ANALISA DATA
4.1 Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi dari
semua variabel diukur dalam penelitian ini baik variabel dependen maupun
independen. Dalam analisis ini variabel yang diukur yaitu: usia balita, jenis
kelamin balita, IMT balita, dan kejadian ISPA.
4.1.1
21
22.8
49-60 bulan
Total (N)
10
92
10.9
100.0
30
31
4.1.2
4.1.3
92
100
Gemuk (>2SD)
Total (N)
0
92
0
100.0
32
4.1.4
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paparan Asap Rokok
pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baloi Permai Kota Batam
Tahun 2016
Paparan Asap Rokok
Terpapar Asap Rokok
Tidak Terpapar Asap Rokok
Total
Frekuensi
57
35
92
Persentase (%)
62.0
38.0
100.0
35
orang
(38.0%).
Berdasarkan
hasil
data
kuesioner,
33
4.1.5
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Baloi Permai Kota Batam Tahun 2016
Kejadian ISPA
Frekuensi
Persentase (%)
ISPA
60
65.2
Tidak ISPA
32
34.8
Total
92
100.0
Kejadian ISPA pada balita dalam penelitian ini didapatkan jumlah
balita yang mengalami kejadian ISPA sebanyak 60 orang (65.2%) dan
jumlah balita yang tidak mengalami kejadian ISPA sebanyak 32 orang
(34.8%). Pada tabel 4.5 menyajikan distribusi responden berdasarkan
kejadian ISPA seperti yang tertera di atas.
34
Tabel 4.6
Hubungan kejadian ISPA dengan anggota keluarga yang merokok
pada balita di wilayah kerja Puskesmas Baloi Permai Kota Batam
Tahun 2016
ISPA
Paparan Asap Rokok
Terpapar asap rokok
Tidak Terpapar Asap
Rokok
Total
ISPA
N
44
%
77.2
Total
Tidak
ISPA
n
%
13 22.8
57
100
pValue
0.02
16
60
45.7
65.2
19
32
54.3
34.8
35
92
100
100
35