Anda di halaman 1dari 17

UTS TPK HERMAN H

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMUNIKASI

SEMESTER/KELAS : 1/ MIK 1C

MATA KULIAH : Tehnik Pengambilan Keputusan

DOSEN : DR. SINTAR NABABAN.

HARI, TANGGAL : 29 SEPTEMBER 2022.

WAKTU : 13.00-15.00.

SIFAT UJIAN : TERBUKA.

NAMA : Herman Harjuliansyah


NIM : 02221146863
MIK C

TUGAS.
1. Dalam organisasi dibutuhkan manajemen dan pengelolan, organisasi yang baik, agar
organisasi dapat berjalan dengan baik dan berkembang. Jelaskan organisasi yang sehat
dilihat dari perencanaan, organisasinya, actuating(implementasi) serta controlingnya.
2. Tugas minimal 10 halaman.
3. Dikumpulkan pada saat jadwal ujian UTS.
4. Bentuk word dgn font 12.
UTS TPK HERMAN H

A. Organisasi yang Sehat Dilihat Dari Perencanaan

Organisasi yang sehat dilihat dari perencanaannya apabila organisasi tersebut


dapat menjalankan perencanaan sesuai dengan waktu dan tujuan yang telah ditetapkan
oleh organisasi tersebut. Secara umum bahwa organisasi yang dianggap sehat adalah
organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena
memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat
sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Organisasi
diartikan sebagai suatu perkumpulan yang memiliki struktur kepemimpinan dalam satu
visi dan misi, dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan organisasi itu sendiri secara
bersama-sama.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi
sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Orang-orang yang ada di dalam suatu
organisasi mempunyai keterkaitan yang terus menerus. Keterkaitan ini, bukan berarti
keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan
yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi
anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur. Hal tersebut
tidak lepas dari perencanaan.
Perencanaan (planning) merupakan proses pemikiran, dugaan, rencana dan
penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan
tindakan yang sebenarnya. Perencanaan merupakan kegiatan nonfisik (kejiwaan) sebelum
melaksanakan kegiatan fisik dan sangat diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan
dan sasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan.
Perencanaan disini diartikan sebagai perencanaan dalam mengambil keputusan
untuk melakukan sebuah proses atau kegiatan untuk mencapai tujuan yang akan
dilakukan. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang memiliki tujuan yang jelas,
kontinyu, stabil, flesibel, jelas,dan sederhana. Perencanaan berawal dari misi, misi
UTS TPK HERMAN H

dilakukan karena ingin mencapai sebuah tujuan, sebuah tujuan biasanya ingin
mencapai hasil yang yang diinginkan, maka diperlukan langkah-langkah atau strategi
yang diambil, setelah itu kita dapat melanjutkan dengan mengukur target, sehingga
nantinya kita akna menemukan cara yang efektif untuk mencapai kesuksesan dan
kembali kepada tinjauan yang akan di capai.
Aktivitas perencanaan meliputi mulai menganalisis situasi, analisis situasi ini
menyangkut bagaimana kita mengantisispasi masa depan, antisipasi yang dilakukan akan
dibuat pada hal perencanaan, selain antisipasi, dari sini akan muncul strategi-strategi
dalam mengantisipasi tersebut. Dalam penyusunan perencanaan memerlukan jawaban
dari apa (apa yang dikerjakan, sumber dana, sumber daya, serta saran dan
prasarana apa yang dibutuhkan ), dimana (dimana kegiatan akan dilaksanakan, agar
dalam proses manajemen tercakup, keefisienan, kenyamanan, kemudahan
transportasi, dan karyawan ), kapan ( kapan kegiatan akan dilangsungkan), bagaimana
(bagaimana cara kerja kegiatan yang akan dilangsungkan), siapa (siapa saja yang
bertanggung jawab, siapa saja yang melaksanakan, dan siapa pimpinan, dan yang terakhir
yaitu mengapa ( mengapa semua keputusan yang tertera dalam beberapa pertanyaan
diatas diambil, harus memiliki alasan yang jelas, yang tidak lain tidak bukan adalah
untuk mencapai tujuan).

Hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi di antaranya adalah


rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau
kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa melalui rapat-rapat,
seperti:

1. Rapat Kerja (pengurus organisasi)


Suatu forum rapat yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta
kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan
dicapai.
2. Rapat Anggaran
UTS TPK HERMAN H

Suatu forum rapat untuk menentukan dan membahas berapa jumlah anggaran
yang dibutuhkan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event /
kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.

Adapun perencanaan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber-sumber dan


waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih efektif sesuai dengan proses
kegiatan yang ditetapkanpun akan mendapat hasil yang lebih maksimal. Perencanaan
perkantoran merupakan proses menentukan arah kegiatan kantor, dengan cara meninjau
kembali faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan kantor, meliputi:

1. Perencanaan gedung
2. Tata ruang kantor
3. Penerangan/cahaya
4. Ventilasi
5. Perlengkapan peralatan dan perabotan kantor
6. Anggaran (budgeting) perkantoran
7. Standar kualitas kerja
8. Sistem informasi dan telekomunikasi

Sebagai para meter orgnisasi sehat ditinjau dari perencanaannya adalah apabila
perencanaan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar tanpa pengurangan
target tujuan yang akan dicapai pada waktu merencanakan bersama. Apabila
perencanaan berjalan tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan pada awal penetapan
perencanaan maka perencanaan akan dinyatakan tidak sehat, karena apabila jalannya
tidak lancar tentu saja hasil yang dicapai tidak maksimal.
Jadi berdasarkan deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa Organisasi yang sehat
dilihat dari perencanaannya apabila organisasi tersebut dapat menjalankan perencanaan
sesuai dengan waktu dan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
UTS TPK HERMAN H

B. Organisasi yang Sehat Dilihat Dari Organisasinya

Organisasi dikatakan sehat dilihat dari organisasinya apabila organisasi tersebut


bisa berjalan dengan lancar sesuai tugas dan fungsinya masing-masing dengan baik tanpa
adanya tekanan dari pihak lain dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Adanya
tata kerja atau metode dalam organisasi proses kegiatan organisasi dapat melakukan
penyusunan rencana kerja, dengan lebih terkoordinasi dalam membentuk sekelompok
anggota yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan
sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organizing (pengorganisasian) Dalam pengorganisasian nantinya akan dibentuk
sebuah struktur organisasi. Sesuai dengan yang diceritakan di awal bahwa nantinya
seseorang akan ditempatkan pada posisi sesuai degan keahlian dan porsi masing-
masing. Dalam pengorganisasian ini nantinya akan menyangkut pada tanggung ajwab
mereka.Tahapan kedua setelah perencanaan ini, tujuannya adalah untuk
menyelesaikan perencanaan yang begitu banyak, sehingga membutuhkan banyak tenaga
kerja. Dari tenaga kerja inilah nantinya akan timbul sebuah kerja sama. Kerja sama ini
nantinya akan membentuk sebuah kekuatan untuk meningkatkan mutu sehingga
dapat mencapai tujuan secara efektif.
Organizing (pengorganisasian) merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke
dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang
menduduki fungsi -fungsi tersebut secara tepat. Pengorganisasian dilakukan demi
perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat. Yang harus diperhatikan
dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyektif.
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan dan diwujudkan adalah:
1. Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan
(relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
2. Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing
bagian.
3. Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar
bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
UTS TPK HERMAN H

4. Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi harus diatur dan ditata
dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporan-
laporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat,
inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
5. Hubungan antara Organisasi dan Manajemen Organisasi merupakan suatu
perkumpulan yang terdiri lebih dari satu orang yang secara langsung setiap
anggotanya memiliki pemahaman yang sama walau memiliki pemikiran yang
berbeda. Pada saat kondisi inilah, hubungan antara organisasi dan manajemen
tampil saling berpautan, karena organisasi membutuhkan pengolahan,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan yang diperuntukan mendapat suatu
kesatuan tujuan utama dari organisasi itu sendiri.
6. Hubungan Antara Organisasi dan Tata Kerja (Metode) dengan adanya tata kerja
atau metode dalam organisasi proses kegiatan organisasi dapat melakukan
penyusunan rencana kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk
sekelompok anggota yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu
yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
7. Motivating (pendorongan) merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk
membina dan
mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai. Motivating mencakup
segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaikan pangkat,
pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainya maupun
yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan pemberian
tunjangan, penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya.
8. Accounting (pelaporan) Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan
untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada
anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya
dapat berupa:
a. Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau
UTS TPK HERMAN H

b. Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan


c. Controlling (pengendalian)
Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan
pengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti
yang direncanakan. Controlling sangat penting untuk mengetahui sampai di mana
pekerjaan sudah dilaksanakan sehingga dapat dilakukan evaluasi, penentuan
tindakan korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan dapat
ditingkatkan pelaksanaannya.
Berdasarkan deskripsi di atas maka suatu organisasi dikatakan sehat berdasarkan
pengorganisasian, apabila organisasi tersebut telah menjalankan amanat sesuai dengan
perencanaan yang ditetapkan.

C. Organisasi yang Sehat Dilihat Dari Actuating (implementasi)

Organisasi dinyatakan sehat dilihat dari actuating (implementasi) apabila


organisasi tersebut menggerakkan, melaksanakan atau mempraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari berorganisasi sesuai dengan perencanaaan dan pengorganisasian yang telah
ditetapkan bersama.
Actuating, dalam bahasa Indonesia artinya adalah menggerakkan. Artinya suatu
tindakan untuk mengupayakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai
sasaran sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating bertujuan untuk menggerakkan orang
agar mau bekerja dengan sendirinya dan penuh dengan kesadaran secara bersama- sama
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam hal ini dibutuhkan
kepemimpinan (leadership) yang baik. Actuating merupakan upaya untuk merealisasikan
suatu rencana. Berbagai arahan dengan memotivasi setiap karyawan untuk melaksanakan
kegiatan dalam organisasi, yang sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab. Maka
dari itu, actuating tidak lepas dari peranan kemampuan leadership. Actuating jelas
membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman terhadap karakter manusia
yang memiliki kecenderungan berbeda dan sifatnya dinamis. Maka dari itu, fungsi
UTS TPK HERMAN H

actuating ternyata jauh lebih rumit dari kelihatannya, karena harus melibatkan fungsi dari
leadership.
Premis yang terkenal pernah diungkapkan oleh Doghlas McGregor, bahwa seorang
karyawan selalu diasumsikan negatif dan positif. Di dalam proses actuating ini,
keberadaan leadership adalah sebagai pendukung. Karena actuating sendiri memiliki
tujuan sebagai penggerak, yang nantinya akan bertujuan mengefektifkan dan
mengefisienkan kerja dalam organisasi.
Implementasi actuating merupakan hal penting yang dipertimbangkan dalam
melakukan actuating adalah untuk memotivasi seorang karyawan untuk melakukan
sesuatu, misalnya saja: a. Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan, b.
Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri, c. Tidak
terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau mendesak, d.
Tugas yang diberikan cukup relevan, e. Hubungan harmonis antar rekan kerja.
Actuating (pelaksanaan), merupakan realisasi dari tahap satu dan tahap kedua
yaitu perencanaan dan pengorganisasian. Dalam pelaksanaan ini nantinya akan
terbentuk upaya untuk menggerakkan dan mengarahkan tenaga kerja sehingga tenaga
kerja nantinya akan terdorong untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Actuating ini
menyangkut tentang fungsi kepemimpinan, fungsi komunikasi, dan fungsi motivasi.

Fungsi kepemimpinan berguna dalam ketika melakukan upaya untuk


mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, yang fungsinya
nanti sebagai penggerak dan pemberi arahan dalam suatu kegiatan, fungsi motivasi
sendiri adalah sebagai dorongan untuk melakukan sesuatu. Fungsi dari actuating
sendiri adalah bagaimana karyawan dapat memupuk rasa tanggung jawab, selain itu
juga karyawan dapat mengikuti perintah dari pimpinan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, timbullah kesetiaan dalam bekerja.
UTS TPK HERMAN H

Pengarahan perkantoran merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan


efektivitas dan efisiensi kerja secara maksimal sesuai dengan target dan sasaran yang
telah ditentukan serta untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan dinamis,
meliputi:

1. Penggunaan teknik yang efektif dalam melakukan pengawasan terhadap bawahan.


2. Penggunaan teknik yang efektif dalam memberikan motivasi terhadap bawahan
3. Pemberian bantuan kepada karyawan dalam memecahkan masalah ketika karyawan
menghadapi kesulitan dalam pekerjaan.
4. Penyatuan visi misi karyawan dan organisasi
5. Perancangan cara komunikasi yang efektif dengan karyawan, agar komunikasi antara
atasan dengan bawahan dapat berjalan lancar.
6. Penggunaan tolak ukur yang adil dalam memberikan gaji kepada karyawan.
7. Pengawasan Perkantoran (Office controlling)

Pengawasan perkantoran merupakan kegiatan memastikan bahwa sasaran dan hal


yang telah direncanakan berjalan sesuai dengan harapan atau target, meliputi:
1. Penggunaan peralatan dan perabot kantor
2. Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor
3. Kualitas pekerjaan kantor
4. Pelayanan kantor
5. Waktu kerja dan operasional kantor
6. Biaya perkantoran

Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti
dengan pelaksanaan kerja. Maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama.
Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan
program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang
telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.
UTS TPK HERMAN H

Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi
yang telah ditetapkan.
Tujuan Actuating Tujuan penggerakan dalam organisasi adalah usaha atau
tindakan dari pemimpin dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat bawahan
tahu pekerjaannya, sehingga secara sadar menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya. Tindakan penggerakan ini oleh para ahli ada kalanya
diperinci lebih lanjut kedalam tiga tindakan sebagai berikut:
1. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi, atau dorongan sehingga timbul
kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik.
2. Pemberian bimbingan lewat contoh-contoh tindakan atau teladan, yang meliputi
beberapa tindakan seperti: pengambilan keputusan, mengadakan komunikasi agar
ada bahsa yang sama antara pemimpin dan bawahan, memilih orang-orang yang
menjadi anggota kelompok, dan memperbaiki sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan bawahan.
3. Pengarahan yang dilakukan dengan memberikan petunjukpetunjuk yang benar,
jelas, dan tegas.
Fungsi penggerakan (actuating) merupakan bagian dari proses pengarahan dari
pimpinan kepada karyawan agar dapat mempunyai prestasi kerja menggunakan potensi
yang ada pada dirinya. Pemimpin mengarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Fungsi pokok penggerakan (actuating) di dalam manajemen adalah:
1. Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut.
2. Menaklukkan daya tolak seseorang.
3. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan lebih baik.
4. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan
organisasi tempat mereka bekerja.
5. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seorang atau
orang-orang terhadap Tuhannya, Negara dan masyarakat.
UTS TPK HERMAN H

Selain fungsi pokok, penggerakan dalam manajemen memiliki indikator-indikator


pelaksanaan fungsi actuating, seperti:
1. Directing merupakan usaha melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.
Pelaksanaan kegiatan ini salah satu caranya adalah dengan orientasi yang
merupakan pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya
kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2. Commanding menggerakkan kegiatan yang dilakukan. Menggerakkan orang untuk
mencapai tujuan dengan arahan sesuai potensinya butuh upaya pembangkitan
motivasi.
3. Setelah pemberian motivasi dilakukan kemudian langkah selanjutnya pemberian
perintah. Perintah disini merupakan permintaan dari pemimpin kepada orang yang
berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu
pada keadaan tertentu.
4. Leading Leading merupakan suatu memberikan contoh yang dilakukan pimpinan
kepada bawahan dalam kegiatan yang dilaksanakan. Pemberian contoh berupa
tindakan ini dilakukan lewat pembimbingan. Pembimbingan yang dilakukan oleh
pimpinan terhadap pelaksana dilakukan sesuai jalan usaha-usaha yang bersifat
mempengaruhi dan menetapkan arah tindakan mereka.
5. Coordinating Coordinating merupakan suatu usaha menyelenggarakan pertemuan
yang dapat mentimulasi pekerjaan. Usaha ini dilakukan pimpinan dalam penjalinan
hubungan dan penyelenggaraan komunikasi.
6. Penjalinan koordinasi adalah menggerakkan suatu organisasi atau kelompok,
dengan menjalin hubungan pimpinan dan bawahan akan dihubungkan agar
mencegah terjadinya kekacauan. Selanjutnya penyelenggaraan komunikasi yang
merupakan suatu proses yang mempengaruhi seluruh proses kegiatan yang
termasuk dalam kesamaan arti agar organisasi dapat berinteraksi dengan baik
untuk mencapai sasaran yang efektif.
Koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan
kerja yang terpisah suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
UTS TPK HERMAN H

Tanpa koordinasi, individu dan departemen-departemen akan kehilangan pegangan atas


peranan mereka dalam organisasi. Mereka mulai mengejar kepentingan diri sendiri yang
sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
Kebutuhan akan koordinasi tergatung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam
pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan satuan pelaksanaan. Apabila tugas
tersebut memerlukan informasi antar satuan, derajat koordinasi yang tinggi adalah yang
paling baik. Koordinasi sangat dibutuhkan bagi organisasi yang menetapkan tujuan tinggi.
Perlu adanya penegasan kembali bahwa suatu organisasi dikatakan sehat dilihat
dari implementasinya apabila organisasi tersebut telah melaksanakan perancanaan dan
pengorganisasian secara baik dan lancar sesuai bidang kerja masing-masing, serta adanya
kejelasan tujuan yang akan dicapai.

D. Organisasi yang Sehat Dilihat Dari Controlling

Suatu organisasi apabila menerapkan controlling secara tepat sesuai perencanaan,


pengorganisasian, implementasi maka organisasi tersebut dikatakan sehat, karena dalam
kinerja menggunakan rambu-rambu, aturan-aturan yang telah ditetapkan pada awal
pekerjaan akan dimulai. Aturan tersebut merupakan aturan yang mengingat ke semua
warga organisasi tanpa terkecuali pada bidang kerja masing-masing. Hal ini akan
dijelaskan pada deskripsi di bawah ini.
Controlling (pengwasan) berguna untuk mengukur produktifitas dari tahap satu
sampai tahap ketiga. Semua tahapandan fungsi manajemen yang dilakukan tidak akan
efektif apabila tidak dilakukan pengendalian ataupun pengawasan. Selain itu juga
untuk mengukur efektivitas kerja, dan pengendalian yang mengandung aspek
mengukur jalannya suatu penegakkan, memperbaiki agar tujuan yang akan dicapai
mendapat respon yang baik Sehingga perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan ,
dan pengendalian merupakan kunci utama dalam proses manajemen.
Hal ini harus selalu dilakukan dalam proses manajeman. Tingkatan manajer pada
organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer
UTS TPK HERMAN H

puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan
dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah
daripada di puncak).
1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman)
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak
dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk
manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer
pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer.
Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

Setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga


keterampilan tersebut adalah
1. Keterampilan Konseptual (conceptional skill ) Manajer tingakat atas harus memiliki
konsep untuk memajukan sebuah organisasi. Konsep tersebut harus dijabarkan
menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya.
2. Keterampilan Berhubungan Dengan Orang Lain ( humanity skill ) Manajer juga harus
dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan
dengan orang lain yang disebut dengan keterampilan kemanusiaan.
3. Keterampilan Teknis (technical skill) Keterampilan teknis merupakan kemampuan
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program computer,
memperbaiki mesin,dan lain-lain.
UTS TPK HERMAN H

Ketiga keterampilan tersebut dalam pelaksanaannya dikembangkan menjadi


beberapa keterampilan berikut ini:

1. Keterampilan Manajemen Waktu Keterampilan yang merujuk pada kemampuan


seoarang manajer untuk menggunakan waktu yang di miliki secara bijaksana.
2. Keterampilan Membuat Keputusan merupakan kemampuan untuk mendefinisikan
masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan
membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama
bagi kelompok manajer atas (top manager).
3. Ketrampilan Interpesonal Skill (keterampilan interpersonal) sebagai kemampuan
seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan
rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan
bekerja dalam satu tim. Ketrampilan interpersonal diperlukan untuk membangun
hubungan antara manajer dengan sesama rekan kerja, yang mengarah pada
pertukaran ide, informasi dan keterampilan bersama. Selanjutnya, manajer saling
menghargai pendapat dan masukan sesama pegawai. Komunikasi yang dilakukan
memungkinkan kinerja, pengelolaan dan penyelesaian tugas dapat berjalan dengan
baik Keterampilan interpersonal adalah keterampilan yang digunakan setiap hari
saat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, baik secara individu maupun
kelompok. Orang dengan keterampilan interpersonal yang kuat seringkali lebih
berhasil dalam kehidupan profesional dan pribadi mereka.
Jenis-jenis pengawasan yang dilakukan untuk mengawasi proses kegiatan adalah:
1. Pengawasan Intern dan Ekstern.
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau
badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.
Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan
langsung atau pengawasan melekat (built in control). Pengawasan ekstern adalah
UTS TPK HERMAN H

pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit
organisasi yang diawasi.
2. Pengawasan Preventif dan Represif.
Pengawasan preventif sebagai, pengawasan yang dilakukan terhadap suatu
kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya
penyimpangan. Lazimnya, pengawasan ini dilakukan organisasi dengan maksud
untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan organisasi yang
akan membebankan dan merugikan organisasi lebih besar. Di sisi lain, pengawasan
ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan
sebagaimana yang dikehendaki.
Pengawasan preventif lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh
atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan
terdeteksi lebih awal. Di sisi lain, pengawasan represif merupakan “pengawasan
yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.”
Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana
anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu,
dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan
terjadinya penyimpangan.
3. Pengawasan Aktif dan Pasif.
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang
dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan
pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan
pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-
bukti penerimaan dan pengeluaran.
Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formal
menurut hak adalah pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai
dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.
Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud
tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran
UTS TPK HERMAN H

apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan


dan beban biaya yang serendah mungkin.
Jenis dan isi pengawasan dilakukan semata-mata menurut atau
berdasarkan ketentuan peraturan yang ada di dalam organisasi, sehingga
pengawasan tidak berlaku atau tidak diterapkan hal yang tidak ditentukan atau
berdasarkan peraturan.
Mencermati pengertian pengawasan tersebut maka dapat ditarik beberapa
unsur yang terkandung didalamnya antara lain:
1. Adanya aturan hukum sebagai landasan pengawasan;
2. Adanya aparat pengawas;
3. Adanya tindakan pengamatan;
4. Adanya obyek yang diawasi.
Perlu adanya penegasan kembali bahwa suatu organisasi yang telah menjalankan
perencanaan, pengorganisasian, dan inplementasi dengan baik. Sesuai dengan aturan
yang ada dalam organisasi maka organisasi dapat dikatakan sehat dilihat dari
controllingnya.
UTS TPK HERMAN H

Daftar Pustaka
https://www.dictio.id/t/apa-saja-jenis-jenis-pengawasan-yang-ada-di-dalam-organisasi/
14544.

https://media.neliti.com/media/publications/290701-implementasi-poac-terhadap-kegiatan-
orga-bdca8ea0.pdf

https://medium.com/@TERRAITB/poac-planning-organizing-actuating-and-controlling-
manajemen-organisasi-ea982e20529

http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6480/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai