Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN TUMOR OTAK

OLEH KELOMPOK 4:

Iska Mulwandari
(1511311012)

Putri Jelita (1511311015)

Haristio Maulana
(1511311019)

Hasnatul Sadiyah (1511312005)

Fadhilah Nurkhairani (15111312009)

Rahmi Oktavianda (1511312010)

Cindy Ayu Pratiwi (15111312011)

Syarifa Aini (15111312012)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2016

A. Review of System

1. Anatomi Fisiologi Otak


Otak terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi sebagai suatu kesatuan yang
utuh. Bagian utama otak adalah medula, pons, dan otak tengah (gabungan semuanya
disebut batang otak), serebelum, hipotalamus, talamus, dan serebrum. Semua bagian otak
berhubungan satu sama lain.

a. Ventrikel adalah empat rongga dalam otak meliputi 2 ventrikel lateral, ventrikal III,
dan ventrikel IV. Ventrikel mengandung jaringan kapiler, yaitu pleksus koreideus
yang membentuk cairan serebros spinal (CSS/Cairan) dari plasma darah.
b. Medula terletak di anterior serebelum dan memanjang dari medula spinalis sampai
pons yang fungsinya berkaitan dengan tanda-tanda vital. Medula berisi pusat jantung
yang mengatur frekuensi jantung, pusat vaso motor yang mengatur diameter
pembuluh darah dan tekanan darah serta pusat pernapasan.

c. Pons menggelembung ke sisi anterior dari bagian atas medula. Pons terdiri dari 2
pusat pernapassan yang bekerja sama dengan medula untuk menghasilkan ritme
pernapasan normal.

d. Otak tengah memanjang dari pons sampai hipotalamus dan menutupi aqueduktus
serebri yang menghubungkan ventrikel III dan IV. Di otak tengah terdapat beberapa
refleks, yaitu refleks penglihatan dan pendengaran. otak tengah juga terlibat dengan
refleks tegak, yaitu yang menjaga kepala tetap tegak dan mempertahankan
keseimbangan.

e. Serebelum dipisahkan dari medula dan pons oleh ventrikel VI dan berada dibawah
lobus oksipitalis serebrum. Fungsi serebelum berkaitan dengan pergerakan seperti
koordinasi ,pengaturan tonus otot,mempertahankan postur.

f. Hipotalamus terletak diatas kelenjer hipofisis dan dibawah talamus. Fungsinya yaitu:

1. Memproduksi ADH dan Oksitosin

2. Menghasilkan releasing hormones (releasis factors) yang merangsang sekresi


hormon oleh kelenjer hipofisis anterior.

3. Mengatur suhu tubuh dengan memicu respon.

4. Mengatur asupan makanan.

g. Talamus terletak diatas hipotalamus dan dibawah serebrum. Fungsi talamus terkait
dengan sensai.Impuls sensorik yang menuju otak (kecuali sensasi penciuman) mengikuti
jaras neuron yang pertama kali memasuki talamus,yang mengelompokkan impuls
sebelum mencapai serebrum,tempan sensai terjadi.
h. Serebrum terdiri dari 2 hemisfer yang dipisah oleh fisura longitudinalis. Permukaan
serebrum merupakan substansia grisea yang disebut kortex cerebri. Kortex cerebri dibagi
menjadi 4 lobus yaitu:

1. Lobus frontalis berfungsi sebagai pusat pergerakan.

2. Lopbus parientalis merupakan area sensorik umum

3. Lobus Temporalis berfungsi sebagai pusat pendengaran

4. Lobus Oksipitalis merupakan area visual atau penglihatan.

2. Gejala Tumor Otak

1. Nyeri kepala
Nyeri kepala merupakan gejala yang paling sering dijumpai pada penderita tumor
otak, karena nyeri bersifat dalam, terus-menerus, dan kadang-kadang hebat sekali. Nyeri
kepala yang dihubungkan dengan tumor otak disebabkan oleh traksi dan penggeseran
struktur peka-nyeri dalam rongga intrakranial. Struktur ini termasuk arteri, vena, serta
sinus-sinus vena dan saraf otak.
2. Nausea dan muntah
Rangsangan pada medulla oblongata akan mengakibatkan terjadinya nausea dan
muntah.Muntah paling sering terjadi pada anak-anak dan berhubungan dengan
peningkatan tekanan intrakranial dan batang otak. Muntah dapat terjadi tanpa diawali
nausea.
3. Papiledema
Vena yang statis akan menimbulkan pembengkakan papila saraf optikus yang akan
menyebabkan papiledema. Tanda-tanda pada pemeriksaan fundus kopi terdapat adanya
peningkatan tekanan intrakranial akan tetapi tanda ini jarang digunakan sebagai diagnosis
tumor otak karena ada beberapa individu fundus tidak memperlihatkan edema meskipun
tekanan intrakranialnya tinggi.
4. Penatalaksanaan Medis Tumor Otak
1. Tatalaksana Penurunan Tekanan Intrakranial
Pemberian kortikosteroid sangat efektif untuk mengurangi edema serebri dan
memperbaiki gejala yang disebabkan oleh edema serebri, yang efeknya sudah dapat
terlihat dalam 24-36 jam.
2. Pembedahan
Operasi pada kanker otak dapat bertujuan untuk menegakkan diagnosis yang tepat,
menurunkan tekanan intrakranial, mengurangi kecacatan, dan meningkatkan efektifitas
terapi lain.
3. Radioterapi
Radioterapi memiliki banyak peranan pada berbagai jenis kanker otak. Radioterapi
diberikan pada pasien dengan keadaan inoperabel, sebagai adjuvant pasca operasi, atau
pada kasus rekuren yang sebelumnya telah dilakukan tindakan operasi.
B. Nursing Care
1. Sejarah Tumor Otak
Prevalensi nasional penyakit tumor atau kanker adalah 0,4% dan prevalensi penyakit
tumor secara umum di Lampung yaitu sebesar 3,6 %. Ada kecenderungan prevalensi
meningkat dengan bertambahnya umur dan lebih sering dijumpai pada wanita. Tumor
ganas merupakan penyebab kematian ketujuh pada semua umur dengan proporsi 5,7%
(Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI, 2008)
Tumor otak dapat terjadi pada semua umur, tidak jarang menyerang anak-anak
dibawah usia 1 tahun, tetapi paling sering terjadi pada orang dewasa selama dekade
kelima dan keenam.
Pada masa bayi dan anak-anak, tumor fossa posterior juah lebih sering terjadi
daripada lei supratentorial (fossa media atau anterior) yang lebih sering dijumpai pada
orang dewasa. Tumor otak pada anak kemungkinan besar adalah astrositoma ganas dari
serebelum tingkat I dan II. Pada individu setengah umur atau tua, tumor otak yang paling
sering adalah glioblastoma multiforme,yaitu jenis glioma yang paling ganas, ditandai
oleh kecepatan pertumbuhan yang cepat.
2. Pemeriksaan Fisik
1.Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial seperti penurunan tingkat kesadaran,
muntah, nyeri kepala, pailedema.
2.Pemeriksaan disfungsi pituitari seperti akromegali, gigantisme.
3.Status cairan seperti turgor kulit, mukosa mulut.
4.Pupil, visus
5.Fungsi saraf kranial
6.Fungsi sensorik dan motorik
3. Asuhan Keperawatan

No NANDA NOC NIC

1 Gangguan Tekanan perfusi serebral Monitor secara berkala tanda


perfusi jaringan
serebral Tingkat kesadaran dan gejala peningkatan TIK
Orientasi pasien baik Ukur, cegah dan turunkan TIK
Nyeri kepala Hindari faktor-faktor yang dapat
meningkatkan TIK

2 Nyeri kronis Mengenal serangan nyeri Melakukan pengkajian di daerah


Menggunakan teknik
yang sakit, karakteristik
non-analgesik lamanya, frekuensi, sifatnya,
Laporan perubahan gejala
intensitas, atau parahnya sakit
nyeri
Laporan gejala yang tidak yang mempercepat faktor nyeri
Amati petunjuk non-verbal
terkontrol
Laporan kontrol nyeri ketidaksenangan terutama yang
tidak sanggup untuk
berkomunikasi secara efektif
Periksa pengetahuan dan
kepercayaan pasien terhadap
penyakitnya
Yakinkan pasien untuk mampu
menggunakan pengobatannya

3 Gangguan Mobilitas Kolaborasikan dengan terapi


mobilitas fisik Keseimbangan
fisik
Koordinasi Instruksikan kepada pasien
Pergerakan
Berjalan pagaimana menggunakan postur
Berpindah dengan mudah dan mekanisme tubuh untuk
menghindari injuri ketika
beraktifitas
Bantu untuk memposisikan
tidur yang tepat

Daftar Pustaka

Ariani, Tuti April. 2012. Sistem Neurobehavior. Salemba Medika: Jakarta


Mane,S,Mansa,dkk.2014.Review on Brain Tumor Detection and Segmentation
Techniques. International Journal of Computer Applications Volume 95 No
5.

Scanion, dkk. 2006. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. EGC: Jakarta

Tarwoto. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Sagung Seto: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai