Anda di halaman 1dari 56

BJT AMPLIFIER

PENDAHULUAN

Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat.


Untuk bekerja sebagai penguat, transistor harus berada dalam
kondisi aktif. Kondisi aktif dihasilkan dengan memberikan bias
pada transistor.
Bias dapat dilakukan dengan memberikan arus yang konstan pada
basis atau pada kolektor.
Jika pada kondisi aktif transistor diberikan sinyal (input) yang
kecil, maka akan dihasilkan sinyal keluaran (output) yang lebih
besar.

Hasil bagi antara sinyal output dengan sinyal input inilah


yang disebut faktor penguatan.
Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat transistor
yaitu : Common-Emitter (CE), Common-Base (CB), dan
Common-Collector (CC).

BESARAN-BESARAN AC

Besaran DC: IC, IE, IB, VC


dan VCE.
Besaran AC: Ic, Ie, Ib, Vc
dan Vce.
Besaran AC sesaat: ic,
ie, ib, vc dan vce.
Vce dapat merupakan
tegangan rms, ratarata, puncak, puncakpuncak.

BESARAN-BESARAN AC

Resistansi juga memliki nilai yang berbeda bila rangkaian


di analisa dari ac atau dc.
Contoh: Rc = resistansi kolektor ac; RC = resistansi kolektor
dc; r resistansi internal transistor (re = resistansi internal
emitor ac)

AMPLIFIER LINEAR

Transistor bias pembagi tegangan (voltage-divider) dengan sumber ac


dan kapasitif terhubung di base C1 dan sebuah beban kapasitif
terhubung di kolektor C2.

AMPLIFIER LINEAR

Kopling kapasitor memblok bagian dc dan mencegah resistansi


internal sumber, Rs dan resistansi beban, RL, dari perubahan
tegangan bias dc pada base dan kolektor.
Kapasitor pada kondisi ideal terhubung singkat terhadap
tegangan sinyal.
Tegangan sumber sinusoidal menyebabkan tegangan base
bervariasi sinusoidal atas dan bawah pada level bias dc.
Hasil variasi dalam arus base menghasilkan variasi yang lebih
besar dalam arus kolektor karena gain arus dari transistor.
Arus kolektor sinusoidal meningkat maka tegangan kolektor
menurun.
Arus kolektor bervariasi atas dan bawah pada titik Q, 1800 fasa
dengan tegangan base, seperti pada gambar.

AMPLIFIER LINEAR

Variasi arus base, arus kolektor dan tegangan kolektor-emitor pada


sekitar nilai titik Q dc.

CONTOH 1

Operasi garis beban ac dari penguat hingga 10 A atas dan bawah titik
Q dari nilai arus base 50 A. Tentukan nilai puncak-puncak arus
kolektor dan tegangan kolektor emitor dari gambar.

Jawab:

nilai puncak-puncak
arus kolektor = 2 mA
nilai puncak-puncak
tegangan kolektor
emitor = 1 V

RANGKAIAN EKIVALEN AC TRANSISTOR

Untuk men-visualisasikan kerja transistor dalam rangkaian amplifier,


digunakan rangkaian ekivalen. Sebuah rangkaian ekivalen
menggunakan berbagai parameter-parameter untuk merepresentasikan
kerja transistor.
Rangkaian ekivalen pada pembahasan ini berdasarkan resistansi atau
parameter r.
Sistem lain menggunakan parameter h.

RANGKAIAN EKIVALEN AC TRANSISTOR

Parameter resistansi r umum digunakan pada BJT. 5 parameter r:

RANGKAIAN EKIVALEN PARAMATER r (resistansi)

RANGKAIAN EKIVALEN PARAMATER r

Hubungan simbol transistor dengan ekivalen parameter r.

PERSAMAAN re

PERSAMAAN re

PERSAMAAN re

Perhitungan re

PERBANDINGAN ac DAN DC

PARAMETER h (hybrid)

PARAMETER h dan PERSAMAAN re

AMPLIFIER COMMON-EMITTER

Analisis DC (f = 0)

ANALISIS DC

- Semua sumber AC = 0
- Semua kapasitor open
- Tentukan arus emiter IE
- Tentukan tahanan dalam re

ANALISIS DC

Resistansi input dc:

Tegangan base dc:

dan

ANALISIS DC

IC IE, maka

Analisis ac (f = )

RANGKAIAN EKIV AC

- Semua sumber DC = 0
- Semua kapasitor short
- Tentukan impedansi input basis Zinbase
- Buat rangkaian pengganti ac

RANGKAIAN EKIVALEN AC

Dengan tegangan sumber ac,

TEGANGAN SINYAL AC PADA BASE

Resistansi input total:

TEGANGAN SINYAL AC PADA BASE

Tegangan base:

Bila RS << Rin(tot), maka Vb VS,


dimana Vb adalah tegangan input,
Vin pada amplifier.
Resistansi iput base:

Resistansi output:

CONTOH 2

Tentukanlah tegangan sinyal pada base transistor pada gambar.


Rangkaian ini adalah ekivalen ac dari amplifier dengan tegangan 10 mV
rms, 300 . IE adalah 3,8 mA.

Resistansi emiter ac

maka

GAIN TEGANGAN

Persamaan gain tegangan untuk amplifier common-emitter dibuat dari


rangkaian ekivalen di bawah ini. Gain adalah rasio tegangan output ac
pada kolektor (Vc) terhadap tegangan input pada base (Vb)

atau

GAIN TEGANGAN

Persamaan Av adalah gain tegangan dari base ke kolektor.


Untuk memperoleh gain keseluruhan dari amplifier dari sumber
tegangan ke kolektor, attenuasi (attenuation) dari rangkaian input
harus dimasukkan.

GAIN TEGANGAN

Persamaan attenuasi;

Gain keseluruhan:

PENGARUH BYPASS KAPASITOR

Kapasitor bypass membuat menghubung singkat sinyal sinyal ac pada


sekitar resistor emitter, menjaga emiiter pada ground ac
Dengan kapasitor bypass, gain amplifier adalah maksimum dan sama
dengan RC/re.
Nilai kapasitor bypass harus cukup besar sehingga reaktansi range
frekuensi dari amplifier sangat kecil (0 ohm ideal) dibanding RE.

CONTOH

Tentukanlah nilai minimum kapasitor bypass emitter, C2, bila amplifier


harus bekerja pada range frekuensi 2 kHz 10 kHz.

PENGUAT COMMON COLLECTOR

Persamaan tegangan output:

Persamaan tegangan input:

Gain tegangan:

Atau

bila

CONTOH

Tentukanlah resistansi input dari rangkaian di bawah. Tentukan juga


gain tegangan, gain arus, dan gain daya. Asumsikan ac = 175dan
reaktansi kapasitif diabaikan.

PENGUAT COMMON BASE

CONTOH

Tentukanlah resistansi input, gain tegangan, gain arus dan gain daya
dari penguat di bawah ini:

MULTISTAGE AMPLIFIER

Dua atau lebih amplifier dapat dihubungkan secara bertingkat


dengan output satu amplier menggerakkan input untuk amplifier
selanjutnya.
Tujuannya adalah untuk menaikkan gain keseluruhan.

CONTOH

Resistansi collector pada stage 1:

Anda mungkin juga menyukai