Anda di halaman 1dari 3

.

2 PEMBAHASAN
1. makanan yang mengandung boraks mempunyai ciri ciri berwarna orange kecoklatan
setelah ditetesi dengan cairan kunir
2. penggunaan boraks dalam jangka panjang dapat mengakibatkan Pemakaian dalam
jumlah banyak dapat menyebabkan demam, depresi, kerusakan ginjal, nafsu makan
berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan, kebingungan, radang kulit, anemia, kejang,
pingsan, koma bahkan kematian.
Boraks juga dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi mekanisme toksisitasnya
berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang terkandung di dalam makanan tidak
langsung dirasakan oleh konsumen.
Boraks yang terdapat dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif
dalam hati, otak, atau testis (buah zakar), sehingga dosis boraks dalam tubuh menjadi tinggi.
Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala pusingpusing, muntah, mencret, dan kram perut. Bagi anak kecil dan bayi, bila dosis dalam
tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih, akan menyebabkan kematian. Pada orang dewasa,
kematian akan terjadi jika dosisnya telah mencapai 10 - 20 g atau lebih
3. adapun bahan alami yang lebih aman untuk menggantikan boraks antara lain :
Lengkuas karena Antimikroba
Peran lengkuas sebagai pengawet makanan tidak terlepas dari kemampuan lengkuas yang
memiliki aktivitas antimikroba. Antimikroba adalah senyawa biologis atau kimia yang dapat
mengganggu pertumbuhan dan aktivitas mikroba, khususnya mikroba perusak dan pembusuk
makanan. Zat antimikroba dapat bersifat bakterisidal (membunuh bakteri), bakteristatik
(menghambat pertumbuhan bakteri), fungisidal (membunuh kapang), fungistatik
(menghambat pertumbuhan kapang), ataupun germisidal (menghambat germinasi spora
bakteri).
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar komponen di dalam rempahrempah bersifat sebagai antimikroba, sehingga dapat mengawetkan makanan. Komponen
rempah-rempah yang mempunyai aktivitas antimikroba terutama adalah bagian minyak atsiri.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi,
IPB yang dimotori oleh Winiati Pudji Rahayu misalnya telah membuktikan bahwa lengkuas
merah yang muda memiliki aktivitas antimikroba yang tinggi, yaitu dengan daya hambat ratarata 38,3 persen. Lengkuas ini mampu menghambat pertumbuhan mikroba patogen dan
perusak pada pangan khususnya terhadap Bacillus cereus. Penelitian yang dilakukan terhadap
ikan kembung terbukti dapat memperpanjang masa simpan ikan kembung pada suhu 40 oC
dari 5 hari menjadi 7 hari dengan menggunakan bubuk lengkuas 2,5 persen yang
dikombinasikan dengan garam 5 persen.
Penelitian ini telah berhasil menemukan sebuah pengawet alami untuk membuat makanan
tetap segar dan tahan lama. Pemanfaatan lengkuas diharapkan mampu memperpanjang masa
simpan bahan pangan dan minuman tanpa mengurangi kualitas dan lebih penting tidak
berdampak buruk bagi kesehatan. Pengawet alami ini jelas lebih murah dan mudah didapat di
sekitar kita.
Hal ini membuktikan bahwa alam telah menyediakan solusi yang murah dan aman untuk
kesehatan. Formalin adalah masa lalu yang harus segera kita tinggalkan jauh-jauh sebagai
pengawet makanan. Masih banyak cara yang aman dan alami untuk mengelola bahan
makanan dan minuman supaya awet dan tahan lama tanpa mengensampingkan aspek
keamanan bagi kesehatan manusia.
Bahan-bahan alami lain yang dapat di gunakan sebagai pengawet selain lengkuas antara lain

a. Bawang putih
b. Kubis menghasilkan asam laktat yang berguna untuk mengawetkan ikan yang dapattahan
kurang lebih 12 jam.
c. Air ki di gunakan sebagai pengawet mi basah dengan cara saat proses pembuatan adonan,
sebaiknya tepung diberi air ki selain diberi air biasa.
Cara pembatan air ki adalah :
jerami dibakar hingga jadi abu. Lalu abu jerami ini dimasukkan ke dalam wadah yang sudah
diberi air dan rendam sekitar 1 sampai 2 jam. Selanjutnya saring sehingga sisa bakaran jerami
tidak bercampur dengan air. Air sisa bakaran jerami inilah yang disebut denga air ki yang
dijadikan campuran adonan mi. mi dapat bertahan selama 2 hari.
Ekstrak rempah-rempah (jahe,dapat digunakan pengawet alami pada bakso,kunyit sebagai
pengawet pada mi, bunga kecombrang sebagai pengawet alami pada tahu.) sebagai pengawet
alami pada makanan

BAB 5 PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka kami dapat mengambil beberapa kesimpulan antara
lain :
1. Makanan yang mengandung boraks akan berwarna orange kecoklatan setelah ditetesi
cairan kunir.
2. Penggunaan boraks dalam jangka panjang dapat mengakibatkan demam, depresi,
kerusakan ginjal, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan, kebingungan,
radang kulit, anemia, kejang, pingsan, koma bahkan kematian.
3. Adapun bahan alami yang aman untuk menggantikan borak antara lain lengkuas, bawang
putih,kubis,air ki
saran
1. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut agar mendapatkan data yang lebih akurat.
2. Kita harus waspada dalam mengonsumsi makanan agar kesehatan kita tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKA
http://easyonlinex.blogspot.com/2012/01/bahaya-borak-untuk-dikonsumsi.html
http://millo-tongkosong.blogspot.com/2010/04/bahan-pengganti-formalin-borax.html
http://evynurhidayah.wordpress.com/2012/01/17/identifikasi-borak/

Anda mungkin juga menyukai