Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN I

KADAR AIR DAN KADAR ABU

I.

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk menentukan presentase kadar air yang terdapat dalam batu gamping
dan granit
2. Untuk menentukan presentase kadar abu yang terdapat dalam batu gamping
dan granit.

II.

TINJAUAN PUSTAKA
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan
berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering (dry basis).
Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 persen,
sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100 persen
(Syarif dan Halid, 1993). Kadar air merupakan pemegang peranan penting,
kecuali temperatur maka aktivitas air mempunyai tempat tersendiri dalam
proses pembusukan dan ketengikan. Kerusakan bahan makanan pada umumnya
merupakan proses mikrobiologis, kimiawi, enzimatik atau kombinasi antara
ketiganya. Berlangsungnya ketiga proses tersebut memerlukan air dimana kini
telah diketahui bahwa hanya air bebas yang dapat membantu berlangsungnya
proses tersebut (Tabrani,1997). Kadar air suatu bahan biasanya dinyatakan
dalam persentase berat bahan basah, misalnya dalam gram air untuk setiap 100
gr bahan disebut kadar air berat basah. Berat bahan kering adalah berat bahan
setelah mengalami pemanasan beberapa waktu tertentu sehingga beratnya tetap
(konstan). Pada proses pengeringan air yang terkandung dalam bahan tidak
dapat seluruhnya diuapkan. ( Anonim, 2016 ).
Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral yang
terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan pangan terdiri dari 96% bahan

anorganik dan air, sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur mineral. Unsur


juga dikenal sebagai zat organik atau kadar abu. Kadar abu tersebut dapat
menunjukan total mineral dalam suatu bahan pangan. Penentuan kadar abu total
dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain untuk menentukan baik atau
tidaknya suatu pengolahan, mengetahui jenis bahan yang digunakan, dan
sebagai penentu parameter nilai gizi suatu bahan makanan. Penggilingan
gandum, misalnya, apabila masih banyak lembaga dan endosperm maka kadar
abu yang dihasilkannya tinggi. Banyaknya lembaga dan endosperm pada
gandum menandakan proses pengolahan kurang baik karena masih banyak
mengandung bahan pengotor yang menyebabkan hasil analisis kadar abu
menjadi tidak murni. Kandungan abu juga dapat digunakan untuk
memperkirakan kandungan dan keaslian bahan yang digunakan. Kadar abu
sebagai parameter nilai gizi, contohnya pada analisis kadar abu tidak larut asam
yang cukup tinggi menunjukan adanya kontaminan atau bahan pengotor pada
makanan tersebut. ( Astuti, 2012)
Batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang
sudah dalam kedaan membeku/keras. Batuan adalah salah satu elemen kulit
bumi yang menyediakan mineral-mineral anorganik melalui pelapukan yang
selanjutnya menghasilkan tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral, sifatsifat fisik, dan umur yang beraneka ragam. Jarang sekali batuan yang terdiri
dari satu mineral, namun umumnya merupakan gabungan dari dua mineral atau
lebih. Mineral adalah suatu substansi anorganik yang mempunyai komposisi
kimia dan struktur atom tertentu. Jumlah mineral banyak sekali macamnya
ditambah dengan jenis-jenis kombinasinya. ( Anonim, 2016 )
Granit adalah batuan beku dalam (batuan plutonik) yang berwarna terang
dengan butiran yang terlihat cukup besar. Butiran-butiran tersebut terbentuk
dari kristalisasi magma yang lambat di bawah permukaan bumi. Granit
utamanya tersusun atas mineral kuarsa dan feldspar, dengan sejumlah kecil

mika, amfibol dan mineral lainnya. Komposisi mineral-mineral inilah yang


biasanya memberikan granit berwarna merah, merah muda, abu-abu atau putih
dengan butiran mineral gelap terlihat di permukaannya. Granit adalah batuan
beku yang paling terkenal. Banyak orang pernah melihat granit karena
merupakan batuan beku yang paling banyak ditemukan di permukaan bumi dan
karena granit digunakan untuk membuat banyak objek yang ada dalam
kehidupan sehari-hari, seperti ubin lantai, "paving stone", tapak tangga, dan
monumen pemakaman. ( Anonim, 2016 )
Batu gamping (kapur) adalah salah satu jenis batuan sedimen yang terdiri dari
mineral utama calcite (kalsium karbonat). Pembentukan batu gamping dapat
terjadi secara mekanik, kimia, dan organik. Mineral calcite banyak terdapat
pada organisme laut, oleh karena itu biasanya terbentuk dari cangkang binatang
laut, kerang, dan jasad makhluk hidup laut yang telah mati. Batu gamping
(kapur) mudah larut dalam air terutama yang mengandung CO 2, dan bila
ditetesi zat asam maka akan membentuk gas CO2. Batuan ada yang keras
adapula yang lunak. Warna batuan ini umumnya putih keabu-abuan, namun
adajuga yang berwarna merah, kuning, hitam, atau abu abu gelap. ( Anonim,
2016 ).

III.

Alat dan Bahan

Dalam praktikum Penentuan kadar air dan kadar abu alat yang digunakan
adalah cawan , porselin, neraca analitik, eksikator dan oven.
Adapun bahan yang di gunakan dalam praktikum penentuan kadar air dan kadar
abu yaitu, batu gamping dan batu granit.
IV.

Prosedur Kerja
4.1 Penentuan kadar air
Botol timbang di keringkan pada temperature 500C selama 30 menit. Setelah
didinginkan dalam eksikator, kemudian ditimbang 0,1 gr dan 1,5 gr sample
batu. Masukan dalam cawan lalu kemudian dikeringkan pada temperature
500C selama 2 jam. Setelah didinginkan dalam eksikator ditimbang kembali.
4.2 Penentuan kadar abu
Pertama menyiapkan cawan porselin dan keringkan dalam oven, lalu timbang
beratnya. Selanjutnya timbang berat sample dan catat hasilnya Kemudian
masukan sample kedalam cawan porselin yang sudah diketahui beratnya
Dan yang terakhir tanur sample sampai terbentuk abu. Selanjutnya tentukan
kadar abu dalam sample dengan menggunakan persamaan.

Kadar abu =

berat abu
x 100
berat sample

V.

Hasil Pengamatan dan Analisis Data


5.1 Hasil Pengamatan
Berat sample sebelum dikeringkan

Kadar air (g)

Beratalat

Kadar abu (g)

Berat sample setelah dikeringkan

Cawan

Porselin

Kadar air (g)

Kadar abu (g)

Batu
Gampi
ng

Gran
it

Batu
Gampi
ng

Gran
it

Batu
gampin
g

granit

Batu
gampin
g

Granit

0,103

0,101

1,500 g

1,50
2

46,048

37,95
5

27,532

30,90
6

Kadar air (g)


Batu
gamping
Granit

Kadar abu (g)


Batu
gamping
Granit

47.544

27,586

39,48
1

30,995

5.2 Analisis Data


Untuk menghitung kadar air dan kadar abu maka digunakan rumus berikut :
Kadar air =

ab
x 100
a

Keterangan :
a = (botol+bahan) sebelum dikeringkan
b = (botol+bahan) setelah dikeringkan
Kadar abu =
Perhitungan kadar air :

berat abu
x 100
berat sample

Kadar air Batu gamping =

46,15147,544
x 100
46,151

= 3,01%

Kadar air Batu granit

38,05639,481
x 100
38,056

= 3,74%

Perhitungan kadar abu :

0,054
x 100
Kadar abu Batu gamping = 1,500

= 3,6%

Kadar abu Batu granit


VI.

0,089
x 100
1,502

= 5,92 %

Pembahasan
Dalam praktikum ini kita menentukan kadar air dan kadar abu dimana kita
harus menghitung persentase dari kadar air dan kadar abu dari sample batu
gamping dan granit. Hal yang pertama dilakukanya adalah menyiapkan sample
batu gamping dan granit kemudian menimbangnya. Selanjutnya dilakukan
adalah memanaskan cawan dan porselin pada temperatur 105C selama 2 jam,
dipanasakan didalam desikator . Tujuan pemanasan untuk menentukan bobot
kadar air dan kadar abu. Penentuan kadar air yang pertama di lakukan adalah
cawan dan porselin yang di keringkan pada temperature 105 C selama 2 jam.
Setelah didinginkan dalam eksikator, kemudian ditimbang 1 gr dan 0,1 gr
sample batu. Masukan dalam cawan lalu kemudian dikeringkan pada
temperature 105 C selama 2 jam. Dalam penentuan kadar abu menyiapkan
cawan porselin dan keringkan dalam oven dengan suhu 1050C, setelah
dipanaskan dalam eksikator kemudian timbang berat sample dan catat hasilnya.
Selanjutnya masukan sample kedalam cawan porselin yang sudah diketahui
beratnya dan tahap akhir tanur sample sampai terbentuk abu. Selanjutnya
tentukan kadar abu dalam sample dengan menggunakan persamaan. Setelah
didinginkan dalam eksikator ditimbang kembali. Setelah itu sample tersebut
dihitung kadar air dan kadar abunya dari data yang kita peroleh dari hasil
praktikum dan didapatkan hasil, kadar air batu gamping = 3,01 % , kadar air
batu granit = 3,74 % . kadar abu batu gamping = 3,6 %. Dan kadar abu batu
granit = 5,92 %.

VII.

Penutup

7.1 Kesimpulan
1. Kadar abu merupakan campuran dari komponenan organic atau mineral
yang terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan pangan terdiri dari 96%
bahan anorganik dan air, sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur
mineral.
2. Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan
yang dinyatakan dalam persen.
3. Hasil perhitungan kadar air batu gamping = 3,01 % , kadar air batu
granit = 3,74 % . kadar abu batu gamping = 3,6 %. Dan kadar abu batu
granit = 5,92 %.
7.2

Saran
Perlunya dampingan dari asisten dosen dalam praktikum, karena perlunya
bantuan asisten dalam percobaan praktikum kimia analitik dalam
percobaan penentuan kadar air dan kadar abu.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Laporan Penentuan Kadar Abu. http://scribd.com. Diakses pada hari
Minggu, 28 Oktober 2016. Palu.
Anonim. 2016. Kadar Air Basis Basah dan Kadar Air Basis Kering.
http://yefrichan.wordpress.com/2016/10/28/kadar-air-basis-basah-dan-kadar-airbasis-kering/. Diakses pada hari jumat, 28 Oktober 2016.
Anonim. 2016. Pengertian Batuan. http://scribd.com. Diakses pada hari Minggu, 30
Oktober 2016. Palu.
Anonim. 2016. Pengertian Batu Gamping. http://scribd.com. Diakses pada hari
Minggu, 30 Oktober 2016. Palu.
Anonim. 2016. Pengertian Batu Granit. http://scribd.com. Diakses pada hari Minggu,
30 Oktober 2016. Palu.
Astuti. 2012. Kadar abu. http://astutipage.wordpress.com/tag/kadar-abu/. Diakses
pada hari Minggu, 27 Oktober 2013. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai