Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan di bidang kesehatan merupakan pembangunan yang terus-menerus
dan berkesinambungan dengan memiliki tujuan utama meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang bersentuhan
langsung dengan masyarakat dalam rangka menuju Indonesia Sehat 2015, untuk itu
sangat diperlukan system pelayanan yang optimal, efektif dan efisien di seluruh
Puskesmas di Indonesia. Mengingat begitu besar peran puskesmas dalam pembangunan
di bidang kesehatan, maka diperlukan dasar hukum untuk melindungi kinerja pelayanan
puskesmas. Hal ini bertujuan agar puskesmas dapat bekerja secara optimal dan memiliki
kekuatan hukum.
Dasar hukum penyelenggaraan Puskesmas adalah Konvensi Organisasi Kesehatan
Sedunia ( WHO, 1948 ), UUD 1945 pasal 28 H dan UU No. 23/1992 tentang Kesehatan,
Menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap manusia. Oleh sebab itu,
setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap
kesehatanya dan negara bertanggung jawab mengatur agar terpenuhi Hak Hidup Sehat
bagi penduduknya, termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.
Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 128 / MENKES/ SK/ II /
2004, Puskesmas mempunyai 3 fungsi sebagai berikut :
-

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Pusat pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup sehat

Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

1.1.1. Profil Puskesmas


a. Gambaran Umum Puskesmas
A. KEADAAN GEOGRAFIS / WILAYAH
Puskesmas Sempol terletak di dataran tinggi Pegunungan Ijen, Kecamatan Sempol pada
ketinggian 1050 meter diatas permukaan laut ( dpl ) dengan jarak dari kota Bondowoso 56
Km.
Luas wilayah kerja Puskesmas Sempol 217,2 Km2 terdiri dari hutan hutan ( 30% ),
perkebunan kopi ( 45% ) dengan areal pegunungan tinggi antara 800 1500 dpl.

Wilayah Kecamatan Sempol merupakan wilayah yang rawan bencana alam gunung
meletus dari Gunung Ijen yang masih aktif dan tanah longsor.
Pembagian wilayah Kecamatan Sempol Tahun 2013 terdiri dari 6 desa yang dibagi
menjadi beberapa Afdeling perkebunan sebagai berikut :
1. Desa Sempol
2. Desa Kalisat
Baru II
3. Desa Jampit
4. Desa Kalianyar
5. Desa Sumberejo

: terdiri dari Afdeling Sempol, Afdeling Kampung Malang.


: terdiri dari Afdeling Kampung Baru I, Afdeling Kampung
: terdiri dari Afdeling Krepekan, Afdeling Jampit
: terdiri dari Afdeling Plalangan, Afdeling Besaran/ Tritunggal,
Afdeling Watu Capil, Afdeling Gending Waluh.
: terdiri dari Afdeling Sumberejo, Afdeling Gunung Blau,

Afdeling Giri Mulyo


6. Desa Kaligedang

: terdiri dari Afdeling Kaligedang, Afdeling Kalisengon,

Afdeling Lerpenang

Wilayah kerja Puskesmas Sempol terjauh adalah Giri Mulyodan Jampit, dengan jarak
tempuh 15 Km, wilayah kerja terdekat adalah Sempol, dengan jarak tempuh 1 Km. Dusun
Pedati dan Giri Mulyo adalah daerah dengan medan paling berat sebab hanya bisa
dijangkau dengan kendaraan penggerak roda ganda dan tidak bisa dijangkau dengan
ambulan. Sedangkan semua desa di Kecamatan Sempol adalah daerah yang rawan
longsor.
Dinas atau instansi yang ada selain Puskesmas Sempol adalah sebagai berikut :
Kantor Kecamatan Sempol, Kantor PTPN XII Kalisat dan Blawan, Balai Desa Sempol, Balai
Desa Kalianyar, Balai Desa Jampit, Balai Desa Kaligedang, Balai Desa Sumberejo, Kantor
Dinas

Pendidikan Sempol, Koramil sempol, Pos Kepolisian Sempol, Kantor Perhutani, Kantor
Pelindung Alam, KUA Sempol dan Kantor BRI Sempol.
Sarana lain yang ada adalah sebagai berikut : Guest House Jampit, Home Stay Kalisat,
Penginapan Catimor Blawan, Koperasi Arabica, Lapangan Sepak Bola & Upacara Hasanudin

Sempol,Lapangan Tenis Kalisat, Pemandian Air Panas Blawan, Air Terjun Blawan dan
Wisata Gua Kapur Blawan.
B. DEMOGRAFI / KEPENDUDUKAN
Dari data yang ada pada tahun 2012 Jumlah Total Penduduk wilayah Kecamatan Sempol
dengan 6 desa adalah sebesar 11.394 jiwa dengan pembagian sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

Desa Sempol
Desa Kalianyar
Desa Kalisat
Desa Jampit
Desa Kaligedang
Desa Sumberejo
Penduduk Laki Laki
Penduduk Perempuan
Jumlah KK
Jumlah Ibu Hamil
Jumlah Bayi
Jumlah Balita
Jumlah Anak Pra Sekolah
Jumlah Wanita Usia Subur
Jumlah Pasangan Usia Subur

: 2.299

jiwa
jiwa

: 4.350
: 2.002
: 2.499
: 2.200
: 2.222
: 5.670
: 5.724
: 3.743
: 190
: 173
: 791
: 322
: 2.752
: 2.752

jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa
jiwa

Jumlah sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Sempol adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.

Taman Kanak Kanak ( TK )


Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )
SD
SMP
SMK

: 11

buah
: 10

: 13
:1
:1

buah
buah
buah
buah

Adapun prosentase tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Sempol adalah sebagai


berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Buta Huruf
Belum Tamat Sekolah
SD
SMP
SMU/ Sederajat
Akademi/ Perguruan Tinggi

:2
:7
: 80
:5
: 3,6
: 0,4

%
%
%
%
%
%

Untuk prosentase jenis pekerjaan penduduk yang tersebar di 6 desa di wilayah


Kecamatan Sempol adalah sebagai berikut :
a. Karyawan PTPN XII
b. PNS

: 21
: 0,7

%
%

c. Buruh Lepas Perkebunan


d. Lain Lain ( Petani, Pedagang dll )

: 77,4 %
: 0,9 %

C. SUMBER DAYA PUSKESMAS


Ketenagaan Puskesmas terdiri dari dokter umum 2 orang, dokter gigi 1 orang, perawat 9
orang, bidan 7 orang, nutrisionit 1 orang, asisten apoteker 1 orang, tenaga umum 5 orang,
tenaga PTPN XII yang diperbantukan 4 orang, tenaga kontrak Pemda 3 orang, Sukwan Bidan
1 orang, Sukwan perawat 1 orang.
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan
upaya kesehatan perorangan tingkat pertama.
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN TINGKAT PERTAMA
1. Aktivitas Upaya Kesehatan Perorangan
Pelayanan yang terdapat di Puskesmas Sempol adalah :
-

Rawat Inap

UGD 24 jam

Persalinan

Rawat Jalan
a. Poli Umun
b. Poli KIA/KB
c. Poli Gigi

Pojok Gizi

Farmasi

Laboratorium

Klinik Sanitasi

Sepuluh besar penyakit terbanyak yang dilayani di puskesmas :


Diare
Ispa
Linu Linu
Gastritis

Disentri
Penyakit Lain Pada Saluran Pernafasan Atas
Hipertensi
Asma
Thypoid
Penyakit Pada Jaringan Pengikat

Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial Dan Pengembangan


Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat , meliputi :
-

Pelayanan Promosi Kesehatan


Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
Pelayanan Gizi
Perkesmas
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, meliputi :
a. DBD
b. Kusta
c. TBC
d. Malaria
e. Diare
f. Ispa
g. PMS & HIV AIDS
h. Surveilans & PTM
i. Imunisasi

Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


-

Kesehatan Haji
Kesehatan Olah Raga
Kesehatan USILA
BATRA
UKK
Pemakaian Obat Rasional
Poskesteren
Kesehatan Indera dan Pendengaran
Kesehatan Gigi Masyarakat
Pengawasan Makan Minum
Kesehatan Jiwa

b. Visi Dan Misi Puskesmas

Visi

Visi yang ingin dicapai oleh Puskesmas Sempol adalah:


Mewujudkan Puskesmas dengan pelayanan kesehatan dasar yang ramah,
transparan, professional, optimal, bermutu dan mandiri dalam rangka mewujudkan
Kecamatan Sempol yang sehat.

Misi
Puskesmas Sempol memiliki misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu pelayanan dasar pada masyarakat.
2. Meningkatkan kinerja karyawan.
3. Memberikan pelayanan sesuai SOP.
4. Menggerakkan pembangunan masyarakat wilayah Sempol yang berwawasan
kesehatan.
5. Meningkatkan kompetensi SDM
6. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
7. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, keterjangkauan pelayanan
kesehatan dalam bentuk promotif, preventif dan kuratif.
8. Membangun citra pelayanan dengan memperlakukan pengguna layanan
sebagai pusat perhatian.
c. Struktur Organisasi
BAGAN terlampir
d. Motto Puskesmas Sempol
Motto kerja Puskesmas Sempol adalah Melayani dengan hati, Kesehatan
Anda adalah Kepuasan Kami.
e. Tata Nilai
Puskesmas Sempol menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut:
1. Kebersamaan.
Dalam melaksanakan kinerjanya, para pegawai Puskesmas Sempol
mengutamakan kebersamaan dengan melakukan kerja sama secara
harmonis.
2. Sopan Santun
Para pegawai Puskesmas Sempol menjunjung tinggi nilai budaya dan
etika dalam berkomunikasi antar sesama dengan menerapkan prinsip etika
sopan santun dan saling menghargai dan menghormati.
3. Santai tapi serius

Beban pekerjaan yang ditanggung oleh masing-masing individu dapat


mengakibatkan beratnya beban pikiran sehingga mempengaruhi hubungan
sosial yang terjadi. Hal ini diantisipasi dengan menerapkan prinsip kinerja
santai namun serius sehingga kinerja dapat berjalan tanpa menimbulkan
tegangan psikologis.
4. Kejujuran
Seluruh pegawai Puskesmas Sempol menjunjung tinggi kejujuran dan
menjadikan nilai kejujuran sebagai bagian dari pekerjaan.
1.1.2 Kebijakan Mutu
Dalam menjaga mutu pelayanan dan program, Puskesmas Sempol menitik
beratkan pada kepuasan konsumen/ pengguna dan sasaran program, dalam hal ini pasien
yang dilayani di Puskesmas Sempol dan masyarakat Sempol. Sedangkan tingkat
keberhasilan program, penilaian mutu berdasarkan evaluasi Penilaian Kinerja
Puskesmas.

1.2 Ruang Lingkup


Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi
pukesmas, yang meliputi: persyaratan umum system manajemen mutu, tanggung
jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari
penyelenggaraan Upaya Puskesmas, yang meliputi: upaya kesehatan perorangan
(UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Pelayanan Klinis dan dalam
penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan klinis memperhatikan keselamatan
pasien/pelanggan dengan menerapkan manajemen risiko.

1.3 Tujuan:
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
system manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya puskesmas maupun
untuk penyelenggaraan pelayanan klinis.

BAB II
LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang digunakan sebagai acuan dalam membuat kebijakan mutu yang
diterapkan di Puskesmas Sempol ini adalah:
1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063 )
2. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587 )
3. Undang-undang N0. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3637 )
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5542 )
6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5570 )
7. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193 )
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perseorangan ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Npmor 122 )
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1118 )

BAB III
DEFINISI ISTILAH

Definisi Istilah sebagai berikut:


a. Dokumen
Yang dimaksud dengan Dokumen dalam hal ini adalah semua berkas berupa soft copy
maupun data tertulis yang berkaitan dengan kinerja Puskesmas.
b. Efektivitas
Optimalisasi hasil kinerja dengan standar mutu yang diharapkan.
c. Efisiensi
Upaya meminimalkan penggunaan sumber daya dalam mencapai hasil yang optimal.
d. Kepuasan pelanggan
Tingkat perasaan pelanggan yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan
yang diperoleh setelah pelanggan membandingkannya dengan apa yang
diharapkannya.
e. Koreksi
Evaluasi keberhasilan kinerja berdasarkan standar mutu dan kepuasan pelanggan.
f. Pasien
Individu yang mencari atau menerima pelayanan medis
g. Pedoman mutu
Pedoman mutu yang digunakan dalam menilai kinerja berdasarkan Standar Pelayanan
Operasional dan Kepuasan Pelanggan.
h. Pelanggan internal
Pelanggan internal adalah semua pihak yang terlibat dalam kinerja Puskesmas
i. Pelanggan eksternal
Pelanggan eksternal adalah semua pihak yang terkait dengan out pelayanan yang
diberikan oleh Puskesmas, meliputi: masyarakat umum, keluarga pasien, organisasi
lintas sektor dsb.
j. Proses
Rangkaian kerja yang merupakan runtutan kegiatan suatu program yang dilakukan di
Puskesmas.
k. Rekaman
Rekaman semua kegiatan baik pelayanan administrasi, pelayanan klinis maupun
program yang dilakukan oleh Puskesmas
l. Tindakan Korektif
Tindakan perbaikan mutu berdasarkan koreksi yang dilakukan
m. Tindakan Preventif
Tindakan pencegahan sebagai upaya antisipasi untuk menghindari terjadinya ketidak
puasan pelanggan atas layanan yang diberikan.

BAB IV
SISTEM MANAJEMEN MUTU
4.1 Persyaratan umum:
Puskesmas Sempol menetapkan, mendokumentasikan, memelihara system manajemen
mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan
telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun
pelayananan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumber daya,
penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan
masyarakat/pelanggan,

verifikasi

terhadap

rencana

yang

disusun,

pelaksanaan

pelayanana, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai,
monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
a. Pengendalian Dokumen dan Rekaman
Secara umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang disusun
meliputi:
Dokumen level 1 : Kebijakan, dokumen level 2 : pedoman/manual, dokumen level 3:
standar prosedur operasional, dan dokumen level 4: rekaman-rekaman sebagai catatan
sebagai akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.(jelaskan bagaimana
pendendalian dokumen di puskesmas: proses penyusunan dokumen, pengesahan,
penomoran, pemberlakukan, distribusi, penyimpanan, pencarian kembali, proses
penarikan dokumen yang kadaluwarsa, dsb)
b. Pengendalian rekaman
Pengendalian dokumen dan Rekaman adalah system penomoran dan system
penyimpanan dokumen yang dibutuhkan oleh system manajemn mutu dalam rangka
akreditasi Puskesmas. Pengendalian dokumen tersebut meliputi :
a. Menyetujui dokumen untuk kecukupan sebelum terbit
b. Menelaah dan memperbaharui sebagaimana perlu, dan persetujuan ulang
dokumen
c. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen yang
teridentifikasi
d. Memastikan bahwa versi yang relevan dari dokumen yang dapat diterapkan
tersedia ditempat pengguna
e. Memastikan bahwa dokumen tetap dapat terbaca dan segera dapat teridentifikasi

f. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar organisasi yang ditetapkan
oleh organisasi yang penting untuk perencanaan dan operasional system
manajemen mutu diidentifikasi dan distribusinya dikendalikan
g. Mencegah penggunaan tidak sengaja dokumen kadaluwarsa
Jenis-jenis dokumen dan penggendaliannya adalah sebagai berikut :
N

Penggandaan

o
1

Jenis
Rekaman/Dokumen

Distibusi Ke.

DokumenEksternal

Pedoman

Sesuai
Kebutuhan

SK

Sesuai Sasaran

SOP

Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

KAK

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Sasaran

Laporan
Kegiatan

1. Perpustakaan
Puskesmas
2. SekretariatAkre
ditasi
Puskesmas
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Sasaran

Hasil SesuaiKebutu SesuaiSasaran


han

BAB V
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

PenanggungJawab
Ka TU
Wakil
Akreditasi
Puskesmas

1. TU
2. Manajemen
Mutu
Ka TU
1. Pelaksana
Kegiatan/
Program
2. Ka.
Tim
Manajemen Mutu
3. Ka. TU
1. Pelaksana
Kegitan/Pogram
2. Ka.
Tim
Manajemen Mutu
1. Pelaksana
Kegitan/Pogram
2. Ka.
Tim
Manajemen Mutu
3. Ka. Puskesmas
4. SP2TP

a. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab upaya
puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan puskesmas
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual
mutu ini
b. Fokus pada pelanggan
Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan dengan berfokus pada
pelanggan.

Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan

pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis,


pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
c. Kebijakan mutu
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus
pada

pelanggan,

memperhatikan

keselamatan

pelanggan,

dan

melakukan

penyempurnaan yang berkelanjutan


d. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu/Sasaran Mutu
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan minimal yang
meliputi indicator-indikator pelayanan klinis, indicator penyelenggaraan upaya
puskesmas.

Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan

pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja
yang ditetapkan.
e. Tanggung jawab, wewenang
Kepala puskesmas :

menetapkan kebijakan dan sasaran mutu


Memastikan rencana mutu yang ditetapkan
Menyiapkan sumber daya untuk penerapan sistem menejemen

mutu
Meninjau pelasanaan sistem menejemen mutu
Wakil Menejem Mutu

Mengkoordiner seluruh personil yang terlibat dalam sistem


menejemen mutu.

Memestikan prose proses dalam sistem menejemen mutu


berjalan sesuai dengan rencana menejemen mutu yang telah

ditetepkan
Melaporkan hasil evaluasi sistem menejenen mutu pada kepala
puskesmas

Koordinator Internal audit :

Tata usaha

Membentuk tim internal audit


Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tim internal audit
Melakukan evaluasi terhadap tim internal audit
:

Menyelenggarakan administrasi kepegawaian


Melakukan koordinasi lintras program
Membuat laporan tahunan
Memnuat PKP, RUK dan RPK
Memberikan pelayanan kesehatan
Melakukan pemeriksaan dan pengobatan pasien
Membantu kepala puskesmas dalam pembuatan

penyusunan rencana kegiatan puskesmas


Membina karyawan

dan

Dokter Gigi :

Melakukan pelayanana kesehatan gigi


Melakukan pemeriksaan dan pengobatan pasien gigi
Membantu kepala puskesmas untuk meningkatkan mutu

puskesmas
Membantu kepala puskesmas dalam penyusunan rencana
kegiatan puskesmas dan membuat laporan

Perawat :

Melaksanakan asuhan keperawatan


Melaksanakan pelayanan keperawatan sesuai SOP
Membuat catatan untuk rekam medik
Membantu kepala puskesmas dalam meningkatkan mutu
pelayanan

Bidan koordinator :

Melasanakan asukan kebidanan


Melaksanakan pelayanan kebidanan sesuai SOP
Memantau dan mengevaluasi program KIA / KB
Melakukan kerjasama lintas sektoral

Bidan :

Melaksanakan ANC
Melaksakan APN
Melaksanakan program KB dan Imunisasi
Melacak ibu hamil

Melakukan pelayanan pemberian obat


Mencatat dan melaporkan penggunaan obat
Membantu kepala puskesmas dalam membuat perencanaan

Apoteker :

kebutuhan obata
Petugas gizi :

Membuat perencanaan kegiatan program gizi


Melaksanakan kegiatan PSG
Menditeksi dan melaporkan KEP
Mengkoordiner pelasanaan PMT
Melakukan pencatatan dan pelaporan gizi

Petugas loket :

Mendaftar pasien
Mencatat di buku register
Mengisi identitas pasien
Bertanggungjawab terhadap pengeluaran karcis
Menyusun kartu rawat jalan sesuai kode
Membantu merencanakan kebutuhan kartu rawat jalan, resep,
family folder

Laborat

Melakukan pemerisaan laboratorium


Menyiapkan bahan pemeriksaan lab yang diperlukan untuk

peningkatan mutu
Membantu kepala puskesmas dalam merencanakan kebutuhan
untuk pemeriksaan laboratorium

f. Wakil manajemen mutu/Penanggung jawab manajemen mutu


Kepala Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang bertanggung
jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas:

Memastikan system manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan,


dan dipelihara

Melaporkan kepada manajemen kinerja dari system manajemen mutu

dan kinerja pelayanan


Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan
harapan pelanggan

g. Komunikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya), pertemuan,
diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi

BAB VI
TINJAUAN MANAJEMEN

a. Umum: Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun
b. Masukan tinjauan manajemen meliputi:

Hasil audit
Umpan balik pelanggan
Kinerja proses
Pencapaian sasaran mutu
Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
Kebijakan mutu
Perubahan yang perlu dilakukan terhadap system manajemen mutu

c. Luaran tinjauan: Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan
efektivitas system manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan

persyaratan pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan


sumber daya yang perlu dilakukan

BAB VII
MANAJEMEN SUMBER DAYA

a. Penyediaan sumber daya


Kepala puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
penyelenggaraan pelayanan di puskesmas. Penyediaan sumber daya meliputi: (baik
untuk penyelenggaraan upaya puskesmas, maupun pelayanan klinis)
b. Manajemen sumber daya manusia
Penyediaan sumber daya manusis, proses rekrutmen, proses kredensial, proses
pelatihan dan peningkatan kompetensi
c. Infrastruktur (jelaskan pengelolaan infrastruktur yang harus dilakukan)
d. Lingkungan kerja (jelaskan bagaimana upaya memelihara lingkungan kerja tetap
aman, hijau, dan bersih, serta mengupayakan penghematan)

BAB VIII
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

1) Pelayanan Upaya Kesehatan di Puskesmas:


a) Perencanaan Upaya Kesehatan
b) Proses yang berhubungan dengan sasaran:

Penetapan persyaratan sasaran

Tinjauan terhadap persyaratan sasaran

Komunikasi dengan sasaran

c) Pembelian (jika ada)


d) Penyelenggaraan upaya:

Pengendalian proses penyelenggaraan upaya

Validasi proses penyelenggaraan upaya

Identifikasi dan mampu telusur

Hak dan kewajiban sasaran

Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)

Manajemen risiko dan keselamatan

e) Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:

Umum

Pemantauan dan pengukuran:


Kepuasan pelanggan
Audit internal
Pemantauan dan pengukuran proses
Pemantauan dan pengukuran hasil layanan

Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai

Analisis data

Peningkatan berkelanjutan

Tindakan korektif

Tindakan preventif

2) Pelayanan klinis:
a) Perencanaan Pelayanan Klinis
b) Proses yang berhubungan dengan pelanggan
c) Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:

Proses pembelian

Verifikasi barang yang dibeli

Kontrak dengan pihak ketiga

d) Penyelenggaraan pelayanan klinis:

Pengendalian proses pelayanan klinis

Validasi proses pelayanan

Identifikasi dan ketelusuran

Hak dan kewajiban pasien


Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis, dsb)

Manajemen risiko dan keselamatan pasien

e) Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:

Umum

Pemantauan dan pengukuran:


Kepuasan pelanggan
Audit internal
Pemantauan dan pengukuran proses
Pemantauan dan pengukuran hasil layanan

Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai

Analisis data

Peningkatan berkelanjutan

Tindakan korektif

Tindakan preventif

BAB IX
PENUTUP

Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
system manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya puskesmas maupun
untuk penyelenggaraan pelayanan klinis. Semoga pedoman ini bermanfaat sesuai
yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai