SISTEM PERKEMIHAN
TIM PENYUSUN :
a) 1513015073 Muhammad Faishal Abdan
b) 1513015075 Sri Noor Komlasari
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
o)
p)
q)
KATA PENGANTAR
Assalamualikum wr.wb
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat, ridho dan hidayah dari-Nya lah sehingga pada hari ini kami
dapat menyelesaikan makalah kami. Tak lupa sholawat beriring salam kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita semua ke
zaman yang terang benderang seperti sekarang.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Kami menydari betul
bahwa memang makalah ini belum sempurna seutuhnya. Untuk iyu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna untuk perbaikan di masa yang
akan datang.
Terakhir pesan dari kami semoga makalah ini dapat dipahami dan
selanjutnya dapat di manfaatkan dibidang pendidikan dan dunia kerja, serta
bermanfaat untuk pembangunan kesehatan bangsa ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sistem perkemihan
2.2 Susunan sistem perkemihan
2.3 Transpor urin dari ginjal melalui ureter dan masuk ke dalam
kandungan kemih
2.4 Pengisian kandung kemih dan tonus dinding kandung kemih :
Sistometrogram
2.5 Proses miksi (rangsangan berkemih )
2.6 Perangsangan atau penghambatan berkemih oleh otak
2.7 Urine ( air kemih )
2.8 Ciri ciri urine normal
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apa itu sistem perkemihan ?
Bagaimana mekanisme sistem perkemihan ?
Apa saja istilah yang digunakan dalam sistem perkemihan ?
1.3.
a.
b.
c.
Tujuan
Mengetahui sistem perkemihan
Mengetahui dan memahami terminologi sistem perkemihan
Mengetahui mekanisme dalam sistem perkemihan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada
kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk
ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri,
karena adanya lobus hepatis dexter yang besar.
Fungsi ginjal
Fungsi ginjal adalah
a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,
b) mempertahankan suasana keseimbangan cairan,
c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh,
dan
d) mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin
dan amoniak.
Jaringan ginjal
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit
fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron
terdiri dari : Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan
tubulus urinarius.
Pendarahan
Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai
percabangan arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri
renalis bercabang menjadi arteria interlobularis kemudian menjadi arteri
akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi
arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang
meninggalkan gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang
kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.
Persarafan Ginjal
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini
berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini
berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika
urinaria. Panjangnya 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian
terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti
buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul.
Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang
berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
a. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria.
Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar
urethra tetap tertutup.
b. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.
c. Lapisan mukosa.
Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan
urin. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
1.Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya
meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah
tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2.
2.Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan
kandung kemih.
Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang)
Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di
pelajari latih. Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria
dan gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna
konstriksi. Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor
berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI (normal:
tidak nyeri).
2.3. Transport Urin Dari Ginjal Melalui Ureter Dan Masuk Ke Dalam Kandung
Kemih
Urin yang keluar dari kandung kemih mempunyai komposisi utama yang
sama dengan cairan
yang
perubahan yang berarti pada komposisi urin tersebut sejak mengalir melalui
kaliks renalis dan ureter sampai kandung kemih. Urin mengalir dari duktus
kolingentes masuk ke kaliks renalis, meregangkan kaliks renalis dan
meningkatkan aktivitas pace makernya, yang kemudian mencetuskan
kontraksi peristaltik yang menyebar ke pelvis renalis dan kemudian turun
sepanjang ureter, dengan demikian mendorong urin dari pelvis renalis ke arah
kandung kemih. Dinding ureter terdiri dari otot polos dan di persarafi oleh
saraf simpatis dan parasimpatis seperti juga neuron-neuron pada pleksus
intramural dan serat saraf yang meluas di seluruh panjang ureter. Seperti
halnya otot polos pada organ viscera yang lain, kontraksi peristaltik pada
ureter ditingkatkan oleh perangsangan parasimpatis dan dihambat oleh
perangsangan simpatis.
Ureter memasuki kandung kemih menembus otot destrusor di daerah
trigonum kandung kemih. Normalnya, ureter berjalan secara oblik sepanjang
beberapa sentimeter menembus dinding kandung kemih. Tonus normal
dariotot detrusor padadinding kandung kemih cenderung menekan ureter,
dengan demikian mencegah aliran balik urin dari kandung kemih waktu
tekanan di kandung kemih meningkat selama berkemih atau sewaktu terjadi
kompresi kandung kemih. Setiap gelombang peristaltik yang terjadi di
sepanjang ureter akan meningkatkan tekanan dalam ureter sehinggabagian
yang menembus dinding kandung kemih membuka dan memberikesempatan
urin mengalir ke dalam kandung kemih.
eksternus
secara
volunter
bertujuan
untuk
mencegah
atau
menghentikan miksi. kontrol volunter ini hanya dapat terjadi bila saraf saraf
yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak masih utuh.
Bila terjadi kerusakan pada saraf saraf tersebut maka akan terjadi
inkontinensia urin (kencing keluar terus menerus tanpa disadari) dan retensi
urine (kencing tertahan). Persarafan dan peredaran darah vesika urinaria,
diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom. Torako
lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna.
Peritonium melapis kandung kemih sampai kira kira perbatasan ureter
masuk kandung kemih. Peritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan dan
menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh. Pembuluh darah Arteri
vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal, vena membentuk
sebagainya.
Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau
amoniak.
Baerat jenis 1.015 1.020.
Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis, tergantung pada diet
dan
urea
sehingga
terbentuklah
urine
sesungguhnya.
Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa
ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung
kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine sementara. Ketika
kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sistem urinal (urinary tract) adalah sistem saluran dalam tubuh manusia,
meliputi ginjal dan saluran keluarnya yang berfungsi untuk membersihkan
tubuh dari zat-zatyang tidak diperlukan. Zat yang diolah oleh sistem ini selalu
berupa sesuatu yang larut dalam air.
Sistem ini terdiri dari sepasang ginjal (ren,kidney) dengan saluran keluar
urine berupa ureter dari setiap ginjal. Ureter itu bermuara pada sebuah
kandung kemih (urinary bladder, vesica urinaria) di perut bagian bawah di
belakang tulang kemaluan (pubic bone). Urine selanjutnya dialihkan keluar
melalui sebuah urethra.
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi II. Jakarta: EGC.
Pearce , Evelyn C.2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis . Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Sander , Mochamad Aleq . 2004. Patologi Anatomi . Jakarta : Rajawali Pers.
Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta:
EGC.
Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta:
EGC.