PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai upaya dan usaha yang dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan dalam
upaya meningkatkan mutu lulusan pendidikan. Sebagian pihak percaya bahwa
peningkatan mutu lulusan harus dilakukan dengan meningkatkan sarana dan
prasarana pendukung kegiatan pendidikan. Namun, di pihak lain berpendapat
bahwa peningkatan mutu lulusan pendidikan harus dilakukan dengan meningkatkan
kinerja dan profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik.
Kedua pendapat di atas merupakan sebagian dari banyak pendapat yang
dilontarkan oleh para ahli, pengamat, dan praktisi pendidikan. Hal ini tergantung
pada sudut pandang masing masing.
Makalah ini ingin mencoba menitikberatkan pada sudut pandang yang lain,
yakni, memfokuskan pada evaluasi kurikulum dan pengendalian mutu sebagai
peretas jalan dalam rangka membantu meningkatkan mutu lulusan pendidikan.
Selaras dengan tujuan tersebut, pada makalah ini akan dipaparkan beberapa konsep
dan model yang terkait dengan evaluasi kurikulum dan pengendalian mutu lulusan.
Pada akhirnya kedua sudut pandang tadi akan dikristalkan menjadi solusi
alternative bagi upaya peningkatan mutu lulusan pendidikan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Agar kita mengetahui unsure unsure yang harus diperhatiakan dalam
evaluasi kurikulum
2. Kita mengetahui unsure unsure yang yag harus diperhatikan dalam
pengendalian mutu lulusan.
3. Kita mengetahui pentingnya evaluasi kurikulum dan pengendalian mutu
lulusan dalam peningkatan mutu pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Evaluasi Kurikulum
1. Konsep Evaluasi Kurikulum
Menurut Guba dan Lincoln Evaluasi merupakan suatu proses
memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang
dipertimbangkan
Contohnya,
merubah cara belajar siswa kearah yang lebih baik ; Apakah kurikulum itu
dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap lingkungan sekitar ;
dan lain sebagainya.
Dari hasil evaluasi kurikulum dan hubungannya dengan konsep nilai
dan arti itu bias terjadi, Evaluator menyimpulkan bahwa kurikulum yang
dievaluasi itu cukup sederhana dan dimengerti guru, akan tetapi tidak
memiliki arti untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Sebaliknya,
kurikulum yang dievaluasi itu memang sedikit rumit untuk diterapkan oleh
guru, akan tetapi memiliki nilai yang berarti untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah
berakhir
Olivia,
implementasi,
dan
1988).
Proses
evaluasi.
tersebut
Dengan
meliputi
demikian
perencanaan,
dalam
konteks
bagaimana
cara
pelaksanaan
atau
cara
dengan
tingkat
perkembangan siswa ?
e. Apakah strategi pembelajaran yang dirumuskan sesuai dengan
alokasi waktu yang tersedia ?
4. Alat dan media pembelajaran
5. Evaluasi
b. Kurikulum sebagai suatu proses atau kegiatan
Dalam proses pendidikan kedua sisi sama pentingnya, seperti dua
sisi dari satu mata uang logam. Apa artinya sebuah program tanpa
diimplementasikan dan apa artinya implementasi tanpa program yang
menjadi acuan. Evaluasi kurikulum harus mencakup kedua sisi tersebut,
baik kurikulum sebagai suatu dokumen yang dijadikan sebagai pedoman
maupun kurikulum sebagai suatu proses, yakni implementasi dokumen
rencana tersebut.
3. Pendekatan dan Model Model Evaluasi Kurikulum
a. Pendekatan Evaluasi Kurikulum
1. Pendekatan preordinate
Pendekatan preordinate adalah pendekatan evaluasi kurikulum
yang menggunakan kriteria kriteria
karakteristik
kurikulum
yang
akan
dievaluasi.
1. Model Tyler
Model Tyler menekankan bahwa evaluasi kurikulum diarahkan
kepada usaha untuk mengetahui sejauh mana tujuan tujuan
pendidikan yang berupa tingkah laku yang diharaapkan telah dicapai
oleh siswa dalam bentuk hasil belajar yang mereka tampilkan pada
akhir
kegiatan
pembelajaran.
Dengan
kata
lain,
evaluasi
faktor yang
proses
pembelajaran,
pengendalian,
mutu
pendidikan,
dan
10
pemberdayaan
peserta
didik
dalam
proses
pembelajaran,
12
lembagayang
independen
secara
berkala,
menyeluruh,
transparan,
( SPM ),
13
14
Indicator mutu
pendidikan dalam hal ini adalah kualitas lulusan pada setiap jenjang pendidikan
dasar dan menengah. Kualitas lulusan itu sendiri dapat diidentifikasi dengan
kemampuan akademik dan kecakapan hidup peserta didik dalam menghadapai
tantangan hidup secara mandiri, cerdas, kritis, rasional, dan kreatif. Selain itu,
kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi dampak dari perkembangan dan
perubahan yang terjadi dalam lingkungan yang terdekat sampai dengan yang
terjauh pada skala lokal, nasional, regional ataupun internasional. Jika hal ini
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum memiliki peran yang cukup sentral dalam proses pendidikan.
Hal ini berarti kurikulum menempati posisi yang strategis dalam
16
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19