Anda di halaman 1dari 29

Siklus tidur

Dan
irama sirkadian
Neng Elsa
Roni Apriyana

Novi Widian

Opa Maulana

Saeful Afiat

Siti Komala

Siti Nurjanah

Tita Kartika

Apa Itu Tidur ?


Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang
merupakan mekanisme untuk memulihkan tubuh dan
fungsinya, memelihara energi dan kesehatan,
memelihara manfaat untuk memperbaharui &
memulihkan tubuh baik secara fisik maupun emosional
serta diperlukan untuk bertahan hidup (Foreman &
Wykle, 1995).
Tidur adalah keadaan relatif tanpa sadar yang penuh
ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan
siklus berulang ulang dan masing masing

Fisiologi Tidur
Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur
oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang
secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan
pusat otak agar dapat tidur dan bangun.
Tidur tidak dapat diartikan sebagai manifestasi proses
deaktivasi susunan saraf pusat. Jadi seseorang yang
tertidur bukannya karena susunan sarafnya tidak aktif,
melainkan sedang bergiat. Tidur merupakan aktivitas
area tertentu di otak yang menyebabkan tidur dan
masukan sensorik yang menurun pada korteks serebri.
Stimulasi pada area ini akan menghasilkan tidur,

Tahap-Tahap Tidur
Tahapan tidur dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :
A. Non Rapid Eye Movement (NREM)
Tidur NREM terdiri dari empat tahapan. Kualitas dari tahap satu sampai
tahap empat menjadi semakin dalam. Tidur yang dangkal merupakan
karakteristik dari tahap satu dan tahap dua dan pada tahap ini
seseorang lebih mudah terbangun. Tahap tiga dan empat melibatkan
tidur yang dalam disebut tidur gelombang rendah, dan seseorang sulit
terbangun.
B. Rapid Eye Movement (REM).
Tidur REM merupakan fase terakhir siklus tidur dan terjadi pemulihan
psikologis

Tidur Non Rapid Eye Movement


(NREM)
Tahapan tidur NREM dibagi menjadi 4 tahap :
Tahap 1 NREM
Merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur
Seseorang masih sadar dengan lingkungannya
Merasa mengantuk
Frekuensi nadi dan nafas sedikit menurun
Berlangsung selama lima menit
Kualitas tidur tahap ini sangat ringan
Seseorang dapat mudah terbangun karena stimulasi sensori
seperti suara (Potter & Perry, 2003).

Tahap 2 NREM
Tahap dua merupakan tahap tidur ringan
Proses tubuh terus menurun
ciri tanda tanda vital menurun, metabolisme menurun dan tahap ini
berlangsung 10 20 menit
Pada tahap ini seseorang terbangun masih relative mudah, dan berlangsung
selama 10 20 menit
Hubungan dengan lingkungan terputus secara aktif
Hampir seluruh menusia yang dibangunkan pada tahap ini mengatakan bahwa
mereka benar benar tertidur
50% total waktu tidur manusia dewasa normal dihabiskan pada tahap dua
NREM.

Tahap 3 NREM
menunjukkan medium deep sleep yang merupakan
tahap awal dari tidur yang dalam
Orang yang tidur pada tahap ini sulit untuk
dibangunkan dan jarang terjadi pergerakan tubuh dan
mata
Otot otot dalam keadaan relaksasi penuh, adanya
dominasi sistem saraf parasimpatis
Tanda tanda vital menurun namun tetap teratur

Tahap 4 NREM
Merupakan deep sleep yaitu tahap tidur terdalam yang biasanya
diperlukan rangsangan lebih kuat untuk membangunkan, sehingga
ketika bangun dari tidur yang dalamSeseorang tidak dapat langsung
sadar sempurna dan memerlukan waktu beberapa saat untuk
memulihkan dari rasa bingung dan disorientasi.
Tahap ini mempunyai nilai dan fungsi perbaikan yang sangat penting
untuk penyembuhan fisik kebanyakan hormon perkembangan manusia
diproduksi malam hari dan puncaknya selama tidur pada tahap ini.
Tahap ini jumlahnya 25% dari total jam tidur anak anak, menurun pada
dewasa muda, lebih menurun pada dewasa pertengahan dan dapat
hilang pada lansia (White, 2003).

Tidur Rapid Eye Movement


(REM)
Tahap tidur REM terjadi setelah 90 110 menit tertidur ditandai
dengan peningkatan denyut nadi, pernafasan dan tekanan darah, otototot relaksasi, serta peningkatan sekresi gaster
Karakteristik tidur REM adalah :
pernafasan ireguler
mata cepat tertutup dan terbuka
sulit dibangunkan, sekresi gaster meningkat
metabolisme meningkat dan biasanya disertai mimpi aktif
Mimpi terjadi selama tidur baik NREM maupun REM, tetapi mimpi dari
tidur REM lebih nyata dan diyakini penting secara fungsional untuk
konsolidasi memori jangka panjang

SIKLUS TIDUR

Siklus ini merupakan salah satu dari irama sirkardian yang merupakan siklus dari
24 jam kehidupan manusia. Keteraturan irama sirkardian ini juga merupakan
keteraturan tidur seseorang. Jika terganggu, maka fungsi fisiologik dan psikologik
dapat terganggu (Potter & Perry, 2003)

LANJUTAN
Siklus Tidur Pada Bayi
Pada umumnya bayi mengalami pola tidur malam hari pada usia 3 bulan. Bayi tertidur beberapa kali pada siang hari
tetapi biasanya tidur rata-rata 8-10 jam pada malam hari. Sekitar 30% dari waktu tidur dihabiskan dalam siklus REM.
Seorang bayi antara usia 1 bulan dan 1 tahun tidur rata-rata 14 jam sehari. Berikut ini ulasan selengkapnya:
Bayi 0 -2 Bulan
Pola tidur bayi yang usianya 0-2 bulan sekitar 16 jam per hari. Tidak heran jika bayi dalam usia ini akan
menghabiskan waktunya dengan banyak tidur daripada untuk beraktivitas. Estimasi waktu tidurnya adalah
sebagai berikut ini :
Tidur siang sebanyak 7,5 jam
Tidur malam sebanyak 8,5 jam
Bayi Umur 3 Bulan
Bayi umur tiga bulan juga masih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. Namun jumlah atau jam tidurnya
tidak
sebanyak dengan bayi umur 0-2 bulan. Bayi dengan umur tiga bulan memiliki waktu tidur sebanyak 15
jam sehari.
Estimasi waktunya adalah sebagai berikut ini :
Tidur siang sebanyak

5 jam

Tidur malam sebanyak 10 jam

Bayi Umur 4-5 Bulan

Bayi di usia ini akan memiliki lama tidur sebanyak 15 jam. Waktu tidur itu sama dengan
waktu tidur bayi dengan umur tiga bulan namun estimasinya berbeda. Berikut ini
estimasi waktu tidur bayi dengan usia 4-5 bulan :
Tidur siang sebanyak

4 jam

Tidur malam sebanyak 11 jam


Bayi Umur 6 Bulan

Bayi dengan umur 6 bulan memiliki waktu tidur sebanyak 14,5 jam. Waktu tersebut
lebih sedikit dibandingakn sebelumnya dikarenakan saat umur 6 bulan bayi sudah bisa
melihat benda di sekitarnya. Setelah itu, bayi sudah mulai bisa beraktivitas
dibandingkan dengan usia sebelumnya. Estimasi waktunya adalah sebagai berikut ini :
Tidur siang sebanyak

4, 5 jam

Tidur malam sebanyak 10 jam


Bayi Usia 7-8 Bulan

Bayi dengan umur 7-8 bulan akan memiliki waktu tidur atau lama tidur sekitar 14 jam.
Estimasi waktu tidur bayi dengan usia 7-8 bulan tersebut adalah sebagai berikut ini :
Tidur siang sebanyak

4 jam

Tidur malam sebanyak 10 jam

Bayi Umur 9 Bulan

Bayi saat usia ini memiliki lama tidur sebanyak 14 jam. Bayi saat usia ini sudah aktif dan sudah bisa tengkurap.
Ibu harus tahu kapan saat bayinya sudah lelah dan kemudian mengantuk. Berikut ini estimasi waktu tidur bayi
usia 9 bulan :
Tidur siang 3 jam
Tidur malam 11 jam

Tidur saat malam hari akan lebih lama dibandingkan dengan usia sebelumnya dikarenakan bayi semakin aktif.
Pada siang hari sudah banyak melakukan banyak aktivitas, sehingga malam harinya membutuhkan waktu tidur
yang lebih lama.
Bayi Usia 10-11 Bulan

Bayi dengan usia ini akan memiliki waktu tidur siang lebih sedikit dibandingkan dengan malam hari Bayi pun
sudah aktif bergerak ke sana kemari dibandingkan dengan umur 0-5 bulan. Bayi
akan sibuk dengan
aktivitasnya sendiri. Estimasi waktu tidurnya adalah sebagai berikut ini :
Tidur siang sekitar 2,5 jam.
Tidur malam memiliki waktu tidur sekitar 11 jam.

Saat siang hari pun bayi akan kesulitan dalam tidurnya dikarenakan ingin terus bermain dan beraktivitas. Bayi
dengan usia 10-11 bulan akan memiliki waktu tidur sebanyak 13,5 jam.
Bayi Umur 12 Bulan

Bayi satu tahun sudah lincah dan aktif. Dia sudah bisa merangkak dan berjalan. Saat siang hari, bayi umur 12
bulan membutuhkan waktu tidur yang sedikit dikarenakan saat siang hari bayi akan
sibuk dengan
aktivitasnya sendiri. Lama tidur bayi usia 12 bulan adalah sebanyak 13 jam. Estimasi waktu tidurnya adalah
sebagai berikut ini :
Tidur siang 2 jam
Tidur malam 11 jam.

Siklus tidur pada Anak

Sesuaikan dengan usia anak. Sesuaikan jam tidur dengan usia anak sebagai berikut :
Anak usia 0-2 bulan butuh 10-18 jam perhari.
Anak usia 2-12 bulan butuh 14-15 jam perhari.
Anak usia 3-5 tahun butuh 11-13 jam perhari.
Anak usia 5-12 tahun butuh 10-11 jam perhari.

Siklus Tidur Pada Dewasa

Tidur pada remaja dewasa muda (16-30 th.) mempunyai pola yang berbeda
dibandingkan usia lainnya. Ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi di
akhir masa pubertas. Pada masa ini mereka mengalami pergeseran irama sirkadian,
sehingga jam tidur pun bergeser. Secara umum kebutuhan tidur meningkat menjadi
8,5-9,25 jam setiap harinya. Tetapi waktu tidurnya berubah, rasa kantuk baru
menyerang sekitar tengah malam, dimana orang lain sudah tertidur. Saat orang lain
mulai mengantuk pada pukul 21:00 atau 22:00, orang muda justru baru bersemangat
untuk berkarya, baik itu belajar atau menyelesaikan pekerjaan.

TAHAP-TAHAP SIKLUS TIDUR


ORANG DEWASA
Mimpi
Terjadi pada NERM dan REM
Mimpi pada REM : Nyata, rumit, penting untuk konsolidasi memori jangka panjang,

berkembang dalam isi, kejadian, terbaru, emosi masa kanak-kanak, atau masa lampau
Kepribadian mempengaruhi kualitas mimpi
Mimpi kebanyakan tentang masalah terbaru
Ketakutan sering ditampilkan dalam mimpi buruk
Mimpi mengahapus fantasi tertentu atau memori yang non esensial
Orang yang mengingat mimpi secara jelas biasanya terjaga segera setelah periode tidur

REM

Siklus Tidur pada Lansia


Berkurangnya kemampuan adaptasi lansia terhadap perubahan perubahan

merupakan hal yang normal terjadi pada lansia


Perubahan-perubahan ini bersamaan dengan perubahan fisik yang lain. Pada lansia,

umumnya dorongan homeostatik untuk tidur lebih dulu menurun, baru diikuti oleh
dorongan irama sirkadian untuk terjaga. Selain hal di atas, ritmik sirkadian tidurbangun lansia juga sering terganggu, jam biologik lebih pendek dan fase tidurnya
lebih maju.
Gangguan ritmik sirkadian tidur ini dapat berpengaruh terhadap kadar hormon yaitu

terjadi penurunan sekresi hormon pertumbuhan, prolaktin, tiroid, dan melatonin.


Hormon-hormon tersebut disekresikan pada saat tidur dalam terutama pada malam

hari, sehingga penurunan kadar hormon ini akan menyebabkan lansia sulit untuk
mempertahankan tidur. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia tersebut
merupakansuatu hal yang normal. Tetapi kebutuhan tidur tidak hanya dilihat dari
aspek kuantitas saja karena setiap orang kebutuhan untuk tidur itu berbeda.
Masa neonatus sekitar 50% waktu tidur total adalah tidur REM. Lama tidur sekitar 18

jam. Pada usia satu tahun lama tidur sekitar 13 jam dan 30 % adalah tidur REM. Waktu
tidur menurun dengan tajam setelah itu. Dewasa muda membutuhkan waktu tidur 7-8
jam dengan NREM 75% dan REM 25%. Kebutuhan ini menetap sampai batas lansia.

POLA TIDUR
Pola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang

relatif menetap dan meliputi jadwal jatuh (masuk) tidur dan bangun, irama
tidur, frekuensi tidur dalam sehari, mempertahankan kondisi tidur dan
kepuasan tidur (Depkes dalam Wahyuni, 2007).

Pola tidur normal berdasarkan usia adalah bayi baru lahir membutuhkan

tidur 1418 jam/hari, pernafasan teratur dan 50 % tidur REM, infant


membutuhkan tidur 1214 jam/hari dan 20 30% tidur REM, toodler
membutuhkan tidur 1112 jam/ hari dan 25% tidur REM, preschooler
membutuhkan tidur 11 jam dan 20% tidur REM, usia sekolah tidur 10
jam/hari dan 18,5% tidur REM, adolescent membutuhkan tidur 8,5 jam/ hari
dan 20% tidur REM, usia dewasa muda membutuhkan tidur 78 jam/ hari
dan 2025% tidur REM, usia dewasa tengah membutuhkan tidur 7 jam/ hari
dan 20% tidur REM, usia lanjut membutuhkan tidur 6 jam/ hari dan 20
25% tidur REM (Kozier, 2004; Hidayat, 2006).

KEBUTUHAN TIDUR
MANUSIA BERDASARKAN
USIA
UMUR

TINGKAT PERKEMBANGAN

JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR

0-1 Bulan

Bayi baru lahir

14-18 jam/hari

1-18 Bulan

Masa bayi

12-14 jam/hari

18 bulan-3 tahun

Masa kanak-kanak

11-12 jam/hari

3-6 tahun

Masa prasekolah

11 jam/hari

12-18 tahun

Masa remaja

10 jam/hari

18-40 tahun

Masa dewasa muda

7-8 jam/hari

40-60 tahun

Masa dewasa tengah

7-8 jam/hari

60 tahun ke atas

Masa dewasa tua

6 jam/hari

GANGGUAN TIDUR

Night terrors
(Pavor Nocturnus)

Gangguan tidur yang terjadi


hanya beberapa malam
setelah stresspsikososial
tidak didiagnosis sebagai
gangguan tidur. Untuk
membuat diagnosis
gangguan tidur diperlukan
paling sedikit 3 kali kejadian
dalam seminggu
dalamperiode satu bulan
dan disertai keluhan fisik
seperti, kelelahan, irritable
dan lain-lain.

Sleep Refusal
(bedtime struggles)

Somnambulism
(tidur berjalan)

Nightmares
(mimpi buruk)

Bed wetting
(ngompol)

Night walking

Sleep starts
(miyoclonus
nocturnal)
Sleep paralysis
(kelumpuhan waktu
tidur)

KLASIFIKASI GANGGUAN
TIDUR

Berdasarkan klasifikasi dari International Classification of Sleep Disorders, gangguan


tidur terbagi atas :
Dissomnia
Gangguan tidur intrinsik
Gangguan tidur ekstrinsik
Gangguan tidur irama sirkadian
Parasomnia
Gangguan arousal
Gangguan antara bangun-tidur
Berhubungan dengan fase REM
Parasomnia lain-lainnya
Gangguan tidur berhubungan dengan gangguan kesehatan / pskiatri
Gangguan tidur yang tidak terklasifikasi (Japardi, 2002).

IRAMA SIRKADIAN

APA ITU IRAMA SIRKADIAN ?


Irama sirkadian tidur merupakan salah satu dari beberapa irama
intrinsik tubuh yang diatur oleh hipotalamus. Jalur
rethinohypothalamic memberikan rangsang secara langsung
terhadap nucleus suprachiasma.
Penurunan irama sirkadian sebelum pagi hari diperkirakan
berguna untuk membantu otak agar tetap tidur selama semalam
sehingga terjadi restorasi penuh dan mencegah kebangkitan
prematur.

FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
Faktor-faktor seperti cahaya, temperatur, aktivitas sosial, dan
rutinitas kerja memengaruhi irama sirkadian dan siklus tidurbangun sehari-hari. Semua orang mempunyai jam biologis yang
menyinkronisasikan siklus tidurnya. Hal ini menjelaskan mengapa
beberapa orang tertidur pada pukul 8 malam, sedangkan yang lain
tidur pada tengah malam atau ketika hendak subuh. Orang lainnya
juga lebih aktif di waktu yang berbeda pada satu hari.
(Potter&Perry, 2010: 174)

MEKANISME IRAMA
SIRKADIAN
Pada manusia yang mengalami siklus normal malam/siang, fungsi vital tubuh berubah dalam
periode 24 jam. Ritme ini dikenal sebagai ritme sirkadian dan dipengaruhi oleh lingkungan.
Mediator yang paling penting pada petunjuk ini adalah melatonin, yaitu suatu hormon yang
disekresi oleh kelenjar pineal. (Linda J. Heffner dan Danny J. Schust, 2008: 11)
Melatonin adalah neurohormon yang diproduksi dalam otak yang membantu mengontrol
irama sirkadian dan mempromosikan tidur
Melatonin adalah suplemen gizi yang populer untuk membantu tidur. Dosis yang dianjurkan
adalah 0,3-1 mg digunakan 2 jam sebelum waktu tidur. Dewasa yang mengalami penurunan
kadar melatonin menemukannya lebih bermanfaat sebagai alat bantu
Melatonin disintesis dari seratonin oleh dua enzim yaitu N-asetiltransferase (NAT) dan
hidroksi-indol-O-metiltransferase (HIOMT). Lingkungan yang gelap mengaktivasi sekresi
melatonin dan sebaliknya cahaya menghambat sekresi tersebut. Sinyal cahaya disampaikan
ke kelenjar pineal melalui jalur saraf. Jalur ini berjalan melalui osilator sirkadian di
hipotalamus, menuruni medula spinalis dan melalui ganglion servikal superior menuju
kelenjar pineal.

Pelepasan norepinefrin ke pinealosit yang diinduksi oleh gelap mengaktivasi


reseptor -adrenergik yang berhubungan dengan aktivitas cAMP (cyclic
adenosine monophosphate) dan aktivitas NAT. Aktivasi sinaps simpatik adrenergik ini menstimulasi sekresi melatonin. (Linda J. Heffner dan Danny J.
Schust, 2008:11). Sekresi melatonin nokturnal menyebabkan rasa kantuk,
penurunan suhu tubuh dan denyut jantung, serta peningkatan pelepasan
prolaktin. Melatonin telah terbukti berperan dalam variasi nyata pada lamanya
siang hari, seperti di Arktik dan Skandinavia, yang lamanya siang hari di musim
panas dan malam hari di musim dingin dapat mencapai 20 jam. Konsentrasi
melatonin berada pada kadar tertinggi dan rerata konsepsi terendah selama
bulan-bulan dalam malam terpanjang. Tempat kerja melatonin tampaknya
berada di nukleus suprakiastmatik di hipotalamus. Di tempat ini, melatonin
menghambat aktivitas metabolic (Linda J. Heffner dan Danny J. Schust, 2008:
11).

JENIS-JENIS IRAMA
SIRKADIAN
Irama Sirkadian Pada Siklus Tidur
Irama Sirkadian pada Suhu Tubuh
Irama Sirkadian pada Sistem Peredaran Darah
Irama Sirkadian pada Sekresi Hormon

GANGGUAN IRAMA
SIRKADIAN
Gangguan Tidur Irama Sirkadian Primer
Tiper Fase tidur tertunda
Tipe fase tidur lanjutan
Gangguan yang Berhubungan dengan Kebiasaan yang Menyebabkan
Kurang Tidur
Tipe jet lag
Tipe pekerjaan shift
Tipe fase tidur tertunda
Menggunakan obat atau zat

LANJUTAN
Gangguan Tidur Berkaitan dengan Gerakan
Sindrom RLS
Gerakan tungkai periodik
Tidur yang berhubungan dengan kaki kram
Tidur yang berhubungan dengan bruksisme (gigi bergemeretak)
Gejala yang Terisolasi, Varian yang Tampak Normal, dan Isu-isu yang Belum Terpecahkan
Tidur panjang
Tidur pendek
Mendengkur
Mengigau
Tidur mioklonik jinak pada masa bayi. (Potter&Perry, 2010: 180)

TANDA DAN GEJALA


GANNGUAN IRAMA SIRKADIAN
Ketika siklus tidur-terjaga seseorang terganggu (misalnya: dengan
bekerja dalam shift), fungsi fisiologis lain biasanya juga akan
berubah. Contohnya, orang tersebut akan mengalami penurunan
selera makan dan turunnya berat badan. Cemas, tidak dapat
beristirahat, mudah tersinggung, dan gagal dalam pengambilan
keputusan adalah gejala-gejala lain yang umum pada gangguan
siklus tidur terjaganya dapat memengaruhi kesehatan klien secara
keseluruhan. (Potter&Perry, 2011)

Anda mungkin juga menyukai