Anda di halaman 1dari 2

Pada hakikatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan

keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan suasana, dan
sebagainya) dan apa yang akan dilakukan (intensifikasi, ekstensifikasi, revisi, renovasi,
substitusi, kreasi, dan sebagainya). Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar
harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan datang, yaitu
dalam jangka waktu tertentu (1, 3, 5, 10, 15, 25, 40, atau 50 tahun) yang akan datang.
Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan didefinisikan dalam berbagai
macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar belakang apa yang
mempengaruhi oarang tersebut dalam merumuskan definisi. Diantara beberapa definisi
tersebut dirumuskan sebagai berikut:
1. Menurut Prajdi Atmusudirjo perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang
sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan
bagaimana (Abin, 2000).
2. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses mempersiapkan
kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu (Bintoro Tjokromidjojo, 1977).
3. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang
akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Perencanaan itu dapat pula diberi arti sebagai suatu proses pembuatan
serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan.
Perencanaan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk memadukan antara cita-cita
nasional dan resources yang tersedia yang diperlukan untuk mewujudkan cita-cita
tersebut (M. Fakry, 1987).
Dari beberapa definisi diatas, dapat kita analisis dan tarik beberapa butir penting
yang perlu dijadikan pegangan dalam menysun suatu rencana. Butir-butir tersebut, yaitu:
(a) berhubungan dengan masa depan, (b) seperangkat kegiatan, (c) proses yang sistematis,
dan (d) hasil serta tujuan tertentu. Dalam sejumlah literatur lainnya seperti dikutip oleh
Abin (2000), ditemukan beberapa pernyataan menyangkut esensi perencanaan, seperti:
Planning is intelligent attempts to shape the future; to make the future better than the
past. Planning is trying to understand the present situations, to anlyze it in formal way.
planning is looking a head. Planning is bring about better future; current problems
are to be overcome, to see what happen in the future.
Sementara itu Anen (1999) menyatakan beberapa tekanan terhadap definisi
perencanaan dengan menyebutkan bahwa: Planning is future thinking; planning is
controlling the future; planning is decisiion making; planning is integrated decision
making.
Berbagai pengertian dan pandangan tentang perencanaan di atas tidak
dimaksudkan untuk memunculkan atau menambah kebingungan. Dengan pemaparan
tersebut, diharapkan kita memiliki wawasan dan pemahaman yang luas mengenai
perencanaan. Dengan cara demikian, diharapkan pemahaman tentang perencanaan
menjadi kepemilikan sendiri, dapat membentuk pola pikir yang jernih, yang selanjutnya
mampu menjelaskan pengertian perencanaan dalam bahasa dan pemahaman sendiri pula.

Dengan memiliki pemahaman akan pengertian perencanaan, kita dapat


merumuskan sendiri fungsi dan tujuan perencanaan. Fungsi perencanaan adalah: (a)
sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian, (b) menghindari pemborosan sumber
daya, (c) alat bagi pengembangan quality assurance, dan (d) upaya untuk memenuhi
accountability kelembagaan.
Syaefudin S. Udin, Abin Syamsuddin M. 2011. Perencanaan pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Halaman 3-5

Perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang spesifik
yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka. Perencanaan merupakan
kegiatan yang pertama dilakukan dari empat kegiatan utama dalam proses
manajeman. Proses manajemen itu adalah perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian. Perencanaan dapat diibaratkan sebagai lokomotif
yang menghela kereta yang terdiri dari aktivitas mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan. Dapat juga diibaratkan sebagai akar tunggang pohon yang besar dan
rimbun, dari situ tumbuh cabang-cabang, yaitu pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian.
Perencanaan adalah proses berkesinambungan yang mencerminkan dan
menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar setiap organisasi.
Salah satu hasil dari proses perencanaan adalah strategi untuk organisasi.
Dalam organisasi, perencanaan adalah proses menetapkan sasaran dan
memilih cara untuk mencapai sasaran tadi. Tanpa rencana, manajer tidak dapat
mengetahui bagaimana mengorganisasikan orang dan sumber daya secara efektif.
Tanpa rencana, manajer dan bawahannya hanya mempunyai peluang kecil untuk
mencapai sasaran atau mengetahui kapan dan dimana mereka keluar jalur.
Stoner, James A.F dkk. 1996. Manajemen. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Anda mungkin juga menyukai