Anda di halaman 1dari 41

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB IV
HAND SAMPLING
4.1. Coning Quartering
4.1.1. Tujuan
Adapun tujuan dari pengambilan conto dengan cara coning
quartering adalah untuk mempelajari salah satu teknik sampling dan
reduksi jumlahnya.
4.1.2. Dasar Teori
Sampling

adalah

operasi

pengambilan

sebagian,

yang

banyaknya cukup untuk dianalisis atau uji fisik dari suatu yang besar
jumlahnya sedemikian rupa sehingga perbandingan dan distribusi
kualitas adalah sama pada keduanya.
Sampling merupakan tahap awal dari suatu analisis. Oleh
karena itu hendaknya pengambilan contoh dipilih yang paling efektif,
cukup seperlunya saja tapi representative. Keberhasilan suatu analisis
bahan galian banyak ditentukan oleh berhasil tidaknya sampling yang
dilakukan. Selain itu dengan cara melakukan sampling yang baik dan
benar, sangat besar manfaatnya dalam proses selanjutnya karena
contoh yang cukup sedikit itu dapat mewakili material yang begitu
banyak dan dapat dipakai sebagai patokan untuk mengontrol apakah
proses pengolahan tersebut berjalan dengan baik atau sebaliknya. Dan
tentunya hasil sampling ini harus disertai dengan analisis dengan
menggunakan mikroskop.
Salah satu fungsi dari kegiatan sampling adalah mengambil
sampel dari suatu populasi dimana sampel dalam jumlah kecil itu
mampu mewakili yang lainnya atau bisa disebut sampel representative
untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Pengertian populasi adalah
keseluruhan atau himpunan obyek dengan ciri yang sama.

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-1

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
a. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
b. Lebih cepat dan lebih mudah.
c. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
d. Dapat ditangani lebih teliti.

*Sumber: htttp//www.engenering.blogspot.com, 2015

Gambar 4.1.1
Kegiatan Sampling
Persyaratan tahap sampling harus dipenuhi agar generalisasi
dapat menjadi maksimal, beberapa persyaratan tersebut antara lain :
a. Digunakan prinsip probabilitas (random sampling)
b. Jumlah sampel memadai
c. Ciri-ciri populasi dipenuhi secara ketat
d. Variasi antar populasi sekecil mungkin
Pengambilan contoh atau sampel dibedakan menjadi dua yang
berdasarkan atas mekanisme, yaitu :
a. Mechanical Sampling
Mechanical

Sampling

biasanya

digunakan

untuk

mengambil contoh dalam jumlah yang besar. Di samping itu


dengan cara ini didapatkan hasil yang lebih representative. Alat
yang digunakan dalam mechanical sampling antara lain :

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-2

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1)

Riffle Sampler
Pada alat ada semacam riffle atau sekat yang saling
berlawanan yang berfungsi sebagai pembagi contoh agar
dapat terbagi sama rata.

*Sumber: htttp//www.engenering.blogspot.com, 2015

Gambar 4.1.2
Riffle Sampler
2)

Vezin Sampler
Alat ini dilengkapi dengan revolving cutter yaitu
pemotong yang dapat berputar pada porosnya sehingga akan
membentuk arca bundar yang dapat memotong seluruh alur
bijih.

*Sumber: htttp//www.engenering.blogspot.com, 2015

Gambar 4.1.3
Vezin Sampler

b. Hand Sampling
Khairi Ramdhani
H1C113061

4-3

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Hand sampling merupakan cara pengambilan contoh atau
sampel yang dilakukan dengan tangan. Cara ini sangat sederhana
sehingga hasilnya sangat bergantung ketelitian operator, ada
beberapa macam cara untuk hand sampling, yaitu:
1)

Grab Sampling
Merupakan cara pengambilan contoh yang sederhana.
Cara ini memerlukan ketelitian dari operatornya dan dilakukan
bila material yang diambil benar-benar homogen. Contoh alat
yaitu sekop.

*Sumber: www.bukalapak.com, 2015

Gambar 4.1.4
Sekop
2)

Shovel Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel contoh dengan
menggunakan alat shovel. Dengan cara ini mempunyai
keuntungan antara lain adalah lebih murah, waktu yang
dibutuhkan sedikit dan memerlukan tempat yang tidak begitu
luas.

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-4

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: www.rei.com, 2015

Gambar 4.1.5
Shovel
3)

Stream Sampling
Merupakan

cara

pengambilan

contoh

dengan

memakai alat yang disebut hand sample cutter. Sampel yang


diambil harus berupa pulp basah dan diambil serah aliran
yang ada pada stream tersebut

*Sumber: www.kijiji.ca, 2015

Gambar 4.1.6
Hand Sample Cutter
4)

Pipe Sampling
Pipe Sampling merupakan cara pengambilan conto
dengan menggunakan pipa atau tabung yang berdiameter 0,5
inchi, 1 inchi dan 1,5 inchi. Bentuk dari alat ini yaitu berupa
pipa dengan ujung yang satu dibuat rinci dan ujung yang
lainnya dibuat pegangan. Cara ini dapat dipakai apabila

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-5

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
material yang akan diambil dengan posisi tegak lurus,
kemudian pipa diputar ke kanan dan ke kiri kemudian
diangkat.
5)

Coning Quartering
Salah satu metode sampling tertua dan banyak
digunakan

dalam

laboratorium.

Langkah-langkah

yang

dilakukan dalam cara ini adalah:


a) Dilakukan pencampuran terhadap material yang akan
diambil sebagai conto
b) Diambil secukupnya dan dibuat bentuk kerucut.
c) Kerucut tersebut ditekan hingga bagian atasnya rata
membentuk kerucut terpotong, kemudian dibagi menjadi
empat bagian sang sama besarnya.
d) Seperempat bagian yang bersilangan diambil sebagai
sampel untuk dianalisis.

*Sumber : https://www.researchgate.net/figure/283496833/, 2015

Gambar 4.1.7
Coning Quartering
(Sukamto, 2001)

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-6

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.1.3. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum grain
counting, sebagai berikut :
a. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum grain counting, sebagai
berikut :
1)

Alat tulis, digunakan untuk pendukung dalam pelaksanaan


praktikum

*Sumber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.1.8
Alat Tulis
2)

Timbangan digital, berfungsi untuk menghitung besar bahan


yang akan digunakan pada praktikum.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.1.9
Timbangan Digital

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-7

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3)

Lup, digunakan memudahkan penglihatan dalam melakukan


metode grain counting.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.1.10
Lup
4)

Cawan, digunakan untuk menampung material berupa pasir


besi dan silika pada penimbangan.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.1.11
Cawan

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-8

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum grain counting,
sebagai berikut :
1)

Pasir silika, bahan yang memiliki kandungan kimia SiO2.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.1.12
Pasir Silika
2)

Pasir Besi, memiliki unsur kimia Fe2O3.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.1.13
Pasir Besi

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-9

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.1.4. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari kegiatan coning quartering, sebagai
berikut :
a. Menyiapkan bahan yang akan diuji lot.
b. Timbang berat bahan tersebut.
c. Letakkan bahan pada suatu bidang datar.
d. Bentuk bahan menjadi bentuk kerucut.
e. Bagi menjadi 4 bagian sama rata menggunakan penggaris.
f.

Ambil seperempat bagian, kemudian bentuk kembali menjadi


kerucut.

g. Ulangi langkah 2-6 sebanyak 3 kali.


h. Ambil seperempat bagian terakhir, timbang beratnya conto.

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-10

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.2. Grain Counting
4.2.1. Tujuan
Adapun
menentukan

tujuan

kadar

dari

praktikum

konsentrat

dari

grain

hasil

counting

adalah

pengamatan

coning

quartering.
4.2.2. Dasar Teori
Grain counting merupakan teknik sederhana secara manual
untuk memperkirakan kadar hasil sampling yang telah dilakukan
dengan cara coning quartering.
Grain counting merupakan teknik sederhana secara manual
untuk memperkirakan kadar hasil sampling. Cara melakukan teknik ini
adalah menjatuhkan sebagian sampel ke dalam suatu kotak persegi
dengan ukuran tertentu, kemudian banyaknya masing-masing butir
(konsentrat dan tailing dalam kotak) dihitung. Agar ketelitian dapat
terjaga,

maka

ukuran

butir

antara

material

berharga

dengan

pengotornya haruslah sama serta mudah terpisah.

*Sumber: http//wwwengenering.blogspot, 2015

Gambar 4.2.1
Contoh Grain Counting Method
Dalam proses grain counting, bagian sampel hasil coning
quartering ditaburkan secukupnya menggunakan tangan dengan
ketinggian yang sewajarnya pada kertas millimeter block. Kemudian
dihitung jumlah butiran yang terdapat dalam kotak (bebas) dan butiran
yang terdapat di garis kotak (terikat), agar lebih teliti menggunakan
kaca pembesar lup.

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-11

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.2.2
Proses Grain Counting

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-12

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.2.3. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum grain
counting, sebagai berikut :
a. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum grain counting, sebagai
berikut :
1)

Alat tulis, digunakan untuk pendukung dalam pelaksanaan


praktikum

*Sumber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.2.3
Alat Tulis
2)

Timbangan digital, berfungsi untuk menghitung besar bahan


yang akan digunakan pada praktikum.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.2.4
Timbangan Digital

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-13

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3)

Lup, digunakan memudahkan penglihatan dalam melakukan


metode grain counting.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.2.5
Lup
4)

Cawan, digunakan untuk menampung material berupa pasir


besi dan silika pada penimbangan.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.2.6
Cawan

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-14

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum grain counting,
sebagai berikut :
1)

Pasir silika, bahan yang memiliki kandungan kimia SiO2.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.2.7
Pasir Silika
2)

Pasir Besi, memiliki unsur kimia Fe2O3.

*Sumber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 4.2.8
Pasir Besi

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-15

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.2.4. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari kegiatan grain counting, sebagai
berikut :
a. Membuat 9 buah kotak berukuran 1 cm x 1 cm pada kertas
milimeterblock sehingga membentuk kotak besar berukuran 9 cm
9 cm.
b. Ambil sebagian sampel hasil coning & quartering menggunakan
tangan kemudian taburkan pada kertas millimeter block pada
ketinggian yang sewajarnya (30 cm).
c. Hitung jumlah masing-masing butir pasir besi dan pasir silika baik
yang bebas maupun terikat pada masing-masing kotak.
d. Lakukan sebanyak 7 kali percobaan.
e. Hitung kadar pasir besi dan pasir silika dalam sampel.
f. Hitung Derajat Liberasi pasir besi dan pasir silika.

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-16

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.2.5. Hasil Pengamatan
Adapun data yang diperoleh dari hasil percobaan yang
Berat hasil data coning quartering :

6 0 5 0 30 10 3 3 40 8 30 3 022 48

20 50 2 0 25 10 1 1 1 0 45 22 619 613

3 0 2 1 10 6 0 0 0 0 31 6 248 91

T
H
P
H
P

VII
Khairi Ramdhani
H1C113061

B T B T B T B T B T B T B

P
H
P

Jumlah
IX
VIII

Data Hasil PengamatanTabel 4.2.1.

dilakukan, sebagai berikut :

4-17

Berat Sampel Percobaan II : 49,50 gram


Berat Sampel Percobaan I : 68,80 gram
Berat Sampel Percobaan III : 30,52 gram

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-18

Khairi Ramdhani
H1C113061

P = Putih

Keterangan : Berat Pasir Besi

4 0 8 1 2 0 14 3

B = Bebas

6 0 10 0 10 2 20 2

H = Hitam

3 1 6 0 8 1 010 50

T = Terikat

B T B T B T B T

II

No

III

VI

: 50 gram

Berat Pasir Silika : 200 gram

0 14 2 2 0 13 4 5 0 65 12 6 0 30 8 2

4 2 0 3 1 15 20 16 4 010 50 5 0 3 4 2

0 10 5 3 0 8 48 5 1 40 20 6 2 8 6 2

T B T B T B T B T B T B T B T B

IV

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4-19

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.2.6. Perhitungan
Dari data hasil pengamatan dilakukan perhitungan sebagai
berikut :
Diketahui :
Berat jenis pasir besi (Fe2O3)

= 4,331 gr/cm3

Berat jenis pasir silika (SiO2)

= 2,65 gr/cm3

Percobaan 1 :
mineral Fe2O3 bebas + terikat = 3 + 1 = 4
mineral SiO2 bebas + terikat

=6+0=6

Percobaan 2 :
mineral Fe2O3 bebas + terikat = 6 + 0 = 4
mineral SiO2 bebas + terikat

= 10 + 0 = 10

Percobaan 3 :
mineral Fe2O3 bebas + terikat = 4 + 0 = 4
mineral SiO2 bebas + terikat

=8+1=9

Ditanya :
a. Persentase Berat Fe2O3

b. Persentase Berat SiO2

1)

Persentase Berat Fe2O3

1) Persentase Berat SiO2

2)

Derajat Liberasi

2) Derajat Liberasi

3)

Rata-rata conto

3) Rata-rata conto

4)

Varians

4) Varians

5)

Standar Deviasi

5) Standar Deviasi

6)

Selang Rata-rata

6) Selang Rata-rata

Penyelesaian :
a. Persentase Berat Fe2O3
Contoh perhitungan persentase berat Fe2O3 percobaan 1
1) Persentase Berat Fe2O3 =

Fe O
2

.Fe 2O3

( Fe 2O3 .Fe 2O3 ) ( SiO 2 .SiO 2 )


=

100%

4 x 4,331
100%
( 4 x 4,331) (6 x 2,65)

= 52,14 %
Jadi persentase berat Fe2O3 pada percobaan 1 adalah 52,14 %

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-20

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2) Derajat Liberasi =
=

Fe 2O3bebas .Fe 2O3


100%
Fe 2O3 .Fe 2O3
3 x 4,331
x100%
4 x 4,331

= 75,00 %
Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 1 adalah 75,00 %
Contoh perhitungan persentase berat Fe2O3 percobaan 2
1) Persentase Berat Fe2O3 =

Fe O
2

.Fe 2O3

( Fe 2O3 .Fe 2O3 ) ( SiO 2 .SiO 2 )


=

x100%

6 4,331
100%
(6 4,331) (10 2,65)

= 49,51 %
Jadi persentase berat Fe2O3 pada percobaan 2 adalah 49,51 %
2) Derajat Liberasi

Fe 2 O3 bebas .Fe 2 O3
100%
Fe 2 O3 .Fe 2 O3

6 x 4,331
100%
6 x 4,331

= 100 %
Jadi derajat liberasi Fe 2O3 pada percobaan 2 adalah 100 %
Contoh perhitungan persentase berat Fe 2O3 percobaan 3
1) Persentase Berat Fe2O3 =

Fe O
2

.Fe 2O3

( Fe 2O3 .Fe 2O3 ) ( SiO 2 .SiO 2 )


=

100%

4 4,331
100%
(4 4,331) (9 2,65)

= 42,08 %
Jadi persentase berat Fe2O3 pada percobaan 3 adalah 42,08 %
2) Derajat Liberasi

Khairi Ramdhani
H1C113061

Fe 2O3bebas .Fe 2O3


100%
Fe 2O3 .Fe 2O3

4 x 4,331
100%
4 x 4,331

4-21

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
= 100 %
Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 3 adalah 100 %

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-22

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Tabel 4.2.2.
Perhitungan Persentase Berat Fe2O3
Persentase Berat Fe2O3

Jumlah

No

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

52,14

8,93

17,89

29,01

14,05

48,29

52,14

23,46

245,91

49,51

47,13

76,57

15,74

17,89

53,86

4,46

8,54

76,57

350,28

3
Ratarata

42,08

16,13

9,27

16,13

9,59

20,51

35,27

16,96

16,96

182,90

47,91

24,06

34,58

20,29

13,84

40,89

30,62

16,32

31,18

259,70

Tabel 4.2.3.
Perhitungan Derajat Liberasi Fe2O3
No

Derajat Liberasi Fe2O3

Jumlah

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

75

88,89

100

100

83,33

75,00

100

66,67

688,89

100

83,33

75

80

100

100

100

50

688,33

3
Ratarata

100

100

100

100

100

100

100

100

50

850,00

91,67

90,74

66,67

91,67

87,78

91,67

100

88,89

33,33

742,41

Tabel 4.2.4.
Data Perhitungan Untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi
Material Fe2O3 Pada Percobaan 1
Nomor

x1

(x1- x)

(x1-x)2

52,14

24,82

616,01

II

8,93

-18,39

338,29

III

17,89

-9,43

88,94

IV

29,01

1,68

2.84

14,05

-13,28

176,23

VI

48,29

20,97

439,66

VII

52,14

24,82

616,03

VIII

23,46

-3,87

14,95

IX

Jumlah

245,91

2292,95

3) Rata-rata contoh
Khairi Ramdhani
H1C113061

4-23

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

=
=

245,91
9

= 27,32
Jadi nilai rata-rata contoh adalah 27,32
4) Varians (S2)
S2

=
=

n 1

2292,95
8

= 286,62
Jadi nilai varians adalah 286,62
5) Standar Deviasi (S)
S

n 1

2292,95
8

= 16,93
Jadi nilai standar deviasinya adalah 16,93
3) Selang rata-rata pada 95% confidence interval

x -z

S
S
.
< < x + z

.
2 n
n

= 27,32

= (1 0,95) = 0,05

0,05
=z

2
2

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)


S

= 16,93

=9

x -z

S
S
.
< < x + z

.
2 n
n
16,93
16,93
< < 27,32 + 1,96

9
9

27,32 -1,96

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-24

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
16,26 < < 38,38
Jadi selang rata-rata pada 95% confidence intervalnya adalah
16,26 < < 38,38
Tabel 4.2.5.
Data Perhitungan Untuk Rata-rata Conto, Varians dan dan Standar Deviasi
Material Fe2O3 Pada Percobaan 2
Nomor

X2

(x2 - x)

(x2-x)2

49,51

10,59

112,15

II

47,13

8,21

67,42

III

76,57

37,65

1417,82

IV

15,74

-23,18

537,36

17,89

-21,03

442,18

VI

53,86

14,94

223,23

VII

4,46

-34,46

1187,41

VIII

8,54

-30,38

922,86

IX

76,57

37,65

1417,79

Jumlah

350,28

6328,22

3) Rata-rata conto
x

=
=

350,28
9

= 38,92
Jadi nilai rata-rata conto adalah 38,92
4) Varians (S2)
S2

=
=

n 1

6328,22
8

= 791,03
Jadi nilai varians adalah 791,03

5) Standar Deviasi (S)


S

Khairi Ramdhani
H1C113061

n 1

4-25

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
6328,22
8

= 28,13
Jadi nilai standar deviasinya adalah 28,13
3) Selang rata-rata pada 95% confidence interval

x -z

S
S
.
< < x + z

.
2 n
n

= 38,92

= (1 0,95) = 0,05

0,05
=z

2
2

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)


S

= 28,13

=9

x -z

S
S
.
< < x + z

.
2 n
n
28,13

28,13

38,92 -1,96

< < 38,92 + 1,96

20,54 < < 57,30


Jadi selang rata-rata pada 95% confidence interval nya adalah
20,54 < < 57,30

Tabel 4.2.6.
Data Perhitungan Untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi
Material Fe2O3 Pada Percobaan 3
Nomor

Khairi Ramdhani
H1C113061

X3

(x3-

x)

(x3-x)

42.08

21.75

473.19

II

16.13

-4.20

17.60
4-26

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
III

9.27

-11.05

122.19

IV

16.13

-4.20

17.60

9.59

-10.73

115.08

VI

20.51

0.19

0.04

VII

35.27

14.94

223.32

VIII

16.96

-3.36

11.28

IX

16.96

-3.36

11.28

Jumlah

182.90

991.58

3) Rata-rata conto
x

=
=

182,90
9

= 20,32
Jadi nilai rata-rata conto adalah 20,32
3) Varians (S2)
S2

x
n 1
3

991,58
9 1

991,58
8

= 123,95
Jadi nilai varians adalah 123,95

4) Standar Deviasi (S)


S

n 1

991,58
8

= 11,13
Khairi Ramdhani
H1C113061

4-27

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jadi nilai standar deviasinya adalah 11,13
4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval
S
S
< < x + z

.
.
2 n
2 n

x -z
x

= 20,32

= (1 0,95) = 0,05

0,05
=z

2
2

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)


S

= 11,13

=9
S
S
< < x + z

.
.
2 n
2 n

x -z

11,13
< < 20,32 + 1,96
9

20,32 -1,96

11,32

12,92 < < 27,72


Jadi selang rata-rata pada 95 % confidence interval nya adalah
12,92 < < 27,72
b. Persentase Berat SiO2
Contoh perhitungan persentase berat SiO2 percobaan 1
1) Persentase berat SiO2 =

SiO

.SiO 2

( SiO 2 .SiO 2 ) ( Fe 2O3 .Fe 2O3 )


=

100%

6 x 2,65
100%
(6 x 2,65) ( 4 x 4,331)

= 47,86 %
Jadi persentase berat SiO2 pada percobaan 1 adalah 78,89 %
2) Derajat Liberasi

SiO 2 bebas .SiO 2


100%
SiO2 .SiO2

6 x 2,65
x100%
6 x 2,65

= 100 %
Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 1 adalah 100 %
Khairi Ramdhani
H1C113061

4-28

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Contoh perhitungan persentase berat SiO2 percobaan 2
1) Persentase Berat SiO2

SiO

.SiO 2

( SiO 2 .SiO 2 ) ( Fe 2O3 .Fe 2O3 )


=

x100%

10 2,65
100%
(10 2,65) ( 4 4,331)

= 50,49 %
Jadi persentase berat SiO2 pada percobaan 2 adalah 50,49 %
2) Derajat Liberasi

SiO 2 bebas .SiO 2


100%
SiO2 .SiO2

10 x 2,65
100%
10 x 2,65

= 100 %
Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 2 adalah 100 %
Contoh perhitungan persentase berat SiO2 percobaan 3
1) Persentase berat SiO2

SiO

.SiO 2

( SiO 2 .SiO 2 ) ( Fe 2 O3 .Fe 2 O3 )


=

100%

9 2,65
100%
(9 2,65) ( 4 4,331)

= 57,92 %
Jadi persentase berat SiO2 pada percobaan 3 adalah 57,92 %
2) Derajat Liberasi

SiO 2 bebas .SiO 2


100%
SiO2 .SiO 2

8 x 2,65
100%
9 x 2,65

= 88,89 %
Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 3 adalah 88,89 %

Tabel 4.2.7.
Perhitungan Persentase Berat SiO2
Persentase Berat SiO2

Khairi Ramdhani
H1C113061

Jumlah

4-29

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
No

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

47,86

91,07

82,11

70,99

85,95

51,71

47,86

76,54

554,09

50,49

52,87

23,43

84,26

82,11

46,14

95,54

91,46

23,43

549,72

57,92

83,87

90,73

83,87

90,41

79,49

64,73

83,04

83,04

717,10

Ratarata

52,09

75,94

65,42

79,71

86,16

59.11

69,38

83,68

35,49

606,97

Tabel 4.2.8.
Perhitungan Derajat Liberasi SiO2
No

Derajat Liberasi SiO2

jumlah

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

100

66,67

66,67

66,67

66,67

57,14

100,00

62,50

586,31

100

90,91

100,00

42,86

66,67

42,86

28,57

71,43

100

643,29

88,89

82,35

87,50

76,47

84,42

78,95

100,00

75,00

83,33

756,91

Ratarata

96,30

79,98

84,72

62,00

72,58

59,65

76,19

69,64

61,11

662,17

Tabel 4.2.9.
Data Perhitungan Untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi
Material SiO2 Pada Percobaan 1
x1

(x1- x)

47.86

-13.71

187.92

II

91.07

63.75

4063.64

III

82.11

54.78

3001.37

IV

70.99

43.67

1907.09

85.95

58.63

3437.41

VI

51.71

24.39

594.67

VII

47.86

20.53

421.64

VIII

76.54

49.22

2422.70

IX

0.00
554.09

0.00
~

16036.4

Jumlah

3)

0.00

Rata-rata contoh
x

=
=

Khairi Ramdhani
H1C113061

(x1-x)2

Nomor

554,09
9
4-30

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
= 61,56
Jadi nilai rata-rata contoh adalah 61,56
4) Varians (S2)
S

=
=

n 1

16036,4
8

= 2004,55
Jadi nilai varians adalah 2004,55
5)

Standar Deviasi (S)


S

n 1

2004,55
8

= 44,77
Jadi nilai standar deviasinya adalah 44,77
6)

Selang rata-rata pada 95% confidence interval


x -z

S
S
.
< < x + z

.
2 n
n

= 27,32

= (1 0,95) = 0,05

0,05
=z

2
2

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)


S

= 44,77

=9

x -z

S
S
.
< < x + z

.
2 n
n
44,77

44,77

61,56 -1,96

< < 27,32 + 1,96

32,31 < < 90,81


Jadi selang rata-rata pada 95% confidence intervalnya adalah
32,31 < < 90,81
Tabel 4.2.10.
Khairi Ramdhani
H1C113061

4-31

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Data Perhitungan Untuk Rata-rata Conto, Varians dan dan Standar Deviasi
Material SiO2 Pada Percobaan 2

3)

Nomor

X2

(x2 - x)

(x2-x)2

50.49

11.57

133.86

II

52.87

13.95

194.58

III

23.43

-15.49

240.05

IV

84.26

45.34

2055.85

82.11

43.19

1865.18

VI

46.14

7.22

52.11

VII

95.54

56.62

3205.69

VIII

91.46

52.54

2760.30

IX

23.43

-15.49

Jumlah

549.72

240.05
10747.6
7

Rata-rata conto
x

=
=

549,72
9

= 61,08
Jadi nilai rata-rata conto adalah 61,08
4) Varians (S2)
S2

=
=

n 1

10747,67
8

= 1343,46
Jadi nilai varians adalah 1343,46

5)

Standar Deviasi (S)


S

n 1

10747,67
8

= 36,65
Jadi nilai standar deviasinya adalah 36,65
Khairi Ramdhani
H1C113061

4-32

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
6)

Selang rata-rata pada 95% confidence interval


x -z

S
S
.
< < x + z

.
2 n
n

= 61,08

= (1 0,95) = 0,05

0,05
=z

2
2

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)


S

= 36,65

=9

x -z

S
S
.
< < x + z

.
2 n
n
36,65
< < 61,08 + 1,96
9

61,08 -1,96

36,65

37,13 < < 85,02


Jadi selang rata-rata pada 95% confidence interval nya adalah
37,13 < < 85,02

Tabel 4.2.11.
Data Perhitungan Untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi
Material SiO2 Pada Percobaan 3
X3

(x3- x)

(x3-x)2

57.92

37.60

1413.98

Nomor

Khairi Ramdhani
H1C113061

II

83.87

63.55

4038.76

III

90.73

70.41

4957.58

IV

83.87

63.55

4038.76

90.41

70.08

4911.71

VI

79.49

59.17

3500.60

VII

64.73

44.41

1972.44

4-33

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
VIII

83.04

62.71

3933.08

IX

83.04

62.71

Jumlah

717.10

3933.08
32700.0
0

3)Rata-rata conto
x

=
=

717,10
9

= 79,68
Jadi nilai rata-rata conto adalah 79,68
4)Varians (S2)
S2

=
=

x
n 1
3

32700
8

= 4087,50
Jadi nilai varians adalah 4087,50

5)Standar Deviasi (S)


S

n 1

32700
8

= 63,93
Jadi nilai standar deviasinya adalah 63,93
6)Selang rata-rata pada 95% confidence interval

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-34

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

x -z

S
.
< < x + z
n

= 79,68

= (1 0,95) = 0,05

S
.


0,05
=z

2
2

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)


S

= 63,93

=9

x -z

S
.
< < x + z
n

S
.

63,93
< < 79,68 + 1,96
9

79,68 -1,96

63,93

37,91 < < 121,45


Jadi selang rata-rata pada 95 % confidence interval nya adalah
37,91 < < 121,45

Tabel 4.2.12.
Hasil Pengolahan Data
No

Hitam

Putih

Rata-rata
Derajat Liberasi
Fe2O3 (%)

Rata-rata
Derajat Liberasi
SiO2 (%)

Rata-rata
Berat
Fe2O3 (%)

Rata-rata
% Berat
SiO2 (%)

14

25

91,67

96,30

47,91

52,09

II

23

189

90,74

79,98

24,06

75,94

III

33

66,67

84,72

34,58

65,42

IV

64

91,67

62,00

20,29

79,71

31

287

87,78

72,58

13,84

86,16

VI

19

59

91,67

59,65

40,89

59,11

VII

79

100

76,19

30,62

69,38

VIII

10

91

88,89

69,64

16,32

83,68

IX

49

33,33

61,11

31,18

35,49

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-35

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Ratarata

14,11

Khairi Ramdhani
H1C113061

97

82,49

73,57

28,86

67,44

4-36

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.2.7. Pembahasan
Sampling yaitu operasi pengambilan sebagian conto yang
cukup untuk dianalisis atau uji fisik yang jumlahnya besar sehingga
perbandingannya dan distribusi kualitas sama pada keduanya. Sesuatu
yang jumlahnya besar tersebut dinamakan lot atau populasi.
Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah metode
hand sampling, dimana metode ini merupakan metode pengambilan
conto secara sederhana, dan conto yang diambil harus bersifat
representatif.
Coning quartering merupakan salah satu teknik sampling yang
paling sederhana. Cara pengerjaan dari metode ini adalah pertamatama dengan membuat lot berupa kerucut (butiran-butiran), kemudian
dari lot tersebut dibagi empat, salah satu dari bagian lot tersebut dibagi
empat, salah satu dari bagian lot yang telah dibagi empat tersebut dibagi
lagi menjadi empat lagi. Proses ini dilakukan terus menerus hingga
diperoleh jumlah dan berat sampel yang cukup hingga diperoleh untuk
pengujian selanjutnya.
Setelah didapatkannnya suatu conto dari metode coning
quartering kadar dari sampling dapat diperkirakan dengan menggunakan
teknik yang sederhana dengan cara manual yang dinamakan grain
counting. Teknik grain counting ini dilakukan dengan cara menjatuhkan
sample ke dalam suatu kotak dari kertas milimeter blok dengan ukuran
tertentu kemudian banyak masing-masing butir yang berupa konsentrat
serta tailing yang ada pada kotak dihitung. Agar ketelitian bisa terjaga
maka ukuran butir antara mineral berharga dengan pengotornya
haruslah sama serta mudah terpisah (perbedaan berat jenisnya cukup
besar).
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah pasir besi
(berwarna hitam) sebagai konsentrat dan sebagai tailing nya yaitu pasir
silika (berwarna putih). Pemilihan pasir besi dan pasir silika sebagai
bahan didasarkan perbedaan warna pada tubuh masing-masing
mineral. Hal ini juga dilakukan agar saat dilakukannya sampling dapat
mempermudah dalam perhitungan nantinya.
Percobaan pertama adalah coning quartering, tujuan dari
percobaan ini adalah untuk mengambil conto yang mewakili conto
Khairi Ramdhani
H1C113061

4-37

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dalam skala yang lebih besar. Hasil dari pembagian lot berbentuk
kerucut seperti yang telah dijelaskan di awal, diambil sedikit dengan
menggunakan tangan dan dijatuhkan ke dalam kotak millimeter blok.
Dalam kotak millimeter blok tersebut, terdapat 9 kotak dengan masingmasing angka yang terdapat di dalamnya.
Kemudian menghitunglah jumlah material yang jatuh pada
masing-masing kotak. Dalam penghitungan tersebut terdapat empat
variabel, yaitu bebas hitam, bebas putih, hitam terikat, dan putih terikat.
Pada saat penjatuhan material menggunakan tangan, agar lebuh
mudah dan merata dalam perhitungannya, ketinggian tangan bagusnya
distandarkan yaitu 30 cm, juga arah dari penjatuhan material tersebut ke
kotak nomor lima dalam keadaan terpusat. Kegiatan grain counting ini
dilakukan sebanyak 3 kali percobaan.
Variabel-variabel tersebut seperti bebas putih, berarti material
silika berada bebas pada daerah kotak dan berwarna putih, berlaku juga
dengan warna bebas hitam. Terikat hitam berarti material yang
berwarna hitam dan berada pada sisi antara kotak (berimpit dengan
garis), berlaku juga dengan terikat putih.
Dari hasil percobaan kita dapat memperoleh berat conto serta
jumlah butiran conto pada kotak, conto disini dimaksudkan sudah
tercampur antara pasir besi dan pasir silika . Dimana berat conto yang
telah ditimbang pada percobaan I adalah 68,80 gram, berat conto pada
percobaaan II 49,50 gram sedangkan berat conto pada percobaan III
30,52 gram.
Hasil pengolahan data didapatkan nilai rata-rata persentase
berat Fe2O3 (pasir besi) secara keseluruhsn dari bebas dan terikat yaitu
28.86 % dengan nilai rata-rata persentase berat Fe 2O3 pada kotak I
adalah 47,91 %, pada kotak II adalah 24,06 %, pada kotak III adalah
34.58 %, pada kotak IV adalah 20,29 %, pada kotak V adalah 13,84 %,
pada kotak VI ialah 40,89 %, pada kotak VII ialah 30,62 %, pada kotak
VIII adalah 16,31 % dan pada kotak IX adalah 31,18 %. Nilai % berat
Fe2O3 merupakan nilai kadar yang menunjukkan persentase dari jumlah
material berat Fe2O3 yang terkandung dalam material campuran antara
pasir besi dan pasir silika. Dilihat dari kadar nilai pasir besi diketahui
bahwa kadar pasir besi yang terkandung lebih sedikit dibandingkan
Khairi Ramdhani
H1C113061

4-38

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dengan kada pasir silika yang terdapat dalam material. Nilai kadar pasir
besi (Fe2O3) yang paling besar terdapat pada kotak VI yaitu 40,89 % dan
nilai kadar pasir besi (Fe2O3) yang paling sedikit terdapat pada kotak V
yaitu

13,84 %.
Sedangkan nilai rata-rata persentase berat SiO 2 (silika) secara

keseluruhan dari bebas dan terikat adalah 67,44 % dengan nilai ratarata persentase berat SiO2 pada kotak I adalah 52,09 %, pada kotak II
adalah 75,94 %, pada kotak III adalah 65,42 %, pada kotak IV adalah
79,71 %, pada kotak V adalah 86,16 %, pada kotak VI adalah 59,11 %,
pada kotak VII adalah 69,38 %, pada kotak VIII adalah 83,68 % dan
pada kotak IX adalah 35,49 %. Nilai dari % berat SiO 2 merupakan nilai
kadar yang menunjukkan persentase dari jumlah material pasir silika
yang terkandung dalam material. Nilai kadar pasir silika (SiO2) yang
paling besar terdapat pada kotak V yaitu 86,16 % dan nilai kadar pasir
silika (SiO2) yang paling sedikit terdapat pada kotak IX yaitu 35,49 %.
Dari hasil percobaan ini diketahui nilai rata-rata dari derajat
liberasi pasir besi (Fe2O3) secara keseluruhan adalah 82,49 % dengan
nilai rata-rata persentase derajat liberasi pasir besi (Fe2O3) pada kotak
I adalah 91,67 %, pada kotak II adalah 90,74 %, pada kotak III adalah
66,67 %, pada kotak IV adalah 91,67 %, pada kotak V adalah 87,78 %,
pada kotak VI adalah 91,67 %, pada kotak VII adalah 100 %, pada
kotak VIII adalah 88,89 % dan pada kotak IX adalah 33,33 %. Nilai
persentase derajat liberasi pasir besi (Fe2O3) yang paling besar
terdapat pada kotak VII yaitu 100 % dan nilai derajat liberasi pasir besi
(Fe2O3) yang paling sedikit terdapat pada kotak IX yaitu 33,33 %.
Sedangkan nilai rata-rata dari derajat liberasi pasir silika (SiO2)
adalah 73,57 % dengan nilai rata-rata persentase derajat liberasi pasir
silika (SiO2) pada kotak I adalah 96,30 %, pada kotak II adalah 79,98
%, pada kotak III adalah 84,72 %, pada kotak IV adalah
pada kotak V adalah 72,58 %, pada kotak VI adalah

62,00 %,

59,65 %, pada

kotak VII adalah 76,19 %, pada kotak VIII adalah 69,64 % dan pada
kotak IX adalah 61,11 %. Nilai persentase derajat liberasi pasir silika
(SiO2) yang paling besar terdapat pada kotak I yaitu 96,30 % dan nilai
derajat liberasi pasir silika (SiO 2) yang paling sedikit terdapat pada
kotak IX yaitu 61,11 %.
Khairi Ramdhani
H1C113061

4-39

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Perbedaan nilai tinggi atau rendahnya derajat liberasi pada
kedua dari material disebabkan karena material lebih banyak
ditemukan dalam keadaan bebas daripada dalam keadaan terikat. Dari
hasil pengolahan data yang dilakukan diperoleh rata-rata jumlah pasir
besi (Fe2O3) yaitu 14,11 buah dan rata-rata jumlah pasir silika (SiO 2)
yaitu 97. Dari hasil tersebut diketahui bahwa jumlah silika lebih banyak
daripada pasir besi sehingga hasil yang didapat nilai kadar berat pasir
silika yang terkandung pun lebih banyak dibandingkan pasir besi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai dari jumlah maupun
kadar material adalah dari pengadukan material yang tidak merata
sehingga material pasir besi dan material pasir silika tidak seutuhnya
tercampur. Kemudian ukuran butirnya tidak homogen, ada yang
berukuran kecil dan ada yang berukuran sedang. Jadi ukuran butir
yang kecil akan terbawa angin pada saat ditabur ke milimeter blok.
Kurang telitinya dalam menghitung butir karena pengaruh cahaya dan
tingkat kejenuhan yang dialami oleh pengamat sehingga sulit
membedakan warna dari butiran silika dan pasir besi. Faktor ini dapat
berakibat pada nilai persentase recovery yang diperoleh dari
perhitungan, sehingga untuk mengatasi faktor human error ini dapat
dilakukan dengan persiapan yang matang saat hendak melakukan
kegiatan grain counting pada conto material pasir besi dicampur
dengan pasir silika.

4.2.8. Penutup
a. Kesimpulan
Adapun dari percobaan kali ini dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Khairi Ramdhani
H1C113061

4-40

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1) Coning quartering merupakan teknik sampling secara manual
dan sederhana dengan cara membentuk sampel menjadi
kerucut

kemudian

membaginya

menjadi

empat

bagian,

seperempat bagian diambil dilakukan proses coning quartering


kembali sampai 3 kali dan pembagian terakhir diambil untuk
proses grain counting.
2) Grain counting merupakan teknik memperkirakan kadar hasil
sampel secara manual dengan menjatuhkan sebagian sampel
pada area persegi dengan ukuran tertentu.
3) Persentase berat rata-rata dari pasir besi (Fe 2O3) pada
percobaan 1 adalah 27,32 %, pada percobaan 2 adalah 38,92
%, pada percobaan 3 adalah 20,32 %. Sedangkan persentase
berat rata-rata dari pasir silika (SiO 2) pada percobaan 1 adalah
61,56 %, pada percobaan 2 adalah 61,08 %, dan pada
percobaan 3 adalah 79,67 %.
4) Derajat liberasi pada pasir besi (Fe 2O3) pada percobaan 1
adalah 76,54 %, pada percobaan 2 adalah 76,48 %, dan pada
percobaan 3 adalah 94,44 %. Sedangkan derajat liberasi pada
pada silika (SiO2) pada percobaan 1 adalah 65,14 %, pada
percobaan 2 adalah 71,47 %, dan pada percobaan 3 adalah
81,87 %.
b. Saran
Adapun saran yang diberikan untuk praktikum coning
quartering dan grain counting ini adalah :
1)

Praktikan lebih teliti dalam membedakan butiran pasir besi


dengan pasir silika agar tidak ada kesalahan dalam melakukan
perhitungan menggunakan metode grain counting.

2)

Sebaiknya ukuran butirnya seragam agar memudahkan


dalam perhitungan ukuran butir.

3)

Praktikan harus teliti dalam pembagian sampel yang telah


dibuat dengan membentuk kerucut dan dibagi empat bagian
agar tidak adanya kesalahan berat pada sampel.

Khairi Ramdhani
H1C113061

4-41

Anda mungkin juga menyukai