Bacalah Al-Qur`an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat
bagi pembacanya.[1] [HR. Muslim, dari Abu Umamah Al-Bahili]
3. Shahibul Qur`an akan memperoleh ketinggian derajat disurga.
Dikatakan kepada Shahibul Qur`an (di akhirat): Bacalah Al-Qur`an dan naiklah ke surga
serta tartilkanlah (bacaanmu) sebagai mana engkau tartilkan sewaktu di dunia.
Sesungguhnya kedudukan dan tempat tinggalmu (di surga) berdasarkan akhir ayat yang
engkau baca. [HR. Imam Tirmidzi, Abu Dawud, dari Abdillah bin Amru bin Ash
Radhiyallahu anhuma] [2]
4. Orang yang membaca Al-Qur`an akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat.
5.
6. Bacaan Al-Qur`an merupakan Hilyah (perhiasan) bagi Ahlul Iman (orang-orang yang
beriman).
7. Orang yang berhak menjadi imam shalat adalah orang yang paling banyak hafalan AlQur`an dan luas pengetahuannya terhadap ilmu-ilmu Al-Qur`an.
Orang yang paling berhak menjadi imam (dalam shalat) adalah orang yang paling
pandai membaca Al-Qur`an. [HR. Muslim]
8. Tilawah Al-Qur`an akan dapat melembutkan hati bagi pembacanya atau orang yang
mendengarkanya dengan baik.
9. Kedua orang tua akan dihiasi dengan mahkota pada hari kiamat.
DIANTARA ADAB-ADAB TILAWAH
1. Mengikhlaskan niat untuk Allah semata.
2. Menghadirkan hati (konsentrasi) ketika membaca, khusyu, tenang dan sopan, berusaha
terpengaruh (terkesan) dengan yang sedang dibaca, dengan memahami (menghayati) atau
memikirkan (tafakkur-tadabbur) sebagaimana tujuan utama dalam tilawah.
3. Tilawah al-Quran, hendaknya di tempat yang suci dan dlm keadaan yg suci pula
4. Membaca do`a Isti`azhah (berlindungan kepada Allah Taala dari godaan setan) ketika
hendak membaca al-Quran.
5. Menghadap kiblat hal ini juga sebagai upaya menghidupkan sunnah dalam bermajlis.
7. Hendaknya membaca dengan sirri (pelan) apabila dikhawatirkan dapat menimbulkan riya`
atau sum`ah pada dirinya atau dapat mengganggu ketenangan dalam Masjid.
8. Hendaknya membaca Al-Qur`an dengan tartil.
Siswa diminta untuk mendengarkan rangkaian kalimat atau siswa diminta untuk membedakan
dua kata atau lebih yang mempunyai bunyi yang mirip
f. Mengungkapkan kembali
Siswa diminta untuk mendengarkan teks tertentu kemudian diminta kembali mengungkapkan
kembali apa yang diperdengarkan dengan bahasa mereka sendiri.
"Maka mengapakah mereka tidak mau mentadabburi al-Qur'an? Apakah karena hati
mereka terkunci mati?" (QS 47:24)
Ada beberapa tahapan agar kita mampu untuk memahami dan mampu berinteraksi dengan AlQuran.
1. Memperhatikan adab tilawah.
2. Membaca satu surat, satu juz, atau satu ruku dengan pelan- pelan, khusyu, tadabbur
dan penuh penghayatan. Tidak mementingkan target dalam satu hari harus selesai satu
surat, satu juz atau beberapa lembar.
3. Memperhatikan dan merenungi satu ayat, diperdalam untuk mendapatkan arti yang
terkandung dalam ayat tersebut, dengan cara dibaca dengan penuh perasaan dan
penghayatan, mendengarkan dari bacaan orang lain atau kaset dan dilakukan berulangulang sampai mendapat arti yang terkandung dalam ayat tersebut.
4. Mempelajari secara rinci, susunan kata, konteks kalimat, arti yang terkandung, sebab
turunnya (asbabun nuzul), i'rab sampai betul-betul memahami seluk-beluk ayat
tersebut dan berbagai sudut pandang.
5. Memahami korelasi ayat dengan kondisi sekarang.
Merujuk kepada yang dipahami oleh para salafus shalih terutama pemahaman para
shahabat. Hal ini dikarenakan mereka lebih ahli dibanding Profesor Al-Quran terpintar
saat ini pun
setiap khithob Al-Quran. Jika Al-Quran memerintah maka kitalah yang diperintah, jika
Al-Quran melarang maka kitalah yang dilarang, jika Al-Quran memberi janji maka
kitalah yang diberi janji, jika Al-Quran mengancam maka kitalah yang diancam, jika Al4
Quran bercerita maka kitalah yang harus mengambil ibrohnya, bahkan jika khithobAlQuran berbentuk jamak maka kitalah yang paling dimaksud (QS 6:19). Bagaikan seorang
budak yang membaca surat dari majikannya, sehingga dengan demikian maka bacaan AlQuran akan menambah keimanan, iltizam (komitmen), pengamalan dan menjadi rijal
Quraniy yang memberikan atsar dan manfaat pada dirinya dan orang lain."
Tidak boleh membatasi Al-Quran hanya berlaku untuk masa tertentu, orang tertentu, kaum
tertentu, kecuali memang ada dalil-dalil yang jelas tentang pengkhususannya.
Seperti ilmu bahasa Arab (nahwu, sharaf dan balaghah), Ilmu Fiqh dan hukum-hukumnya,
ilmu Ushul fiqh, dan Ulumul Quran (Sabab-nuzul, Makkiy-Madaniy, Nasikh-Mansukh, Ijaz
al-Quran, qashash Al-Quran, qasam, Uslub Al-Quran, ahkam Al-Quran, dsb).
D. MENGHAFAL AL-QURAN
1. Niat
Sebelum kita menghafal al-quran maka pertama kali yang harus kita lakukan yaitu niat
sepenuh hati dari dalam diri ,dan membersihkan jiwa kita .Niat sangat mempengaruhi ,karena
jika kita menghafal cuma karena ingin menjadi penghafal al-quran maka hafalan kita pasti
akan tidak bermanfaat dan lebih sulit menghafal bahkan akan merasa bosan serta malas. Hal
ini di karenakan kita tidak mendapat Ridho dari ALLAH swt .
Berdoa
Melakukan amalan amalan seperti sholat tahajut, sholat hajat , puasa dan sodakoh.