Anda di halaman 1dari 20

l

i
r
T

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

D
P

r w.n

Cww

Laporan AKHIR______________

BAB LANDASAN KONSEPTUAL


PENATAAN RUANG KABUPATEN MAMUJU
Sidebar Heading
Regulasi , Keunggulan dan Keunikan Lokal, Climate Change, Mitigasi Bencana, Konservasi,
Diffferentiation and Positioning, Metamorfosis Ruang, Rekayasa Sosial, Interaksi Tata Ruang
Sekitarnya, Kemandirian Lokal, Daya Saing, Daya Tampung Lingkingan Hidup , dan Ruang Investasi.

l
a

i
r
T

5.1. REGULASI

4
! m

Tidak adanya tingkat kompetisi dan struktur tarif yang tidak mencapai
tingkat perekonomian menjadi salah satu penyebab pembangunan
infrastruktur di Indonesia menjadi lambat kemajuannya. Akibatnya
pertumbuhan infrastruktur tidak sejalan dengan tingkat permintaannya
(demand) dan dinamika kegiatan dari masyarakat. Hal inilah yang
mendorong adanya restrukturisasi pada industri infrastruktur yang dimulai
dengan MEREFORMASI REGULASI INFRASTRUKTUR. Melalui berbagai
reformasi di bidang infrastruktur, pemerintah tidak lagi berperan sebagai
regulator melainkan juga berperan sebagai pemain. Artinya, pasar monopoli
yang selama ini dijalankan oleh pemerintah pada pembangunan infrastruktur
setahap demi setahap mulai membuka kran untuk melibatkan peran institusi
swasta di dalam pembangunan infrastruktur.

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

D
P

r w.n

Cww

Nilai nilai Konsepsional REGULASI ini adalah perangkat perundangundangan dan peraturan-peraturan lainnya yang mendasari penyusunan
RTRW Kabupaten ini yakni :

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

Page

Terbitnya Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 diharapkan mampu


mengisi kekurangan dalam aturan sebelumnya yang kurang
mengakomodasi perencanaan bencana, pembagian kewenangan
secara tegas antara pemerintah, pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota, perencanaan ruang hijau dan ruang
publik dan kurangnya penegasan mengenai hak masyarakat serta
kewajiban dan larangan serta ketentuan sanksi.

165

1. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan


Ruang

FINAL Report______________

Dari hal ini diharapkan Pemberlakuan Undang - Undang Nomor 26


Tahun 2007 tentang Penataan Ruang merupakan upaya untuk
lebih mengefektifkan fungsi penataan ruang sebagai pendekatan
strategis dalam pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan
ruang kehidupan yang aman, nyaman, produktf, dan berkelanjutan.
Dalam penerapan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 pada
Kabupaten Mamuju, dimana daerah ini merupakan ruang yang
kompleks meliputi pegunungan, daratan, pesisir dan kepulauan.
Maka diharapkan :

l
a

i
r
T

a. Pemenuhan pemanfaatan ruang yang menghubungkan antara


ruang-ruang yang ada sehingga menghasilkan dinamisasi ruang.
Dengan adanya integrasi maka diharapkan pula peningkatan
kualitas hidup masyarakat.
b. Sebagai pengendalian pemanfaatan ruang yang mampu
mengadaptasi nilai bencana dan perubahan iklim serta
menghargai kebutuhan masyarakat lokal secara utuh dalam
setiap tahapannya sehingga diharapkan (i) dapat mewujudkan
pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna;
(ii) tidak terjadi pemborosan pemanfaatan ruang; dan (iii) tidak
menyebabkan terjadinya penurunan kualitas ruang.

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

2. Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan


Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

r w.n

Cww

D
P

Page

Penataan ruang pulau sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang


seyogyanya dilakukan pemanfaatan ruang untuk kemakmuran
bersama, dan pengendalian pemanfaatan ruang yang mampu
mengadaptasi nilai bencana dan perubahan iklim. Hal ini sangat
perlu diberlakukan di Kabupaten Mamuju yang memiliki perbedaan
pesisir.

166

Wilayah pesisir dan kepulauan juga diwajibkan memiliki rencana


tata ruang yang merupakan rencana rinci dari tata ruang kawasan
strategis nasional, sebagai akibat dari dinamisasi perubahan ruang
yang semakin menurunkan kualitasnya, sehingga masyarakat tidak
mendapatkan peningkatan kualitas hidup di tempat tinggalnya.
Olehnya itu, dalam kepentingan ini, Kabupaten Mamuju perlu
mendapat kajian pengembangan untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakatnya yang hidup tersebar di beberapa wilayah
kepulauannya.

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW)


(
Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

Laporan AKHIR______________

3. Undang-Undang
No.
24
Penanggulangan Bencana

Tahun

2007

Tentang

Penanggulangan bencana merupakan salah satu bagian dari


pembangunan
nasional
yaitu
serangkaian
kegiatan
penanggulangan bencana sebelum, pada saat maupun sesudah
terjadinya bencana. Selama ini masih dirasakan adanya kelemahan
baik dalam pelaksanaan penanggulangan bencana maupun yang
terkait dengan landasan hukumnya, karena belum ada undangundang yang secara khusus menangani bencana.

l
a

i
r
T

Potensi penyebab bencana di wilayah negara kesatuan Indonesia


dapat dikelompokan dalam 3 (tiga) jenis bencana, yaitu bencana
alam, bencana non alam, dan bencana sosial. Bencana alam antara
lain berupa gempa bumi karena alam, letusan gunung berapi, angin
topan, tanah longsor, tsunami, kekeringan, kebakaran hutan/ lahan
karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemi, wabah,
kejadian luar biasa, dan kejadian antariksa/benda-benda angkasa.
Bencana non alam antara lain kebakaran hutan/lahan yang
disebabkan oleh manusia, kecelakan transportasi, kegagalan
konstruksi/teknologi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran
lingkungan dan kegiatan keantariksaan. Sedangkan bencana sosial
antara lain berupa kerusuhan sosial serta konflik sosial masyarakat
yang sering terjadi.

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

r w.n

Kabupaten Mamuju memiliki garis pantai yang cukup panjang,


hampir seluruh kecamatan yang ada dilalui garis pantai. Dengan
kondisi ini maka perlu adanya penanggulangan bencana (mitigasi)
terhadap gelombang air laut yang besar (tsunami), serta kenaikan
permukaan laut. Selain itu, Kabupaten Mamuju juga sering terjadi
gempa dan banjir, sehingga UU No. 24 tahun 2007 harus diterapkan.

D
P

Cww

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

Page

Negara Kesatuan Republik Indonesia terletak pada posisi silang


antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca
serta musim yang menghasilkan kondisi alam yang tinggi nilainya.
Di samping itu Indonesia mempunyai garis pantai terpanjang kedua
di dunia dengan jumlah penduduk yang besar. Indonesia
mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati dan sumber daya
alam yang melimpah. Kekayaan itu perlu dilindungi dan dikelola
dalam suatu sistem perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
yang terpadu dan terintegrasi antara lingkungan laut, darat, dan
udara.

167

4. Undang-Undang No. 32 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan


Lingkungan Hidup

FINAL Report______________

Penggunaan sumber daya alam harus selaras, serasi, dan seimbang


dengan fungsi lingkungan hidup. Sebagai konsekuensinya, kebijakan,
rencana, dan/atau program pembangunan harus dijiwai oleh
kewajiban melakukan pelestarian lingkungan hidup dan
mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Undang-Undang
ini mewajibkan Pemerintah dan pemerintah daerah untuk
membuat kajian lingkungan hidup strategis (KHLS) untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. Dengan
perkataan lain, hasil KLHS harus dijadikan dasar bagi kebijakan,
rencana dan/atau program pembangunan dalam suatu wilayah.

l
a

i
r
T

Salah satu aspek lingkungan hidup yang harus mendapat perhatian


adalah keberadaan Ruang terbuka Hijau (RTH). Semakin
meningkatnya penggunaan sarana transportasi dan utilitas lainnya
di Kabupaten Mamuju, di lain pihak telah meningkatkan angka
pencemaran udara dan berdampak pada ketidaknyamanan
di lingkungan perkotaan. Untuk mengatasi kondisi lingkungan kota
seperti ini sangat diperlukan RTH sebagai suatu teknik
bioengineering dan bentukan biofilter yang relatif lebih murah,
aman, sehat, dan menyamankan.

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

5. Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan


dan Mineral Batu Bara

r w.n

D
P

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW)


(
Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

Page

168

Cww

Dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang pertambangan


mineral dan/atau batubara dikelola berasaskan manfaat, keadilan,
keberpihakan kepada kepentingan bangsa,
transparansi,
akuntabilitas serta berwawasan lingkungan dengan tujuan untuk
mendukung pembangunan nasional yang berkesinambungan maka
perlu duterapkan pengelolaan mineral dan batu bara yang
bertujuan menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian
kegiatan usaha pertambangan secara berdaya guna dan berdaya
saing, menjamin tersedianya bahan baku dan/atau sebagai sumber
energi untuk kebutuhan energi, mendukung dan meningkatkan
pendapatan masyarakat lokal, daerah dan negara; serta menjamin
hukum dalam penyelenggaraan kegiatan usaha pertambangan
mineral dan batubara. Dalam kaitannya Undang-Undang No. 4
Tahun 2009 pada Kabupaten Mamuju, dimana wilayahnya
memiliki potensi tambang yang cukup besar dan mampu
memberikan pendapatan regional yang cukup signifikan untuk
Kabupaten Mamuju, Maka perlu penerapan Undang-Undang
tersebut untuk diberlakukan.

Laporan AKHIR______________

5.2. KEUNGGULAN DAN KEUNIKAN LOKAL


Kabupaten Mamuju terletak di Provinsi Sulawesi Barat yang memiliki
kondisi pesisir menghadap BARAT, selain itu kabupaten ini juga berbatasan
langsung dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, dengan Luas
Wilayah sekitar 47,32 % dari luas daratan Sulawesi Barat. Berikut adalah
keunggulan dan keunikan lokal Kabupaten Mamuju:

l
a

1. Gerbang Barat Provinsi Sulawesi Barat

Jika dilihat dari geografi, wilayah Kabupaten Mamuju didominasi


kawasan pesisir yang memiliki garis pantai yang cukup panjang.
Dengan wilayah pesisir yang luas maka menjadikan Kabupaten
Mamuju merupakan pintu gerbang bagi Provinsi Sulawesi Barat.
Dengan kondisi tersebut, menjadikan keunggulan tersendiri bagi
Kabupaten Mamuju.

i
r
T

2. Kawasan Pertambangan Utama

4
! m

Dari beberapa kabupaten yang terdapat di Provinsi Sulawesi Barat,


Kabupaten Mamuju diberikan anugrah berupa Sumber Daya Alam
yang berlimpah dimana salah satunya adalah sektor pertambangan
yang cukup besar meliputi migas, emas, batu gamping dan
batubara. Dengan kelimpahan jenis tambang yang dimiliki,
Kabupaten Mamuju menjadi kawasan pertambangan utama yang
terdapat di provinsi tersebut.

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

r w.n

Cww

3. Kabupaten Terluas Dari 5 Kab/Kota Di SULBAR


Luas daerah Kabupaten Mamuju sebesar 801.406 km2 atau sekitar
47,32 % dari luas daratan Propinsi Sulawesi Barat. Dengan luas
wilayah tersebut, Kabupaten Mamuju menempati urutan pertama
bila dibandingkan dengan luas daratan kabupaten lainnya
di Sulawesi Barat.

Tabel 5.1 : Perbandingan Luas Daratan Kabupaten Mamuju


Kabupaten

Persentase Terhadap Luas


Sulawesi Barat

947,84
5,59
2.022,30
11,94
2.909,21
17,18
8.014,06
47,32
3.043,75
17,97
16.909,16
100,00
Sumber : RTRW Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008

Page

Majene
Polewali Mandar
Mamasa
Mamuju
Mamuju utara
Jumlah

Luas
(km2)

169

D
P

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

FINAL Report______________

Kabupaten Mamuju pun memiliki ruang yang kompleks yang terdiri


dari ruang pegunungan, daratan, pesisir serta kepulauan. Dengan
kondisi ini, akan banyak terbentuk penggunaan lahan yang baru
namun tetap berada dalam koridor Undang-Undang Tata Ruang,
sehingga diharapkan mampu memberikan arti bagi masyarakat
untuk menatap masa depan dalan meningkatkan kesejahteraan
serta mampu mengakomodir semua kepentingan baik itu
pemerintah provinsi, pemerintah daerah, investor dan masyarakat
lokal untuk membentuk Kabupaten Mamuju menjadi Kabupaten
berbasis Agro Bisnis.

l
a

ri

4. Koridor Pesisir Provinsi Bagian Barat (Catching


Pitching Line) Dari ALKI 2

Dan

Keberadaan Selat Makassar yang cukup ramai akan pelayaran baik


nasional dan internasional memiliki arti penting bagi kedudukan
Kabupaten Mamuju. Sebagai koridor pesisir bagian barat Provinsi
Sulawesi Barat, Kabupaten Mamuju memiliki prospektus yang
sangat bernilai dengan keberadaan geografis yang dimiliki yang
berdekatan dengan Selat Makassar.

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

Dengan adanya pemanfaatan peluang dari Alur Laut Kepulauan


Indonesia (ALKI) zona 2 akan berwujud pada pembangunan
infrastruktur dan penyediaan prasarana yang lebih baik bagi
aktivitas perekonomian khususnya akses yang menggunakan
trasportasi laut.

r w.n

Cww

5. Sentra Produksi Hasil Perkebunan (Kakao Dan Cengkeh)

Kabupaten Mamuju bukan saja kaya akan bahan tambang akan


tetapi juga lahan perkebunan yang cukup luas. Luas lahan
perkebunan Kabupaten Mamuju tahun 2008 sebesar 42.937,524 Ha
atau sekitar 5,36 % dari luas wilayah Kabupaten Mamuju sebesar
801.406 Ha. Dengan luas perkebunan yang luas tersebut menjadikan
Kabupaten Mamuju menjadi sentra produksi dari hasil perkebunan
khususnya kakao dan cengkeh bagi Provinsi Sulawesi Barat.
(Migas,

Emas,

Batu

Kabupaten Mamuju memiliki potensi pertambangan berupa migas,


emas, batu bara dan mineral yang cukup besar. Dengan potensi ini
akan menghasilkan pendapatan regional yang cukup signifikan bagi
Kabupaten Mamuju dan juga banyak terciptanya lapangan
pekerjaan untuk penduduk.
___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW)
(
Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

170

6. Memiliki Potensi Pertambangan


Gamping Dan Batubara)

Page

D
P

Laporan AKHIR______________

Bila Provinsi Sulawesi Barat dikenal dengan 9 (sembilan) blok


minyaknya maka dua diantara potensi itu terdapat di daerah
perencanaan Kabupaten Mamuju, tepatnya di Blok Karama dan
Blok Budong-budong Lokasi pengeboran adalah di Dusun Saptana
Jaya memiliki luas 5.494,51 km.
Potensi tambang emas di wilayah Kecamatan Kalumpang, tambang
batubara di kecamatan Bonehau, tambang biji besi di Karossa.

l
a

Batu bara dengan potensi 232.142.102 ton dan 19.004.012,38 ton


cadangan terkira yang terdapat di Kabupaten Mamuju.

i
r
T

Batugamping di daerah Kabupaten Mamuju sebarannya cukup luas,


terutama di Dusun Kalobibing, Desa Mamunyu, Kecamatan Mamuju
dengan perkiraan sumber daya 6.000.000 ton. Kadar CaO
bervariasi dari 46,31% hingga 52,85%. Batugamping di daerah
tersebut sudah dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai
bahan bangunan, yaitu pondasi jalan dan rumah dengan harga
Rp 20.000 / kubik.
7. Jaringan Trans Sulawesi

4
! m

o
c
e
t ce.

Infrastruktur jaringan transportasi mempunyai peran yang vital


dalam memperkokoh ketahanan nasional dan dibutuhkan untuk
pengembangan suatu wilayah. Dari data jaringan transportasi darat,
Kabupaten Mamuju merupakan Kabupaten yang masuk pada
jaringan trans Sulawesi. Dimana transportasi darat yang berasal dari
Sulawesi Selatan yang hendak bepergian ke Sulawesi Tengah akan
melewati daerah ini.

a
n
a
eu

r w.n

Cww

Sebagai daerah jaringan trans Sulawesi maka akses perekonomian


di Kabupaten Mamuju baik daya saing ekonomi, penyerapan
tenaga kerja, output usaha (penjualan), penghasilan masyarakat
akan meningkat. Sehingga dapat mewujudkan sasaran
pembangunan nasional dengan pertumbuhan ekonomi yang baik,
pemerataan pembangunan serta pengentasan kemisikinan.

D
P

Page

Kabupaten Mamuju bukan saja memiliki lahan perkebunan yang


luas atau pertambangan yang besar, namun juga memiliki
landscape yang lengkap dengan pilihan gradasi yang sangat indah.
Perpaduan dalam satu kawasan yang meliputi pegunungan,
daratan, pesisir serta kepulauan menjadikan Kabupaten Mamuju
memiliki panorama bernilai eksotis.

171

8. Gradasi Landscape Yang Lengkap Dan Sangat Indah

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

FINAL Report______________

Dengan gradasi landscape yang lengkap dan sangat indah, maka


akan sangat membuka kesempatan bagi masyarakat maupun
pemerintah
emerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata untuk
daerah ini. Dengan adanya kearifan lokal daerah seperti cagar
budaya Kalumpang, adat istiadat dan wisata agro perkebunan
kelapa sawit, maka potensi untuk menaikkan nilai tatanan sosial
masyarakat dari pariwisata
pariwisata Kabupaten Mamuju sangat propektus.

l
a

i
r
T

5.3. CLIMATE CHANGE

Awalnya perubahan iklim (climate change) hanya sekedar


isu penyebab terjadinya perubahan permukaan air laut,
peningkatan suhu bumi, serta mencairnya es di dua
kutub. Namun pada saat ini, climate change telah
menjadi pembicaraan serius bagi masyarakat global.
Berbagai pertemuan tingkat dunia yang dihadiri para
pemimpin negara, ilmuwan, pakar politik serta LSM
membahas dampak dan solusi untuk mengurangi efek
negatif dari climate change. Adanya
ya dampaknya
yang sangat besar terhadap berbagai sektor, maka
mendorong untuk dilakukan berbagai upaya sebagai
langkah adaptasi dan mitigasi terhadap dampak
perubahan iklim.

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

r w.n

Cww

D
P

Untuk menghadapi perubahan iklim, perlu usaha dan pemikiran yang


sangat serius, karena perubahan iklim merupakan masalah yang sangat
komplek, melibatkan berbagai parameter, dan berdampak pada berbagai
aspek. Iklim erat kaitannya dengan kehidupan manusia, sebagai bagian tak
terpisahkan, memegang peranan penting dalam pengelolaan ekonomi
pembangunan, menjadi salah satu faktor penting dalam aspek kemakmuran
ketahanan nasional, karena peningkatan kebutuhan manusia akan
meningkatkan aktivitas industri, pembukaan
pembukaan hutan, usaha pertanian dan
rumah tangga yang melepaskan Gas Rumah Kaca (GRK), dimana suatu
perubahan kecil dari kondisi rata-rata
rata rata yang meningkatkan GRK dapat
menyebabkan suatu perubahan yang besar dalam frekuensi kejadian ekstrim.

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW)


(
Kabupaten Mamujuu Provinsi Sulawesi Barat 2011
2011-2031

Page

172

Indonesia harusnya lebih waspada karena merupakan negara


kepulauan yang terletak di daerah tropis, yang merupakan salah satu negara
yang paling rentan terhadap ancaman dan dampak dari perubahan iklim.
Kabupaten Mamuju yang terletak di wilayah pesisir dan memiliki lokasi yang
strategis pun akan merasakan dampak dari perubahan iklim ini.

Laporan AKHIR______________

l
a

i
r
T

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

Gambar 5.1 Skema dari Efek Rumah Kaca

5.4. MITIGASI BENCANA

r w.n

Untuk mengantisipasi bencana yang terjadi dilakukan sebuah mitigasi


sebagai upaya untuk mengurangi dampak dari bencana melalui langkah
langkahlangkah baik secara teknis (struktural) ataupun non-teknis
non
(non
(non-struktural).

Cww

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


(
Kabupaten Mamujuu Provinsi Sulawesi Barat 2011
2011-2031

Page

D
P

Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten


Mamuju, Sulawesi Barat pada tanggal 21 Mei 2010 pukul 19.00
WITA di Desa Pokkang dan Desa Beru-Beru,
Beru
dan di Kecamatan
Kaluku dan pada tanggal 22 Mei 2010 pukul 19.00 WITA te
terjadi
longsor di Desa Boda-boda,
Boda boda, Kecamatan Pappalang, masih
membekas diingatan. Banjir dengan ketinggian air 150 cm tersebut
mengakibatkan sebanyak 3 unit rumah rusak berat sedangkan
jumlah penduduk terancam akibat longsor
ongsor sebanyak 33 KK.
Bencana tersebut menyebabkan korban meninggal dunia 1 orang
akibat longsor. Korban luka berat sebanyak 4 orang akibat tanah
longsor dan 3 orang diantaranya dirawat di Rumah Sakit. Korban
luka ringan sebanyak 3 orang akibat longsor. Untuk itu hal ini
menjadi salah satu acuan penting dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Mamuju.

173

1. Mitigasi Bencana Banjir Dan Tanah Longsor

FINAL Report______________

2. Mitigasi Bencana Kenaikan Paras Muka Air Laut (Sea Level

Rise)
Pemanasan suhu di bumi (global warming) merupakan akibat dari
efek rumah kaca yang mana berawal dari kegiatan manusia seperti
transportasi, industri, pembangunan gedung-gedung yang hampir
semua menggunakan kaca. Hal tersebut mengakibatkan kenaikan
paras air laut (Sea Level Rise) dari keadaan normal menjadi lebih
tinggi, sebagaimana diprediksikan oleh ahli perubahan iklim bahwa
air laut akan bertambah tinggi menjadi 110 cm dalam 100 tahun
ke depan dan 30 cm dalam 30 tahun ke depan.

l
a

i
r
T

Dampak lain dari Sea Level Rise adalah terjadinya peningkatan


frekuensi dan intensitas banjir yang disebabkan adanya
pembendungan oleh adanya Sea Level Rise. Pendangkalan muara
akan menimbulkan juga efek pembendungan yang signifikan
sehingga menyebabkan banjir karena air sungai melebihi debitnya.
Hal ini juga akan terasa di Wilayah Pesisir Kabupaten Mamuju,
sehingga dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Mamuju
di masukkan pula beberapa bentuk mitigasi Sea Level Rise seperti
penataan kawasan mangrove, perbaikan sistem drainase, dan
sebagainya. Berikut beberapa perlakuan mitigasi yang dapat
dilakukan terhadap garis pantai.

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

D
P

Cww

Page

Gambar 5.2 Beberapa Upaya Mitigasi Pada Garis Pantai

174

r w.n

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW)


(
Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

Laporan AKHIR______________

3. Mitigasi Gempa dan Tsunami


Indonesia merupakan daerah kepulauan yang diapit lempeng Eropa
Asia-Australia di Selatan serta lempeng Pasifik dan Philipina
dibagian Timur-Utara. Pergeseran diantara lempeng tersebut dapat
mengakibatkan proses gempa terjadi disuatu titik kedalaman dan
menjalar sepanjang patahan/sesar. Jika bidang patahan terjadi
didasar laut kestabilan air laut terganggu secara vertikal maupun
horizontal yang menyebabkan terjadinya gelombang besar yang
dikenal dengan nama Tsunami. Dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Mamuju diterapkan beberapa hal sebagai
bentuk mitigasi terhadap bencana Gempa dan Tsunami, yaitu:

l
a

i
r
T

a. Perencanaan lokasi (land management) dan pengaturan


penempatan penduduk.
b. Memperkuat bangunan dan infrastruktur serta memperbaiki
peraturan (code) disain yang sesuai.
c. Melakukan usaha preventif dengan merealokasi aktiftas yang
tinggi kedaerah yang lebih aman dengan mengembangkan
mikrozonasi.
d. Melindungi dari kerusakan dengan melakukan upaya perbaikan
lingkungan dengan maksud menyerap energi dari gelombang
Tsunami (misalnya dengan melakukan penanaman mangrove
sepanjang pantai).
e. Mensosialisasikan dan melakukan training yang intensif bagi
penduduk di daerah area yang rawan Tsunami.
f. Membuat
early
warning
sistem
sepanjang
daerah
pantai/perkotaan yang rawan Tsunami

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

D
P

r w.n

Cww

5.5. KONSERVASI

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

Page

1. Karakteristik atau keunikan ekosistem (rain forest, dataran rendah,


fauna pulau endemic, ekosistem pegunungan)
2. Species khusus yang diminati, nilai, kelangkaan, atau terancam
(badak dan burung)
3. Tempat yang memiliki keanekaragaman spesies
4. Landscape atau ciri geofisik yang bernilai estetik, scientik
5. Fungsi perlindungan hidrologi, tanah, air, dan iklim global
6. Fasilitas rekreasi alam, wisata, misalnya danau, pantai, satwa liar
yang menarik

175

Konservasi adalah sebuah usaha pelestarian atau perlindungan.


Kawasan konservasi mempunyai karakteristik sebagaimana berikut:

FINAL Report______________

Salah satu upaya konservasi yang


terdapat di Kabupaten Mamuju yakni
pelestarian Lokasi Bertelur Maleo
Senkawor
(Macrocephalon
maleo).
Maleo senkawor (Macrocephalon maleo)
merupakan salah satu burung endemik
yang terdapat di Sulawesi. Dikenali
sebagai megapoda, Maleo
aleo senkawor
meletakkan telur pada lokasi bertelur
komunal di dalam lubang berpasir, kemudian telur di inkubasi dengan sumber
panas berasal dari sinar matahari atau aktivitas vulkanis. Saat ini, hampir
semua lokasi bertelur menunjukkan kerawanan karena tindakan
tindakan pengrusakan
kondisi lokasi bertelur, gangguan intensif pada lokasi bertelur, akses terbatas
bagi Maleo senkawor, dan invasi vegetasi sekunder di lokasi bertelur. Semua
hal tersebut berakibat pada ditinggalkannya lokasi bertelur oleh Maleo
senkawor.

l
a

i
r
T

4
! m

Survei Institut Pertanian Bogor (ITB) tahun 2008,


2008 yang dilakukan pada
23 lokasi bertelur di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Ditemukan
18 lokasi bertelur aktif, 2 (dua) lokasi bertelur yang telah ditinggalkan oleh
Maleo senkawor, 3 (tiga) lokasi bertelur yang statusnya tidak diketahui, dan
8 (delapan) lokasi bertelur baru ditemukan. Dari 18 lokasi bertelur yang aktif
digunakan oleh Maleo senkawor, 10 (sepuluh) lokasi bertelur dalam kondisi
sebagian rusak, 6 (enam) lokasi bertelur yang dalam kondisi rusak, dan
2 (dua) lokasi bertelur yang dalam kondisi sangat rusak. Semua lokasi bertelur
dalam kawasan yang tidak terlindungi. disarankan,
rankan, 8 (delapan) atau 44%
lokasi bertelur pada prioritas I dengan tujuan melindungi
melindungi lokasi bertelur,
7 (tujuh) atau 38.9% lokasi bertelur pada prioritas II dengan tujuan
memperbaiki kondisi lokasi bertelur, dan 3 (tiga) atau 6.7% lokasi bertelur
pada prioritas III dengan tujuan melakukan pengelolaan terpadu pada loka
lokasi
bertelur.

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

D
P

r w.n

Cww

Page

Meskipun Kabupaten Mamuju memiliki cagar alam yang cukup luas


sebagai konservasi lingkungan,
lingkungan, namun masih perlu penambahan upaya
konservasi untuk daerah lainnya seperti konservasi pesisir dan laut. Selain itu,
adanya isu konflik lahan berupa pembukaan lahan perkebunan dan
pemukiman maka upaya konservasi yang terintegrasi perlu dalam pena
penataan
tata ruang wilayah Kabupaten Mamuju

176

Berbagai fauna dilindungi di kawasan ini, seperti anoa, babi rusa, dan
musang cokelat. Fauna yang berada dikawasan cagar alam ini merupakan
endemik atau khas.

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW)


(
Kabupaten Mamujuu Provinsi Sulawesi Barat 2011
2011-2031

Laporan AKHIR______________

l
a

i
r
T

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

Cww

Page

177

D
P

r w.n

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

FINAL Report______________

5.6. DIFFERENTIATION AND POSITIONING


Untuk menghasilkan sebuah deferensiasi suatu daerah maka perlu
menciptakan sesuatu perbedaan dengan daerah yang lain (inovasi). Ketika
deferensiasi itu terbentuk maka akan menghasilkan daya saing yang akan
menjadi sebuah ketertarikan suatu daerah. Logika ini dapat kita buktikan
dari beberapa kota suatu negara yang memiliki sektor pariwisata yang
berbeda dengan yang lain, misal Kota Paris dengan pusat mode dunia atau
Kota Venezia dengan pariwisata sungai dengan menggunakan perahu
Gondola.

l
a

i
r
T

Secara Positioning, Kabupaten Mamuju memiiki nilai yang berbeda


dengan beberapa daerah di Pulau Sulawesi yakni :
1. Merupakan daerah yang sangat strategis karena berbatasan
langsung dengan Kabupaten Mamuju Utara dan Kabupaten
Donggala di Sebelah Utara, Kab. Majene, Kab. Mamasa, Kab. Tana
Toraja di Sebelah Selatan, Selat Makassar di Sebelah Barat dan
Kabupaten Luwu Utara di Sebelah Timur menjadi sebuah nilai lebih
dalam penentuan arahan pemanfaatan ruang pada Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Mamuju.
2. Sebagai pintu gerbang pelabuhan (HUB Port) bagi kawasan Barat
Sulawesi Barat, karena sebelah Barat berbatasan dengan Selat
Makassar yang menjadi salah satu jalur pelayaran yang cukup
ramai. Sebagai daerah maritim yang kaya dengan sumber daya
ikan, HUB Airport ikan segar bukan hal yang tidak mungkin.
3. Dengan lahan tambang dan pertanian (termasuk perkebunan) yang
luas yang belum banyak memberikan manfaat bagi masyarakat,
maka sangat memungkinkan dibentuknya daerah riset tambang
yang dipadukan dengan tanpa mengganggu lahan pertanian.

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

D
P

r w.n

Cww

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW)


(
Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

Page

1. Selain cagar alam yang menjadi differentiation bagi Kabupaten


Mamuju, juga ada Situs dan benda kepurbakalaan di Kalumpang
merupakan situs terlengkap di Asia Tenggara. Situs yang terletak
di dataran tinggi daerah pegunungan Mamuju ini merupakan
potensi eco-culture tourism yang sangat menarik dengan melalui
perkebunan rakyat seperti coklat, kopi dan rimbunan pohon Uru
(cempaka) dengan panorama alam yang asli dan eksotik dijajaran
pegunungan, lekukan lembah serta kehidupan alam yang
menawan.

178

Selain positioning yang strategis, Kabupaten Mamuju juga memiliki


differentiation (perbedaan) dari wilayah lainnya diantaranya :

Laporan AKHIR______________

2. Selain potensi tersebut, Kabupaten Mamuju juga dikenal kaya akan


potensi wisata budaya. Salah satu potensi budaya yang dimiliki
adalah tenun Sekomandi yang merupakan hasil budaya
masyarakat Karatau, Kecamatan Kalumpang. Tenunan ini didesain
dengan pola Sah Hyun Kalanay yang merupakan desain tenun ikat
yang dianggap tertua di dunia. Bahan tenunan ini mulanya terbuat
dari serat kayu dan biasanya dijadikan sarung, selendang, taplak
meja, serta hiasan lainnya.
3. Sebuah pantai yang masih alami dan asri di Kota Mamuju adalah
salah satu daerah wisata yang amat digemari masyarakat di sana.
Pantai yang disebut Pantai Wisata Lombang-Lombang ini adalah
salah satu yang sering diperkenalkan oleh masyarakat di sana
apabila pengunjung datang ke kota ini. Pantai ini memang belum
digarap oleh resorts wisata atau pemerintahan, tetapi nampaknya
berpotensi menjadi daerah wisata yang menjanjikan. Dengan
banyaknya pohon bakau yang besar dan unik yang menciptakan
suatu pemandangan yang amat menakjubkan dan dapat
di abadikan.
4. Sebagai daerah yang berada di sub kawasan wallacea, pulau
Sulawesi, Kabupaten Mamuju memiliki keanekaragaman hayati
yang tidak sedikit. Burung Maleo (Macrocephalon maleo) atau biasa
disebut Maleo Senkawor oleh kalangan peneliti, merupakan salah
satu kekayaan fauna yang dimiliki Kabupaten Mamuju.
Sebagai bangsa aves yang endemic (hanya ada di Sulawesi),
kawanan Maleo menyebar di tiga provinsi utama di pulau
berbentuk huruf K ini, yaitu; Sulawesi Barat, Tengah, dan Utara.
Khusus untuk di Sulawesi Barat, burung Maleo.

l
a

i
r
T

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

D
P

r w.n

Cww

5.7. METAMORFOSIS RUANG

Page

Metamorfosis ruang ini akan membentuk SDM yang berada


didalamnya menjadi lebih baik dan dapat selaras dengan alam. Selain itu, dari
metamorfosis ruang ini akan terbentuk pula peluang-peluang besar untuk
peningkatan kesejahteraan dari berbagai sektor, karena letaknya yang
strategis dan menjadi jalur utama perdagangan di Sulawesi Barat.

179

Dalam struktur ruang, Kabupaten Mamuju akan bermetamorfosis


menjadi kabupaten yang unggul dengan peningkatan jaringan prasarana
wilayah antar kawasan perkotaan, pedesaan dan kawasan agropolitan, serta
rencana alur pelayaran antar kawasan perkotaan.

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

FINAL Report______________

5.8. REKAYASA SOSIAL


Sebagai sebuah proses, rekayasa sosial memiliki tujuan mewujudkan
sebuah bangunan sosial yang baru. Dimana terjadi perubahan pada berbagai
tatanan sosial, relasi kekuasaan, bentuk dan fungsionalisasi institusi dan
lembaga, serta komponen-komponen lain yang merupakan bagian dari
pembentuk sebuah kondisi sosial.

l
a

Penyusunan RTRW ini nantinya diharapkan bisa menangkap semua


gejala sosial yang tengah berlangsung di masyarakat Kabupaten Mamuju.
Berbagai kompleksitas sosial yang yang ada, memerlukan pemahaman yang
mendalam dan tindak lanjut yang terarah dan komprehensif. Segenap
pembangunan fisik yang dilakukan di Kabupaten Mamuju, juga hendaknya
membawa misi pembaharuan secara sosial pada masyarakat.

i
r
T

4
! m

Pembaharuan tersebut menyangkut pola interaksi yang terjalin, serta


komposisi struktur sosial yang ada. Hal ini sangat penting, karena setiap
perubahan gerak pembangunan, pasti akan membawa pengaruh secara sosial
pada masyarakatnya. Oleh karenanya, masyarakat harus mampu
beradapatasi sebaik mungkin terhadap perubahan-perubahan yang nantinya
terjadi.

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

Berikut rekayasa sosial yang akan dilaksanakan di Kabupaten


Mamuju :

r w.n

1. Nelayan Tradisional menuju Nelayan Profesional

Page

D
P

180

Cww

Usaha nelayan merupakan usaha produktif dalam memanfaatkan


sumberdaya lautan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat.
Konsep usaha perikanan (nelayan tradisional) selama ini belum
mampu memberi kesejahteraan untuk masyarakat sendiri terutama
keluar dari permasalahan kemiskinan. Peningkatan manajemen dan
pola pikir masyarakat khususnya nelayan perlu ditingkatkan guna
membantu tata ekonomi akan pengeluaran dan pemasukan
nelayan. Hal ini juga harus dibangun dari konsep sistem pemasaran
produksi yang baik dengan meningkatkan jumlah produksi, tempat
pemasaran dan variasi pencarian untuk yang bernilai tinggi untuk
nelayan di Kabupaten Mamuju. Sistem yang dibangun juga harus
mampu memberikan sumberdaya manajemen produksi seperti
bahan bakar dan alat tangkap yang berteknologi tinggi dan
didesain dengan tepat guna sehingga memiliki aplikasi yang unggul
untuk penangkapan ikan.

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW)


(
Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

Laporan AKHIR______________

2. Petani Tradisional menjadi Petani Professional


Bidang pertanian dan perkebunan adalah usaha produktif lainnya
yang mampu mensejahterahrakan masyarakat di sekitar Kabupaten
Mamuju. Saat ini sistem pertanian dan perkebunan di Kabupaten
Mamuju masih sangat sederhana dan digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan harian, sehingga wilayah ini tidak dapat berkembang
dengan baik. Dengan membangun sebuah konsep pertanian dan
perkebunan yang lebih professional yang sekaligus dapat
berharmonisasi dengan alam, maka diharapkan akan terciptanya
peningkatan kesejahteraan dan pola hidup yang lebih baik serta
mampu bersaing dengan wilayah lainnya dan menjadi unggul.

l
a

i
r
T

5.9. INTERAKSI TATA RUANG SEKITARNYA

4
! m

Interaksi tata ruang sekitarnya meliputi wilayah terakomodasi dalam


berbagai arahan rencana pemanfaatan ruang dengan daerah lainnya .
adapun keterkaitan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

o
c
e
t ce.

1. Rencana Tata Ruang Sulawesi

a
n
a
eu

Rencana tata ruang Sulawesi adalah RTR Pulau Sulawesi tidak lain
merupakan salah satu upaya kita bersama untuk mewujudkan visi
masyarakat Sulawesi 2020, yakni masyarakat yang sejahtera dan
beradab, bertumpu pada kemandirian lokal dan semangat
solidaritas kawasan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

r w.n

Cww

2. Rencana Tata Ruang Sulawesi Barat

D
P

Dari tinjauan pembangunan Sulawesi Barat, maka Visi


pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Barat dilaksanakan dengan
visi yang didasarkan pada kondisi, potensi, hasil pembangunan yang
telah dicapai, masalah dan isu pokok pembangunan serta
tantangan, kendala dan peluang pembangunan yang dihadapi,
maka dirumuskan visi sebagai berikut : Meningkatkan Derajat
Kehidupan yang Layak bagi Masyarakat Sulawesi Barat dan
Meningkatkan Kesetaraan dengan provinsi lainnya.

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

Page

Dari tinjauan pembangunan, Kabupaten Mamuju memiliki kondisi


yang beraneka ragam baik sumber daya alam, sumber daya
manusia, maupun tingkat perkembangan wilayahnya. Oleh
karenanya diperlukan strategi pengembangan wilayah dengan

181

3. Rencana Tata Ruang dengan Kabupaten Sekitar

FINAL Report______________

Kabupaten sekitar agar pertumbuhan dapat optimal, terarah, dan


tidak terjadi pertumbuhan yang tidak seimbang antara Kabupaten
Mamuju dengan kabupaten yang lainnya. Dengan adanya interaksi
tata ruang maka terciptalah strategi pengembangan dan arahan
kebijaksanaan yang jelas dimana akan memberikan pemerataan
pembangunan menuju pembangunan nasional.

l
a

5.10. KEMANDIRIAN LOKAL

i
r
T

Kemandirian (self-reliance) adalah suatu konsep yang sering


dihubungkan dengan pembangunan. Dalam konsep ini program-program
pembangunan dirancang secara sistematis agar individu maupun masyarakat
menjadi subyek dari pembangunan. Walaupun kemandirian, sebagai filosofi
pembangunan, juga dianut oleh negara-negara yang telah maju secara
ekonomi, tetapi konsep ini lebih banyak dihubungkan dengan pembangunan
yang dilaksanakan oleh negara-negara sedang berkembang. Konsep
kemandirian di negara yang sedang berkembang pun memunculkan beragam
aspek yang terwujud dalam tatanan lokal di suatu daerah dari suatu negara
berkembang dan mencakup aspek ekonomis, energi dan pangan.

4
! m

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

Semangat kemandirian pun harus dimiliki oleh setiap daerah, termasuk


Kabupaten Mamuju. Dengan beragam keunikan potensi alam yang
ditawarkan mutlak memiliki kemandirian ekonomi, pangan dan energi.
Sehingga mampu membantu pembangunan nasional yang telah dirancang
secara sistematis oleh pemerintah pusat.

r w.n

Cww

D
P

Page

Keunggulan komparatif yang dimiliki Kabupaten Mamuju seperti letak


geografis, potensi sumberdaya alam, dan infrastruktur sosial ekonomi, tidak
akan memberikan manfaat yang berarti tanpa dibarengi dengan keunggulan
kompetitif. Keberadaan kedua keunggulan ini akan menjadi pondasi utama
untuk membangun ekonomi Kabupaten Mamuju yang berdaya saing tinggi.
Jika kedua keunggulan ini dapat dibangun, maka berbagai peluang ekonomi
hingga konservasi lingkungannya dapat terkelola dan berproduksi secara
maksimal dan menjadi unggulan. Keunggulan kompetitif yang harus dibangun
adalah laju produksi dan perdagangan komoditas unggulan yang tinggi;
ketahanan ekonomi kota yang kuat, iklim usaha dan investasi yang kondusif;
kesempatan kerja dan berusaha yang tinggi.

182

5.11. DAYA SAING

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW)


(
Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

Laporan AKHIR______________

5.12. DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP


Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk menyerap zat, energi, dan atau komponen lain yang masuk atau
dimasukkan ke dalamnya. Keseimbangan penduduk dengan daya dukung
dan daya tampung sudah dipersoalkan sejak dahulu oleh para filosof Cina,
Yunani dan Arab, seperti Confucius, Plato, Aristoteles maupun Kalden. Bencana
kelaparan (famine), dan kematian langsung dikaitkan dengan faktor
ketidakseimbangan jumlah penduduk dengan potensi lingkungan alam,
khusus penyediaan bahan makanan. Laju pertumbuhan penduduk
di Kabupaten Mamuju membutuhkan sebuah pemikiran yang matang dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Mamuju.

l
a

i
r
T

5.13. RUANG INVESTASI

4
! m

Dengan banyaknya Sumber Daya Alam yang tersedia di Kabupaten


Mamuju ini mampu menciptakan/membuka ruang-ruang investasi yang
bernilai tinggi bagi para investor dan nantinya akan sangat membantu dalam
metamorfosis wilayah Kabupaten Mamuju menjadi awal dari keunggulan
Provinsi Sulawesi Barat.

o
c
e
t ce.

a
n
a
eu

Cww

Page

183

D
P

r w.n

___________________________Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 2011-2031

Anda mungkin juga menyukai