayi
Jumlah Balita
Jumlah Anak Pra Sekolah
Jumlah Wanita Usia Subur
Jumlah Pasangan Usia Subur
: 2.299
jiwa
jiwa
: 4.350
: 2.002
: 2.499
: 2.200
: 2.222
: 5.670
: 5.724
: 3.743
: 190
: 173
: 791
: 322
: 2.752
: 2.752
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
Jumlah sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Sempol adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
: 11
buah
: 10
: 13
:1
:1
buah
buah
buah
buah
Buta Huruf
Belum Tamat Sekolah
SD
SMP
SMU/ Sederajat
Akademi/ Perguruan Tinggi
:2
:7
: 80
:5
: 3,6
: 0,4
%
%
%
%
%
%
: 21
: 0,7
%
%
: 77,4 %
: 0,9 %
Rawat Inap
UGD 24 jam
Persalinan
Rawat Jalan
a. Poli Umun
b. Poli KIA/KB
c. Poli Gigi
Pojok Gizi
Farmasi
Laboratorium
Klinik Sanitasi
Disentri
Penyakit Lain Pada Saluran Pernafasan Atas
Hipertensi
Asma
Thypoid
Penyakit Pada Jaringan Pengikat
Kesehatan Haji
Kesehatan Olah Raga
Kesehatan USILA
BATRA
UKK
Pemakaian Obat Rasional
Poskesteren
Kesehatan Indera dan Pendengaran
Kesehatan Gigi Masyarakat
Pengawasan Makan Minum
Kesehatan Jiwa
Visi
Misi
Puskesmas Sempol memiliki misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu pelayanan dasar pada masyarakat.
2. Meningkatkan kinerja karyawan.
3. Memberikan pelayanan sesuai SOP.
4. Menggerakkan pembangunan masyarakat wilayah Sempol yang berwawasan
kesehatan.
5. Meningkatkan kompetensi SDM
6. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
7. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, keterjangkauan pelayanan
kesehatan dalam bentuk promotif, preventif dan kuratif.
8. Membangun citra pelayanan dengan memperlakukan pengguna layanan
sebagai pusat perhatian.
c. Struktur Organisasi
BAGAN terlampir
d. Motto Puskesmas Sempol
Motto kerja Puskesmas Sempol adalah Melayani dengan hati, Kesehatan
Anda adalah Kepuasan Kami.
e. Tata Nilai
Puskesmas Sempol menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut:
1. Kebersamaan.
Dalam melaksanakan kinerjanya, para pegawai Puskesmas Sempol
mengutamakan kebersamaan dengan melakukan kerja sama secara
harmonis.
2. Sopan Santun
Para pegawai Puskesmas Sempol menjunjung tinggi nilai budaya dan
etika dalam berkomunikasi antar sesama dengan menerapkan prinsip etika
sopan santun dan saling menghargai dan menghormati.
3. Santai tapi serius
1.3 Tujuan:
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
system manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya puskesmas maupun
untuk penyelenggaraan pelayanan klinis.
BAB II
LANDASAN HUKUM
Landasan hukum yang digunakan sebagai acuan dalam membuat kebijakan mutu yang
diterapkan di Puskesmas Sempol ini adalah:
1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063 )
2. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587 )
3. Undang-undang N0. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3637 )
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5542 )
6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5570 )
7. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193 )
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perseorangan ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Npmor 122 )
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1118 )
BAB III
DEFINISI ISTILAH
BAB IV
SISTEM MANAJEMEN MUTU
4.1 Persyaratan umum:
Puskesmas Sempol menetapkan, mendokumentasikan, memelihara system manajemen
mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan
telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun
pelayananan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumber daya,
penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan
masyarakat/pelanggan,
verifikasi
terhadap
rencana
yang
disusun,
pelaksanaan
pelayanana, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai,
monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
a. Pengendalian Dokumen dan Rekaman
Secara umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang disusun
meliputi:
Dokumen level 1 : Kebijakan, dokumen level 2 : pedoman/manual, dokumen level 3:
standar prosedur operasional, dan dokumen level 4: rekaman-rekaman sebagai catatan
sebagai akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.(jelaskan bagaimana
pendendalian dokumen di puskesmas: proses penyusunan dokumen, pengesahan,
penomoran, pemberlakukan, distribusi, penyimpanan, pencarian kembali, proses
penarikan dokumen yang kadaluwarsa, dsb)
b. Pengendalian rekaman
Pengendalian dokumen dan Rekaman adalah system penomoran dan system
penyimpanan dokumen yang dibutuhkan oleh system manajemn mutu dalam rangka
akreditasi Puskesmas. Pengendalian dokumen tersebut meliputi :
a. Menyetujui dokumen untuk kecukupan sebelum terbit
b. Menelaah dan memperbaharui sebagaimana perlu, dan persetujuan ulang
dokumen
c. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen yang
teridentifikasi
d. Memastikan bahwa versi yang relevan dari dokumen yang dapat diterapkan
tersedia ditempat pengguna
e. Memastikan bahwa dokumen tetap dapat terbaca dan segera dapat teridentifikasi
f. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar organisasi yang ditetapkan
oleh organisasi yang penting untuk perencanaan dan operasional system
manajemen mutu diidentifikasi dan distribusinya dikendalikan
g. Mencegah penggunaan tidak sengaja dokumen kadaluwarsa
Jenis-jenis dokumen dan penggendaliannya adalah sebagai berikut :
N
Penggandaan
o
1
Jenis
Rekaman/Dokumen
Distibusi Ke.
DokumenEksternal
Pedoman
Sesuai
Kebutuhan
SK
Sesuai Sasaran
SOP
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
KAK
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai Sasaran
Laporan
Kegiatan
1. Perpustakaan
Puskesmas
2. SekretariatAkre
ditasi
Puskesmas
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai Sasaran
BAB V
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
PenanggungJawab
Ka TU
Wakil
Akreditasi
Puskesmas
1. TU
2. Manajemen
Mutu
Ka TU
1. Pelaksana
Kegiatan/
Program
2. Ka.
Tim
Manajemen Mutu
3. Ka. TU
1. Pelaksana
Kegitan/Pogram
2. Ka.
Tim
Manajemen Mutu
1. Pelaksana
Kegitan/Pogram
2. Ka.
Tim
Manajemen Mutu
3. Ka. Puskesmas
4. SP2TP
a. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab upaya
puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan puskesmas
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual
mutu ini
b. Fokus pada pelanggan
Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan dengan berfokus pada
pelanggan.
pelanggan,
memperhatikan
keselamatan
pelanggan,
dan
melakukan
pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja
yang ditetapkan.
e. Tanggung jawab, wewenang
Kepala puskesmas :
mutu
Meninjau pelasanaan sistem menejemen mutu
Wakil Menejem Mutu
ditetepkan
Melaporkan hasil evaluasi sistem menejenen mutu pada kepala
puskesmas
Tata usaha
dan
Dokter Gigi :
puskesmas
Membantu kepala puskesmas dalam penyusunan rencana
kegiatan puskesmas dan membuat laporan
Perawat :
Bidan koordinator :
Bidan :
Melaksanakan ANC
Melaksakan APN
Melaksanakan program KB dan Imunisasi
Melacak ibu hamil
Apoteker :
kebutuhan obata
Petugas gizi :
Petugas loket :
Mendaftar pasien
Mencatat di buku register
Mengisi identitas pasien
Bertanggungjawab terhadap pengeluaran karcis
Menyusun kartu rawat jalan sesuai kode
Membantu merencanakan kebutuhan kartu rawat jalan, resep,
family folder
Laborat
peningkatan mutu
Membantu kepala puskesmas dalam merencanakan kebutuhan
untuk pemeriksaan laboratorium
g. Komunikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya), pertemuan,
diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi
BAB VI
TINJAUAN MANAJEMEN
a. Umum: Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun
b. Masukan tinjauan manajemen meliputi:
Hasil audit
Umpan balik pelanggan
Kinerja proses
Pencapaian sasaran mutu
Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
Kebijakan mutu
Perubahan yang perlu dilakukan terhadap system manajemen mutu
c. Luaran tinjauan: Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan
efektivitas system manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan
BAB VII
MANAJEMEN SUMBER DAYA
BAB VIII
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
Umum
Analisis data
Peningkatan berkelanjutan
Tindakan korektif
Tindakan preventif
2) Pelayanan klinis:
a) Perencanaan Pelayanan Klinis
b) Proses yang berhubungan dengan pelanggan
c) Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
Proses pembelian
Umum
Analisis data
Peningkatan berkelanjutan
Tindakan korektif
Tindakan preventif
BAB IX
PENUTUP
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
system manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya puskesmas maupun
untuk penyelenggaraan pelayanan klinis. Semoga pedoman ini bermanfaat sesuai
yang diharapkan.