Disusun oleh:
MANAJEMEN DAKWAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat-nyalah
kami dapat meyelesaikan tugas tepat pada waktunya.Berjudul “Penerapan Fungsi Planning
dan Organizing Pada Badan Tamirul Masjid Al-Muslimun” ini dalam rangka memenuhi
tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen.
Kami menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan.Hal ini
disebabkan oleh ketebatasan pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki.Oleh karena itu
semua kritik dan saran pembaca akan saya terima dengan senang hatidemi pebaikan makalah
lebih lanjut.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan Penelitian
C. Metode dan Teknik Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Planning (Perencanaan)
B. Organizing (Organisasi dan Pengorganisasian)
BAB III PEMBAHASAN
A. Topik dan Pertanyaan selama wawancara
B. Waktu dan Tempat wawancara
C. Laporan Hasil wawancara
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perencanaan adalah suatu proses. Proses perencanaan merupakan rangkaian
urutan rasional di dalam penyusunan rencana.
Organizing atau proses pengorganisasian adalah 4 fungsi manajemen menurut
para ahli yang berfokus pada pengaturan sumber daya fisik dan manusia yang
perusahaan miliki guna merealisasikan rencana tujuan.
Menurut Siagian (1983): Pengorganisasian adalah keseluruhan
pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, kewenangan dan tanggung
jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan.
Menurut Terry (dalam Riyadi, 2005 : 3), perencanaan adalah upaya untuk
memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan
asumsi-asumsi mengenal masa yang akan datang dengan jalan mengambarkan
dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang di perhatikan untuk mencapai hasil
yang di inginkan.
A. Planning (Perencanaan)
Perencanaan berasal dari kata rencana,yang artinya rancangan atau rangka
sesuatu yang akan dikerjakan. Dari pengertian sederhana tersebut dapat diuraikan
beberapa komponen penting , yakni tujuan (apa yang ingin dicapai), kegiatan
(tindakan-tindakan untuk merealisasikan tujuan) dan waktu (kapan bilamana kegiatan
tersebut hendak dilakukan).
Apapun yang direncanakan tentu saja merupakan tindakan-tindakan dimasa
depan (untuk masa depan). Dengan demikian suatu perencanaan bisa dipahami
sebagai respon (reaksi) terhadap masa depan. (Abe,2005:27)
Menurut Tjokroamidjojo (dalam Syafalevi,2011:28) perencanaan dalam arti
seluas-luasnya merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan
adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber
yang ada supaya lebih efektif dan efisien.
Perencanaan merupakan suatu proses yang kontinu yang meliputi dua aspek ,
yaitu formulasi perencanaan dan pelaksanaannya. Perencanaan dapat digunakan untuk
mengontrol dan mengevaluasi jalannya kegiatan, karena sifat rencana itu adalah
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.(Listyangsih,2014:90).
Definisi perencanaan dapat diartikan hubunggan antara apa yang ada sekarang
(what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang berkaitan dengan
kebutuhan penentuan tujuan, prioritas program, dan alokasi sumber. (Uno,2006 :1)
Berdasarkan defenisi-defenisi yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa
perencanaan adalah suatu rangkaian keputusan yang dibuat sebagai pedoman yang
menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan
sumberdaya yang tersedia.
Fungsi Perencanaan
Dalam kamus bahasa Indonesia kata fungsi merupakan kegunaan suatu hal,
daya guna serta pekerjaan yang dilakukan. Menurut Sutarto (dalam Nining Haslinda
2008:22) Fungsi merupakan sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang
sama berdasarkan sifatnya, pelaksanaan atau pertimbangan lainnya. Fungsi
perencanaan itu merupakan sebagai usaha persiapan yang sistematik tentang berbagai
kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan.
Perencanaan ialah perumusan tujuan prosedur, metode dan jadwal
pelaksanaannya, didalamnya termasuk ramalan tentang kondisi dimasa akan datang
dan perkiraan akibat dari perencanaan terhadap kondisi tersebut. rencana
pembangunan hendaknya dapat pula menimbulkan solidaritas nasional dan solidaritas
sosial, keterlibatan dalam memikul beban dan tanggung jawab.
Menurut Siagian (2002:36) mengemukakan fungsi perencanaan dapat
didefenisikan sebagai pengambilan keputusan pada masa sekarang tentang hal-hal
yang akan dilakukan dalam saat kurun waktu tertentu diwaktu dimasa yang akan
datang.
Menurut Handoko, ( 2003: 23 ) ada dua fungsi perencanaan :
1. Penetapan atau pemilihan tujuan-tujuan organisasi dan
2. Penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program prosedur, metode,
sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
B. Organizing (Pengorganisasian)
Secara konseptual ada dua batasan yang perlu dikemukakan, yakni istilah “organization”
sebagai kata benda dan “organizing” (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukkan
pada rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga
(institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan,
badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu
pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.
1. Definisi Organisasi
Menurut para ahli yang dikutip dari Wikipedia.org terdapat beberapa pengertian
organisasi sebagai berikut:
1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui dimanamana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan.
2. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama (Ratna Wilis, 1996:56).
3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih (Horton, Paul B.
dan Chester L. Hunt, 1984:89).
4. Stephen P. Robbins (1994:4) menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan
(entity) social yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang
relative dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relative terus menerus
untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
C. Unsur-unsur Pengorganisasian
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada
kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-
sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci dapat di
jabarkan sebagai berikut:
1. Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketata lembagaan sering
disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari
semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya
terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam
organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan
fungsinya masing-masing dan para pekerja (non management/workers). Semua itu
secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan
yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh
karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya
dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-
sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan
tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir
tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang
harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy),
strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah
ditetapkan.
4. Peralatan (Equipment), merupakan Unsur yang keempat yaitu peralatan atau
equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan
barang modal lainnya (tanah, gedung, bangunan, kantor).
5. Lingkungan (Environment), Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya,
ekonomi, dan teknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunga adalah:
a. Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun secara tidak langsung
berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau
situasi akan selalu mengalami perubahan.
b. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan
transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c. Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi
dibedakan menjadi :
Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam
kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan
organisasi.
Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial,
menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-
badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi.
Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan,
persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang
harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui
sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Kekayaan Alam, Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan
iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan
fauna.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapatkan setelah turun melaksanakan penelitan di
badan tamirul masjid al-muslimun yaitu, bahwa fungsi-fungsi manajemen dapat
direalisasikan di kehidupan kita sehari-hari entah itu
Planning,Organizing,Actualizing,Controling.
Dengan hasil penelitian ini membuat kami yakin bahwa fungsi dasar
manajemen sangat diperlukan untuk dimasa mendatang terlebih lagi untuk kami yang
merupakan seorang mahasiswa.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami berikan kepada badan tamirul masjid al-
muslimun yaitu, semoga apa yang telah mereka lakukan saat ini dapat dipertahankan
dengan baik dan masjid mereka dapat berkembang jauh lebih baik lagi baik dari segi
infrastruktur maupun masyarakat atau jamaah disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA