Anda di halaman 1dari 21

ENERGI PANASBUMI

ENERGI PANASBUMI
1. Energi panasbumi adalah energi
sumberdaya alam berupa air
panas atau uap yang terbentuk
dalam reservoar di dalam bumi
melalui pemanasan air bawah
permukaan oleh batuan beku
panas (pembekuan magma).

2.

Energi panas yang dimiliki oleh air


panas/uap pada dasarnya berasal dari
magma didalam perut bumi (~ 1200 oC).
yang
merambatkan
panasnya
secara
konduksi
memanaskan
air
bawah
permukaan, membentuk sistem konveksi
yang menghasilkan air panas ataupun uap.
Kondisi ini memberi kecenderungan air
panas bergerak kepermukaan bumi dan
terperangkap dibawah batuan impermeable
yang berfungsi sebagai lapisan penudung
(cap rocks) sehingga terbentuklah reservoir
energi panasbumi, yang memiliki tekanan
dan tempertur cukup tinggi. Batuan
reservoir berfungsi sebagai media tranfer
panas yang berasal dari magma.

3. Dijumpai dua sistem panasbumi : sistem


dominasi uap dan
dominasi air dan
berdasarkan Enthalpynya (Hochstein 1990) :
Rendah ( < 125 C), Sedang (125 225 C)
dan Tinggi ( > 225 C).
4. Energi panasbumi adalah energi yang ramah
lingkungan dan terbarukan. Emisi dari
pembangkit listrik panasbumi sangat rendah
dibandingkan minyak & batubara. Energi
panas bumi merupakan energi yang ramah
lingkungan dan terbarukan karena setelah
energi panas dari fluida panasbumi diubah
menjadi energi listrik (turbin), fluidanya
dikembalikan
ke
bawah
permukaan
(reservoir) melalui sumur injeksi.

5. Emisi dari pembangkit listrik panasbumi sangat


rendah bila dibandingkan dengan minyak dan
batubara. Karena emisinya yang rendah, energi
panasbumi
memiliki
kesempatan
untuk
memanfaatkan Clean Development Mechanism
(CDM) produk Kyoto Protocol.
6. Penginjeksian air kedalam reservoir merupakan
suatu keharusan untuk menjaga keseimbangan
massa,
memperlambat
terjadinya
penurunan
tekanan dan temperatur reservoir serta mencegah
terjadinya subsidence. Pengenjeksian kembali
fluida
panasbumi
setelah
fluida
tersebut
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, disertai
adanya recharge (rembesan) air permukaan,
menjadikan energi panasbumi sebagai energi yang
berkelanjutan (sustainable energy)

7. Air panas / uap yang berada di reservoir dapat


dialirkan ke permukaan melalui sumur - sumur
produksi yang dibor sampai menembus reservoir.
Adanya sistem rekahan batuan memungkinkan
pergerakan air panas / uap tersebut kepermukaan
bumi yang muncul sebagai manifestasi panas
permukaan
8. Keberadaan energi panasbumi ditandai oleh
beberapa manifestasi panas permukaan berupa :
mataair panas, lumpur panas, fumarola, solfatara
dan batuan ubahan/alterasi.
9. Energi panasbumi dapat dimanfaatkan secara tidak
langsung sebagai penggerak turbin pembangkit
listrik ataupun secara langsung untuk agro industri,
pemanas ruangan dan sebagai obyek wisata.

MODEL PANASBUMI
SEP ARAT OR
SUMUR
P LT P
P RODUKSI

SUMUR
P EMBORAN

SUMUR REINJEKSI

SUMBER PANAS
4

Sumber daya panas alamiah dibawah permukaan bumi bergerak ke permukaan bumi melalui
sarana sumur panasbumi dengan
temperatur dan tekanan tinggi dari
pemanasan
(magmatis) aquifer (reservoir) dalam siklus hidrologi yang berkesinambungan.
Limbah (cair & gas) dari pemisahan fluida produksi yang digunakan untuk pemanfaatan
energi listrik di reinjeksikan kembali ke dalam bumi melalui sumur reinjeksi untuk
merawat reservoir panasbumi dan menimal kan resiko dampak lingkungan.

FILOSOFI DASAR
Pengusahaan geothermal adalah pengusahaan
padat
modal (US $ 3 3.5Juta / Mw : 52 % steam field/hulu,
48% Power Plant/hilir) dan ber-resiko tinggi, meliputi
pengusahaan hulu (eksplorasi dan eksploitasi lapangan)
untuk konfirmasi cadangan dan suplai energi (uap)
berkesinambungan, serta pengusahaan hilir (konstruksi,
operasi PLTP dan distribusi energi listrik).
Didalam industri geothermal, banyak pihak terlibat mulai
dari para pengusaha (penjual dan pembeli/pemakai),
tenaga ahli (scientists dan engineers) sampai pihak
pemerintah, kesemuanya tidak mampu mengelak dari
adanya faktor ketidakpastian dalam menetapkan besaran
dan karakter cadangan geothermal terkait kelayakan
proyek untuk pengembangannya.

Para pengusaha (harus) menyadari akan adanya


resiko bisnis dalam pengusahaan geothermal
akibat ketidakpastian dalam menetapkan besaran
dan karakter
cadangan terkait dengan
ketetapan harga/kelayakan proyek.
Pemerintah adalah pihak yang memungkinkan
mengurangi resiko tersebut melalui berbagai
kebijakan yang dikeluarkan.

EKSPLORASI
EKSPLOITASI
LAPANGAN

UAP

KONSTRUKSI
OPERASI
PLTP

LISTRIK

DISTRIBUSI LISTRIK

PELANGGAN

BISNIS GEOTHERMAL (UNIQUE)


1. RENEWABLE
Energi Geothermal ~ Renewable non oil primary
energy. Namun Untuk business arrangement
diperhitungkan Umur operasi komersial 25 30
tahun yang tertuang dalam kontrak.
2. RAMAH LINGKUNGAN
1. Potensi emisi gas buangan kecil ~ 0
2. Potensi Limbah B 3 kecil
3. Lahan Pengembangan tidak mengkhawatirkan
lingkungan

3. UNCERTAINTY (SITE SPECIFIC)


Kondisi lapangan satu dengan lainnya
Kualitas uap ( kandungan gas & potensi
scaling)
Kualitas cadangan (dominan uap, dominan air)
Mempengaruhi Uncertainty cost.

4. NON QUICK YEILDING, CAPITAL / INVESTMENT


RECOVERY RELATIF LAMA ~ 7 9 TAHUN.
1. Masa pembangunan pra produksi /eksplorasi dan
pengembangan ~ 4 5 tahun
5. TIDAK ADA KEJUTAN HARGA
1. Terikat kontrak jangka panjang ( 30 tahun).
2. Eskalasi harga sesuai inflasi barang dan jasa
sesuai
laporan
BPS
dan
Biro
Statistik
International USA.
3. Formulasi harga dan eskalasi harga tertuang
dalam kontrak.
6. ONSITE UTILIZATION
1. Tidak dapat disimpan dan ditransport

REFORMASI ENERGI
Menurunnya Cadangan Migas
Kecenderungan ketergantungan
migas untuk konsumsi energi
Koordinasi kontrol konsumsi energi

pada Praktek Broker

Export

Import

Angkutan/Tanker

Asuransi
Apresiasi terhadap pemanfaatan energi
Diparsitas Harga
non migas

Fiscal

Usaha

Sumber Energi Non Migas


Batubara

Nuclear
GEOTHERMAL

KRISIS
ENERGI
(Minyak)

Rawan
penyelundupan

Lingkungan
Pangsa Pasar
Nilai tambah

Perekonomian

Lapangan Kerja

Partisipasi

Kebersamaan/
Keadilan

Pemberdayaan

Pemanfaatan

Pemanfaatan Tidak Langsung adalah kegiatan


usaha pemanfaatan energi panasbumi sebagai
penggerak turbin pembangkit tenaga listrik.

Pemanfaatan Langsung adalah kegiatan usaha


pemanfaatan energi dan/atau fluida Panas
Bumi untuk keperluan nonlistrik (pemanas
ruangan, pengeringan / agro bisnis, wisata /
pemandian).

Tahapan Pengembangan Usaha Panas bumi


1. Eksplorasi :
Adalah rangkaian kegiatan untuk mengetahui adanya
kemungkinan potensi sumberdaya
panas bumi di
suatu daerah.
Kegiatan eksplorasi meliputi penyelidikan geologi,
geokimia, geofisika, studi lingkungan RPL/RKL.
pengeboran sumur eksplorasi dan uji produksi
Pra Studi Kelayakan (FS).
2. Studi kelayakan
adalah tahapan kegiatan untuk memperoleh informasi
secara rinci seluruh aspek yang berkaitan dalam
penentuan kelayakan usaha pertambangan Panas
Bumi di suatu daerah, studi tersebut meliputi aspek :
Teknis,
Ekonomi dan
Lingkungan (AMDAL).

3. Eksploitasi
Adalah rangkaian kegiatan meliputi pengeboran
sumur
pengembangan
dan
reinjeksi,
pembangunan lapangan dan operasi produksi.

4. Pemanfaatan

Pemanfaatan Tidak Langsung adalah kegiatan


usaha pemanfaatan energi panasbumi sebagai
penggerak turbin pembangkit tenaga listrik baik
untuk
kepentingan
umum
maupun
untuk
kepentingan sendiri.
Pemanfaatan Langsung adalah kegiatan usaha
pemanfaatan energi dan/atau fluida Panas Bumi
untuk keperluan nonlistrik (pemanas ruangan,
pengeringan/agro bisnis, wisata/pemandian) baik
untuk
kepentingan
umum
maupun
untuk
kepentingan sendiri.

Tabel 1 Bagan Alir Pengembangan Panas Bumi Tahun 1 s/d 3


TAHAP PRA EKSPLORASI , EKSPLORASI DAN STUDI KELAYAKAN
TAHUN KE 1
(Kajian Keilmuan/Pre-FS/Pra
Eksplorasi)
Kajian
keilmuan
1. Geologi
2. Geokimia
3. Geofisika

1. Pre FS/ Rencana


Pemboran
Eksplorasi (lokasi,
Target dan
Kedalaman)
2. Studi UPL/ UKL
3. Penyiapan Rig &
material sumur &
lokasi

TAHUN KE 2
(Eksplorasi)
1. Pemboran 3
(tiga) sumur
eksplorasi dan Uji
Produksi
2. Analisa Kimia
Fluida dan Gas
Tujuan Mengetahui
adanya
kemungkinan
potensi sumberdaya
panas bumi di suatu
daerah.

TAHUN KE 3
(Studi Kelayakan)
1. Stimulasi
Resevoir
2. AMDAL
3. Feasibility
Study :
Layak
Teknis,
Ekonomis &
Lingkungan

1. LAYAK
(>X MW)

NOTICE Of INTEND
DEVELOPMENT
(NOID)

2. TIDAK LAYAK
(< X MW)

RE-EVALUASI
GEOSCIENCE DAN
RENCANA
PENGEMBANGAN

Tabel 2 Bagan Alir Pengembangan Panas Bumi Tahun 4 s/d 30


TAHAP EKSPLOITASI DAN PEMANFAATAN
TAHUN KE 4
(Eksploitasi)

TAHUN KE - 5

TAHUN KE - 6

TAHUN KE - 7 S/D 30

1. AMDAL
2. Pemboran sumur
pengembangan dan
injeksi
3. FEED/ EPC

1. Pembangunan SGS
2. Konstruksi Sipil
3. Pembanguan Fasilitas
Produksi
4. Pembangunan Power Plant

1. Finishing SGS,
Power Plant
2. Function Test
3. Komisioning
4. Commecials of Date

Maintanance Reservoir,
SGS, Sumur dan Power
Plant, pemboran make-up
well

2 tahun

Perizinan, Amdal, RPL/RK dan


Pembebasan lahan

3-4 tahun

Pemboran sumur Eksplorasi ,


Studi Kelayakan, Pemboran sumur
Eksploitasi dan Reinjeksi

25-30 tahun

Pemipaan, Pembangunan PLTP


dan Transmisi, Komersialisasi

GEOTHERMAL ENERGY POTENTIAL IN INDONESIA


(ESDM, ROADMAP RENBANGPABUM-2004)

Medan

Sumatera
Reserves : 5,837 MWe
Resources : 7,983 MWe

Sulawesi
Reserves : 896 MWe
Resources : 1050 MWe
Manado

Tanjung Karang
Semarang
Bandung

Jawa Bali
Reserves : 5,526 MWe
Resources : 4,179 MWe

Others
Reserves : 1,707MWe
Resources : 2,059 MWe
Reserves /Cadangan: 13,070 MWe
Resources /Sumberdaya : 14,070 MWe

POTENSI PANASBUMI INDONESIA


(sumber : http://portal.djmbp.esdm.go.id)

NATIONALY OF THE PRIMARY ENERGY DISTRIBUTION


900,000
800,000

1970
Oil
Gas
Coal
Hydro
Geoth.

: 88%
: 6%
: 1%
: 5%
: 0%

Thousand BOE

700,000

Geothermal

600,000

Hydro

2002

500,000

Gas

Coal

400,000

Oil
Gas
Coal
Hydro
Geoth.

300,000
200,000

Oil

100,000

Oil

1970

1975

1985

1990

1995

1998

2001

2002

Year

Growth of Primary Energy Supply = + 10 %/year


The role of Oil still dominated

: 54%
: 23%
: 17%
: 4%
: 2%

Anda mungkin juga menyukai