proses
pencatatan,
penggolongan,
peringkasan, pelaporan dan interpretasi transaksi keuangan dari suatu kesatuan usaha,
yang memungkinkan dilakukannya pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang
menggunakan informasi tersebut.
2) PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
Akuntansi memberikan teknik-teknik yang diperlukan untuk memperoleh dan
mengkomunikasikan data transaksi kepada berbagai pihak. Pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap informasi akuntansi antara lain meliputi:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Pimpinan Perusahaan/Manajer.
Investor.
Karyawan.
Pemberi Pinjaman.
Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya.
Pelanggan.
Pemerintah.
Masyarakat.
IAI pada tahun 1957 hingga kini. Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah yang pernah
dicapai sebelumnya dalam pengembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia:
1. Pada tahun 1973 IAI membentuk Komite Prinsip Prinsip Akuntansi Indonesia untuk
menetapkan standar-standar akuntansi dan untuk pertama kalinya IAI berhasil
melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam
suatu buku Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
2. Pada tahun 1984 komite PAI melakukan revisi secara mendasar terhadap PAI tahun
1973 dan kemudian mengkodifikasikannya dalam buku Prinsip Akuntansi Indonesia
1984 dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan
dunia usaha.
3.
Pada tahun 1994, setelah berlangsung selama 10 tahun IAI kembali melakukan revisi
total terhadap PAI tahun 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994. IAI mengadopsi pernyataan
International Accounting Standard Committee (IASC) sebagai dasar acuan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia
(3) Praktek industri: Mengikuti praktek umum industri, yang kadang kadang
memerlukan penyimpangan dari teori dasar; dan
(4) Konservatisme: Jika ragu, maka pilihlah solusi yang kecil kemungkinannya akan
menghasilkan angka laba bersih dan aktiva bersih yang terlalu tinggi.