Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sulfiani

NIM

: 1414040016

Kelas : Pendidikan Biologi 2014


RESPIRASI SELULER AEROB
Pada respirasi seluler aerob atau biasa juga disebut Katabolisme,
merupakan proses pemecahan bahan organik menjadi bahan anorganik dan
melepaskan sejumlah energi berupa ATP (Adenosin Trifosfat). Adapun beberapa
langkah dalam proses respirasi adalah sebagai berikut.
1. Glikolisis
Glikolisis berlangsung di sitosol (sitoplasma), merupakan proses
pemecahan molekul glukosa yang memiliki 6 atom C menjadi dua molekul
asam piruvat yang memiliki 3 atom C. Langkah pertama dalam glikolisis
adalah fosforilasi. Sebuah gugus fosfat dari ATP ditransfer ke molekul
glukosa

untuk

menghasilkan

glukosa-6-fosfat.

Selanjutnya,

reaksi

isomerisasi. Dalam reaksi ini glukosa-6-fosfat diatur ulang menjadi fruktosa6-fosfat oleh isomerase fosfat enzim glukosa. Kemudian terjadi reaksi
fosforilasi dengan menggunakan molekul ATP lain, enzim fosfofruktokinase
mentransfer gugus fosfat untuk membentuk fruktosa 1,6-bifosfat. Adapun
tahap destabilisasi yaitu enzim aldolase memecah fruktosa 1,6-bifosfat
menjadi dua gula yang isomer satu sama lain, yaitu dihidroksiaseton fosfat
dan gliseraldehida fosfat. Selanjutnya ialah reaksi interkonversi di mana
enzim triose isomerase fosfat menginterkonversikan molekul fosfat
dihidroksiaseton dan gliseraldehida fosfat. Pada akhir tahap ini, molekul
glukosa 6-karbon dibagi menjadi dua molekul tiga karbon dengan
mengorbankan molekul ATP. Langkah selanjutnya merupakan langkah
dehidrogenasi. Transfer sebuah H dari gliseraldehida fosfat ke NAD+
membentuk NADH. Kemudian penambahan fosfat anorganik dari sitosol ke
gliseraldehida fosfat untuk membentuk 1,3-bifosfogliserat. Selanjutnya,
langkah fosforilasi tingkat substrat, di mana enzim phosphoglycerokinase
mentransfer gugus fosfat dari 1,3-bifosfogliserat. Fosfat ditransfer ke ADP
untuk membentuk ATP menghasilkan dua molekul molekul 3-fosfogliserat

dan dua molekul ATP. Ada dua molekul ATP yang disintesis dalam langkah
glikolisis ini. Selanjutnya, langkah mutase. Enzim mutase fosfogliserat
merelokasi fosfat dari posisi karbon ketiga 3-fosfogliserat molekul ke posisi
karbon kedua, hasil dalam pembentukan ini 2-fosfogliserat. Kemudian
langkah reaksi liase, dengan adanya enzim enolase, 2-fosfogliserat kehilangan
molekul air hilang dan untuk membentuk asam fosfoenolpiruvat (PEP). Tahap
akhir dari glikolisis yang merupakan langkah fosforilasi tingkat-substrat.
Transfer molekul fosfat bentuk molekul fosfoenolpiruvat anorganik ke ADP
untuk membentuk asam piruvat dan ATP oleh kinase enzim piruvat. Reaksi
ini menghasilkan 2 molekul asam piruvat dan dua molekul ATP.
2. Daur Krebs
Daur Krebs disebut diawali dengan adanya dekarboksilasi oksidatif
yang berlangsung di matriks mitokondria. Penggabungan molekul asetil-KoA
dengan oksaloasetat dan membentuk asam sitrat. Enzim yang digunakan
dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat sintetase. Kemudian, isomerase
sitrat dibantu oleh enzim akonitase yang menghasilkan isositrat. Enzim
isositrat dehidrogenase mengubah isositrat menjadi alfa-ketoglutarat dengan
bantuan NADH. Setiap satu reaksi melepaskan satu molekul karbon dioksida.
ketoglutarat diubah menjadi suksinil-CoA. Reaksi dikatalisasi oleh enzim
-ketoglutarat dehidrogenase. Suksinil-CoA diubah menjadi suksinat dengan
mengubah GDP+Pi menjadi GTP. GTP digunakan untuk membentuk ATP.
Suksinat yang dihasilkan sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi fumarat
dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase. Terjadi hidrasi yaitu
penambahan atom hidrogen pada ikatan karbon ganda yang ada pada fumarat
sehingga menghasilkan malat. Enzim malat dehidrogenase mengubah malat
menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk
menangkap asetil-KoA, sehingga siklus Krebs akan terus berlangsung. Pada
tahap ini juga dihasilkan NADH ketiga dari NAD +. Pada akhir siklus
dihasilkan 6 NADH, 2 FADH, dan 2 ATP.
3. Rantai Transpor Elektron

Rantai transpor elektron berlangsung pada krista mitokondria.


Pertama-tama, NADH mengalami oksidasi, dan elektron berenergi tinggi
yang berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim Q. Koenzim Q
melepaskan

ion H+ sehingga

NADH

menjadi

NADH+.

Dalam

perjalanannya, melepaskan energi yang digunakan untuk pembentukan 3


molekul ATP. Sedangkan oksidasi FADH menjadi FAD, energi yang lepas
hanya bisa digunakan untuk membentuk 2 ATP.
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=O5eMW4b29rg&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=jsMNyGbKxqk
https://www.youtube.com/watch?v=lRlTBRPv6xM

Anda mungkin juga menyukai