TUJUAN PERCOBAAN
-
II.
III.
IV.
DASAR TEORI
Penukar ion (ion exchange)
Dalam kolom resin penukar kation terjadi reaksi pertukaran kation pengotor air
dengan H+ dari resin penukar ion terjadi pertukaran kation pengotor air dengan ion OHdari resin penukar anion. Pertukaran kation pengotor air dengan OH - dari resin penukar
anion.
Resin Penukar Ion
Resin penukar ion adalah senyawa hidrokarbon terpolimerisasi sampai tingkat
yang tinggi yang mengandung ikatan-ikatan hubungan silang(cross linking) serta gugusan
RK+H
Diamna K+ adalah kation. Sedangkan anion anion seperti Cl - , NO3-, SO43- dapat
diserap oleh resin penukar anion dalam bentuk R OH dengan reaksi :
R OH + AR A + OHDimana A- adalah anion. Produk H+ dan OH- dari reaksi akan menjadi :
H+ + OHH2O
Dengan demikian air akan keluar bebas ion ion atau disebut bebas mineral.
Oleh karena itu prosesnya disebut demineralisasi atau biasanya disebut dengan aqua
DM. apabila resin telah jenuh, maka prosesx regenerasi dapat dilakukan dengan
mengalirkan asam 4N untuk resin anion dengan reaksi :
R K + H- (4N)
R H + KR A+ OH- (4N)
R OH + ADalam industry atau lab dan kesehatan, banyak diperlukan air bebas dari ion-ion
tersebut atau ion bebas mineral.
resin
kation
Resin Anion
air masuk
air masuk
c. System kombinasi
Resin Kation
Resin anion
Air masuk
Aqua DH
Dengan kemampuan penukar ion seperti diatas, sudah dapat diduga bahwa resin
amat berpotensi dalam pengolahan air limbah. Kontaminan atau polutan beracun
seperti logam-logam berat.
Dengan demikian proses yang terjadi adalah pengambilan senyawa berbahaya
yang dapat didaur ulang dan dihasilkan air yang bebas mineral yang dapat digunakan
kembali.
V.
PROSEDUR PERCOBAAN
-
25 ml
1,5 ml
0,1 ml
25 ml
1,5 ml
0,1 ml
25 ml
1,2 ml
0,1 ml
Rata-rata
1,4 ml
0,1 ml
Volume Analit
25 ml
6,6 ml
2,2 ml
25 ml
6,7 ml
1,9 ml
25 ml
6,8 ml
1,7 ml
Rata-rata
6,7 ml
1,93 ml
2. Resin Kation
VII. PERHITUNGAN
Penentuan Resin
- Kation
- Sebelum
% Fe
x 100%
x 100%
= 0,448 x 100%
= 44,8 %
Sesudah
% Fe
x 100%
x 100%
= 0,129 x 100%
= 12,9 %
Kation
Sebelum
% Fe
= 0,089 x 100%
= 8,9 %
x 100%
x 100%
% Fe
x 100%
x 100%
= 0,0063 x 100%
= 0,63 %
VIII.
ANALISA DATA
Setelah melakukan percobaan ini dapat dianalisa bahwa alat ion exchanger ini
digunakan untuk menghasilkan suatu produk yang berupa air yang bebas dari ion
pengotor. Alat ini terdiri dari dua buah tabung yang masing-masing berisi resin yang
berbeda. Tabung pertama berisi resin anion dan tabung kedua berisi resin kation.
Pada tabung yang berisi resin anion air sampel yang digunakan yaitu larutan
Na2CO3. Kationnya akan diikat oleh OH- yaitu ion Na2+. Sedangakan pada tabung kation
dan anion larutan yang awalnya berwarna putih keruh akan menjadi larutan yang bersih
dan bening.
Setelah dilakukan analisa mengenai kandungan ion Na2+ (kesadahan) setelah
larutan melewati tabung anion dan kation, dapat dibuktikan bahwa pada saat larutan
Na2CO3 melewati tabung anion. Pada tabung ini ion Na2+ akan diikat oleh ion OHsehingga nilai kesadahan akan semakin berkurang dari nilai sebelumnya sehingga
didapatkan nilai kesadahannya.
Berdasarkan data-data yang didapatkan bahwa alat ion exchanger ini bekerja
dengan baik. Hal ini terbukti dengan setelah larutan Na2CO3 melewati tabung anion
nilai kesadahannya turun secara drastis. Yang berarti bahwa ion Na2+ telah diikat oleh
resin OH- yang berada ditabung anion. Jadi kualita air sebelum dikontakkan dengan
kolom ion exchanger masih banyak mengandung ion Na2+ tingkat kesadahannya tinggi.
Setelah dikontakkan dengan kolom exchange tingkat kesadahannya rendah.
Pada kation, ion Fe diikat oleh ion-ion H+ dalam resin sehingga volume titran
berkurang dan menjadi bening setelah proses dalam alat ion exchanger.
IX.
KESIMPULAN
-
DAFTAR PUSTAKA
Limbah.Palembang : POLSRI
http :// scribd emisi lingkungan 2011.com
Disusun Oleh:
Diah Reisky Tertiyani
Hardianti
Rahmat Wibowo
Sai Hevi
Yenni Ariati
PALEMBANG