Anda di halaman 1dari 2

Untuk dapat melaksanakan supervisi dengan baik diperlukan beberapa sarat atau karakteristik

sarat atau karakteristik yang harus dimiliki oleh pelaksanaan supervisior (Azwar A,1996)
adalah sebagai berikut.
1. Sebaiknya pelaksanaan supervisi adalah atasan langsung dari yang disupervisi atau
apabila tidak mungkin dapat ditunjuk staf khusus dengan batas-batas wewenang dan
tanggung jawab yang jelas.
2. Pelaksanaan supervisi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup
untuk jenis pekerjaan yang disupervisi.
3. Pelaksanan supervisi harus memiliki keterampilan melakukansupervisi, artinya
memahami prinsip prinsip pokok serta teknik supervisi.
4. Pelaksanaan supervisi harus mempunyai sifat edukatif , suportif dan bukan otoriter.
5. Pelaksanaan harus mempunyai waktu yang cukup, tidak tergesa melainkan secara
sabar berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap bawahan yang
disupervisi.
Menurut WHO (1999) dalam buku manajeman pelayanan kesehatan, primer, proses
pengawasan pegawai yang baik harus :
1. Tepat waktu, artinya untuk mempertahankan standar kerja, tindakan pengawasan
harus dilakukan pada saat yang tepat.
2. Sederhana, artinya tindakan pengawasan harus sederhana, bila tidak akan memerlukan
waktu lama untuk menerapkan dan menghasilkan efek yang diinginkan
3. Minimal, artinya pengawas harus disediakan sedikit mungkin, yakni sedikit yang
diperlukan untuk menjamin pekerjaan akan diselsaikan dan standar dipertahankan.
4. Luwes, artinya pengawasan yang selalu kaku dapat menjadi seperti senjata makan tua,
para pekerja akan mencoba menghindarinya.
Menurut Nursalam (2002) melakukan supervisi yang tepat, harus bisa menentukan
kapan dan apa yang perlu dilakukan supervisi dan bantuan. Sepanjang
kontrol/supervisi penting, tergantung bagaimana staf melihatnya :
1. Overcontrol . kontrol yang terlalu berlebihan akan merusak delegasi yang
diberikan. Staf tidak akan dapat memikul tanggung jawab.
2. Undercontrol. Kontrol yang kurang juga akan berdampak buruk terhadap delegasi,
dimana staf akan tidak produktif melaksanakan tugas limpah dan berdampak
secara signifikan terhadap hasil yang diharapkan.
TUJUAN
Tujuan supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan secara langsung,
sehingga bawahan meiliki bekal yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau

pekerjaan dengan hasil yang baik. Menurut WHO (1999), tujuan dari pengawasan
yaitu :
1. Menjamin bahwa pekerja dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dalam tempo yang diberian dengan menggunakan sumber daya
yang tersedia
2. Memungkinkan pengawasan menyadari kekurangan-kekurangan para petugas
kesehatan dalam hal kemampuan, pengetahuan dan pemahaman serta
mengatur pelatihan yang sesuai
3. Memungkinkan para pengawas mengenali dan memberi penghargaan atas
pekerjaan yang baik dan mengenali staf yang layak diberikan kenaikan jabatan
dan pelatihan lanjut
4. Memungkinkan menejemen bahwa sumberdaya yang disediakan bagi petugas
telah cukup dan dipergunakan dengan baik
5. Memungkinkan menejemen menentukan penyebab kekurangan pada kinerja

tersebut.\

Anda mungkin juga menyukai