9. menawarkan informasi
10. diam atau memelihara ketenangan
11. meringkas
12. memberikan penghargaan
13. menawarkan diri
14. mengajukan untuk meneruskan pembicaraan
15. Menempatkan kejadian secara berurutan
16. memberikan nasehat
17. memberikan kesempatan
18. refleksi
19. assertive
20. humornti, S.kep, Ns., Mukhrifah.2008 . Komunikasi Terapeutik dalam
Keperawatan . PT Reflika Aditama : Bandung
mahfudz, peran komunikasi terapeutik, edisi pertama2009, Ganbika, Yogyakarta
ngNurhasanah, S. kep, ilmu komunikasi dalam konteks keperawatan , cetakan
pertama 2010, Cv. Trans info media, Jakarta Timur
A. Poter, anne G. Perry, fundamental of nursing, edisi 7 buku 1, salemba medika,
Jakarta
- Mendengar pasif;
Kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal untuk klien misalnya dengan
kontak mata, menggunakan kepala dan juga keikutsertaan secara verbal.
- Mendengar aktif;
Kegiatan mendengar yang menyediakan pengetahuan bahwa kita tahu perasaan
orang lain dan mengerti mengapa dia merasakan hal tersebut.
2. Menunjukkan penerimaan.
Menerima tidak berarti menyetujui. Menerima berarti bersedia untuk
mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.
Perawat harus waspada terhadap ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang
menyatakan tidak setuju, seperti mengerutkan kening dan menggeleng yang
menyatakan tidak percaya.
Berikut adalah sikap perawat yang menyatakan penerimaan :
Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan, memberikan umpan balik
verbal yang menyatakan pengertian, memastikan bahwa isyarat non verbal
cocok dengan komunikasi verbal, menghindari perdebatan, ekspresi keraguan
atau usaha untuk mengubah pikiran klien.
3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan.
Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik
mengenai apa yang disampaikann oleh klien. Oleh karena itu, pertanyaan
sebaiknya dikaitkan dengan topic yang dibicarakan dan gunakan kata-kata yang
sesuai dengan konteks sosial budaya klien. Contoh : Tadi anda katakana anda
memiliki 3 orang saudara, siapa yang anad rasakan palaing dekat dengan anda?
4. Pertanyaan terbuka (Open-Ended Question)
Pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban Ya atau Mungkin, tetapi
pertanyaan memerlukan jawaban yang luas, sehingga pasien dapat
mengemukakan masalahnya, perasaannya dengan kata-kata sendiri, atau dapat
memberikan informasi yang diperlukan.
5. Mengulang Ucapan Klien dengan menggunakan kata-kata sendiri.
Contoh :
Klien : Saya tidak dapat tidur, sepanjang malam saya terjaga.
Pearawat : Saudara mengalami kesulitan untuk tidur
6. Mengklarifikasi. Klarifikasi terjadi saat perawat berusaha untuk menjelaskan
dalam kata-kata, idea tau pikiran (implicit maupun eksplisit) yang tidak jelas
dikatakan oleh klien. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menyamakan
pengertian. Contoh :
Perawat: Saya tidak yakin saya mengikuti apa yang anda katakana, atau Apa
yang anda maksudkan dengan .?
7. Memfokuskan.
Fokusing; Fokusing adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi
area diskusi sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti, Stuart &
Sundeen, cit Nurjanah (2001).
8. Menyatakan hasil Observasi.
Observasi; Observasi merupakan kegiatan mengamati klien/orang lain. Observasi
dilakukan apabila terdapat konflik antara verbal dan non verbal klien dan saat
tingkah laku verbal dan non verbal nyata dan tidak biasa ada pada klien, Stuart &
Sundeen, cit Nurjanah (2001). Observasi dilakukan sedemikian rupa sehingga
klien tidak menjadi malu atau marah.
9. Menawarkan informasi; Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk
mendapatkan respon lebih lanjut. Beberapa keuntungan dari menawarkan
informasi adalah akan memfasilitasi komunikasi, mendorong pendidikan
kesehatan, dan memfasilitasi klien untuk mengambil keputusan, Stuart &
Sundeen, cit, Nurjanah, (2001). Penahanan informasi pada saat klien
membutuhkan akan mengakibatkan klien tidak percaya. Hal yang tidak boleh
dilakukan adalah menasehati klien pada saat memberikan informasi.
10. Diam (memelihara ketenangan); Diam dilakukan dengan tujuan
mengorganisir pemikiran, memproses informasi, menunjukkan bahwa perawat
bersedia untuk menunggu respon. Kediaman ini akan bermanfaat pada saat klien
mengalami kesulitan untuk membagi persepsinya dengan perawat. Diam tidak
dapat dilakukan dalam waktu yang lama karena akan mengakibatkan klien
menjadi khawatir. Diam dapat juga diartikan sebagai mengerti, atau marah. Diam
disini juga menunjukkan kesediaan seseorang untuk menanti orang lain agar
punya kesempatan berpikir, meskipun begitu diam yang tidak tepat
menyebabkan orang lain merasa cemas.
11. Meringkas.
Meringkas adalah pengulangan ide utama telah dikomunikasikan secara singkat.
Metode ini bermanfaat untuk membantu mengingat topic yang telah dibahas
sebelum meneruskan pembicaraan berikutnya.
12. Memberikan penghargaan.
Penghargaan jangan jadi beban bagi klien. Dalam arti sampai klien berusaha
keras dan melakukan segalanya demi untuk mendapatkan pujian atau
persetujuan atas perbuatannya.
13. Menawarkan diri
Offering Sel (menawarakan diri); Menawarkan diri adalah menyediakan diri anda
tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan, (Schultz & Videbeck,
1998).
14. Memberikan kesempatan pada klien untuk memulai pembiaraan.
Memberikan kesempatan kepada klien untuk berinisiatif dalam memilih topic
pembicaraan. Bila klien masih ragu-ragu dan tidak pasti tentang perannya dalam
interaksi, pearawat dapat menstimulusnya untuk mengambil inisiatif dan
merasakan bahwa ia diharapkan untuk membuka pembicaraan. Contoh
Perawat : Adakah sesuatu yang ingin anda bicarakan ? Atau
Apakah yang sedang anda pikirkan ?
15. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Teknik ini memberikan kesempatan kepada klien untuk mengarahkan hampir
seluruh pembicaraan. Teknik ini mengidentifikasikan bahwa perawat mengikuti
apa yang dibicarakan dan tertarik demgan apa yang dibicarakan selanjutnya.
Contoh :
Perawat : ..Terus.. atau dan kemudian Atau Coba ceritakan kepada saya
tentang hal tersebut.
16. Menempatkan Kejadian secara urutan
Mengurutkan kejadian secara teratur akan membantu keperawatan dank lien
untuk melihatnya dalam suatu perspektif. Atau Placing the time in time/sequence
(penempatan urutan/waktu); Melakukan klarifikasi antara waktu dan kejadian
atau antara satu kejadian dengan kejadian lain. Teknik bernilai terapeutik apabila
perawat dapat mengeksplorasi klien dan memahami masalah yang penting.
Tehnik ini menjadi tidak terapeutik bila perawat memberikan nasehat,
meyakinkan atau tidak mengakui klien. Contoh :
Perawat : Apakah yang terjadi sebelum dan sesudah kejadian tersebut? Atau
Kapan kejadian tersebut terjadi?
17. Memberikan kesempatan klien untuk menguraikan persepsinya.
Apabila perawat ingin mengerti klien, maka ia harus melihat segala sesuatunya
dari pperspektif klien. Klien harus meras bebas untuk menguraikan persepsinya
kepada perawat. Contoh :
Perawat : Coba ceritakan kepada saya bagaimana perasaan saudara saat akan
dioperasi.
18. Refleksi
Refleksi ini memberikan kesempatan kepada klien untuk mengemukakan dan
menerima ide dan pearasaanya sebagai bagian dari dirinya sendiri. Dengan
demikan perawat mengindikasikan bahwa pendapat klien adalah berharga dank