Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN

Pada hakikatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan


menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan
suasana, dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan (intensifikasi, ekstensifikasi,
revisi, renovasi, substitusi, kreasi, dan sebagainya). Rangkaian proses kegiatan itu
dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di masa yang
akan datang, yaitu dalam jangka waktu tertentu (1, 3, 5, 10, 15, 25, 40, atau 50 tahun)
yang akan datang. (Udin Syaefuddin, 2011)
Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan didefinisikan dalam
berbagai macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar
belakang apa yang mempengaruhi oarang tersebut dalam merumuskan definisi. Diantara
beberapa definisi tersebut dirumuskan sebagai berikut:
1. Menurut Prajdi Atmusudirjo perencanaan adalah perhitungan dan penentuan
tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh
siapa, dan bagaimana (Abin, 2000).
2. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses mempersiapkan
kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu (Bintoro Tjokromidjojo, 1977).
3. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan
yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Perencanaan itu dapat pula diberi arti sebagai suatu proses
pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang
ditentukan. Perencanaan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk memadukan
antara cita-cita nasional dan resources yang tersedia yang diperlukan untuk
mewujudkan cita-cita tersebut (M. Fakry, 1987).
Dari beberapa definisi diatas, dapat kita analisis dan tarik beberapa butir penting
yang perlu dijadikan pegangan dalam menysun suatu rencana. Butir-butir tersebut,
yaitu: (a) berhubungan dengan masa depan, (b) seperangkat kegiatan, (c) proses yang
sistematis, dan (d) hasil serta tujuan tertentu. Dalam sejumlah literatur lainnya seperti
dikutip oleh Abin (2000), ditemukan beberapa pernyataan menyangkut esensi

perencanaan, seperti: Planning is intelligent attempts to shape the future; to make the
future better than the past. Planning is trying to understand the present situations, to
anlyze it in formal way. planning is looking a head. Planning is bring about better
future; current problems are to be overcome, to see what happen in the future.
Sementara itu Anen (1999) menyatakan beberapa tekanan terhadap definisi
perencanaan dengan menyebutkan bahwa: Planning is future thinking; planning is
controlling the future; planning is decisiion making; planning is integrated decision
making.
Berbagai pengertian dan pandangan tentang perencanaan di atas tidak
dimaksudkan untuk memunculkan atau menambah kebingungan. Dengan pemaparan
tersebut, diharapkan kita memiliki wawasan dan pemahaman yang luas mengenai
perencanaan. Dengan cara demikian, diharapkan pemahaman tentang perencanaan
menjadi kepemilikan sendiri, dapat membentuk pola pikir yang jernih, yang selanjutnya
mampu menjelaskan pengertian perencanaan dalam bahasa dan pemahaman sendiri
pula.
Fungsi perencanaan menurut Udin Syaefdin dalam bukunya Perencanaan
Pendidikan yaitu:
(a) sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian,
(b) menghindari pemborosan sumber daya,
(c) alat bagi pengembangan quality assurance, dan
(d) upaya untuk memenuhi accountability kelembagaan.
Dalam pengertian lain, menurut James A.F Stoner dalam bukunya Manajemen,
Perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang spesifik
yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka. Perencanaan merupakan
kegiatan yang pertama dilakukan dari empat kegiatan utama dalam proses manajeman.
Proses manajemen itu adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian. Perencanaan dapat diibaratkan sebagai lokomotif yang menghela kereta
yang terdiri dari aktivitas mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan. Dapat
juga diibaratkan sebagai akar tunggang pohon yang besar dan rimbun, dari situ tumbuh
cabang-cabang, yaitu pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.

Perencanaan adalah proses berkesinambungan yang mencerminkan dan


menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar setiap organisasi.
Salah satu hasil dari proses perencanaan adalah strategi untuk organisasi. Dalam
organisasi, perencanaan adalah proses menetapkan sasaran dan memilih cara untuk
mencapai sasaran tadi. Tanpa rencana, manajer tidak dapat mengetahui bagaimana
mengorganisasikan orang dan sumber daya secara efektif. Tanpa rencana, manajer dan
bawahannya hanya mempunyai peluang kecil untuk mencapai sasaran atau mengetahui
kapan dan dimana mereka keluar jalur.

STRATEGI
Dalam buku Modul Kuliah Perencanaan SDM tahun 2002, Strategik merupakan
sasaran yang terdekat yang bisa dengan cepat atau efisien dapt dipilih dan diyakini akan
mempercepat atau mempermudah untuk sampai kepada tujuan. Bila strategik
merupakan sasaran, berarti ia menggambarkan sesuatu yang kongkret. Sasaran terdekat
berarti dekat dengan pelaku, yaitu sumberdaya manusia yang akan memilih sasaran tadi.
Karena tujuan dari usaha yang dilakukan oleh sumberdaya manusia tadi masih jauh dan
masih lama tercapainya, maka strategik berkaitan dengan jangka lama. Kebijakan yang
strategik pada umunya untuk jangka lama, sedang kebijakan yang taktis biasanya untuk
jangka pendek.
Dalam buku Sandra Oliver yang berjudul Strategi Public Relations, disebutkan
bahwa J L Thompson (1995) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai
sebuah hasil akhir: Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi
yang luas untk keselrhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing
aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara langsung strategi
kompetitif. Bennett (1996) menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih
organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. Mintzberg menawarkan lima
kegunaan dari kata strategi, yaitu:
1. Sebuah rencana suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar;
2. Sebuah cara suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan
atau kompetitor;
3. Sebuah pola dalam suatu rangkaian tindakan;
4. Sebuah posisi suatu cara menempatkan organisasi dalam sebuah lingkungan;
5. Sebuah oprespektif suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia.
Menurut Websters New Worls Dictionary, definisi strategi adalah ilmu
perencanaan dan penentuan arah operas-operasi militer berskala besar. Strategi adalah
bagaimana menggerakan pasukan ke posisi paling menguntungkan sebelum
pertempuran aktual dengan musuh. John A. Brynne mendefinisikan strategi sebagai
sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan.
Penyebaran sumberdaya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing dan faktorfaktor lingkungan. Sementara itu Jack Trout dalam bukunya Trout On Strategy, inti dari

strategi adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompetitif, bagaimana membuat
presepsi yang baik di benak konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan
kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai sat kata yang sederhana dikepala,
kepemimpinan yang memberi arah dan memahami ralitas pasar dengan menjadi yang
pertama daripada menjadi yang lebih baik. (M. Suyanto, 2007)
Dalam buku Manajemen karya James A.F Stoner disebutkan bahwa Strategi
berasal dari bahasa Yunani strategia, yang berarti seni atau ilmu menjadi seorang
jenderal. Pada tahun 1962, Alfred D. Chandler, seorang ahli sejarah bisnis mengusulkan
bahwa Strategi didefinisikan sebagai Penentuan sasaran dan tujuan jangka panjang
dari sebuah perusahaan, dan proses adopsi rangkaian tindakan serta pengalokasian
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran tadi.
Istilah perencanaan strategis pertama kali muncul pada 1950-an dan menjadi
sangat populer antara pertengahan 1960-an dan pertengahan 1970-an. Selama masa ini,
perencanaan strategis diyakini secara luas sebagai jawaban atas semua persoalan. Pada
waktu itu, sebagian besar dunia bisnis terobsesi dengan perencanaan strategis. Namun
demikian, setelah ledakan popularitas tersebut, perencanaan strategis mulai
tersingkirkan selama 1980-an ketika berbagai model perencanaan tidak menghasilkan
keuntungan yang lebih baik. Tahun 1990-an menjadi saksi dari kebangkitan kembalinya
perencanaan strategis, dan proses itu kini secara luas dipraktikkan di dunia bisnis.
Pada intinya, rencana strategis adalah taktik permainan sebuah perusahaan.
Margin keuntungan perusahaan pada kebanyakan industri telah mengalami penurunan
yang drastis, sehingga hanya tersedia sedikit ruang bagi kesalahan dalam rencana
strategis keseluruhan. Rancana strategis dihasilkan dari pilihan manajerial yang sulit
atas banyak alternatif yang baik, dan hal ini menandakan komitmen pada pasar,
kebijakan, prosedur, dan operasi tertentu diatas arah tindakan yang lain yang kalah
menguntungkan. (Fred R. David, 2011)

DAFTAR PUSTAKA
Syaefudin S. Udin, Abin Syamsuddin M. 2011. Perencanaan pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Stoner, James A.F dkk. 1996. Manajemen. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Buku Modul Kuliah Perencanaan SDM, 2002, Magister Manajemen STIE Mitra
Indonesia Yogyakarta, Yogyakarta.
Oliver, Sandra. 2007. Strategi Public Relations. Jakarta: Erlangga.
Suyanto, M. 2007. Marketing Strategy. Yogyakarta: Penerbit Andi.
David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Anda mungkin juga menyukai