PENDAHULUAN
1
Sehingga dengan dasar itulah maka suatu rencana itu akan terealisasikan
dengan baik. (Bukhari et al, 2005 dalam Ikhwan, 2016: 129-130).
Sependapat dengan itu, Sanjaya (2008, dikutip dalam Sholeh,
2007: 131) menyebutkan terdapat empat unsur perencanaan, yaitu adanya
tujuan yang harus dicapai, adanya strategi untuk mencapai tujuan, sumber
daya yang dapat mendukung, dan implementasi setiap keputusan. Dengan
demikian, mengingat pentingnya fungsi perencanaan maka dalam karya
ilmiah ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari perencanaan, tujuan
dan manfaat perencanaan, ruang lingkup perencanaan, serta proses
disusunnya suatu rencana.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
2. Apa tujuan dan manfaat dari perencanaan?
3. Apa saja ruang lingkup dari perencanaan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui definisi perencanaan.
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat perencanaan.
3. Untuk mnegetahui ruang lingkup perencanaan.
2
BAB I
PERENCANAAN
berkembang.1
“Jika engkau ingin mengerjakan sesuatu pekerjaan maka pikirkanlah akibatnya. Jika
perbuatan tersebut baik ambillah, dan jika perbuatan tersebut jelek, maka
tinggalkanlah” (H.R. Ibnu Mubarak).
Perencanaan merupakan aktivitas manajemen yang sangat penting,
karena perencanaan sangat berpengaruh terhadap fungsi manajemen
lainnya. Kesalahan dalam membuat perencanaan bisa menyebabkan
fungsi-fungsi manajemen lainnya tidak berfungsi seperti misalnya
kesalahan dalam menyusun anggaran produksi. Dalam hal ini
anggarannya terlalu kecil dari kapasitas normal yang biasa digunakan
sehingga menyebabkan fungsi actuating (dalam hal ini mesin-mesin
pabrik) tidak bisa dijalankan karena tidak seimbang dengan biaya
operasional produksi.
3
Kalau dijalankan juga maka perusahaan akan rugi, karena biaya
operasionalnya besar, sedangkan inputnya terlalu kecil. Dengan
demikian perencanaan yang baik dan benar itu salah satu kegunaannya
adalah untuk memudahkan berfungsinya manajemen.
1. Aspek-Aspek Perencanaan
Dalam membuat perencanaan ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
a) Hasil yang ingin dicapai
4
Untuk menyusun suatu perencanaan yang baik diperlukan kiat-
kiat berikut ini:
1) Perencanaan harus dibuat berdasarkan keyakinan bahwa yang
akan dilakukan dalam perencanaan tersebut adalah baik.
Ukuran baik menurut ajaran Is- lam adalah tidak bertentangan
dengan ketentuan syariah. Jadi misalnya dari segi ekonomi
suatu kegiatan itu menguntungkan, tetapi kalau
kegiatannya bertentangan dengan ketentuan syariah, maka
kegiatan tersebut tidak baik/tidak dibenarkan dalam ajaran Is-
lam seperti misalnya lokalisasi perjudian, perzinaan, menjual
khamar, dan sebagainya.
5
mencapai tujuan.
Proses pembuatan rencana itu dari awal hingga tersusun dan siap
mencapai tujuan dapat dipahami dari gambar berikut:
Gambar 1.1
Proses Pembuatan Perencanaan
Sumber: Analisis Penulis
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
6
kerjakan.” (Q.S. Al Hasyr; 18)
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya
kamu berharap.(QS. Al Insyirah: 7-8).
7
Selanjutnya berkenaan dengan aspek-aspek yang harus
diperhatikan dalam membuat perencanaan tersebut dapat dipahami
sebagai berikut:
a. Hasil yang ingin dicapai
1) Specific
8
1) Measurable
3) Result Oriented
9
fokus pada hasil yang diinginkan.
4) Time bound
10
Oleh karena itu adanya schedul (pengaturan waktu) yang
jelas, kapan menghimpun data dan informasi yang diperlukan,
kapan menyusun draf perencanaan, kapan membahasnya
bersama jajaran organisasi tingkat pimpinan, dan kapan
memfinalkannya merupakan suatu keharusan.
Dengan demikian apabila suatu perencanaan telah
disusun dengan memperhatikan SMART tersebut maka
perencanaan suatu organisasi, institusi, perusahaan atau
lembaga dapat dikatakan memadai (sudah memenuhi
kriteria perencanaan yang baik).
(2)Bidang keahlian
11
c. Waktu dan skala prioritas
d. Dana
12
pemborosan. Kalau sampai terjadi pemborosan berarti itu suatu
kerugian yang sebetulnya tidak perlu terjadi.
Selain itu perlu pula diperhatikan dari mana sumber dana itu
didapat apakah dari modal sendiri atau dari pinjaman. Dua
sumber yang berbeda ini membawa konsekuensi
pengelolaannya yang juga berbeda.
13
Perencanaan yang baik juga menyesuaikan/
memperhatikan tersedianya sarana/prasarana dan fasilitas yang
menunjang, karena perencanaan bila sudah dioperasionalkan
menjadi program kerja ia tidak beroperasi di ruang yang kosong, ia
perlu dukungan sarana/prasarana dan fasilitas yang memadai.
Tentu saja sarana/prasarana dan fasilitas yang diperlukan ini
sesuai dengan kapasitas organisasi, institusi pemerintah atau
lembaga yang bersangkutan.
14
fasilitas yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.2
Proses Penyusunan Perencanaan yang Baik
Sumber: Analisis Penulis
2. Tahap-Tahap Perencanaan
Perencanaan merupakan proses dasar kegiatan manajemen dalam
semua level dan jenis kegiatan, karena melalui perencanaan inilah
organisasi memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan
merupakan fungsi utama dari manajemen, karena pada dasarnya
fungsi-fungsi manajemen lainnya seperti pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan (monitoring dan evaluasi) hanya melaksanakan keputusan-
keputusan yang dibuat dalam perencanaan. Dalam perencanaan suatu
organisasi, seorang manajer sebetulnya mengambil keputusan dengan
menjawab sejumlah pertanyaan yang biasa di kenal dengan 5 W + 1
H.4
What = apa yang harus dilakukan
berikut5:
a) Menetapkan tujuan
15
beroperasi menggunakan sumber daya secara tidak efisien dan
tidak efektif.
Streng = kekuatan
Weakness = kelemahan
Oportunity = peluang
16
Threat = tantangan
(1)Segmen pasar
(2)Bahan baku
(3)Tenaga kerja
(4)Teknologi
(5)Pesaing
(6)Biaya produksi
(7)Lokasi
Dalam menggunakan analisis SWOT ini orang biasanya
mengambil kesimpulan untuk dipilih yang terbanyak plusnya
(kelebihannya) atau yang paling sedikit minusnya
(kekurangannya).
Tabel: 1.1
17
Kekuatan v.s kelemahan
Dari tabel 7.1. tersebut di atas kita dapat melihat kekuatan lebih
besar dari pada kelemahan (7 > 3) dengan selisih skor = 7 – 3 = 4.
Tabel 1.2.
Peluang v.s. Tantangan
Dari tabel 7.2 tersebut dapat dilihat peluang lebih besar dari
tantangan ( 7 > 2) dengan selisih skor 7 – 2 = 5.
Dengan memperhatikan:
18
Kekuatan lebih besar dari kelemahan = 7 > 3 Peluang
lebih besar dari tantangan =7>2
Gambar 1.3
Tahapan Perencanaan
3. Rasionalitas perencanaan
a) Untuk kesinambungan kegiatan organisasi
19
dapat dilakukan dengan menganalisis data dan informasi kegiatan
organisasi baik yang berkenaan dengan lingkungan internal
maupun lingkungan eksternal perusahaan yang bersangkutan.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk memprediksi
24
Misalnya, sebuah pameran yang ingin mengetahui
jumlah penjualan produknya pada tahun depan (2012), dan
ia sudah mempunyai data historis 4 tahun terakhir :
2008 = 1000 unit
20
Metode ini dapat digunakan oleh pemimpin (manajer)
perusahaan untuk memprediksi seberapa besar pengaruh
suatu variabel terhadap variabel yang dipredikasi, misalnya
pengaruh iklan terhadap jumlah penjualan suatu produk.
Metode ini menggunakan rumus matematika/statistik:
y=a+bx
dimana:
21
Kedua :ia membuat persamaan regresi dari rumus
umum persamaan regresi
y= a + b x menjadi:
penjualan sepatu = a + b x.
Ketiga :ia menggunakan metode least square (kuadrat
terkecil) untuk mencari nilai a dan b. Dengan
demikian formula untuk mencari nilai b adalah :
Tabel : 1.4
b=
b = 9, 64
a = y – bx
22
a = 540.477.5
23
industri mencapai 100.000 unit. Jika penjualan
industri tahun
2011 naik 25%, dan manajemen PT. A
memperkirakan pangsa pasar perusahaannya
untuk tahun 2011 sama dengan 2010.
Pangsa pasar PT. A tahun 2010 =
= 40 %
24
untuk merencanakan pengembangan karier karyawan
(SDM) suatu organisasi/ perusahaan untuk 1 tahun
kedepan, seperti contoh berikut:
Tabel: 1.5
Matrik peluang perencanaan dan
Pengembangan karier karyawan (SDM)
c) Data SDM yang tinggal tahun depan [SDM yang ada – (SDM
yang keluar + SDM yang di promosikan)]
25
keputusan. Misalnya dalam proses pengambilan keputusan
rekrutmen karyawan (SDM) yang tidak didukung oleh data
kuantitatif yang meyakinkan seperti tidak jelas berapa jumlah yang
berkualifikasi teknis tertentu, sehingga bisa menyebabkan
karyawan (SDM) yang diterima tidak memiliki kualifikasi yang
sebenarnya diperlukan sehingga karyawan itu tidak terampil/tidak
menguasasi pekerjaan.
26
4. Manfaat perencanan
9 Ibid, h. 85
5. Kelemahan perencanaan
Meskipun manfaatnya banyak perencanaan juga tidak terlepas dari
kelemahan/keterbatasan, antara lain:
a) Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin saja
berlebihan pada kontribusi yang nyata.
b) Perencanaan cenderung menunda kegiatan.
6. Tipe perencanaan
Perencanaan menurut Handoko (2000) dapat diklasifikasikan
dalam beberapa cara. Pengklasifikasian perencanaan akan menentukan
isi rencana dan bagaimana rencana itu dilakukan. Pengklasifikasian
rencana menurut kelaziman yang banyak ditemui adalah sebagai
berikut:
a) Perencanaan bidang fungsional, mencakup rencana produksi,
pemasaran, keuangan dan personalia (SDM). Setiap bidang
memerlukan tipe perencanaan yang berbeda. Misalnya rencana
produksi berisi tentang kebutuhan bahan baku, scheduling
produksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan sebagainya.
Rencana pemasaran berisi tentang target penjualan, promosi dan
lain-lain.
b) Tingkatan organisasi, mencakup perencanaan keseluruhan
organisasi dan perencanaan satuan kerja organisasi. Perencanaan
keseluruhan organisasi tentu lebih luas dan lebih rumit dari
perencanaan satuan organisasi.
28
kesalahan semakin besar karena pengaruh perkembangan
situasi dan kondisi terutama perkembangan perekonomian
yang
.mempengaruhi harga-harga barang.
Selain tipe-tipe tersebut di atas ada lagi tipe lain-lain yang disebut tipe
utama, yaitu:
a) Rencana strategis, yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan
organisasi yang lebih luas (komprehensif), mengimplementasikan
misi yang memberikan alasan/ fragmen yang khas tentang
keberadaan organisasi.
29
depan.
Yang dimaksud perencanaan strategik adalah proses
pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategis, kebijakan
dan program-progran yang diperlukan, penetapan metode-metode
yang diperlukan untuk menjalani strategi dan kebijakan dapat
30
adalah rencana yang dibuat organisasi ditingkat bawah (lower) yang
menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam mencapai tujuan
operasional dan mendukung kegiatan perencanaan taktis.
31
memberi arti dan kaitannya dengan tujuan serta membantu
karyawan berkomitmen untuk mencapainya. Lebih-lebih jika
pencapaian tersebut didapatkan oleh karyawan dalam kondisi
yang sulit.
9. Jenis perencanaa dan kinerja
Perencanaan dan penentuan tujuan dimaksudkan untuk
membantu organisasi (instansi pemerintah/bisnis) dapat meraih
kinerja yang tinggi. Seorang pemimpin (manajer) menggunakan
tujuan strategis, taktis dan operasional untuk mengarahkan karyawan
dan sumber daya organisasi untuk meraih hasil yang maksimal dan
organisasi bekerja secara efisien dan efektif. Kinerja organisasi
secara menyeluruh tergantung dari pencapaian hasil yang
diidentifikasi melalui proses perencanaan.
Diantara pendekatan populer yang sering digunakan adalah
“management by objectivies” (MBO), rencana sekali pakai (single use
plan), rencana untuk beragam kegunaan(standing plan), dan rencana
berkesinambungan atau berskenario (contigency plan).
Management by objectivies
Management by objectivies (MBO) atau manajemen
berdasarkan sasaran adalah metode yang digunakan oleh manajer dan
karyawan untuk menjelaskan tujuan dari setiap departemen (bagian),
proyek, dan orang (karyawan), serta menggunakannya untuk
mengawasi kinerja berkelanjutan. Bentuk langkah-langkah dari proses
MBO seperti nampak pada gambar berikut:
32
Gambar 1.4
33
individu (karyawan) maupun bagi organisasi secara
keseluruhan.
Ad.3 Meninjau kemajuan yang dicapai (review progress). Kemajuan
yang dicapai secara periodik adalah kunci penting untuk
manajemen rencana dapat dilaksa nakan dengan baik dan
lancar. Review ini dapat dilakukan secara formal maupun
informal antara manajer dengan bawahan (karyawan) dalam
jadwal 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan. Pemeriksaan
(review) secara periodik akan dapat membuat manajer dan
karyawan memperhatikan apakah mereka berada dalam
target atau atau berada dalam situasi dan kondisi yang
memerlukan koreksi (perbaikan). Konsep pokok MBO adalah
bagaimana mencapai tujuan dan dalam hal tujuan tidak dapat
dicapai maka rencananya dapat diubah.
34
disebut sebagai strategi utama. Strategi utama (good strategi)
merupakan rencana umum dari tindakan utama yang ditujukan
bagi pencapaian tujuan jangka panjang organisasi. Strategi utama
dibagi ke dalam tiga kategori: pertumbuhan, stabilitas dan
pengurangan.
(1) Pertumbuhan:
35
berhubungan dengan pertanyaan bisnis “bisnis apakah yang kita
jalankan”
b) Strategi ditingkat bisnis, merupakan stategi yang berhubungan
dengan pertanyaan “bagaimana kita berkompetisi”
c) Strategi di tingkat fungsional, merupakan strategi yang
berhubungan dengan pertanyaan “bagaimna kita mendukung
strategi ditingkat bisnis”
36