SEMESTER/KELAS : 1/ MIK 1C
WAKTU : 13.00-15.00.
TUGAS.
1. Dalam organisasi dibutuhkan manajemen dan pengelolan, organisasi yang baik, agar
organisasi dapat berjalan dengan baik dan berkembang. Jelaskan organisasi yang sehat
dilihat dari perencanaan, organisasinya, actuating(implementasi) serta controlingnya.
2. Tugas minimal 10 halaman.
3. Dikumpulkan pada saat jadwal ujian UTS.
4. Bentuk word dgn font 12.
UTS TPK HERMAN H
dilakukan karena ingin mencapai sebuah tujuan, sebuah tujuan biasanya ingin
mencapai hasil yang yang diinginkan, maka diperlukan langkah-langkah atau strategi
yang diambil, setelah itu kita dapat melanjutkan dengan mengukur target, sehingga
nantinya kita akna menemukan cara yang efektif untuk mencapai kesuksesan dan
kembali kepada tinjauan yang akan di capai.
Aktivitas perencanaan meliputi mulai menganalisis situasi, analisis situasi ini
menyangkut bagaimana kita mengantisispasi masa depan, antisipasi yang dilakukan akan
dibuat pada hal perencanaan, selain antisipasi, dari sini akan muncul strategi-strategi
dalam mengantisipasi tersebut. Dalam penyusunan perencanaan memerlukan jawaban
dari apa (apa yang dikerjakan, sumber dana, sumber daya, serta saran dan
prasarana apa yang dibutuhkan ), dimana (dimana kegiatan akan dilaksanakan, agar
dalam proses manajemen tercakup, keefisienan, kenyamanan, kemudahan
transportasi, dan karyawan ), kapan ( kapan kegiatan akan dilangsungkan), bagaimana
(bagaimana cara kerja kegiatan yang akan dilangsungkan), siapa (siapa saja yang
bertanggung jawab, siapa saja yang melaksanakan, dan siapa pimpinan, dan yang terakhir
yaitu mengapa ( mengapa semua keputusan yang tertera dalam beberapa pertanyaan
diatas diambil, harus memiliki alasan yang jelas, yang tidak lain tidak bukan adalah
untuk mencapai tujuan).
Suatu forum rapat untuk menentukan dan membahas berapa jumlah anggaran
yang dibutuhkan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event /
kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.
1. Perencanaan gedung
2. Tata ruang kantor
3. Penerangan/cahaya
4. Ventilasi
5. Perlengkapan peralatan dan perabotan kantor
6. Anggaran (budgeting) perkantoran
7. Standar kualitas kerja
8. Sistem informasi dan telekomunikasi
Sebagai para meter orgnisasi sehat ditinjau dari perencanaannya adalah apabila
perencanaan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar tanpa pengurangan
target tujuan yang akan dicapai pada waktu merencanakan bersama. Apabila
perencanaan berjalan tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan pada awal penetapan
perencanaan maka perencanaan akan dinyatakan tidak sehat, karena apabila jalannya
tidak lancar tentu saja hasil yang dicapai tidak maksimal.
Jadi berdasarkan deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa Organisasi yang sehat
dilihat dari perencanaannya apabila organisasi tersebut dapat menjalankan perencanaan
sesuai dengan waktu dan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
UTS TPK HERMAN H
4. Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi harus diatur dan ditata
dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporan-
laporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat,
inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
5. Hubungan antara Organisasi dan Manajemen Organisasi merupakan suatu
perkumpulan yang terdiri lebih dari satu orang yang secara langsung setiap
anggotanya memiliki pemahaman yang sama walau memiliki pemikiran yang
berbeda. Pada saat kondisi inilah, hubungan antara organisasi dan manajemen
tampil saling berpautan, karena organisasi membutuhkan pengolahan,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan yang diperuntukan mendapat suatu
kesatuan tujuan utama dari organisasi itu sendiri.
6. Hubungan Antara Organisasi dan Tata Kerja (Metode) dengan adanya tata kerja
atau metode dalam organisasi proses kegiatan organisasi dapat melakukan
penyusunan rencana kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk
sekelompok anggota yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu
yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
7. Motivating (pendorongan) merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk
membina dan
mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai. Motivating mencakup
segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaikan pangkat,
pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainya maupun
yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan pemberian
tunjangan, penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya.
8. Accounting (pelaporan) Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan
untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada
anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya
dapat berupa:
a. Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau
UTS TPK HERMAN H
actuating ternyata jauh lebih rumit dari kelihatannya, karena harus melibatkan fungsi dari
leadership.
Premis yang terkenal pernah diungkapkan oleh Doghlas McGregor, bahwa seorang
karyawan selalu diasumsikan negatif dan positif. Di dalam proses actuating ini,
keberadaan leadership adalah sebagai pendukung. Karena actuating sendiri memiliki
tujuan sebagai penggerak, yang nantinya akan bertujuan mengefektifkan dan
mengefisienkan kerja dalam organisasi.
Implementasi actuating merupakan hal penting yang dipertimbangkan dalam
melakukan actuating adalah untuk memotivasi seorang karyawan untuk melakukan
sesuatu, misalnya saja: a. Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan, b.
Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri, c. Tidak
terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau mendesak, d.
Tugas yang diberikan cukup relevan, e. Hubungan harmonis antar rekan kerja.
Actuating (pelaksanaan), merupakan realisasi dari tahap satu dan tahap kedua
yaitu perencanaan dan pengorganisasian. Dalam pelaksanaan ini nantinya akan
terbentuk upaya untuk menggerakkan dan mengarahkan tenaga kerja sehingga tenaga
kerja nantinya akan terdorong untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Actuating ini
menyangkut tentang fungsi kepemimpinan, fungsi komunikasi, dan fungsi motivasi.
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti
dengan pelaksanaan kerja. Maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama.
Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan
program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang
telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.
UTS TPK HERMAN H
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi
yang telah ditetapkan.
Tujuan Actuating Tujuan penggerakan dalam organisasi adalah usaha atau
tindakan dari pemimpin dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat bawahan
tahu pekerjaannya, sehingga secara sadar menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya. Tindakan penggerakan ini oleh para ahli ada kalanya
diperinci lebih lanjut kedalam tiga tindakan sebagai berikut:
1. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi, atau dorongan sehingga timbul
kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik.
2. Pemberian bimbingan lewat contoh-contoh tindakan atau teladan, yang meliputi
beberapa tindakan seperti: pengambilan keputusan, mengadakan komunikasi agar
ada bahsa yang sama antara pemimpin dan bawahan, memilih orang-orang yang
menjadi anggota kelompok, dan memperbaiki sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan bawahan.
3. Pengarahan yang dilakukan dengan memberikan petunjukpetunjuk yang benar,
jelas, dan tegas.
Fungsi penggerakan (actuating) merupakan bagian dari proses pengarahan dari
pimpinan kepada karyawan agar dapat mempunyai prestasi kerja menggunakan potensi
yang ada pada dirinya. Pemimpin mengarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Fungsi pokok penggerakan (actuating) di dalam manajemen adalah:
1. Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut.
2. Menaklukkan daya tolak seseorang.
3. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan lebih baik.
4. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan
organisasi tempat mereka bekerja.
5. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seorang atau
orang-orang terhadap Tuhannya, Negara dan masyarakat.
UTS TPK HERMAN H
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan
dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah
daripada di puncak).
1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman)
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak
dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk
manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer
pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer.
Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit
organisasi yang diawasi.
2. Pengawasan Preventif dan Represif.
Pengawasan preventif sebagai, pengawasan yang dilakukan terhadap suatu
kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya
penyimpangan. Lazimnya, pengawasan ini dilakukan organisasi dengan maksud
untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan organisasi yang
akan membebankan dan merugikan organisasi lebih besar. Di sisi lain, pengawasan
ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan
sebagaimana yang dikehendaki.
Pengawasan preventif lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh
atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan
terdeteksi lebih awal. Di sisi lain, pengawasan represif merupakan “pengawasan
yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.”
Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana
anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu,
dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan
terjadinya penyimpangan.
3. Pengawasan Aktif dan Pasif.
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang
dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan
pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan
pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-
bukti penerimaan dan pengeluaran.
Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formal
menurut hak adalah pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai
dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.
Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud
tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran
UTS TPK HERMAN H
Daftar Pustaka
https://www.dictio.id/t/apa-saja-jenis-jenis-pengawasan-yang-ada-di-dalam-organisasi/
14544.
https://media.neliti.com/media/publications/290701-implementasi-poac-terhadap-kegiatan-
orga-bdca8ea0.pdf
https://medium.com/@TERRAITB/poac-planning-organizing-actuating-and-controlling-
manajemen-organisasi-ea982e20529
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6480/3/BAB%20II.pdf