Bab III Klasifikasi Massa Batuan
Bab III Klasifikasi Massa Batuan
3.1.
berikut :
1. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi massa pada batuan.
2. Untuk mengetahui kegunaan pengklasifikasian massa batuan pada sistem
tambang bawah tanah.
3. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor untuk menentukan sistem
tambang bawah tanah dengan metode pembobotan.
4. Untuk mengetahui dan memahami dari perhitungan metode pembobotan pada
karakteristik massa batuan.
5. Untuk dapat mengaplikasikan hasil perhitungan metode pembobotan pada
terowongan tambang bawah tanah.
3.2.
Dasar Teori
Klasifikasi massa batuan menguntungkan pada tahap studi kelayakan dan
desain awal dimana sangat sedikit informasi yang tersedia mengenai massa batuan,
tegangan, dan hidrogeologi. Secara sederhana, klasifikasi massa batuan digunakan
sebagai sebuah check-list untuk meyakinkan bahwa semua informasi penting telah
dipertimbangkan.
Klasifikasi yang paling banyak digunakan untuk awal kegiatan di bidang
geomekanika adalah klasifikasi RQD dari Deere (1964). Untuk penilaian kualitas
padamassa batuan paling banyak digunakan adalah RMR dari Bieniawski (1989)
dan QSystem yang diusulkan oleh Barton, Lien dan Lunde (1974). Klasifikasi
massa batuan untuk aplikasi khusus lubang bawah tanah adalah klasifikasi Stand
Up Time dari Lauffer (1958), Mining Rock Mass Rating (MRMR) oleh Laubscher
1990. Penggunaan klasifikasi massa batuan untuk kepentingan geoteknik
kemantapan lereng merujuk kepada Romana (1985) yang memodifikasi RMR
menjadi Slope Mass Rating (SMR).
Dengan menggunakan klasifikasi massa batuan akan diperoleh paling tidak
tiga keuntungan bagi perancangan kemantapan lereng yaitu :
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-1
kekar
(orientation
of
discontinuities).
Parameter
ini
merupakan
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-2
Uniaxial
Compressive
Strength (UCS)
(MPa)
Rating
>250
>10
15
Sangat Kuat
( Very Strong )
100 250
4 10
12
Kuat ( Strong )
50 100
24
Sedang ( Average )
25 50
12
Lemah ( Weak )
5 25
Sangat Lemah
( Very Weak )
15
<1
Khairi Ramdhani
H1C113061
2
Penggunaan
UCS lebih
dianjurkan
1
0
III-3
Gambar 3.1.
Grafik Hammer Test
Untuk mengetahui kekuatan batuan dapat juga menggunakan UCS dimana
yang digunakan yaitu hammer test untuk mengetahui kekuatan dari batuan. Pada
alat hammer test terdapat pembacaan angka hammer rebound dan untuk
mengetahui kekuatan dapat dikonversi dengan melihat pada grafik hammer test di
atas.
b. Rock Quality Designation (RQD)
RQD didefinisikan sebagai persentase panjang core utuh yang lebih dari
10 cm terhadap panjang total core run. Diameter core yang dipakai dalam
pengukuran minimal 54,7 mm. Dan harus dibor dengan double-tube core barrel.
Perhitungan RQD mengabaikan mechanical fracture yaitu fracture yang dibuat
secara sengaja atau tidak selama kegiatan pengeboran atau pengukuran (Hoek,
dkk. 1995).
Di dalam mekanika batuan, Rock Quality Designation (RQD) adalah sebuah
ukuran kasar mengenai derajat keretakan pada massa batuan. RQD dikembangkan
pada tahun 1964 oleh Deere, diukur sebagai persentase drill core dengan panjang
10 cm atau lebih. RQD merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk
mengetahui kekuatan batuan adalah suatu klasifikasi kualitas batuan yang
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-4
Kualitas Batuan
Rating
<25
25-50
Jelek (poor)
50-75
Sedang (fair)
13
75-90
Baik (good)
17
90-100
20
.
...........(3.1.)
100%
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-5
Gambar 3.2.
Prosedur Pengukuran dan Perhitungan RQD
2) Scanline Rock Quality Designation (RQD) (Priest and Hudson, 1976) ;
(Palmstrom, 1982)
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-6
Rating
>2
20
Lebar (wide)
0,6 2
15
Sedang (moderate)
0,2 - 0,6
10
Rapat (close)
0,006 - 0,2
<0,006
Merupakan jarak tegak lurus antar dinding batuan yang berdekatan pada
bidang diskontinu. Celah tersebut dapat berisi material pengisi (infilling) atau tidak.
3) Kekasaran kekar (Roughness)
Roughness atau kekasaran permukaan bidang diskontinu merupakan
parameter yang penting untuk menentukan kondisi bidang diskontinu. Suatu
permukaan yang kasar akan dapat mencegah terjadinya pergeseran antara kedua
permukaan bidang diskontinu.
Tingkat kekasaran permukaan diskontinuitas dapat dilihat dari bentuk
gelombang permukaannya.Gelombang ini diukur relatif dari permukaan datar dari
diskontinuitas.
Semakin
besar
kekasaran
dapat
menambah
kuat
geser
diskontinuitas dan dapat juga mengubah kemiringan pada bagian tertentu dari
diskontinuitas tersebut.
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-7
Deskripsi
Permukaan
Sangat kasar
(very rough)
Pembobota
n
Kasar (rough)
(slightly rough)
Halus (smooth)
Licin berlapis
(slikensided)
Material pengisi berada pada celah antara dua dinding bidang diskontinuitas
yang berdekatan. Sifat material pengisi biasanya lebih lemah dari sifat batuan
induknya. Beberapa material yang dapat mengisi celah di antaranya breksi,
lempung, silt, mylonite, gouge, sand, kuarsa dan kalsit.
5) Tingkat Kelapukan (Weathering)
Penentuan tingkat kelapukan diskontinuitas didasarkan pada perubahan
warna pada batuannya dan terdekomposisinya batuan atau tidak. Semakin besar
tingkat perubahan warna dan tingkat terdekomposisi, batuan semakin lapuk.
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-8
Klasifikasi
Tidak terlapukkan
Keterangan
biasanya
kehitaman
biasanya
akan
nampak
mulai
dari
Sangat terlapukkan
kehitaman.
Dilihat
secara
penampakan
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-9
Rating
<1m
1-3 m
3-10 m
10-20m
>20m
<0.1m
m
0.1-1.0mm
1-5mm
>5mm
Sangat
kasar
Kasar
Sedikit
kasar
Halus
Slickenside
Tidak
ada
Keras
Lunak
Tidak
lapuk
Sedikit
Lapuk
Lapuk
Sangat
lapuk
Hancur
III-10
Kondisi Umum
Kering
(Completely
Dry)
Lembab
(Damp)
Basah
(Wet)
Terdapat
tetesan air
(Dripping)
Terdapat
aliran air
(Flowing)
Tidak ada
< 10
10 25
25 125
> 125
< 0,1
0,1-0,2
0,1-0,2
> 0,5
Rating
15
10
....(3.4.)
Dimana :
RMRbasic = parameter (a+b+c+d+e)
RMRbasic adalah nilai RMR dengan tidak memasukkan parameter orientasi
diskontinuitas dalam perhitungannya. Untuk keperluan analisis kemantapan suatu
lereng, Bieniawski (1989) merekomendasikan untuk memakai sistem Slope Mass
Rating (SMR) sebagai metode koreksi untuk parameter orientasi diskontinuitas.
Tabel 3.8.
PARAMETER
Khairi Ramdhani
H1C113061
RANGE OF VALUES
III-11
Strength
Of
Intact Rock Material
>10 Mpa
>250 Mpa
Rating
4-10 Mpa
2-4 Mpa
1-2 Mpa
100-250 Mpa
50-100 Mpa
25-50 Mpa
15
12
90% - 100%
75%-90%
50%-75%
25%-50%
<25%
20
15
10
>2m
0.6-2 m
200-600 mm
60-200 mm
<60 mm
20
15
10
Slickensided
surfaces
or Gouge < 5
mm thick
or Separation
1-5 mm
Continuous
Slightly rough
surfaces
Separation < 1
mm
Highly weathered
walls
Slickensided
surfaces
or Gouge < 5
mm thick
or Separation 15 mm
Continuous
30
25
20
10
None
<10
10-25
25-125
>125
<0.1
0.1-0.2
0.2-0.5
>0.5
Completely dry
Damp
Wet
Dripping
Flowing
15
10
2
Rating
Spacing of discontinuities
3
Rating
Condition of
Discontinuitties
(see E)
Rating
Inflow per 10 m
tunnel length (l/m)
Ground
Water
(Joint water
press)/ (Major
principal)
General
conditions
Rating
Rating
Very Favourable
Favourable
Fair
Unfavourable
Very Unfavourable
-2
-5
-10
-12
Foundation
-2
-7
-15
-25
Slopes
-5
-25
-50
100 - 81
80 - 61
60 - 41
40 21
< 21
Class number
II
III
IV
Description
Good rock
Fair rock
Poor rock
II
III
IV
20 yrs for 15 m
span
1 year for 10 m
span
> 400
300 - 400
200 - 300
100 200
< 100
> 45
35 - 45
25 - 35
15 25
< 15
10 - 20 m
1
1 - 5 mm
1
Smooth
1
Soft filling < 5 mm
2
Highly weathered
1
> 20
0
> 5 mm
0
Slickensided
0
Soft filling > 5 mm
0
Decomposed
0
<1m
6
None
6
Very rough
6
None
6
Unweathered
6
1-3m
4
< 0.1 mm
5
Rough
5
Hard filling < 5 mm
5
Slightly weathered
5
3 - 10 m
2
0.1 - 1.0 mm
4
Slightly rough
3
Hard filling > 5 mm
3
Moderately weathered
3
Dip 45 90
Dip 20 - 450
Very Unfavourable
Fair
Very favourable
Favourable
Fair
Unfavourable
Fair
Parameter RMR
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-12
Very good
rock
81-100
Full face:
3m advance
Rock Bolt
Good rock
61-80
Full face:
1.0-1.5m advance; Complete
support 20 m from face
Fair rock
41-60
Poor rock
21-40
Very poor
rock
< 21
Multiple drifts:
0.5 - 1.5m advance in top
heading; Install support
concurrently with excavation;
shotcrete as soon as
possible after blasting
Khairi Ramdhani
H1C113061
Shotcrete
Steelsets
No support
Locally bolts
in crown, 3m
long, spaced
2.5m with
occasional
wire mesh
Systematic
bolts 4m
long, spaced
1.5 - 2m in
crown and
walls with
wire mesh in
crown
Systematic
bolts 4 - 5m
long, spaced
1 - 1.5m in
crown and
walls with
wire mesh
Systematic
bolts 5 - 6m
long, spaced
1 - 1.5m in
crown and
walls with
wire mesh.
Bolt invert
50mm in
crown where
required
None
50 - 100mm
in crown,
and 30mm in
sides
None
100 150mm in
crown and
100mm in
sides
Light ribs
spaced 1.5m
where
required
150 200mm in
crown,
150mm in
sides, and
50mm on
face
Medium to
heavy ribs
spaced 0.75m
with steel
lagging and
forepoling if
required.
Close invert
III-13
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-14
Gambar 3.3.
Grafik Stand-Up Time Rock Mass Rating (RMR)
3.2.2. Q-System
Klasifikasi batuan Q-System dikenal juga dengan istilah Rock Tunneling
Quality Index untuk keperluan perancangan penyangga penggalian bawah tanah.
Q-System digunakan dalam klasifikasi massa batuan sejak tahun 1980 di Iceland.
Sistem ini pertama kali dikembangkan oleh Barton, dkk (1974) berdasarkan
pengalaman pembuatan terowongan terutama di Norwegia dan Finlandia.
Pembobotan Q-System didasarkan atas penaksiran numerik kualitas massa
batuan berdasarkan 6 parameter berikut :
a.
b.
c.
d.
Jr
Jw
Jn
SRF
III-15
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-16
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-17
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-18
f.
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-19
Tabel 3.16.
Excavation Support Ratio (ESR)
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-21
Gambar 3.4.
Grafik Rekomendasi Penyanggaan Berdasarkan Q-System
Barton (1980) memberikan informasi tambahan terhadap panjang rockbolt,
span maksimum, dan tekanan penyangga atap untuk melengkapi rekomendasi
penyangga. Panjang dari rockbolt ditentukan dari lebar penggalian (B) dan nilai
ESR melalui persamaan, sebagai berikut :
Panjang Rockbolt =
.....................................(3.7.)
2+
ESR
............................(3.8.)
Maximum Unsupported Span = 2 ESR Q0.4
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-22
Gambar 3.5.
Grafik Stand-Up Time Q-System
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-23
batuan, yaitu :
1. Simulator Struktur Kekar
Simulator struktur kekar digunakan sebagai media simulasi sebagai bidang
kekarnya.
Gambar 3.6.
Simulator Struktur Kekar
2. Kompas Geologi
Kompas geologi digunakan untuk mengukur kedudukan (strike, dip dan dip
direction) pada struktur bidang kekar.
Gambar 3.7.
Kompas Geologi
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-24
Gambar 3.8.
Meteran
4. Clipboard
Clipboard digunakan sebagai alat bantu dalam pengukuran kedudukan
bidang kekar pada simulator struktur kekar.
Gambar 3.9.
Clipboard
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-25
Gambar 3.10.
Sampel Batuan
6. Form Data
Form data digunakan untuk mencatat data-data yang diperlukan pada form
data tersebut.
Gambar 3.11.
Form Data
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-26
Gambar 3.12.
Alat Tulis
8. Schmidt Hammer
Schmidt hammer digunakan untuk mengukur kekuatan batuan pada bidang
kekar tersebut.
Gambar 3.13.
Schmidt Hammer
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-27
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum klasifikasi massa batuan yaitu
2.
Hitung dip dan dip direction structure, yang memotong bentang meteran dengan
kompas geologi, dengan cara menaruh clipboard pada kekar, lalu tempelkan
sisi west pada clipboard untuk pengukuran dip. Selanjutnya tempelkan sisi
south pada bidang struktur batuan yang akan diukur, kemudian masukkan
gelembung yang ada apa bull eyes, agar berada disisi tengah, dengan cara
menggeser-geserkan kompas dan menjaga agar sisi south tetap menempel
pada bidang yang diukur. Setelah gelembung berada ditengah maka baca
angka yang ditunjukkan oleh jarum utara. Angka tersebut dapat menunjukkan
nilai dari dip direction.
3.
Ukur jarak antar kekar yang memotong garis scanline menggunakan meteran.
4.
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-28
Gambar 3.14.
Grafik Hammer Test
Tabel 3.17.
Pengukuran Point Load Index (PLI) dengan Schmidt Hammer
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-29
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-30
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata-rata
Khairi Ramdhani
H1C113061
26,6
III-31
Dip
Dip Direction
Strike
Jarak Antar
Kekar (mm)
49 O
N 214O E
N 124O E
690
Jarak
Bukaan
Kekar (mm)
7
40
38
32
46 O
74
73
58
70 O
10
59
11
N 248
N 246
N 245
N 110
N 108
N 91
80
10
1070
100
10
1250
230
10
1220
N 124O E
130
12
1200
340
15
600
160
11
630
N 156
N 155
N 214O E
E
N 20 E
N 18 E
N 105O E
N 90
1100
N 158
Panjang Kekar
(mm)
170
700
N 15O E
390
16
650
90
10
690
80
Rata-Rata
223,63
10,8
911
Arah Umum
N 246O E
N 156O E
10 cm
8 cm
9 cm
39 cm
17 cm
16 cm
34 cm
13 cm
69 cm
8 cm
23 cm
7
6
10
Gambar 3.15.
Sketsa Scanline pada Heading
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-32
Gambar 3.16.
Diagram Roset pada Heading
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-33
Tabel 3.19.
Pengukuran Kedudukan Kekar pada Wall
No
Dip
Dip Direction
Strike
Jarak Antar
Kekar (mm)
66 O
N 54O E
N 324O E
300
Jarak
Bukaan
Kekar (mm)
7
44
57
61
53 O
N 43O E
47 O
N 336O E
N 246O E
51
27
33 O
10
30
N 53
N 46
N 40
N 338
N 336
E
E
E
E
E
N 339O E
N 319
Panjang Kekar
(mm)
730
N 323
140
850
N 316
490
880
N 310
300
840
N 313O E
220
1000
250
630
1070
370
100
1540
N 249O E
280
10
1000
10
450
N 248
N 246
N 229
Rata-Rata
272,22
8,3
799
Arah Umum
N 336O E
N 246O E
14 cm
49 cm
30 cm
22 cm
25 cm
37 cm
28 cm
10 cm
30 cm
10
Gambar 3.17.
Sketsa Scanline pada Wall
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-34
Gambar 3.18.
Diagram Roset pada Wall
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-35
Lokasi Pengukuran
(Wall)
(Heading)
N 275O E
N 357O E
Panjang Scanline
2,5 m
2,5 m
Jenis Batuan
Serpentinit
Serpentinit
26,6 MPa
26,6 MPa
Jumlah Kekar
10
272,22 mm
223,63 mm
8,3 mm
10,8 mm
Smooth Planar
Smooth Planar
Panjang Kekar
799 mm
911 mm
Non-material
Non-material
Unweathered
Unweathered
95,85%
93,84%
Completed Dry
Completed Dry
N 336O E
N 246O E
Kondisi
Kekar
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-36
Parameter
Schmidt Hammer Test
Value
26,6 Mpa
Rating
4
RQD
93,84%
20
223,63 mm
10
911 mm
10,8 mm
Smooth Planar
Nonfilling
Unweathering
Completed Dry
N 246O E
0
1
6
6
15
-5
Spacing of discontinuity
Discontinuity
Length
Separation
Discontinuity
Roughness
Condition
Infilling
Weathering
Ground water
Discontinuity Orientation
Total Rating
Rock Mass Classes
Khairi Ramdhani
H1C113061
63
II (Good Rock)
III-37
Gambar 3.19.
Grafik Stand-Up Time Heading Berdasarkan Rock Mass Rating (RMR)
Pada lokasi heading tersebut memiliki lebar maksimum lubang bukaan
sebesar 2,5 meter yang mampu bertahan tanpa adanya bantuan sistem
penyanggaan buatan selama lebih dari 104 jam atau 10000 jam dengan waktu lebih
dari 1 tahun.
c. Rekomendasi Penyanggaan Heading
Berdasarkan tabel rekomendasi
penyanggaan
dan
penggalian
oleh
Bieniawski (1989). Dengan nilai RMR pada heading sebesar 63 dengan kelas
batuan good rock (II), dimana untuk penggalian full face dengan kemajuan 1,0
sampai 1,5 meter dilengkapi dengan penyanggaan (support) berjarak 20 meter dari
face. Rock support dengan rock bolt dengan panjang 3 meter dan spasi 2,5 meter
serta biasanya pada batuan good rock menggunakan wire mesh. Shortcrete
digunakan dengan tebal 50 milimeter. Steelsets tidak menggunakan penyanggaan
batuan dengan steelsets.
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-38
Parameter
Schmidt Hammer Test
Value
26,6 Mpa
Rating
4
RQD
95,85%
20
272,22 mm
10
799 mm
8,3 mm
Smooth Planar
Nonfilling
Unweathering
Completed Dry
N 336O E
0
1
6
6
15
0
Spacing of discontinuity
Discontinuity
Length
Separation
Discontinuity
Roughness
Condition
Infilling
Weathering
Ground water
Discontinuity Orientation
Total Rating
Rock Mass Classes
Khairi Ramdhani
H1C113061
68
II (Good Rock)
III-39
Gambar 3.20.
Grafik Stand-Up Time Wall Berdasarkan Rock Mass Rating (RMR)
Pada sisi wall tersebut memiliki lebar maksimum lubang bukaan sebesar
2,5 meter yang mampu bertahan tanpa adanya bantuan sistem penyanggaan
buatan selama lebih dari 5 x 104 jam atau 50000 jam atau lebih dari 5 tahun.
f.
penyanggaan
dan
penggalian
oleh
Bieniawski (1989). Dengan nilai RMR pada heading sebesar 63 dengan kelas
batuan good rock (II), dimana untuk penggalian full face dengan kemajuan 1,0
sampai 1,5 meter dilengkapi dengan penyanggaan (support) berjarak 20 meter dari
face. Rock support dengan rock bolt dengan panjang 3 meter dan spasi 2,5 meter
serta biasanya pada batuan good rock menggunakan wire mesh. Shortcrete
digunakan dengan tebal 50 milimeter. Steelsets tidak menggunakan penyanggaan
batuan dengan steelsets.
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-40
Bobot
RQD
93,84 %
93,84
15
Smooth Planar
None Alteration
Completely Dry
Q=
RQD Jr Jw
x x
Jn
Ja SRF
1,2512
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-41
Gambar 3.21.
Grafik Stand-Up Time Heading Berdasarkan Q-System
Hasil grafik tersebut stand-up time Q-System pada heading yaitu sekitar
1
6 x 10 jam atau 60 jam dengan estimasi kurang lebih 2,5 hari dimana maksimal
lubang bukaan tanpa penyanggaan sebesar 3,5 meter.
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-42
SpanHeight meter
ESR
2,5 meter
1,6
Gambar 3.22.
Grafik Rekomendasi Penyanggaan Heading Berdasarkan Q-System
Rekomendasi penyanggaan berdasarakan Q-System dimana dengan nilai
Q = 1,2512 dengan Dekuivalen = 1,5625 meter terletak pada reinforcement categories
unsupported (1). Massa batuannya termasuk dalam kelas D (rock poor). Dimana
panjang bolt dihitung dengan rumus = 2 + (0,15B/ESR) = 2 + (0,15(2,5)/1,6) = 2,234
meter, spasi bolt pada area tidak shortcreted sekitar 1,3 1,6 meter dan spasi bolt
pada area shortcreted sekitar 1,7 2,1 meter.
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-43
Bobot
RQD
95,85%
95,85
15
Smooth Planar
None Alteration
Completely Dry
Q=
RQD Jr Jw
x x
Jn
Ja SRF
1,278
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-44
Gambar 3.23.
Grafik Stand-Up Time Wall Berdasarkan Q-System
Hasil grafik tersebut stand-up time Q-System pada wall yaitu sekitar
x 10 jam atau 60 jam dengan estimasi kurang lebih 2,5 hari dimana maksimal
lubang bukaan tanpa penyanggaan sebesar 3,529 meter.
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-45
dimensi ekuivalen dari wall dengan nilai Q. Hubungan tersebut dapat dilihat pada
grafik di bawah ini :
Dimensi Ekuivalen =
Dimensi Ekuivalen =
SpanHeight meter
ESR
2,5 meter
1,6
Gambar 3.24.
Grafik Rekomendasi Penyanggaan Wall Berdasarkan Q-System
Rekomendasi penyanggaan berdasarakan Q-System dimana dengan nilai
Q = 1,278 dengan Dekuivalen = 1,5625 meter terletak pada reinforcement categories
unsupported (1), massa batuannya termasuk dalam kelas D (rock poor). Dimana
panjang bolt dihitung dengan rumus = 2 + (0,15B/ESR) = 2 + (0,15(2,5)/1,6) = 2,234
meter, spasi bolt pada area tidak shortcreted sekitar 1,3 1,6 meter dan spasi bolt
pada area shortcreted sekitar 1,7 2,1 meter.
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-46
Pembahasan
Pengklasifikasian massa batuan pada heading dan wall dimana klasifikasi
full
face
dengan
kemajuan
hingga
1,5
meter
dengan
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-47
Khairi Ramdhani
H1C113061
III-48