Anda di halaman 1dari 25

122

BAB V
PERCOBAAN 4
MULTIVIBRATOR

5.1. Tujuan Percobaan


1. Mempelajari dan memahami rangkaian RS flip flop yang dibangun dari
gerbang logika NAND.
2. Mempelajari dan memahami rangkaian RS flip flop yang dibangun dari
gerbang logika NOR.
3. Mempelajari dan memahami rangkaian D flip flip dengan IC 7474.
4. Mempelajari dan memahami rangkaian J-K flip flop dengan IC 7473.
Tujuan ikuti kelompoknya K32, kelompoknya teguh
5.2. Alat dan Bahan
1. IC 7400, 7402, 7474, 7473, 7414
2. Protoboard
3. Jumper
4. Power Supply DC
5. Resistor 470 dan 1k
6. LED
7. Push Button

123

5.3 Data Percobaan


5.3.1

RS Flip-flop NAND ( IC 7400)


Tabel 5.1 RS Flip-flop NAND ( IC 7400)

Input

5.3.2

RS

Output

0
0
1
1

0
1
0
1

1
0
1
1

1
1
0
0

Flip-

7402)
Tabel 5.2 RS

flop NOR ( IC
Flip-flop NOR (IC

7402)

Input

Output

0
0
1
1

0
1
0
1

1
1
0
0

0
0
1
0

5.3.3. D Flip-Flop
Tabel 5.3 D Flip-flop (IC 7474)

Input

Output

Preset

Clear

0
0
0
0
1
1
1
1

0
0
1
1
0
0
1
1

0
1
0
1
0
1
0
1

1
1
1
1
0
0
0
1

1
1
0
0
1
1
1
0

5.3.4. J-K Flip-Flop


Tabel 5.4 J-K Flip-flop (IC 7474)

J
0
0
1

Input
K
0
1
0

Output
J
0
0
1

K
0
1
0

J
0
0
1

124

1
0
0
1
1

1
0
1
0
1

1
0
0
1
1

1
0
1
0
1

1
0
0
1
1

125

5.4 Analisa dan Pembahasan


5.4.1. RS Flip-flop dengan NAND
Flip-flop

adalah

rangkaian

digital

yang

digunakan

untuk

menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah
untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar
dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor,
resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang
dapat bekerja secara sekuensial.
Flip Flop RS atau SR ( Set Reset ) merupakan dasar dari flipflop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2 masukan: satu disebut S (SET)
yang dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop berkeadaan 1)
dan yang lain disebut dengan R (RESET) yang dipakai untuk me-reset
(membuat keluaran berkeadaan 0). Flip-flop RS dapat dibentuk dari dua
gerbang NOR atau dua gerbang NAND.
Keluaran dari suatu gerbang diumpan-balik kemasukan gerbang
lainnya.Keluaran masing-masing gerbang membentuk keluaran-keluaran
daripada susunan flip-flop RS. Untuk flip-flop yang disusun dari gerbang
NAND, S= 0 menyetel (set) flip-flop dan R= 0 me-reset flip-flop.
Gerbang logika NAND bisa digunakan untuk membuat rangkaian
multivibrator yang menghasilkan gelombang tetap seperti gelombang segi
empat. Pada rangkaian ini biasanya digunakan IC 7400 yang
menggunakan gerbang NAND agar tercipta rangkaian multivibrator
tersebut. Oleh karena keluaran dari gerbang NAND ini mempunyai dua
state, maka keluarannya lebih stabil sehingga termasuk multivibrator
bistabil.

126

Gambar 5.1 Gambar Rangkaian RS Flip flop Dengan IC 7400

Gambar 5.2 Rangkaian RS Flip-flop Gerbang NAND

Berikut adalah data hasil percobaan RS Flip flop dengan gerbang


NAND.
Tabel 5.6 Tabel Data hasil percobaan FF-RS dengan NAND

Input

Output

0
0
1
1

0
1
0
1

1
0
1
1

1
1
0
0

127

Berikut Tabel Kebenaran FF-RS dengan NAND


Tabel 5.7 Data Tabel kebenaran FF-RS dengan NAND

Input

Output

0
0
1
1

0
1
0
1

Invalid
0
1
1
0
No change

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa saat input R bernilai 0 dan S
bernilai 0 output untuk Q dan

menunjukan hasil 1, sehingga lampu

LED menyala semua. Hal ini menunjukan bahwa sudah sesuai dengan
tabel kebenaran RS flip-flop yang menunjukan nilai invalid yang terjadi
karna kondisi Set dan Reset secara bersamaan sehingga menimbulkan hasil
yang ambigu.
Saat input R bernilai 0 dan S bernilai 1 output untuk Q adalah 0 dan

nilai output untuk Q adalah 1, sehingga lampu LED pada output Q mati,
namun lampu LED pada output

menyala. Hal ini menunjukan jika

data percobaan sudah sesuai dengan tabel kebenarannya.


Saat input R bernilai 1 dan S bernilai 0 output untuk Q adalah 1 dan
nilai output untuk

adalah 0, sehingga lampu LED pada output Q

menyala, namun lampu LED pada output

mati. Hal ini menunjukan

jika data percobaan sudah sesuai dengan tabel kebenarannya.


Sedangkan ketika S dan R diberi input 1, outputnya Q dan

adalah 1 dan 0. Hal ini tidak sesuai dengan tabel kebenaran dimana ketika
S dan R diberi input 1, maka outputnya adalah no change yang mana
artinya adalah outputnya akan sama dengan output sebelumnya atau tidak
ada perubahan, namun terjadi perubahan pada

Q
yang menghasilkan

nilai 0. Sehingga pada saat Q LED menyala namun pada

LED mati.

128

Kesalahan ini disebabkan oleh proto board yang sudah tua dan kurang
baiknya pemasangan komponen rangkaian pada proto board.
Berikut Gambar dari Timing Diagram

Gambar 5.3 gambar timing diagram FF-RS dengan NAND

Timing diagram diatas menunjukkan diagram hasil dari data


percobaan. Dimana, hasil data percobaan yang dimasukkan dalam timing
diagram ada yang tidak sesuai dengan logika keluaran yang seharusnya.
Yaitu ketika S dan R diberi input 1, outputnya Q dan

adalah 1 dan 0.

Hal ini tidak sesuai dengan tabel kebenaran dimana ketika S dan R diberi
input 1, maka outputnya adalah no change yang mana artinya adalah
outputnya akan sama dengan output sebelumnya atau tidak ada perubahan,

namun terjadi perubahan pada Q yang menghasilkan nilai 0. Kesalahan


ini disebabkan oleh protoboard yang sudah tua dan kurang baiknya
pemasangan komponen rangkaian pada proto board.

129

5.4.2. RS Flip-Flop dengan NOR


Flip-flop

adalah

rangkaian

digital

yang

digunakan

untuk

menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah
untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar
dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor,
resistor, dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang
dapat bekerja secara sekuensial.
Flip Flop RS atau SR (Set Reset) merupakandasardari flip-flop
jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2 masukan: satu disebut S (SET) yang
dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop berkeadaan 1) dan
yang lain disebutdengan R (RESET) yang dipakai untuk me-reset
(membuat keluaran berkeadaan 0). Flip-flop RS dapat dibentuk dari dua
gerbang NOR atau dua gerbang NAND.
Dua buah NOR gate yang saling disilangkan dikenal sebagai NOR
gate latch, dengan duabuah output Q dan Q yang saling berlawanan serta
dua buah input SET dan RESET. Jika logika 1 diberikan pada input S,
maka kondisiini menyebabkan FF di set ke 1 (Q=1). Jika logika 1
diberikan ke input R, maka kondisiini menyebabkan FF di reset ke 0
(Q=0).
Gerbang NOR bisa digunakan untuk membuat rangkaian
multivibrator yang menghasilkan gelombang tetap seperti gelombang segi
empat. Pada rangkaian ini biasanya digunakan IC 7402 yang
menggunakan gerbang NOR agar tercipta rangkaian multivibrator
tersebut.Oleh karena keluaran dari gerbang NOR ini mempunyai dua state,
maka keluarannya lebih stabil sehingga termasuk multivibrator bistabil.

130

Gambar 5.4 Rangkaian RS Flip flop Dengan IC 7402

Gambar 5.5 Rangkaian RS Flip-flop Gerbang NOR

Berikut adalah data hasil percobaan RS Flip flop dengan gerbang NOR.
Tabel 5.8 Data Hasil percobaan FF-RS dengan NOR

Input

Output

0
0
1
1

0
1
0
1

1
1
0
0

0
0
1
0

Berikut Tabel Kebenaran FF-RS dengan NOR

131

Tabel 5.9 Tabel Kebenaran FF-RS dengan NOR

Input

Output
Q

0
0
1
1

0
1
0
1

No change
1
0
0
1
Invalid

Dari data diatas, dapat dilihat pada saat R diberi masukan 0 dan S
diberi masukan 0, nilai output Q adalah 1 dan nilai

adalah 0.

Sehingga menyebabkan pada saat Q, LED menyala dan pada saat

Q
,

LED mati. Hal ini bertentangan dengan tabel kebenaran yang seharusnya
menghasilkan hasil no change atau berarti tidak ada perubahan. Nilai Q

dan Q seharusnya bernilai 0 dan LED keduanya seharusnya mati.


Saat input R bernilai 0 dan S bernilai 1 output untuk Q adalah 1 dan
nilai output untuk

adalah 0, sehingga lampu LED pada output Q

menyala, namun lampu LED pada output

Q
mati. Hal ini menunjukan

jika data percobaan sudah sesuai dengan tabel kebenarannya.


Saat input R bernilai 1 dan S bernilai 0 output untuk Q adalah 0 dan

nilai output untuk Q adalah 1, sehingga lampu LED pada output Q mati,
namun lampu LED pada output

menyala. Hal ini menunjukan jika

data percobaan sudah sesuai dengan tabel kebenarannya.


Pada saat input R bernilai 1 dan S bernilai 1 output untuk Q dan

menunjukan hasil 0, sehingga lampu LED mati semua. Hal ini menunjukan
bahwa sudah sesuai dengan tabel kebenaran RS flip-flop yang menunjukan
nilai invalid yang terjadi karna kondisi Set dan Reset secara bersamaan
sehingga menimbulkan hasil yang ambigu.

132

Berikut Gambar Timing Diagram

Gambar 5.6 Timing Diagram FF-RS dengan NOR

Timing diagram diatas menunjukkan diagram hasil dari data


percobaan. Dimana, hasil data percobaan yang dimasukkan dalam timing
diagram tidak sesuai dengan tabel kebenaran. Terlihat pada saat input 1:1,
Q adalah 1 dan

0. Padahal seharusnya invalid, yaitu Q dan

bernilai 0. Dan saat input R dan S bernilai 0, seharusnya output Q dan


Q

bernilai 0 dan 0, sedangkan pada diagram timing diatas adalah 0 dan

1. Kesalahan ini bisa jadi disebabkan karena kondisi proto board yang
tidak bagus sehingga arus listrik tidak mengalir dengan baik.

133

5.4.3. Aplikasi SR Flip-flop dalam Sistem Digital


Salah satu aplikasi SR Flip-flop dalam sistem digital
adalah

mesin

sekuensial

elektronis.

Banyak

untai

sekuensial yang merupakan realisasi secara elektronis dari


mesin sekuensial. Beberapa diantaranya seperti sistem
switching telepon, elevator automatis, sistem kontrol lampu
lalu lintas dan untai-untai elektronis dalam kalkulator.

Gambar 5.7 Mesin Sekuensial Elektronis

Sebuah mesin sekuensial elektronis adalah sebuah


peralatan

yang

mampu

menampilkan

sekumpulan

karakteristik berurutan. Untai ini merealisasikan urutan


sekuensial yang diperlukan dan diberikan. Karena keadaan
berikutnya dan keluaran dari sebuah mesin sekuensial
tergantung pada keberadaan masa lalu dari mesin, maka
mesin sekuensial elektronis harus menggunakan peralatan
yang mempunyai kemampuan untuk mengingat tingkah
laku sebelumnya dari mesin. Sebuah untai kombinasi tidak
dapat menyatakan keberadaan masa lalunya, karena
keluarannya hanya tergantung pada masukan saat ini. Di
bawah

akan

diterangkan

tentang

R-S

flip-flop

yang

merupakan bagian dasar dari rangkaian pengingat. R-S flipflop dapat dibuat dengan menggunakan dua gerbang
logika NOR.

134

5.4.4. D Flip Flop


Flip-flop

adalah

rangkaian

digital

yang

digunakan

untuk

menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah
untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar
dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor,
resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang
dapat bekerja secara sekuensial.
D Flip-Flop memiliki 1 input yang disebut D (Data) serta 2 output
yang disebut Q dan Q. Pada dasarnya D flip-flop diperoleh dari SR flipflop yang salah satu inputnya didapat dengan mengkomplemenkan input
yang lain yaitu menambahkan satu gerbang NOT pada masukan.
Prinsip kerja dari D Flip-flop adalah berapapun nilai yang
diberikan pada input D akan dikeluarkan dengan nilai yang sama pada
output Q. D Flip-Flop diaplikasikan pada rangkaian-rangkaian yang
memerlukan penyimpanan data sementara sebelum diproses berikutnya.
Salah satu contoh IC D Flip-flop adalah 7474, yang mempunyai input
Asinkron.
D flip-flop bisa digunakan untuk membuat rangkaian multivibrator
yang menghasilkan gelombang tetap seperti gelombang segi empat. Pada
rangkaian ini biasanya digunakan IC 7474 yang menggunakan rangkaian
D flip - flop agar tercipta rangkaian multivibrator tersebut.Oleh karena
keluaran dari D flip- flop ini mempunyai dua state, maka keluarannya
lebih stabil sehingga termasuk multivibrator bistabil

135

Gambar 5.7 Rangkaian D flip-flop dengan IC 7474

Gambar 5.8 Rangkaian D flip-flop dengan NAND

136

Berikut adalah tabel data hasil percobaan rangkaian D Flip-flop.


Tabel 5.10 Data hasil Percobaan D-FF dengan IC 7474

Input

Output

Preset

Clear

0
0
0
0
1
1
1
1

0
0
1
1
0
0
1
1

0
1
0
1
0
1
0
1

1
1
1
1
0
0
0
1

1
1
0
0
1
1
1
0

Berikut Tabel Kebenaran D flip-flop


Tabel 5.11 Tabel kebenaran D-FF dengan IC 7474

Input

Output

Preset

Clear

0
0
0
0
1
1
1

0
0
1
1
0
0
1

0
1
0
1
0
1
0

Q
Invalid
Invalid
0
0
1
1
0

1
1
0
0
1
Q

Saat kedua inputan Preset dan Clear 0 maka output Q dan

akan invalid, hal ini ditunjukka pada LED hidup semua, hal ini tidak

sesuai dengan tabel kebenaran dimana bahwa nilai invalid bernilai 0 yang
artinya LED mati semua. Saat Preset bernilai 0 dan Clear bernilai 1, maka
output Q bernilai 1 dan

bernilai 0, hal ini tidak sesuai dengan tabel

kebenaran dimana seharusnya nilai Q adalah 0 dan

adalah 1. Saat

Preset bernilai 1, Clear bernilai 1, dan D juga 1, maka outputnya Q=1 dan

Q
=0. Saat Preset bernilai 1, Clear bernilai 1, dan D bernilai 0, maka

137

outputnya Q=0 dan

Q
=1. Data percobaan yang dilakukan tidak sesuai

dengan tabel kebenaran yang ada, hal tersebut bisa terjadi karena alat ukur
yang digunakan kurang presisi, pengaruh proto board yang sudah tua, dan
juga kesalahan dalam pemasangan rangkaian.

Berikut Gambar Timing Diagram D F-F.


PRE
CLR
D
Q
Q

Gambar 5.9 Timing Diagram D Flip-Flop

Timing diagram diatas menunjukkan diagram hasil dari data


percobaan. Dimana, hasil data percobaan yang dimasukkan dalam timing
diagram tidak sesuai dengan logika keluaran yang seharusnya. Seperti saat
inputan Preset=0 dan Clear=1 output Q= 1 dan Q=0. Seharusnya output
Q=0 dan Q=1. Kemudian saat inputan preset=1 dan Clr=0 output Q=0
dan Q=1. Seharusnya outputnya Q=1 dan Q=0. Kesalahan tersebut
disebabkan karena kesalahan dalam pemasangan rangkaian.

5.4.5. Aplikasi D Flip-flop dalam Sitem Digital


D Flip-flop merupakan salah satu dari banyak aplikasi
pada sistem digital. Flip-flop ini berfungsi sebagai media
penyimpan data sementara. Dalam satu flip-flop, hanya 1
bit data yang bisa disimpan.

138

Sebagai bahan perbandingan, perlu kita ketahui bahwa:


1 byte = 8 bit
1 KB (Kilo byte) = 1024 byte
1 MB (Megabyte) = 1024 KB
1 GB (Giga byte) = 1024 MB
Jika kita lihat perbandingan di atas, tentu kita akan
mendapatkan bahwa memory yang dapat disimpan oleh
satu flip-flop tentunya sangat kecil sekali. Begitulah, agar
kita dapat memahami bagaimana suatu memory dapat
menampung data yang sangat besar tentu kita harus tahu
terlebih dahulu bagaimana data yang berukuran kecil itu
disimpan.

5.4.6. J-K Flip Flop


Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk
menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah
untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar
dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor,
resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang
dapat bekerja secara sekuensial.
FF JK mempunyai masukan "J" dan "K". FF ini "dipicu" oleh
suatu pinggiran pulsa clock positif atau negatif. FF JK merupakan
rangkaian dasar untuk menyusun sebuah pencacah. FF JK dibangun dari
rangkaian dasar FF SR dengan menambahkan dua gerbang AND pada
masukan R dan S serta dilengkapi dengan rangkaian diferensiator
pembentuk denyut pulsa clock.
Pada FF JK ini, masukan J dan K disebut masukan pengendali
karena kedua masukan ini yang menentukan keadaan yang harus dipilih
oleh FF pada saat pulsa clock tiba (dapat pinggiran positif atau negatif,
tergantung kepada jenis FFnya). FF ini berbeda dengan FF-D karena pada
FF-JK masukan clock adalah masukan yang dicacah, dan masukan J serta
K adalah masukan yang mengendalikan FF itu. Cara kerja dari FF-JK
adalah sebagai berikut :

139

1. Pada saat J dan K keduanya rendah, gerbang AND tidak


memberikan tanggapan sehingga keluaran Q tetap bertahan pada
keadaan terakhirnya.
2. Pada saat J rendah dan K tinggi, maka FF akan diseret hingga
diperoleh keluaran Q = 0 (kecuali jika FF memang sudah dalam
keadaan reset atau Q memang sudah pada keadaan rendah).
3. Pada saat J tinggi dan K rendah, maka masukan ini akan mengeset
FF hingga diperoleh keluaran Q = 1 (kecuali jika FF memang
sudah dalam keadaan set atau Q sudah dalam keadaan tinggi).
4. Pada saat J dak K kedua-duanya tinggi, maka FF berada dalam
keadaan "toggle", artinya keluaran Q akan berpindah pada keadaan
lawan jika pinggiran pulsa clocknya tiba.
J-K flip - flop bisa digunakan untuk membuat rangkaian multivibrator
yang menghasilkan gelombang tetap seperti gelombang segi empat. Pada
rangkaian ini biasanya digunakan IC 7473 yang menggunakan rangkaian JK flip - flop agar tercipta rangkaian multivibrator tersebut.Oleh karena
keluaran dari J-K flip - flop ini mempunyai dua state, maka keluarannya
lebih stabil sehingga termasuk multivibrator bistabil.

Berikut Gambar Rangkaian J-K Flip Flop dengan IC 7473 dan


rangkaian gerbang logikanya

140

Ga
mbar 5.10 Rangkaian J K Flip flop dengan IC 7473

Gambar 5.11 Rangkaian Gerbang Logika J K Flip Flop dengan IC 7473

Berikut adalah tabel data hasil percobaan rangkaian J K Flip flop


Tabel 5.12 Data hasil Percobaan J-K FF dengan IC 7473

Input

Output

141

CLR

0
0
1
1
0
0
1
1

0
1
0
1
0
1
0
1

0
0
0
0
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
1
0

1
1
1
1
1
1
0
1

142

Dan inilah Tabel Kebenaran J-K flip flop


Tabel 5.13 Tabel kebenaran J-K FF dengan IC 7473

Input

Output

CLR

0
0
1
1
0
0
1
1

0
1
0
1
0
1
0
1

0
0
0
0
1
1
1
1

0
0
0
0
No Change
0
1
Toogle

1
1
1
1
No Change
1
0
Toogle

Pada tabel percobaan diatas dapat dilihat bahwa jika inputan J= 0


K = 0 CLR = 0 maka nilai outputan LED Q mati dan Q hidup ini sesuai
dengan tabel kebenaran pada rangkaian JK flip-flop. Pada data percobaan
diatas juga jika nilai outputan nya LED Q mati dan Q hidup maka nilai
inputan CLR = 0 tetapi ada beberapa kondisi saat inputan J = 0 K = 0 CLR
= 1 dan J = 0 K=1 CLR=1 maka nilai outputanya sama yaitu LED Q mati
dan Q= hidup.
Ini berbeda inputannya jika J= 1 K=0 CLR=1 nilai outputan LED
Q hidup dan Q = mati. Jika nilai inputannya J= 1 K= 1 CLR= 1 maka
output akan berganti menjadi Q bernilai 1 dan Q bernilai 0. Ini sesuai
dengai tabel kebenaran rangkaian JK Fflip-flop. Jika pada kondisi J = K =
CLR = 1, outputnya adalah Q = 0, dan Q = 1, hal ini tidak sesuai dengan
tabel kebenaran, karena seharusnya pada kondisi toogle, dimana
seharusnya nilai Q akan berubah dari 0 ke 1 dan 1 ke 0 setiap perubahan
clock.

Berikut gambar Timing Diagram J-K FF

143

K
CLR
Q
Q
Gambar5.12 Timing diagram J-K FF

Timing diagram diatas menunjukkan diagram hasil dari data


percobaan. Dimana, hasil data percobaan yang dimasukkan dalam timing
diagram telah sesuai dengan logika keluaran yang seharusnya.

5.4.7. Aplikasi J-K Flip-flop dalam Sistem Digital


Counter merupakan suatu sistem yang digunakan
untuk melakukan pencacahan data. Dalam pembuatan

144

rangkaian counter dengan menggunakan JKFF ada dua


cara, yaitu secara sinkron dan asinkron, perbedaan counter
sinkron dengan asinkron adalah dari pemberian sumber
detak rangkaiannya, jika counter sinkron maka pemberian
detak untuk mengeluarkan data pada masing-masing JKFF
dilakukan secara bersamaan, tetapi pada counter asinkron
pemberian detak masing-masing JKFF dilakukan secara
bergantian atau berantai.

Gambar 5.14 Counter

145

5.6 Kesimpulan
1. Pada percobaan flip-flop dengan NAND Dari dapat dilihat bahwa saat
input R bernilai 0 dan S bernilai 0 output untuk Q dan

menunjukan

hasil 1, sehingga lampu LED menyala semua. Hal ini menunjukan bahwa
sudah sesuai dengan tabel kebenaran RS flip-flop yang menunjukan nilai
invalid yang terjadi karna kondisi Set dan Reset secara bersamaan
sehingga menimbulkan hasil yang ambigu.
2. Pada percobaan flip-flop dengan NAND ketika S dan R diberi input 1,
outputnya Q dan

adalah 1 dan 0. Hal ini tidak sesuai dengan tabel

kebenaran dimana ketika S dan R diberi input 1, maka outputnya adalah


no change yang mana artinya adalah outputnya akan sama dengan output

sebelumnya atau tidak ada perubahan, namun terjadi perubahan pada Q


yang menghasilkan nilai 0. Sehingga pada saat Q LED menyala namun

pada Q LED mati.


3. Pada percobaan flip-flop dengan NOR pada saat R diberi masukan 0 dan S
diberi masukan 0, nilai output Q adalah 1 dan nilai

adalah 0.

Q
,

Sehingga menyebabkan pada saat Q, LED menyala dan pada saat

LED mati. Hal ini bertentangan dengan tabel kebenaran yang seharusnya
menghasilkan hasil no change atau berarti tidak ada perubahan. Nilai Q

dan Q seharusnya bernilai 0 dan LED keduanya seharusnya mati.


4. Pada percobaan flip-flop dengan NOR untuk timing diagram diatas
menunjukkan diagram hasil dari data percobaan. Dimana, hasil data
percobaan yang dimasukkan dalam timing diagram tidak sesuai dengan
tabel kebenaran. Terlihat pada saat input1:1, Q adalah 1 dan
Padahal seharusnya invalid, yaitu Q dan

0.

bernilai 0. Dan saat input R

146

dan S bernilai 0, seharusnya output Q dan

bernilai 0 dan 0,

sedangkan pada diagram timing diatas adalah 0 dan 1.


5. Pada percobaan D flip-flop saat kedua inputan Preset dan Clear 0 maka
output Q dan

akan invalid, hal ini ditunjukka pada LED hidup

semua, hal ini tidak sesuai dengan tabel kebenaran dimana bahwa nilai
invalid bernilai 0 yang artinya LED mati semua.
6. Pada percobaan D flip-flop timing diagram diatas menunjukkan diagram
hasil dari data percobaan. Dimana, hasil data percobaan yang dimasukkan
dalam timing diagram tidak sesuai dengan logika keluaran yang
seharusnya.
7. Pada data percobaan J-K flip-flop inputan J= 0 K = 0 CLR = 0 maka nilai
outputan LED Q mati dan Q hidup ini sesuai dengan tabel kebenaran pada
rangkaian JK flip-flop. Pada data percobaan diatas juga jika nilai outputan
nya LED Q mati dan Q hidup maka nilai inputan CLR = 0 tetapi ada
beberapa kondisi saat inputan J = 0 K = 0 CLR = 1 dan J = 0 K=1 CLR=1
maka nilai outputanya sama yaitu LED Q mati dan Q= hidup.
8. Pada percobaan J-K flip-flop, timing diagram data percobaan yang
dimasukkan telah sesuai dengan logika keluaran yang seharusnya.
9. Kesalahan data percobaan yang tidak sesuai dengan tabel kebenaran

dikaranakan kurang presisinya alat ukur, pengaruh proto board yang sudah
tua, dan kurang telitinya praktikan saat praktikum.

Anda mungkin juga menyukai